Anda di halaman 1dari 17

DORMANSI

Kelompok 7
DORMANSI

Dormansi adalah keadaan


dimana perkecambahan dan
pertumbuhan terhenti dalam
rentang waktu tertentu
meskipun perkecambahan dan
pertumbuhan terhenti namun
aktivitas metabolik tetap
berjalan walaupun rendah
Dormansi biji merupakan keadaan dimana
biji tidak dapat berkecambah meskipun
kondisi untuk berkecambah telah
memadai
Faktor penyebab
Faktor yang menyebabkan dormansi pada biji
dapat dikelompokkan dalam beberapa hal yaitu:
a. Faktor lingkungan eksternal, seperti cahaya,
temperatur dan air
b. Faktor internal, seperti kulit biji, kematangan
embrio, adanya inhibitor dan rendahnya zat
perangsang tumbuh
c. Faktor waktu, yaitu waktu setelah pematangan,
hilangnya inhibitor dan sintesis zat perangsang
tumbuh
Berdasarkan faktor penyebabnya

• Imposed dormncy (quiscence)


tehalangnya pertumbuhan aktif karena
keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan
• Imnate dormancy (rest)
dormansi yang disebabkan oleh keadaan
atau kondisi di dalam organ-organ biji itu
sendiri
Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh

1. Rendahnya atau tidak adanya proses


imbibisi air

2. Proses respirasi tertekan atau


terhambat

3. Rendahnya proses mobilisasi cadangan


makanan

4. Rendahnya proses metabolisme


cadangan makanan
Tipe – Tipe Dormansi

Dibagi menjadi 2 tipe yaitu :

1. Dormansi fisik
yang menyebabkan pembatas struktural
terhadap perkecambahan seperti kulit
biji yang keras
2. Dormansi Fisiologis

penyebabnya adalah embrio yang belum


sempurna pertumbuhannya atau belum matang.
Benih-benih demikian memerlukan jangka waktu
tertentu agar dapat berkecambah (penyimpanan).
Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari
kurun waktu beberapa hari sampai beberapa tahun
tergantung jenis benih.
Dormansi fisik

1. Impermeabilitas kulit biji terhadap air

Benih yang termasuk tipe ini disebut sebagai


benih keras, karena mempunyai kulit biji yang
keras dan strukturnya terdiri dari lapisan sel-
sel serupa polisade berdinding tebal, terutama
yang terdapat di permukaan paling luar,
sedangkan bagian paling dalam mempunyai
lapisan lilin dari bahan kutikula
2. Resistensi mekanisme kulit biji
terhadap pertumbuhan embrio

Kulit biji kuat, sehingga


mengahalangi pertumbuhan embrio.
Jika kulit biji tersebut dihilangkan,
maka embrio akan cepat tumbuh
3. Permeabilitas yang rendah dari
kulit biji terhadap gas-gas

Pada dormansi jenis ini,


perkecambahan akan terjadi jika
kulit biji dibuka atau tekanan
oksigen disekitar ditambah
Dormansi fisiologis
Cara Mematahkan Dormansi

1. Dengan perlakuan Mekanis

Diantaranya yaitu dengan Tujuan dari


Skarifikasi. Skarifikasi perlakuan mekanis
mencakup cara-cara seperti
mengkikir/menggosok kulit biji
ini adalah untuk
dengan kertas amplas, melemahkan kulit
melubangi kulit biji dengan biji yang keras
pisau, memecah kulit biji sehingga lebih
maupun dengan perlakuan permeabel
goncangan untuk benih-benih
yang memiliki sumbat gabus.
terhadap air atau
gas.
2. Dengan Perlakuan Kimia

Perlakuan dengan menggunakan bahan-


bahan kimia sering pula dilakukan untuk
memecahkan dormansi benih. Tujuannya
adalah menjadikan agar kulit biji lebih
mudah dimasuki oleh air pada waktu proses
imbibisi.

Larutan asam kuat seperti asam


sulfat dan asam nitrat dengan
konsentrasi pekat membuat kulit biji
menjadi lebih lunak sehingga dapat
dilalui oleh air dengan mudah.
3. Perlakuan Perendaman dengan Air

Beberapa jenis benih terkadang


diberi perlakuan perendaman di
dalam air panas dengan tujuan
memudahkan penyerapan air oleh
benih.
4. Perlakuan Dengan Temperatur

Keadaan dormansi pada beberapa benih


dapat diatasi dengan pemberian efek dari
temperatur rendah dan agak tinggi. Selama
stratifikasi terjadi sejumlah perubahan
dalam benih yang berakibat menghilangkan
bahanbahan penghambat perkecambahan
atau terjadi pembentukan bahan-bahan yang
merangsang pertumbuhan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai