Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PERCOBAAN

ENZIM KATALASE

KELOMPOK 1 :

1. ARINI SABILA JANNATA ( 06 )


2. MAR’ATUSSOLIHAH ( 17 )
3. MEI FENTI ANDRIANI ( 18 )
4. MUHAMMAD ISBAT AMRULLAH ( 20 )

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses metabolisme tubuh, terjadi berbagai reaksi biokimia yang
menghasilkan produk yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi kehidupan.
Namun demikian, reaksi metabolisme tubuh juga menghasilkan produk sampingan
yang justru membahayakan bagi tubuh. Zat seperti ini harus dikeluarkan dari tubuh
atau diubah menjadi senyawa yang bermanfaat bagi tubuh.
Dalam reaksi metabolisme tentu terdapat biokatalis yang akan mempercepat
terjadinya rekasi. Jika reaksi tidak disertai katalis reaksi akan berlangsung sangat
lama. Katalis ini berfungsi menurunkan energi aktivasi yang diperlukan dalam
reaksi tanpa mengubah jalannya reaksi. dalam reaksi biokimia yang berfungsi
sebagai katalisator adalah enzim.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai katalais enzim sangat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Kerja enzim akan efisien jika berada pada lingkungan yang
sesuai. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH,
substrat, konsentrasi enzim, dan ada tidaknya inhibitor.
Untuk mengamati efesiensi kerja enzim perlu dilakukan penelitian terhadapa
faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut. Untuki itu, percobaan enzim
katalase ini sangat penting sebagai salah satu media untuk mengetahui efesiensi
kerja enzim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa peranan enzim katalase ?
2. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi kerja enzim ?
3. Bagaimana reaksi-reaksi kimia terjadi pada pengujian enzim katalase ?
C. Tujuan Penelitian
1. Menyelidiki peranan enzim katalase
2. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
3. Mengetahui serta memahami reaksi- reaksi kimia yang terjadi pada pengujian
enzim katalase.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Enzim Katalase
Enzim adalah senyawa makromolekuler berupa susunan protein yang dibentuk
oleh tubuh organisme hidup secara alami. Enzim memiliki fungsi khusus sebagai
katalis dalam aktifitas reaksi tertentu yang terjadi di dalam tubuh organisme
tersebut. Enzim mampu mengubah suatu substrat menjadi suatu produk molekul
yang berbeda. Seperti zat katalis pada umumnya, keberadaan enzim dalam suatu
reaksi dapat meningkatkan laju reaksi sambil menurunkan aktivasi energi.
Enzim katalase merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi di mana hidrogen
peroksida diurai menjadi air dan oksigen. Senyawa hidrogen peroksida ini
merupakan salah satu produk uraian dari setiap sel yang menggunakan oksigen
sebagai sumber energi dalam proses metabolisme. Enzim katalase ini ada di dalam
tubuh tiap organisme yang menggunakan oksigen. Aktivitas enzim ditemukan
dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom. Enzim katalase adalah enzim
yang dapat ditemukan pada organ penting makhluk hidup seperti sel
tulang, bagian bagian ginjal, hati dan membran mukosa. Pada mamalia, seperti
manusia, enzim ini terutama ditemukan di hati.

2. Sejarah Enzim Katalase


Enzim Katalase tidak diketahui keberadaan hingga ketika seorang kimiawan
berkebangsaan Perancis yang bernama Luis Jacques Thenard menemukan bahwa
pemecahan hidrogen peroksida disebabkan karena suatu zat atau senyawa yang
tidak diketahui atau belum dikenali sebelumnya. Kemudian pada tahun 1900
Oscar Loew seorang kimiawan agrikultur kelahiran Bavaria (Dahulu salah satu
provinsi di Jerman) menjadi orang pertama yang memberi nama katalase pada
senyawa tersebut. Pada tahun 1937 enzim katalase dari hati sapi dikristalisasi oleh
dua ilmuwan asal Amerika Serikat, James B. Sumner dan Alexander Dounce.
Barulah bobot molekul enzim katalase diketahui pada tahun 1938.
3. Struktur Enzim Katalase
Enzim katalase merupakan senyawa hemoprotein yang terdiri atas empat
gugus heme. Heme adalah suatu kofaktor yang terdiri atas ion besi (Fe) pada pusat
cincin heterosiklik yang disebut porphyrin. Heme inilah yang memungkinkan
katalase untuk bereaksi dengan senyawa peroksida. Aktifitas heme diketahui
terdapat di mitokonria, peroksosom dan sitoplasma. Enzim katalase memiliki
empat rantai polipeptida. Polipeptida adalah protein yang dihasilkan oleh asam
nukleat. Polipeptida penyusun enzim ini memiliki kira-kira 500 asam amino. Berat
molekulnya: 118.054,25 gram/mol. Struktur sekunder : 31% helical (22 helik; 161
residu) 16% beta sheet (19 strands; 82 residu). Mayoritas organisme yang sudah
dikenal menggunakan enzim katalase di setiap organnya. Jumlah enzim katalase
paling besar terletak pada bagian hati (liver).

4. Fungsi Enzim Katalase


Enzim katalase merupakan suatu senyawa yang secara umum dapat ditemukan
pada semua organisme hidup yang terpapar sinar matahari termasuk hewan,
tumbuhan termasuk jamur dan bakteri. Enzim ini merupakan produk dari aktifitas
respirasi yang dibuat oleh semua sel yang hidup. Enzim ini sangat penting untuk
menjaga sel tubuh dari kerusakan akibat senyawa-senyawa peroksida yang
berbahaya.
Senyawa peroksida yang memiliki rumus kimia H2O2 adalah senyawa kimia
yang memiliki sifat sebagai oksidator kuat dan sangat berbahaya bagi tubuh
manusia yang jika dibiarkan menumpuk dapat menjadi penyebab munculnya
beberapa jenis penyakit. Tumpukan peroksida dalam tubuh dapat menjadi radikal
bebas. Radikal bebas telah sering diasosiasikan sebagai faktor penyebab dari
berbagai jenis penyakit yang diakibatkan oleh terjadinya mutasi sel. Karena alasan
itulah senyawa peroksida yang ada didalam tubuh perlu untuk segera di
dekomposisi senjadi senyawa netral yang aman dan bisa diterima tubuh menjadi
oksigen dan air.

Ensim Katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh


terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa
peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak
membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta
arterosklerosis. Memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase, H2O2 berpotensi
menimbulkan radikal karena membentuk OH*. Enzim katalase diproduksi sel
untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus
dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim ini
mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian
secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadi
air. Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (AH2)
seperti methanol, etanol dan format. Peran katalase dalam mengkatalis H2O2
relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang
mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida.
Oleh karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah
merah terhadap serangan oksidaror hydrogen peroksida.

Selain berbagai manfaat di atas, enzim katalase turut berperan dalam bidang
kesehatan manusia. Misalnya dalam proses terciptanya uban, memecah alkohol
yang ada dalam tubuh, dan memperlambat kerusakan sel pada penyakit tertentu
seperti multiple sclerosis. Dalam aktivitas biologi, sel enzim ini diduga berperan
pula dalam mekanisme inflamasi, apoptosis (kematian sel), penuaan (aging), dan
kanker.
5. Aktivitas Enzim Katalase
Enzim katalase pada tubuh manusia bekerja optimal pada suhu 45 derajat
celcius dengan pH optimumnya adalah 7. Suhu dan pH optimum enzim katalase
pada setiap spesies berbeda-beda. Adapun aktifitas enzim katalase dalam sel
adalah sebagai berikut.

 Aktivitas Peroksidase – yaitu aktifitas enzim katalase dalam mengubah


senyawa peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim katalase adalah ezim
peroksidadsi yang secara khusus digunakan dalam mendekomposisi
hidrogen peroksida. Enzim katalase memiliki kemampuan konversi
peroksida yang luar biasa. Satu molekul katalase dapat mengubah kira-kira
lima juta molekul peroksida menjadi air dan oksigen.
 Aktifitas Katalase – yaitu kemampuan enzim untuk menggunakan satu
molekul peroksida sebagai donor elektron dan menjadikan satu molekul
peroksida lainnya sebagai penerima atau akseptor elektron.

B. Hipotesis
Enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim tersebut memiliki
ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu
dan derajat keasaman lingkungannya.
BAB III
METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Kebumen. Percobaan
dilaksanakan pada hari Rabu, 18 April 2018.

B. Metode Penelitian
Dalam hal metode penelitian, kelompok kami melakukannya menggunakan beberapa
metode, yaitu :
1) Metode Penelitian dengan Cara Eksperimen
Kami melakukan eksperimen langsung dengan bahan ekstrak hati, ekstrak jantung
ayam, ekstrak kunyit, dan ekstrak daun papaya untuk mengetahui kerja enzim katalase
dalam bahan-bahan tersebut dengan lima macam perlakuan.

2) Metode Penelitian dengan Cara Observasi


Setelah melakukan eksperimen, kami melakukan observasi yaitu untuk mengetahui
reaksi yang terjadi pada enzim katalase dengan lima perlakuan.

C. Alat dan Bahan


1. Rak tabung reaksi
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Bunsen/ pembakar spiritus
5. Kaki tiga dan kasa
6. Beaker glass 250 ml
7. Lidi dan korek api
8. Ekstrak hati ayam
9. Ekstrak jantung ayam
10. Ekstrak kunyit
11. Ekstrak daun papaya
12. H2O2 3 %
13. HCl
14. NaOH
15. Es batu

D. Cara Kerja

1. Tabung 1 ( netral ) : Masukkan sedikit ekstrak hati + H 2O2 3 tetes, tutup dengan
ibu jari, goncang perlahan-lahan. Amati gelembungnya kemudian buka tabung
reaksi masukkan lidi yang membara. Amati nyala apinya.
2. Tabung 2 ( asam ) : Masukkan sedikit ekstrak hati + H 2O2 3 tetes + HCl 3 tetes,
tutup dengan ibu jari, goncang perlahan-lahan. Amati gelembungnya kemudian
buka tabung reaksi masukkan lidi yang membara. Amati nyala apinya.
3. Tabung 3 ( basa ) : Masukkan sedikit ekstrak hati + H 2O2 3 tetes + NaOH 3 tetes,
tutup dengan ibu jari, goncang perlahan-lahan. Amati gelembungnya kemudian
buka tabung reaksi masukkan lidi yang membara. Amati nyala apinya.
4. Tabung 4 ( suhu panas ) : Masukkan sedikit ekstrak hati ke dalam tabung reaksi
kemudian panaskan menggunakan penangas, apabila air dalam penangas sudah
mendidih angkat menggunakan penjepit dan diberi H2O2 3 tetes, tutup dengan ibu
jari, goncang perlahan-lahan. Amati gelembungnya kemudian buka tabung reaksi
masukkan lidi yang membara. Amati nyala apinya.
5. Tabung 5 ( suhu dingin ) : Masukkan sedikit ekstrak hati ke dalam tabung reaksi
kemudian dinginkan dalam beaker glass berisi es batu, apabila tabung reaksi
sudah berembun angkatlah dan diberi H2O2 3 tetes, tutup dengan ibu jari, goncang
perlahan-lahan. Amati gelembungnya kemudian buka tabung reaksi masukkan lidi
yang membara. Amati nyala apinya.
6. Cuci tabung reaksi yang telah digunakan.
7. Lakukan langkah yang sama untuk ekstrak yang lain
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Percobaan

Ekstrak hati Ekstrak jantung Ekstrak kunyit Ekstrak daun pepaya


Larutan
Gelembung Api Gelembung Api Gelembung Api Gelembung Api
Netral ++ ++ +++ ++ - - ++ ++
Asam ++ ++ ++ - + -
Basa ++ - ++ ++ + - - -
Suhu panas ++ - ++ - - - - -
Suhu dingin ++ ++ ++ ++ + - ++ ++

B. Pengujian Hipotesis
Dari data yang kami peroleh selama melakukan praktikum dapat kami
nyatakan bahwa hipotesis kami merupakan hipotesis kerja karena dalam percobaan
pemberiaan lingkungan yang berbeda pada masing-masing ekstrak menunjukan efek
yang berbeda terhadap kerja enzim.
C. Pembahasan
Ekstrak yang disediakan merupakan sampel dari organ tubuh yang banyak
mengandung enzim katalase. Sesuai kajina pustaka, enzim katalase akan menguraikan
senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Untuk mengetahui kerja enzim dalam sampel
maka kami menambahkan senyawa H2O2 agar dapat diamati terbentuk produk produk
atau tidak pada sampel yang telah diberi H2O2.
Pada kondisi netral semua sampel menunjukan adanya produk yang dihasilkan
hal ini dityunjukan dengan adanya api ketika bara dimasukan dalam tabung reaksi.
dengan menyalanya api berarti terbentuk banyak oksigen.
Namun ketika pada sampel diberi kondisi asam dan basa, kerja enzim teramati
menurun. Hanya terbentuk sedikit gelembung gas dan api pun tidak terlalu terang
ketika menyala. Namun di dalam lingkungan asam kami mengamati bahwa penurunan
kerja enzim tidak terlalu jauh. Dalam lingkungan asam gelembung yang dihasilkan
memang berkurang tapi tidak sebanyak pengurangan pada kondisi basa.
Pada suhu ekstrim enzim katalase juga mengalami gangguan kerja. Pada suhu
tinggi enzim tidak bekerja sama sekali hal ini ditunjukan dengan tidak adanya
gelembung yang dihasilkan dan bara yang dimasukan ke dalam tabung mati.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2Odan O2.
Enzim ini bekerja dengan baik pada kondisi netral dan asam. Enzim katalase paling
banyak terdapat pada hati, hal ini ditunjukan oleh benyaknya oksigen yang dihasilkan
dan besarnya nyala api.

Enzim katalase tidak berfungsi pada suhu tinggi karena pada suhu ini enzim
mengalami kerusakan. Sementara, pada suhu rendah enzim katalase masih dapat
bekerja namun sangat sedikit hasil yang ia tunjukan hal ini terjadi karena seharusnya
pada suhu rendah enzim akan nonaktif.

Keaktifan enzim katalase sangat dipengaruhi oleh sikon lingkungan seperti


derajat keasaman dan suhu. Enzim katalase berfungsi menguraikan hidrogen
peroksida yang terdapat dalam tubuh. Hidrogen peroksia ini dihasilkan oleh proses
metabolisme tubuh.
DAFTAR PUSTKA

https://dosenbiologi.com/manusia/enzim-katalase

Enzim katalase – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas

www.aldodokter.com/mengenal-enzim-katalase-dan-manfaatnya-bagi-tubuh//

Irnaningtyas. 2014. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.


Irnaningtyas. 2014. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2014. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai