Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 1

Transpirasi pada daun tanaman Rhoeo discolor


dan tanaman Equisetum debile
Muhammad Fathur Rohman (1510100048), Nilna Rizqiyah Mubarokah (1511100034), Risanda
Martalina (1511100047), Dian Fitriani (1511100702)
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

AbstrakTranspirasi adalah proses hilangnya air dari memaksa stoma melebar dan memperbesar transpirasi. Jadi,
tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas. cahaya akan memacu kegiatan transpirasi daun [3].
Transpirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Transpirasi terjadi dalam setiap bagian tumbuhan, pada
internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang umumnya kehilangan air terbesar berlangsung melalui daun.
berasal dari dalam tanaman sendiri misalnya jumlah daun,
Menurut [4] terdapat dua tipe transpirasi yaitu :
luas daun, dan jumlah stomata. Sedangkan faktor eksternal
berasal dari luar atau lingkungan seperti suhu, cahaya, 1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi air yang terjadi
kelembapan, dan ketersedian air dalam tanah. Percobaan ini secara langsung melalui kutikula epidermis
bertujuan untuk mengukur transpirasi melalui daun tanaman 2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini kehilangan
dengan menggunakan metode penimbangan. Tanaman yang air berlangsung melalui stomata. Hampir 97% air
digunakan adalah Rhoeo discolor dan Equisetum debile. dari tanaman hilang melalui transpirasi stomata [4].
Percobaan ini dilakukan dengan memasukan tanaman ke Pada praktikum transpirasi digunakan tanaman Rhoeo
dalam gelas nescafe yang telah berisi air lalu ditutup dengan discolor dan Equisetum debile yang bertujuan untuk
kertas alumunium foil dan diolesi vaselin pada sisa lubangnya. mengukur dan membandingkan laju transpirasi kedua
Kemudian ditimbang dan diletakan di tempat yang berbeda
tanaman tersebut dengan menggunakan metode
yaitu di tempat terang dan gelap setelah itu dicatat perubahan
beratnya setiap 15 menit selama 1 jam. Kemudian luas total penimbangan pada perlakuan berbeda yaitu diletakkan pada
daun dari masing-masing tanaman dan laju transpirasi dalam tempat terang dan tempat gelap.
gr air/dm2 luas daun dihitung. Hasil praktikum menunjukan
bahwa tanaman yang berada di tempat terang laju
transpirasinya lebih tinggi dibandingkan tanaman yang METODOLOGI
diletakan di tempat gelap. Laju transpirasi tertinggi yaitu pada Waktu dan Lokasi
tanaman yang diltetakkan di tempat terang baik pada Rhoeo Praktikum fototropisme tanaman ini dilaksanakan pada
discolor yaitu sebesar 141179,128 mg/dm3 dan pada Equisetum hari selasa tanggal 26 Nopember 2013 bertempat di
debile sebesar 1.050.000 mg/dm3. Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas
Matermatika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Kata Kunci Transpirasi, faktor internal, dan faktor Sepuluh Nopember Surabaya.
eksternal
Cara Kerja
PENDAHULUAN Disiapkan 2 botol nescafe dan 2 batang tanaman Rhoeo
Kehilangan air dalam bentuk uap/gas terjadi melalui discolor untuk 2 perlakuan berbeda yaitu tempat gelap dan
intersepsi, evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi. terang. Dimasukkan tanaman Rhoeo discolor yang telah
Tarnspirasi adalah air yang hilang melaui proses penguapan dipotong miring pada ujung batangnya kedalam kedua botol
dari permukaan daun tanaman. Suhu secara tidak langsung nescafe yang telah diisi air sebanyak setengah dari
berpengaruh terhadap kehilangan air melalui proses kapasitasnya melalui lubang kertas alumunium foil dan
evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi melalui
tanaman [1]. Transpirasi dari permukaan tanaman dapat diberi vaselin pada sisa lubang, hal ini untuk mencegah
terjadi jika tekanan uap air dalam sel daun lebih tinggi terjadinya penguapan air selain melalui tanaman Rhoeo
daripada tekanan uap air di udara [2]. discolor. Ditimbang botol nescafe, ditimbang botol nescafe
Beberapa faktor yang mempengaruhi transpirasi atau yang sudah ditambahkan air, dan ditimbang botol
penguapan yakni besar-kecilnay daun, adanya lapisan lilin nescafe+air+tanaman. Diletakkan botol nescafe 1 di tempat
dan bulu pada permukaan daun. Dengan demikian, lebar dan gelap yang tidak ada cahaya dan botol nescafe 2 ditempat
luas permukaan daun, berdampak juga pada stomata dan
terang. Ditimbang kembali gelas-gelas tersebut setiap 15
kutikula. Terutama jumlah kutikula dan stomata. Seperti
diketahui, kedua bagian tersebut merupakan pintu keluar air. menit selama 1 jam dan dicatat jumlah pengurangan
Penguapan terbesar utamanya ditemui pada stomata beratnya. Setelah penimbangan terkahir, diambil
ketimbang kutikula [3]. tanamannya dan diukur luas total daunnya dari masing-
Cahaya matahari, menjadi pemicu membuka dan masing tanaman tersebut. Dihitung kecepatan transpirasinya
menutupnya stoma. Saat terang, stoma membuka; gelap dari masing-masing perlakuan dalam mg/dm2 luas daun.
menutup. Cahaya menghasilkan panas yang berakibat pada
meningkatnya suhu. Kenaikan suhu pada tingkat tertentu
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2

HASIL & PEMBAHASAN Dipotong bagian ujung


batang Rhoeo discolor
Tabel 1. Perlakuan dan foto

Perlakuan Foto
Ditimbang dua buah
botol nescafe kosong

Dimasukkan batang
Rhoeo discolor kedalam
botol nescafe masing-
masing botol satu buah
batang
Diisi dua buah botol
nescafe dengan air kran
secukupnya

Dioleskan vaselin pada


bagian alumunium foil
yang berlubang

Ditimbang dua buah


botol nescafe yang
sudah diisi dengan air
kran
Ditimbang botol nescafe
yang berisi air dan sudah
dimasukkan batang
tanaman Rhoeo discolor

Dicuci bersih bagian


akar tanaman Rhoeo
discolor

Diletakkan botol nescafe


pertama dibawah lampu,
sedangkan botol ke dua
ditempat yang gelap
(dibawah inkubator)
Dibungkus dengan
kertas alumunium foil
bagian mulut kedua
botol nescafe
(botol pertama)
Ditimbang lagi kedua
botol berisi air dan
tanaman Rhoeo discolo
setelah 15 menit
peletakkan pada kedua
tempat (dibawah lampu
& ditempat gelap).
Dilakukan penimbangan
berulang sebanyak 4
pengulanagn dengan
jeda 15 menit selama 1 (botol pertama, tempat terang)
jam.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 3

muatan, sedangkan ion Cl- berasosiasi dengan ion H+


mengalir ke dalam sel tersebut melaului saluran lainnya
dalam merespon perbedaan konsentrasi ion H +. Akumulasi
ion malat, K+ dan Cl- menaikkan tekanan osmotik sehingga
air tertarik kedalam sel penjaga. Signal yang mengaktifkan
enzim pembentukan malat dan mengaktifkan pompa proton
didalam membran plasma adalah cahaya merah dan cahaya
biru. Produksi asam malat dan influsion K+ dan Cl- menarik
air kedalam sel melalui proses osmosis. Ketika vakuola sel
penjaga memperoleh air, sel tersebut membenkak dan
( botol kedua, tempat gelap)
menyebabkan tekanan turgor naik. Tekanan turgor ini akan
Diukur luas daun
mendesak dinding tipis pada sel penjaga sehingga
masing masing setelah
mengakibatkan stomata membuka. Proses menutupnya
penimbangan terakhir
stomata akan terjadi pada saat sel penjaga kehilangan ion K +
dan ditempel tanaman
yang kemudian disusul dengan hilangnya air melalui proses
pada kertas HVS
osmosis yang menyebabkan turgor sel penjaga menurun [6].

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi


Praktikum transpirasi bertujuan untuk mengukur
transpirasi
transpirasi melalui daun tanaman dengan metode
a. Faktor internal
penimbangan. penggunaan metode penimbangan
Faktor internal yang mempengaruhi proses transpirasi
dikarenakan metode ini relatif mudah dilakukan, mudah
antara lain :
dalam pengamatan, efektif dan tidak membutuhkan banyak
1. Penutupan stomata
biaya dan perlatan yang digunakan relatif sederhana.
Dengan terbukanya stomata lebih lebar, air yang
Praktikum dimulai dengan tanaman dimasukan dalam
hilang lebih banyak tetapi peningkatan kehilangan
botol nescafe yang telah diisi air melalui lubang kertas
air lebih sedikit untuk masing-masing satuan
alumunium foil, penutupan lubang botol nescafe dengan
penambahan pelebaran stomata. Banyak faktror
kertas alumunium foil ini bertujuan agar tidak terjadi
yang mempengaruhi pembukaan dan penutupan
penguapan selain melalui tanaman, dan diberi vaselin pada
stomata, yang paling berpengaruh adalah tingkat
sisa lubang yang bertujuan untuk meminimalkan penguapan
cahaya dan kelembapan. Pada sebagian besar
yang terjadi, karena jika masih terdapat lubang akan terjadi
tanaman, cahaya dan kelembapan dalam daun yang
penguapan air di dalam botol nescafe ketika tanaman
rendah, sel-sel pengawal kehilangan tugornya
disimpan pada tempat panas. Penimbangan gelas yang berisi
mengakibatkan penutupan stomata [7].
air dan tanaman di awal percobaan ini berfungsi untuk
2. Jumlah dan ukuran stomata
mengetahui berat awal dari air dan tanaman sebelum proses
Kebanyakan daun dan tanaman yang produktif
transpirasi sehingga dapat dihitung dan diketahui laju
mempunyai banyak stomata pada kedua sisi
transpirasinya. Penyimpanan gelas pada kondisi gelap dan
daunnya. Jumlah dan ukuran stomata yang
terang ini bertujuan untuk mengetahui laju transpirasi
dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan [7].
tertinggi dari dua tempat tersebut. Penimbangan gelas yang
3. Jumlah Daun
berisi air dan tanaman setiap 15 menit selama satu jam ini
Semakin luas daerah permukaan daun, makin besar
berfungsi untuk mengetahui berat pngurangan air akibat
transpirasi [7].
transpirasi. Pengukuran luas total daun di akhir percobaan
4. Penggulungan atau pelipatan daun
berfungsi untk mengetahui pengaruh luas daun dengan laju
Banyak tanaman yang mempunyai mekanisme
transpirasi.
dalam daun yang menguntungkan pengurangan
transpirasi apabila ketersediaan air terbatas [7].
Mekanisme transpirasi
5. Kedalaman dan Proliferasi Akar
Peristiwa transpirasi biasanya berhubungan dengan
Perakan yang lebih dalam meningkatkan
kehilangan air melalui stomata, kutikula dan lentisel.
ketersediaan air dan proliferasi akar meningkatkan
Banyak air yang harus hilang melalui transpirasi untuk
pengambilan air dari suatu satuan volume tanah
membesarkan tumbuhan karena rangka molekul semua
sebelum terjadi pelayuan tanaman [7].
bahan organik pada tumbuhan terdiri dari atom karbon yang
harus diperoleh dari atmosfer. Karbon masuk ke dalam
b. Faktor eksternal
tubuh sebagai karbon dioksida melalui pori stomata, yang
Faktor eksternal yang mempengaruhi proses transpirasi
paling banyak terdapat pada permukaan daun dan air keluar
antara lain :
secara difusi melalui pori yang sama saat stomata terbuka
1. Kelembapan
[5].
Pada kondisi cerah udara tidak banyak
Mekanisme membuka dan menutupnya stomata dikontrol
mengandung air. Pada kondisi tersebut tekanan uap
oleh sel penjaga. Dibawah iluminasi, konsentrasi solut
di dalam daun jauh lebih tinggi dibandingkan
dalam vakuola sel penjaga meningkat. Pertama, pati yang
tekanan uap di luar daun, sehingga molekul-
terdapat pada kloroplas sel penjaga diubah menjadi asam
molekul air berdifusi dari konsentrasi yang tinggi
malat. Asam malat kehilangan ion H+ membentuk ion malat.
(di dalam daun) ke konsentrasi rendah (di luar
Hal ini menaikkan gradien listrik dan gradien pH lintas
daun) sehingga melancarkan transpirasi.
membran plasma. Ion K+ mengalir ke dalam sel tersebut
Sebaliknya jika kondisi udara banyak mengandung
melalui suatu saluran sebagai respons terhadap perbedaan
awan maka kebasahan antara bumi dengan awan itu
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 4

sangat tinggi. Dengan demikian maka perbedaab 1. Laju 141179 0 1.050.0 766666,
kebasahan udara di dalam dan di luar akan berbeda; Transpirasi ,128 00 67
keadaan yang demikian ini menghambat difusi uap (mg/dm3)
air dalam sel ke lingkungan (luar daun) dengan 2. Rata-rata 0,1770 0,1669 0,04 0,06
artian menghambat transpirasi [8]. Luas 8
2. Temperatur permukaan
Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di daun (dm2)
dalam dan di luar daun, namun tekanan di dalam
daun jauh lebih tinggi dibandingkan di luar. Akibat Perhitungan Luas daun
dari perbedaan tekanan ini maka uap air di dalam
daun lebih mudah berdifusi ke lingkungan [8]. =
3. Sinar matahari
Sinar matahari menyebabkan membukannya 1 + 2 +
stomata dan gelap menyebabkan menutupnya =

stomata, sehingga banyak sinar berarti
mempercepat laju transpirasi. Karena sinar itu juga Tabel 3. Luas daun Rhoeo discolor
mengandung panas, maka banyak sinar berarti juga Luas Daun Terang (cm2) Gelap (cm2)
menambah panas dengan demikian menaikan 1 22 16,8
temperatur. Kenaikan temperatur sampai pada 2 18,9 12,88
batas tertentu menyebabkan melebarnya stomata
3 16,6 17,28
dengan demikian memperbesar laju transpirasi [8].
4 21,6 17,51
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua
5 8,25 6,44
cara, pertama cahaya akan mempengaruhi suhu
daun sehingga dapat mempengaruhi aktifitas 6 18,9 29,04
transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi Rata-rata 17,708 cm2= 16.69 cm2 = 0,1669
2
transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka 0,17708 dm dm2
tutupnya stomata [5].
4. Angin Tabel 4. Luas daun Equisetum debile
Angin mempunyai pengaruh ganda yang
cenderung saling bertentangan terhadap laju Berat (Kg) Selisih Luas
transpirasi. Angin menyapu uap air hasil berat Rata-
transpirasi sehingga angin menurunkan 15 30 45 60 menit Rata
kelembaban udara di atas stomata, sehingga awal-
menit menit menit menit Daun
meningkatkan kehilangan neto air. Namun jika menit
angin menyapu daun, maka akan mempengaruhi akhir
suhu daun. Suhu daun akan menurun dan hal ini Terang 0,9 0,88 0,88 0,88 0,02 0,06
dapat menurunkan tingkat transpirasi [9]. dm2
Pada umumnya angin yang sedang menambah Gelap 0,82 0,82 0,82 0,815 0,005 0,04
kegiatan transpirasi. Hal ini dapat dimaklumi dm2
karena angin membawa pindah uap air yang
bertimbun-timbun dekat stomata. Dengan demikian
maka uap yang masih ada di dalam daun kemudian Perhitungan Laju Transpirasi
mendapat kesempatan untuk berdifusi ke luar [8].
5. Ketersedian air tanah
Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh =

ketersediaan airtanahdan laju absorbsi airdi akar.
Pada siang hari biasanya air ditranspirasikan lebih Tabel 5. Laju transpirasi Rhoeo discolor
cepat dari pada penyerapan air dari tanah. Hal Terang Gelap
tersebut menyebabkan devisit air dalam daun
Berat Awal 650000 mg 640000 mg
sehingga terjadi penyerapan yang besar, pada
Berat Akhir 625000 mg 640000 mg
malam hari terjadi sebaliknya. Jika ketersediaan air
Luas Daun 0,17708 dm3 0,1669 dm3
tanah menurun sebagai akibat penyerapan oleh
akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar Laju 141179,128 mg/dm3 0 mg/dm3
menjadi lambat. Hal ini cenderung untuk transpirasi
meningkatkan defisit air di dalam daun dan
menurunkan laju transpirasi lebih lanjut [9]. Tabel 6. Laju Transpirasi Equisetum debile
Terang Gelap
Berat 84000 mg 88000 mg
Laju Transpirasi Awal
Berat 42000 mg 42000 mg
Tabel 2. Perbedaan Rhoeo discolor dan Equisetum debile Akhir
Luas Daun 0,04 dm3 0,06 dm3
3
No Pembeda Rhoeo discolor Equisetum debile Laju 1.050.000 mg/dm 766666,67 mg/dm3
. Terang Gelap Terang Gelap transpirasi
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 5

tinggi dibandingkan dengan rata-rata laju transpirasi pada


Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa laju tanaman Rhoeo discolor di tempat terang maupun tempat
transpirasi pada Rhoeo discolor yang diletakkan di tempat gelap. Hali ini disebakan karena daun Rhoeo discolor
gelap pada menit ke-0 sampai ke-60 adalah konstan yaitu 0 memiliki lapisan lignin pada daunnya. Sehingga mengurangi
g/dm2. Sedangkan laju transpirasi Rhoeo discolor yang laju transpirasi pada stomata. Menurut [10] tanaman yang
diletakkan di ruang praktikum dengan disinari lampu pada kulit luar daunnya tebal dan mempunyai sedikit stomata
0-15 menit adalah 0 mg/dm3, pada 15-30 menit kemudian dapat mengurangi penguapan pada daun, sehingga dapat
laju transpirasinya adalah 56471,65123 mg/dm3, pada menit memperlambat laju transpirasi.
ke 30-45 laju transpirasinya adalah 1129,433025 mg/dm 3
dan pada menit yang terakhir yaitu 45-60 menit laju Dampak Positif dan Negatif Transpirasi
transpirasinya sevesar 141.179,128 mg/dm3. Berdasarkan Dampak positif transpirasi tumbuhan
hal tersebut dapat dikatakan bahwa laju transpirasi pada Transpirasi mempunyai manfaat bagi tumbuhan
Rhoeo discolor yang diletakkan di tempat terang lebih tinggi antaralain:
yaitu sebesar 141179,128 mg/dm3 daripada laju transpirasi 1. Meningkatkan daya isap daun pada penyerapan air
pada tempat gelap yang tidak menunjukkan adanya 2. Mengurangi jumlah air dalam tumbuhan jika terjadi
peristiwa transpirasi karena laju transpirasinya sebesar 0 penyerapan yang berlebihan.
mg/dm3. 3. Mempercepat laju pengangkutan dan penyerapan
Sedangkan pada tanaman Equisetum debile yang unsur hara melalui pembuluh xylem.
diletakkan di tempat gelap laju transpirasinya sebesar 4. Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada
766666,67 mg/dm3 dan pada tempat terang laju kondisi optimal.
transpirasinya sebesar 1.050.000 mg/dm3. Hal ini 5. Sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas
menunjukkan bahwa laju transpirasi pada tempat terang suhu.
lebih tinggi daripada laju transpirasi pada tempat gelap. 6. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel.
Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan, terdapat 7. Pengangkutan asimilat.
kolerasi antara luas permukaan daun dengan laju transpirasi. 8. Pengaturan bukaan stomata
Semakin luas permukaan daun, maka semakin luas pula [10]
bidang penguapannya, sehingga pada daun yang memiliki
luas permukaan yang besar maka laju transpirasinya akan Dampak negatif transpirasi Tumbuhan
semakin besar pula. Hal ini sesuai dengan luas permukaan Transpirasi juga merupakan proses yang membahayakan
daun pada tanaman Rhoeo disclor yang diamati. Luas kehidupan tumbuhan, karena jika transpirasi melampaui
permukaan daun pada tanaman Rhoeo discolor yang penyerapan oleh akar, tumbuhan akanmengalami
diletakkan di tempat gelap rata-ratanya sebesar 0,1669 dm2 kekurangan air. Jika kandungan air melampaui batas
dan pada tempat terang rata-rata luas permukaan daunnya minimum dapat menyebabkan kematian. Transpirasi yang
sebesar 0,17708 dm2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar juga memaksa tumbuhan melakukan penyerapan yang
luas permukaan daun pada tempat terang lebih besar dari banyak, untuk itu diperlukan energi yang tidak sediki [11].
pada luas permukaan daun pada tempat gelap, semakin besar
luas permukaan daun maka semakin besar pula laju
transpirasinya. KESIMPULAN
Sedangakan pada tanaman Equisetum debile rata-rata luas Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
permukaan daun yang didapatkan adalah 0,04 dm2 pada disimpulkan bahwa transpirasi berhubungan langsung
tempat terang dan 0,06 dm2 pada tempat gelap. Hal ini tidak dengan intensitas cahaya. Semakin besar intensitas cahaya
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin luas semakin tinggi laju transpirasi. Selain itu, luas permukaan
permukaan daun, maka semakin luas pula bidang daun juga berpengaruh terhadap laju transpirasi. Semakin
penguapannya, sehingga pada daun yang memiliki luas luas permukaan daun, maka semakin tinggi laju
permukaan yang besar maka laju transpirasinya akan transpirasinya. Laju transpirasi tertinggi yaitu pada tanaman
semakin besar pula. Pada tanaman Equisetum debile yang diltetakkan di tempat terang baik pada Rhoeo discolor
tanaman dengan luas permuakaan daun yang lebih besar yaitu sebesar 141179,128 mg/dm3 dan pada Equisetum
yaitu 0,06 laju transpirasinya semakin kecil. Sedangkan debile sebesar 1.050.000 mg/dm3. Hal ini membuktikan
pada tanaman yang luas permukaan daunnya lebih kecil bahwa laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor eksternal,
(0,04), laju transpirasinya semakin besar. Hal ini dapat yaitu salah satunya adalah cahaya dan faktor internal yaitu
dikarenakan oleh faktor eksternal yang lebih berpengaruh luas permukaan daun.
terhadap laju transpirasi yaitu cahaya dan suhu. Karena
tanaman Equisetum debile yang luas permukaannya lebih
kecil (0,04) diletakkan ditempat terang akan menyebabkan
peningkatan suhu sehingga laju transpirasinya semakin DAFTAR PUSTAKA
besar dibandingkan dengan tanaman Equisetum debile yang [1] R. Susanto. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius.2005.
[2] R. Suyatno. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia.
memiliki rata-rata luas permukaan daun lebih besar (0,06)
Yogyakarta : Kanisius. 2010
namun diletakkan ditempat gelap, sehingga laju [3] Trubus. Aglaonema.Vol. 06 www.trubus-online.co.id. 2009
transpirasinya kecil. [4] A.R. Loveless. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah
Selain itu, laju transpirasi juga dapat dikaitkan dengan Tropik. Jakarta : Gramedia. 1991
[5] F.B. Salisbury dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. jilid 1.
perbedaan habitat tiap-tiap spesies.
Terjemahan dari Plant `Physiologi 4 th Edition oleh Dish R. Lukman
Berdasarkan perbandingan laju transpirasi pada kedua dan Sumaryono. Bandung : ITB. 1995
jenis tanaman, rata-rata laju transpirasi Equisetum debile [6] C. Hanum. Teknik Budaya Tanaman. Jakarta : Departemen
yang diletakkan ditempat terang dan tempat gelap lebih Pendidikan Nasional. 2008
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 6

[7] Gardner, Et All. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press.


1991
[8] Dwijoseputro. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
1989
[9] L. Taiz dan E. Zeiger. Plant Physiology 2nd ed. Sinauer Associates,
inc. Massachucetts : Publ. 1998
[10] B. Lakitan. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhna. Jakarta : Grafindo
Persada. 1993
[11] W. Soedirokoesoemo. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta : DEPDIKIBUD. 1993

Anda mungkin juga menyukai