dimana perkecambahan dan pertumbuhan terhenti dalam rentang waktu tertentu meskipun perkecambahan dan pertumbuhan terhenti namun aktivitas metabolik tetap berjalan walaupun rendah Dormansi biji merupakan keadaan dimana biji tidak dapat berkecambah meskipun kondisi untuk berkecambah telah memadai Faktor penyebab Faktor yang menyebabkan dormansi pada biji dapat dikelompokkan dalam beberapa hal yaitu: a. Faktor lingkungan eksternal, seperti cahaya, temperatur dan air b. Faktor internal, seperti kulit biji, kematangan embrio, adanya inhibitor dan rendahnya zat perangsang tumbuh c. Faktor waktu, yaitu waktu setelah pematangan, hilangnya inhibitor dan sintesis zat perangsang tumbuh Berdasarkan faktor penyebabnya
• Imposed dormncy (quiscence)
tehalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan • Imnate dormancy (rest) dormansi yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ-organ biji itu sendiri Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh
1. Rendahnya atau tidak adanya proses
imbibisi air
2. Proses respirasi tertekan atau
terhambat
3. Rendahnya proses mobilisasi cadangan
makanan
4. Rendahnya proses metabolisme
cadangan makanan Tipe – Tipe Dormansi
Dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
1. Dormansi fisik yang menyebabkan pembatas struktural terhadap perkecambahan seperti kulit biji yang keras 2. Dormansi Fisiologis
penyebabnya adalah embrio yang belum
sempurna pertumbuhannya atau belum matang. Benih-benih demikian memerlukan jangka waktu tertentu agar dapat berkecambah (penyimpanan). Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari kurun waktu beberapa hari sampai beberapa tahun tergantung jenis benih. Dormansi fisik
1. Impermeabilitas kulit biji terhadap air
Benih yang termasuk tipe ini disebut sebagai
benih keras, karena mempunyai kulit biji yang keras dan strukturnya terdiri dari lapisan sel- sel serupa polisade berdinding tebal, terutama yang terdapat di permukaan paling luar, sedangkan bagian paling dalam mempunyai lapisan lilin dari bahan kutikula 2. Resistensi mekanisme kulit biji terhadap pertumbuhan embrio
Kulit biji kuat, sehingga
mengahalangi pertumbuhan embrio. Jika kulit biji tersebut dihilangkan, maka embrio akan cepat tumbuh 3. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas
Pada dormansi jenis ini,
perkecambahan akan terjadi jika kulit biji dibuka atau tekanan oksigen disekitar ditambah Dormansi fisiologis Cara Mematahkan Dormansi
1. Dengan perlakuan Mekanis
Diantaranya yaitu dengan Tujuan dari
Skarifikasi. Skarifikasi perlakuan mekanis mencakup cara-cara seperti mengkikir/menggosok kulit biji ini adalah untuk dengan kertas amplas, melemahkan kulit melubangi kulit biji dengan biji yang keras pisau, memecah kulit biji sehingga lebih maupun dengan perlakuan permeabel goncangan untuk benih-benih yang memiliki sumbat gabus. terhadap air atau gas. 2. Dengan Perlakuan Kimia
Perlakuan dengan menggunakan bahan-
bahan kimia sering pula dilakukan untuk memecahkan dormansi benih. Tujuannya adalah menjadikan agar kulit biji lebih mudah dimasuki oleh air pada waktu proses imbibisi.
Larutan asam kuat seperti asam
sulfat dan asam nitrat dengan konsentrasi pekat membuat kulit biji menjadi lebih lunak sehingga dapat dilalui oleh air dengan mudah. 3. Perlakuan Perendaman dengan Air
Beberapa jenis benih terkadang
diberi perlakuan perendaman di dalam air panas dengan tujuan memudahkan penyerapan air oleh benih. 4. Perlakuan Dengan Temperatur
Keadaan dormansi pada beberapa benih
dapat diatasi dengan pemberian efek dari temperatur rendah dan agak tinggi. Selama stratifikasi terjadi sejumlah perubahan dalam benih yang berakibat menghilangkan bahanbahan penghambat perkecambahan atau terjadi pembentukan bahan-bahan yang merangsang pertumbuhan. TERIMAKASIH