PLASMOLISIS
1. JUDUL :
PLASMOLISA
MENGUKUR
POTENSIAL
OSMOTIS
DENGAN
CARA
plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel
terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan
membran. Akhirnya runtuhnya seluruh dinding sel dapat terjadi. Tidak ada
mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan,
juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel
diletakkan di larutan hipotonik.
4. ALAT DAN BAHAN :
-
5. CARA KERJA.
1.
Sediakan 7 buah botol masing- masing diisi larutan sukrosa 0,26 M; 0,22
M; 0,20 M; 0,18 M;0,16 M; dan 0,14 M sebanyak 5 ml.
2.
Kemudian buatlah beberapa sayatan epidermis bawah dari daun Rhoe
discolor, tiap sayatan paling sedikit mengandung 25 buah epidermis.
3.
Masukkan sayatan- sayatan epidermis tadi ke dalam botol yang berisi
larutan sukrosa, untuk tiap botolcukup 2 sayatan. Biarkan selama
30menit.
4.
Selanjutnya buat preparat sayatan epidermis tersebut dan gunakan tetesan
sukrosa asal asal sayatan sebagai mediumnya. Periksa di bawah
mikroskop.
5.
Perhatikan pada konsentrasi sukrosa berapa terlihat separuh dari jumlah
epidermis tadi (50%) berplasmolisa. Keadaan tersebut dinamakan
insipien plasmolisa (incipient plasmolysis), dan potensialosmotis pada
insipien plasmolisa harganya lebih kecil dari harga potensial osmotis sel
epidermis yang sebenarnya.
6.
s =
-22,4 MT
bar
273
Dimana :
6. HASIL
NO
GAMBAR
KETERANGAN
1.
2.
INSIPIEN PLASMOLISIS
Jumlah sel yang terplasmolisis
Jumlah total sel
X 100 %
x 100 %
= 84 %
7. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan daun Rhoeo discolor yang ditetesi air sebagai kontrol
berwarna ungu. Ketika ditambahkan air kondisi preparat itu seperti gambar hasil
pengamatan no 1 dimana warna terlihat jelas karena tidak ada perubahan konsentrasi .
Dari hasil percobaan daun Rhoeo discolor dengan menambahkan larutan sukrosa
pekat. Disana terjadi perubahan kosentrasi yang menyebabkan warna pada sel daun
Rhoeo discolor memudar karena dinding sel telah mengalami plasmolisis sel secara
osmosis dimana terjadi perpindahan larutan dari kepekatan yang rendah ke larutan
yang pekat melalui membran semi permeable, Sel tersebut kehilangan air lebih
banyak yang akan menyebabkan terjadinya plasmolisis
8. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Plasmolisis terjadi bila sel daun Rhoeo discolor yang dipakai dalam praktikum ini
ditambahkan suatu zat yang berkonsentrasi berbeda yang dipakai ialah larutan
sukrosa pekat .
2. Larutan sukrosa pekat yang diteteskan pada sel daun Rhoeo discolor memiliki
tujuan untuk memgetahui adanya proses plasmolisis pada tumbuhan.
3. Larutan sukrosa pekat bersifat hipertonis karena larutan ini mampu membuat sel
daun dan pigmen warna ungu pada sel tertarik keluar dan pigmen warna ungu
memudar sebagian atau seluruhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aadesanjaya. (2010). Fisiologi Tumbuhan. Tersedia:
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/06/fisiologi-tumbuhan.html [1 Oktober
2011]
Faperta UGM. (2009). Difusi Osmosis. [Online]. Tersedia:
http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/pertemuan
%202%20(difusi%20dan%20osmosis).ppt
Salisbury Frank B & Ress Cleen W, 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Institut
Teknologi Bandung: Bandung
Tjitosoepomo,Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.
Anonim. 2009. Praktikum III Plasmolisis. FKIP UHLAM: Banjarmasin.