Disusun Oleh :
Ardha Syafitri Ritonga 134180068
Hani Prasetyo Kusumaninrum 134180069
Diyan Widi Aruminingsih 134180071
Diah Nopitasari 134180073
Nunik Firasih 134180074
Anggung Prayogo 134180078
Yessi Somi Pratiwi 134180084
Kelompok 3
Kelas Budidaya Florikultur PA-A
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki hortikultura tropika berlimpah
karena keanekaragaman sumber daya lahan, iklim, dan cuaca yang
dimilikinya. Tanaman hias merupakan bagian dari hortikultur nonpangan
yang digolongkan dalam florikultur. Florikultur merupakan cabang ilmu
hortikultura yang mempelajari tanaman hias sebagai bunga potong, daun
potong, tanaman pot atau tanaman penghias taman. Komoditi ini
dibudidayakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dinikmati keindahannya
(Lakitan, 1995). Tanaman hias salah satu komoditas holtikultura yang
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tingginya minat masyarakat
baik di tanah air maupun permintaan ekspor terhadap tanaman hias dapat
menjadi tolok ukur kesejahteraan petani.
Pengelompokkan jenis-jenis tanaman hias beraneka ragam, salah satunya
pada tanaman Bougenville atau bunga kertas berasal dari Amerika Latin dan
ditemukan oleh Antonie de Bougainveille pada tahun 1769-1776 di Brazil.
Bougenville atau bunga kertas banyak digunakan untuk penghias pagar,
dirambatkan atau pengisi taman sebagai tanaman pangkas yang dibentuk
bermacam-macam. Fasa pembungaan bunga kertas ini sedikit berbeda dengan
bunga pada umumnya. Bougenville dapat tumbuh dan berbunga di tempat
yang kurang subur dan kering. Dari 13 spesies bunga kertas ini, yang paling
banyak diminati adalah Bougenvilia spectabilis dan Bougenvillia glabra
(Risnawaty, M dan Milasari, A et al., 2016).
Bunga bougenville atau bunga kertas, merupakan bunga yang menarik
warna bunga yang indah dan beragam. Bunga ini cukup mudah dalam
perawatanya. Bougenville atau bunga kertas berbentuk pohon kecil yang
sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari segudang bunganya yang
berwarna cerah dan menarik perhatian, karena tumbuh dengan rimbunnya.
1
Bunga ini mempunyai karakteristik yang unik dan menarik, dimana akan
tumbuh bunga warna-warni yang indah dikala musim panas atau kemarau dan
kemudian bunga tersebut akan menggugurkan bunganya disaat musim hujan
datang, selanjutnya akan tumbuh tunas-tunas daun baru yang segar dan
indah. Budidaya bunga kertas ini dapat dilakukan dengan cara perbanyakan
vegetatif yakni dengan cara cangkok dan stek. Selain itu, perawatan tanaman
ini juga tidak sulit, hanya dengan penyiraman air dan pemupukan sempurna
mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka
waktu kurang dua minggu (Risnawaty, M dan Milasari, A et al., 2016).
B. Tujuan
1. Mengetahui morfologi tanaman bougenville
2. Mengetahui syarat tumbuh tanaman bougenville
3. Mengetahui perbanyakan tanaman bougenville
4. Mengetahui organisme pengganggu tanaman bougenville
5. Mengetahui keragaman tanaman bougenville
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ordo (bangsa) : Caryophyllales
Familia (suku) : Nyctaginaceae
Genus (marga) : Bougainvillea
Spesies (jenis) : Bougainvillea spectabilis (Tjitrosoepomo, 2007).
4
kepala putik, tangkai putik, benang sari dan tangkai sari. Bunga ini biasanya
muncul pada ketiak daun, dengan berbentuk majemuk atau payung yang
tersusun, bunga kertas ini juga tersusun dalam anakan payung yang
bertangkai dengan jumlah 1-7 anakan, setiap anakan memiliki 3 bunga. Pada
umumnya, bunga kertas ini memiliki warna yang sangat beragam mulai dari
putih, merah mudah dan tua, jingga, unggu dan lainnya (Van Steenis et al,
2005).
5
Lingkungan perakaran atau media tumbuh ideal adalah media yang
dapat memberikan porositas yang cukup dengan kemampuan drainase yang
baik, serta bebas dari hama penyakit, sedangkan pH yang baik adalah berkisar
antara pH 7 (netral). Menurut Prastowo et al., (2006), syarat media tumbuh
yang baik adalah ringan, murah, mudah didapat, porus (gembur) dan subur
(kaya unsur hara). Media yang digunakan untuk penyetekan diusahakan
lembut, beraerasi baik dan steril. Media yang baik tersebut antara lain
vermikulite, perlite, gambut dan pasir.
6
d. Tunggu sampai tangkai keluar tunas baru, kemudian jadikan tangkai
sebagai batang bawah utama dan cikal bakal tunas dan tangkai baru.
2. Stek
a. Potong tangkai secara miring dan tajam. Siapkan media tanam berupa
gabungan tanah gembur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Lalu masukkan kedalam pot.
b. Masukkan batang stek sedalam 1/3 pot ke media tanam dengan bagian
runcing menghadap kebawah.
c. Pakailah ZPT untuk mengoptimalkan pertumbuhan
d. Gunakan pagar bambu untuk menjaga posisis batang tetap tegak dan
lindungi dari sinar matahari di siang hari, pada pagi hari biarkan bibit
baru mencapat pancaran teduh dari sinar matahari pagi selama kurang
lebih 2 jam. Pada hari ke 10 akan muncul tunas dan akar muda.
3. Penyambungan tunas
Tunas-tunas bagian batang bawah dapat disambung dengan tangkai-
tangkai muda dari jenis Bougenville lain sehingga akan menghasilkan
aneka bunga yang berwarna-warni. Cara menyambung tunas Bougenville
sebagai berikut:
a. Memotong miring pucuk tunas muda dari salah satu pohon Bougenville
aneka warna, lalu sambungkan dengan tunas muda pada batang bawah,
pastikan sambungan cukup tepat dan tidak longgar.
b. Ikat dengan erat dan tutup dengan plastik basah atau sabut kulit kelapa.
Gantilah plastik setiap 4 hari sikitar 15 hari. Tunggu sambungan
menjadi kokoh dan mengeras, barulah dapat dilepas plastic pada
sambungan.
4. Perawatan tunas Bougenville
a. Perawatan pasca penyambungan, kurangi suplai air atau hentikan suplai
air selama beberapa hari agar daun-daun mudah mengering.
b. Daun mulai mengering dan rontok dalam waktu 3-4 hari. Sisa daun-
daun rontok inilah yang akan menjadi cikal bakal pembentukan bunga
7
baru. setelah daun rontok, siram kembali bibit Bougenville untuk
mempercepat tumbuhnya bunga.
c. Bunga Bougenville membutuhkan suplai sinar matahari dengan
intensitas cukup tinggi untuk memudahkan proses fotosintesis.
Sebaiknya letakkan tanaman ditempat terbuka yang mudah terkena
sinar matahari.
d. Menata tampilan rumpun bunga Bougenville dengan cara rutin
memangkasnya sesuai bentuk yang diinginkan. Pemangkasan secara
berkala sangat baik untuk memunculkan bunga hyang rimbun secara
optimal.pemangkasan bertujuan untuk pembentukan tajuk dan
pembungaan. Pemangkasan dilakukan pada cabang yang bertumpuk,
berhimpitan atau bersilangan. Jika dibiarkan, cabang tersebut akan
membuat bentuk tanaman menjadi kurang indah dan dapat digunakan
sebagai tempat serangga bersarang.
e. Pemupukan tidak terlalu penting, namun bunga Bougenville mudah
tumbuh merumpun jika diperoleh suplai pupuk yang cukup. Kecukupan
pupuk dapat membantu menutrisi tanaman sehingga mengaktifkan
tanaman untuk segera berbunga dengan lebat.
8
Penanganan hama kutu daun dibagi menjadi dua yaitu secara teknis
dan kimiawi. Penanganan secara teknis yaitu dengan cara
menginfestasikan musuh alami seperti cresson, memotong bagian yang
terkena seranan jika serangan tidak terlalu parah, dan mencabut tanaman
yang terserang hama jika serangan sudah parah. Pengendalian secara
kimiawi, gunakan obat yang mengandung insektisida.
2. Hama Kutu Putih
Hama ini menyerang tanaman yang sudah tua, sehingga tanaman
mengering akhirnya mati. Kutu putih merupakan hama yang paling
banyak ditemui menyerang tanaman hias. Kehadirannya cukup mudah
dideteksi. Mereka bergerombol di batang, daun, ketiak daun, bawah daun
sampai pucuk daun. Disebut kutu putih karena warnanya yang terlihat
putih karena adanya semacam serbuk berwarna putih yang menyelimuti
tubuhnya. Kutu putih menghisap cairan daun, sehingga menyebabkan
daun menjadi kisut. Kutu putih juga mengeluarkan semacam cairan
“madu” yang lama kelamaan akan berubah menjadi jelaga berwarna hitam
di permukaan daun. Selain mengakibatkan kerusakan pada tanaman, kutu
putih juga bisa menularkan virus dari tanaman yang satu ke tanaman yang
lain.
Cara sederhana yang sering dilakukan adalah dengan
menyemprotkan larutan detergen cair dengan dosis satu sendok makan
detergen cair dengan satu liter air setelah itu disemprot dengan insektisida
yang berfungsi menumpas si kutu. Insektisida yang umum digunakan
seperti Decis, Curacron, Confidor, Rumba, dll dosis 2 ml/Liter.
Penyemprotan insektisida bisa diulang seminggu kemudian, sampai
serangan hilang.
3. Embun Jelaga
Embun jelaga tumbuh di atas daun muda dengan menggunakan
substrat ekskresi. Cendawan ini sebenarnya tidak berperan sebagai
patogen tanaman. Embun jelaga tersebar karena ada serangga
pembawanya (vektor). Ada dua serangga vektornya yaitu kutu putih dan
9
semut. Kadang kedua vektor ini berkumpul dan mempercepat tanaman
terkena embun jelaga. Meskipun demikian cendawan ini sangat
merugikan karena keberadaannya melekat di bagian atas daun dapat
mengurangi proses fotosintesis. Biasanya serangga mendatangi pangkal
daun atau pangkal buah. Serangga menghisap gula dari tanaman dan
bekas hisapan ini merupakan tempat tumbuhnya jamur. Jamur akan
tumbuh dan mengambil gula dari tanaman. Serangga tinggal menghisap
gula dari jamur. sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan
antara jamur dan serangga.
Pengendalian embun jelaga dapat dilakukan dengan penyemprotan
dengan pestisida alami berbahan cabe dan bawang yang dilarutkan ke air
sabun. Dengan fungisida organik berbahan aktif jamur trichoderma,
Beauveria bassiana dan Metarisium. Mengurangi kerimbunan pohon.
Sinar matahari diusahakan dapat masuk kedalam sehingga suhu dan
kelembaban tidak sesuai dengan tumbuhnya jamur jelaga. Daun yang
terkena diambil dan dimusnahkan dengan pembakaran agar jamur tidak
menyebar. Dalam perempelan dahan dan daun yang terkena embung
tepung harus hati-hati karena bisa saja jamur justru lepas dan terbawa
angin menyerang tanaman lainnya.
10
Gambar 2.2 Bougenville Afterglow
2. Bunga Bougenville California Gold
Jenis bunga yang satu ini memiliki warna kelopak bunga yang
bergradasi dari emas ke jingga. Jenis bougenville satu ini juga memiliki
sifat menggugurkan bunganya dengan cepat tak lama setelah bunga-
bunganya bermekaran. Salah satu spesies dari genus bougainvillea ini juga
termasuk tipe bunga kertas kuning yang paling digemari.
11
4. Bunga Bougenville Bambino Baby Allison
Kelopak bunga bougenville Bambino Baby Allison memiliki warna
merah muda yang lembut. Warnanya sangat cantik untuk dijadikan
tanaman dekorasi rumah.
12
Gambar 2.7 Bougenville Baby Victoria
7. Bunga Bougenville Cherry Blossom
Kelopak bunga Bougenville Cherry Blossom berwarna merah muda
dan pada bagian tertentu berwarna sedikit putih. Terkadang warnanya juga
memudar menjadi mendekati putih secara keseluruhan. Jenis ini juga
mekar sepanjang tahun dan merupakan salah satu jenis bunga bougenville
yang paling populer.
13
9. Bunga Bougenville Alexandra
Bunga Bougenville Alexandra memiliki warna yang menarik
perhatian. Bunganya pun dapat tumbuh hingga sangat rimbun. Bougenville
Alexandra adalah tipe bougenville yang akan menggugurkan daun pada
waktu tertentu. Tanaman bougenville ini dapat tumbuh mencapai 70
hingga 150 cm, dengan penyebaran 1 m pada tingkat 60 cm atau lebih.
14
mekar sepanjang tahun. Oleh sebab itu sangat sesuai jika dijadikan
tanaman penghias karena tidak mengenal musim (Rukmana, 1995).
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa bunga
Bougenville (bougainvillea) adalah tanaman asli Amerika Selatan.
Bougenville terhitung dalam keluarga Nyctaginaceae. Bunga kertas juga
sering dimanfaatkan sebagai tanaman penghias pagar maupun taman.
Tanaman Bugenvil dapat hidup dengan baik di tempat – tempat yang terbuka
atau di tempat yang terlalu terlindungi oleh cahaya matahari, baik di dataran
rendah maupun dataran tinggi. Tanaman bunga bougenville dapat diperbanyak
dengan cara cangkok, stek dan penyambungan tunas. Adapun hama yang
menyerang tanaman bougenville yaitu hama kutu putih, hama aphids dan
embun jelaga.
16
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan B. 1995. Hortilkultura : Teori, Budaya, dan Pasca Panen. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Yuniati, E. M., 2016, Tesis Pasca Sarjana, Pengaruh Faktor Sosial Budaya dan
Ekonomi Terhadap Keanekaragaman Jenis Tanaman Pekarangan Pada
Perkampungan Yang Dihuni Oleh Masyarakat Sunda dan Jawa Di
Kabupaten Brebes, IPB, Bogor.
17