Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KADAR CAHAYA TERHADAP PEMBENTUKAN

KLOROFIL DAN ANALISIS PIGMEN PADA BEBERAPA JENIS


TANAMAN
Wulan Cristina Panjaitan
1405114359
Jurusan PMIPA Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293
Email : Wulanpanjaitan.wp@gmail.com

ABSTRAK
Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam
kegiatan fisiologis seperti fotosintesis . Praktikum ini di lakukan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh cahaya terhadap pembentukan klorofil pada tanaman
bayam, analisis pigmen macam-macam tumbuhan dan pembuktian peran cahaya
dan klorofil, Praktikum ini dilakukan pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 13:30 WIB
di Laboratorium B PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru. Metode yang
digunakan yaitu eksperimen Adapun alat dan bahan yg digunakan dalam
praktikum ialah Tanaman yang di gunakan meliputi tanaman bayam hijau
(Amaranthus hibridus), bayam merah (Amaranthus tricolor) , daun puring
(Codiaeum variagetum , bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) , daun
ubi (Manihot utilisima), alkohol 96% dan aquades dan spektrum . Untuk analisis
pigmen digunakan yaitu kertas saring,. Sedangkan peralatannya meliputi mortar
dan pastel untuk melumatkan, beaker glass 100ml, kertas tissu, corong dan cara
kerjanya pada pengaruh cahaya terhadap klorofil yaitu melakukan pemetikan daun
keempat dari pucuk,kemudian di lumatkan dengan mortar dan diekstrak dengan
kertas saring lalu dimasukkan kedalam spektrum, dan pada analisis pigmen cara
kerjanya daun dihaluskan dengan mortar dan diberi alkohol 10-20 tetes,kertas
telah di tetesi dengan ekstrak masing-masing daun dan tunggu beberapa saat.
Kemudian diukur jarak mulai dari batas warna bercak sampai titik teratas, Hasil
dari praktikum menunjukkan bahwa klorofil pada keadaan terang lebih banyak
yaitu daun ubi kayu sedangkan anaisis pigmen yaitu bercak warna merah muda
dari tanaman bayam merah lebih tinggi bercaknya dibanding dengan daun yang
lain.
Kata kunci : klorofil, pigmen, pengaruh cahaya
PENDAHULUAN
Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya
dalam kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta

pembuangaan, pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan


pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan,
reproduksi dan hasil tanaman melalui prose fotosintesis (Nurshanti, 2011).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air
(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah
cahaya, air, dan karbondioksida (Salisbury, 1992).
Cahaya memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuhan, maka pigmen
daun merupakan sarana untuk menangkap dan mentransfer cahaya tersebut dalam
sklus kimia yang terjadi pada proses fotosintesis. Pigmen yang paling penting
peranannya dalam tumbuhan adalah klorofil. Klorofil merupakan pigmen utama
pada tanaman. Klorofil memiliki fungsi utama dalam fotosintesis yaitu
memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan
karbohidrat dan menyediakan energi. Karbohidrat yang dihasilkan dalam
fotosintesis diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik
lainnya. Ada beberapa jenis klorofil, yaitu klorofil a dan klorofil b (Ai dan Banyo
(2011).
Semua tanaman hijau mengandung klorofil a dan krolofil b. Krolofil a
terdapat sekitar 75 % dari total klorofil. Kandungan klorofil pada tanaman adalah
sekitar 1% basis kering. Dalam daun klorofil banyak terdapat bersama-sama
dengan protein dan lemak yang bergabung satu dengan yang lain. Dengan lipid,
klorofil berikatan melalui gugus fitol-nya sedangkan dengan protein melalui
gugus hidrofobik dari cincin porifin-nya. Rumus empiris klorofil adalah
C55H72O5N4Mg (klorofil a) dan C55H70O6N4Mg (klorofil b). (Lumbessya,
Mirna, dkk. 2013).
Selain klorofil yang memantulkan warna hijau, tanaman juga memiliki
pigmen lainnya, misalnya lavonoid, karotenoid, dan antosianin. Dengan adanya
flavonoid bunga akan menjadi menarik. Banyak serangga yang berdatangan
karena terpikat oleh warna merah yang pantulkan oleh pigmen ini sehingga
membantu tanaman dalam melakukan penyerbukan.(Proklamasiningsih.2012).
Karoten terbagi manjadi beberapa warna, kuning (Xanthophyll), orange
(Violaxauxhin), merah (Lycopene). Karoten pada buah-bauahan merupakan
erubahan warna ketika buah masak. Klorofil sebagai warna hijau mulai hilang aau
terdegradasi dan karotenoid tumbuh semakin banyak hingga mendominasi
sehingga warna berubah menjadi kuning, orange dan merah. Pada jeruk manis

merah darah, warna merah tidak hanya berasal dari likopen tetapi juga berasal dari
antosianin (Syahputra R. 2008).
Menurut Serghein (2008) kandungan antosianin dan konsentrasi flavonoid
dapat membantu tanaman terlindung dari paparan radiasi tidak baik dari sinar
matahari, ini dibuktikan dari peningkatan kandungan antosianin dan konsentrasi
flavonoid yang meningkat pada kacang polong yang disinari UV secara penuh.
Flavonoid dapat menyerap gelombang cahaya dengan panjang 220-30 mm.
Berbeda dengan antosianin, jumlah dari klorofil dan karotenoid menurun akibat
paparan dari UV.
Pengaruh pigmen terhadap fotosintesis adalah membedakan panjang
gelombang cahaya yang diterima oleh tanaman. Setiap pigmen memilki panjang
gelombangnya masing-masing yang dapat diserap. Seperti halnya spektrum
cahaya yang berbeda-beda, setiap pigmen yang memiliki warna dasar pigmen
tersendiri maka warna itulah yang di pantulkan dan bukan diserap. (Yasin. 2011).
METODELOGI
Percobaan Pengaruh cahaya terhadap pembentukan klorofil dan analisis
pigmen dilakukan pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 13:30 WIB di Laboratorium
B PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru. Adapun alat dan bahan yg digunakan
dalam praktikum ialah Tanaman yang di gunakan meliputi tanaman bayam hijau
(Amaranthus hibridus), bayam merah (Amaranthus tricolor) , daun puring
(Codiaeum variagetum , bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) , daun
ubi (Manihot utilisima), alkohol 96% dan aquades. Untuk analisis pigmen
digunakan yaitu kertas saring,. Sedangkan peralatannya meliputi mortar dan pastel
untuk melumatkan, beaker glass 100ml, pipet tetes, kertas timah, gunting, cawan
petri, kertas tissu, Spektrometer type 20, kuvet, gelas ukur 10 ml, beaker glass 25
ml,botol aquades dan corong.
Pada percobaan pengaruh cahaya terhadap pembentukan klorofil, dengan
melakukan pemetikan daun keempat dari pucuk masing-masing tanaman terlebih
dahulu yang telah ditumbuhkan pada kondisi terang dan gelap. Kemudian
ditimbang sebanyak 0.1 gr dari setiap cuplikan daun dan lumatkan dengan mortar.
Di ekstraksi dengan alkohol 96 % hingga larut. Saring dengan corong dan filtrat
di encerkan dengan alkohol 96% sampai volume 10 ml dan letakkan kedalam
tabung film hitam. Masing-masing filtrat diukur absorbsinya dengan spektrometer
yang sudah di kalibrasi menggunakan kuvet blanko alkohol 96% dengan
gelombang 665 nm & 649 nm dan dicatat data hasil pengamatan.
Pada analisis pigmen, masing-masing daun dihaluskan dengan mortar dan
diberi alkohol 10-20 tetes. Disiapkan beaker gelass 250ml, Potongan kertas saring
berukuran 6 x 11 yang tiap ujung jarak 1 cm di garis dan celupkan ke dalam
beaker glass yang berisi alkohol 1 cm didalamnya, kertas telah di tetesi dengan

ekstrak masing-masing daun dan tunggu beberapa saat. Kemudian diukur jarak
mulai dari batas warna bercak sampai titik teratas bercak dan bandingkan dengan
jarak pelarut, Dan dihitung Rf :
jarak bercak
Rf : jarak pelarut
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh Cahaya Terhadap Pembentukan Klorofil
Tabel 1. Pengaruh cahaya terhadap pembentukan klorofil pada tanaman bayam
Keadaan gelap
Keadaan terang
Panjang
gelombang
Panjang geombang
Nama spesies
665 nm
649 nm
665 nm
649 nm
Daun puring
(codiaeum vaniegatum)
Daun bayam hijau
(Amaranthus hibridus)
Daun bayam merah
(Amaranthus tricolor)
Daun bunga raya
(Hibiscus rosa-sinensis)
Daun ubi kayu
( Manihot utilistima)

0,221

0,886

0,249

0,589

1,697

1,959

2,103

2,127

1,940

2,005

1,707

1,940

1,141

1,411

0.775

1,070

1,384

1,585

2,149

2,146

Dari hasil data diatas dapat diketahui bahwa pada tanaman yang berada di
tempat terang, memiliki jumlah klorofil yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan tanaman yang berada di tempat yang gelap, Hal ini di buktikan dengan uji
dengan alat spektrometer 20 terlihat pada panjang gelombang dengan jumlah yang
berbeda- beda pada masing-masing tanaman. Daun yang memiliki banyak kadar
klorofil dalam keadaan terang yaitu daun ubi kayu (Manihot utilistima) yaitu
2,149 dan 2,146, dan dalam keadaan gelap yaitu Daun bayam merah (Amaranthus
tricolor). Ini disebabkan karena umumnya kadar klorofil pada daun kondisi terang
lebih tinggi dari kondisi gelap karena tiap kloroplas mempunyai lebih banyak
grana dan daun lebih tebal. Jadi daun pada keadaan gelap menggunakan lebih
banyak energi untuk menghasilkan pigmen permanent cahaya yang
memungkinkan mampu menggunakan semua cahaya dalam jumlah pola terbatas
yang mengenainya.

B. Analisis Pigmen
Tabel 2. Pengamatan analisis pigmen daun
Keadaan gelap
Nama spesies

Daun puring
(codiaeum vaniegatum)
Daun bayam hijau
(Amaranthus hibridus)
Daun bayam merah
(Amaranthus tricolor)
Daun bunga raya
(Hibiscus ros-sinensis)
Daun ubi kayu
( Manihot utilistima)

Keadaan terang

Jarak
bercak

Jarak
pelarut

Rf

Jarak
bercak
3,5 cm

Jarak
pelaru
t
8 cm

3 cm

10 cm

0,3

4,8 cm

10 cm

10 cm

Rf

0,4375

0,48

4 cm

8 cm

0,5

10 cm

7 cm

8 cm

0,875

1,4 cm

8 cm

0,175

7 cm

10 cm

0,7

6,5 cm

8 cm

0,8125

Dari data tabel diatas, diketahui bahwa analisis pigmen pada tanaman yang
berada pada keadaan terang lebih tinggi diliat dari hasil perhitungan Rf nya,
bercak yang paling tinggi dalam keadaan terang maupun gelap adalah bayam
merah (Amaranthus tricolor) dengan bercak warna merah muda pada titik
tertinggi, hal tersebut dapat terjadi karena kandungan klorofil yang terdapat di
daun bayam merah lebih banyak, dan kemudian daun ubi kayu yang memiliki
pigmen paling banyak dengan bercak hijau kekuningan. Pada pengamatan
pigmen, pigmen merah memiliki pigmen lebih kompleks daripada pigmen hijau,
ini disebabkan oleh warna yang dimiliki pigmen merah lebih beragam karena
pigmen merah lebih memiliki daya tangkap cahaya lebih baik dan memiliki
perlindungan yang lebih baik dari kondisi lingkungan dibangdingkan dengan
pigmen hijau, ini terjadi karena Fungsi pigmen daun tidak hanya untuk
fotosintesis saja, pigmen juga dapat berfungsi sebagai pelindung bagi tanaman itu
sendiri Perbedaan penyinaran pada daun akan menyebabkan penurunan kondisi
fisiologi daun. Daun yang kekurangan penyinaran secara kasat mata akan
berwarnaa kekuningan yang disebabkan degradasi dari klorofil yang ada pada
daun karena kekurangan penyinaran. Dan pada Daun bunga raya (Hibiscus rossinensis) tidak ditemukan bercak atau tidak naik pada keadaan gelap, hal tersebut
terjadi karena kurang teliti dan karena kurang diekstrak ketika praktikum
sehingga bercak tidak naik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap
tanaman baik itu warna daunnya hijau ataupun merah tetap memiliki kandungan
klorofil dengan pigmen yang berbeda-beda dan ada juga yang sama. Pigmenpigmen itu adalah klorofil dan karotenoid.

KESIMPULAN
Cahaya memiliki peran yang sangat fital dalam proses fotosintesis, banyak
sedikitnya klorofil berpengaruh pada proses fotosintesis, pada praktikum ini daoat
diketahui saat uji dengan spektrum Daun yang memiliki banyak klorofil dalam
keadaan terang yaitu daun ubi kayu (Manihot utilistima) yaitu 2,149 dan 2,146,
pada analisis pigmen dan dalam keadaan gelap yaitu Daun bayam merah
(Amaranthus tricolor). pada analisis pigmen bahwa tanaman bayam merah
(Amaranthus tricolor) memiliki pigmen paling banyak dalam keadaan terang
maupun gelap karena Pada pengamatan pigmen, pigmen merah memiliki pigmen
lebih kompleks daripada pigmen hijau, ini disebabkan oleh warna yang dimiliki
pigmen merah lebih beragam. karena pigmen merah lebih memiliki daya tangkap
cahaya lebih baik dan memiliki perlindungan yang lebih baik dari kondisi
lingkungan dibangdingkan dengan pigmen hijau karena Fungsi pigmen daun tidak
hanya untuk fotosintesis saja, pigmen juga dapat berfungsi sebagai pelindung bagi
tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Ai, Nio Song dan Yunia Banyo. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai
Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2): 166173 Universitas SamRatulangi: Manado
Lumbessya, Mirna, dkk. 2013. Uji Total Flavonoid Pada Beberapa Tanaman
Obat Tradisonal Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur
Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara. Mipa Unsrat Online,
2(1): 50-55
Nurshanti. 2011. Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Tanaman Seledri di Polybag. Agronobis. 3(5) :10-20
Proklamasiningsih, Elly dkk.2012. Laju Fotosintesis dan Kandungan Klorofil
Kedelai pada Media Tanam Masam dengan Pemberian Garam
Alumunium. Jurnal AGROTROP Fakultas Pertanian Universitas Udayana,
Denpasar Bali.

Salisbury B. 1992. Plant Physiology. Belmont California. Wadsworth


Publishing Comp
Serghein (2008) Sarghein H. 2008. Effects of UV-Radiation on Photosyntehetic
Pigments and UV absorbing compounds in Capsicum longum.
Internasional Jurnal of Botany 4(4): 486-490
Syahputra R. 2008. Analisis Komposisi dan KandunganKarotenoid Total dan
Vitamin A Fraksi Cair dan Padat Minyak Sawit Kasar (CPO)
Menggunakan KCKT Detektor PDA. Natur Indonesia 10( 2): 89-97
Yasin, A, et al. 2011. Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Kandungan Mineral Pada
Berbagai Media Tumbuh Terhadap Laju Fotosintesis Tanaman Hias
Hidrofit Elodea (Elodea Canadensis). IPB Bogor.

Anda mungkin juga menyukai