Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Padi (Oryza sativaL.)Varietas CiherangPadi merupakan tanaman


panganyangdimasukan ke dalam familiaGramineae.Tanaman padi banyak dibudidaya
kan masyarakat karena buahnya banyak di konsumsi sebagai bahan makanan pokok
yaitu beras.1.
Klasifikasidan DeskripsiPadi (Oryza sativaL.)Varietas CiherangKode
Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) menyebutkan setiap tumbuhan masuk ke
dalam golongan sebuah takson yang berurutan dari bawahke atas menurut tingkatnya.
MenurutTjitrosoepomo(2002) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut:
Regnum:Plantae
Divisio: Spermatophyta
Sub-divisio: Angiospermae
Classis: Monokotil (monocotyledoneae)
Ordo: Glumiflorae (Poales)
Familia: Gramineae (Poaceae)
Sub-familia: Oryzoideae
Genus:Oryza
Species:Oryza sativaL.
Varietas Ciherang
Morfologi tanaman padi menyangkut bentuk dan
strukturluarorgantanaman. Morfologi tanaman padi dapat dijadikan dasar utama
klasifikasidan sebagai alat untuk mengenal adaptasi tanaman terhadap
lingkungannya.Struktur luartanaman padi di kelompokan dalam dua bagian yaitu
bagiangeneratif dan bagian vegetatif. Bagian generatif tanaman padi yaitu bunga,buah
yang disebut dengan gabah. Sedangkan bagianvegetatifyaitu akar,batang dan
daun(Makarim, 2009).
Padi Akar pada tanaman padi berfungsi sebagai penguat/penunjang tanaman
untuk dapat tumbuh tegak, menyerap hara dan air dari dalam tanah untuk selanjutnya
di teruskan ke organ lain yang membutuhkan. Akar tanaman padi di golongkan akar
serabut. Radikula yang tumbuh sewaktu berkecambah tidak dapat berkembang
dengan baik. Akar tanaman padi tidak memiliki pertumbuhan sekunder sehingga
diameter akar tidak akan banyak berubah sejak tumbuh(Makarim, 2009).
Daun padi tumbuh pada batang dalam susunan yang berselang-seling pada
tiap buku. Adapun bagian-bagian dari daun padi yaitu helai daun dan pelepah daun.
Daun teratas pada tanaman padi di sebut daunbendera yang posisi dan ukurannya
tampak berbeda dari daun yang lain. Pada fase-fase awal pertumbuhan satu daun
membutuhkan waktu 4-5 hari untuk dapat tumbuh secara penuh, sedang kan untuk
fase selanjutnya membutuhkan waktu sekitar 8-9 hari(Makarim, 2009).
Batang tanaman padi terdiri atas beberapa ruas yang di batasi oleh buku. Daun
dan tunas (anakan) tumbuh pada buku. Pada permulaan stadium pertumbuhan batang
terdiri atas pelepah-pelepah daun dan ruas-ruas yang bertumpuk padat. Ruas-ruas
tersebut kemudian memanjang dan berongga setelah tanaman memasuki stadium
reproduktif(Makarim, 2009)
Dormansi dan Fenomena After-ripening Dormansi merupakan fenomena
fisiologis yang menunjukan ketidakmampuan benih untuk berkecambah. Dormansi
terjadi sejak benih masih berada pada tanaman induknya setelah embrio berkembang
penuh sehingga di sebut dormansi primer. Benih mengalami dormansi di sebabkan
oleh berbagai factor yaitu embrio belum masak secara fisiologis, kulit benih yang
tebal dan keras atau ada zat-zat yang menyelubungi biji yang dapat menghambat
perkecambahan. Benih dalam keadaan dorman dapat dipatahkan untuk berkecambah
dengan berbagai perlakuan(Sinambela, 2008)..Benih yang baru dipanen tidak dapat
langsung berkecambah meskipun telah ditanam pada kondisi lingkungan yang
optimum. Benih perlu disimpan dalam jangka waktu tertentu agar dapat
berkecambah. Jangka waktu tertentu yangdiperlukan agar biji
dapatberkecambahdisebutfenomenaafter-ripening(Sutopo, 2002). Fenomena after-
ripening terjadi pada bebagai jenis biji salahsatunyabenih padi(Oryza
sativaL.).Jangka waktu periodeafter-ripening setiap benih padi berbeda-beda
tergantungjenis dan varietasnya.
Perbedaan inimencerminkan keragaman genetik sifat dormansi dari setiap
spesies dan varietas tanaman tersebut. Semakin lama periode after-ripening yang
dibutuhkan, maka akan semakin lama benih tersebut siap untuk ditanam sehingga
akan menghambat produksi tanaman tersebut. Beberapa perlakuan mampu
mempercepat dan mematahkan dormansi akibat fenomena after-ripening diantaranya
melalui skarifikasi mekanik dan kimiawi salah satunya dengan senyawa kimia
KNO3(Kharismayani, 2010).
Perkecambahan merupakan proses pengaktifan dan berkembangnya strukur-
struktur penting dari embrio biji yang menunjukan kemampuan untuk menghasilkan
tanaman lengkap pada keadaan yang menguntungkan Tipe perkecambahan terdiri dari
dua jenis yaitu perkecambahan hipogeal dan epigeal. Perbedaan kedua tipe ini yaitu
pada letak posisi kepingbenih (kotiledon) pada permukaan tanah.Tipe pertama adalah
epigeal dan tipe kedua adalah tipe hipogeal. Tipe epigeal ialah jika keping benih
terangkat diatas permukaan tanah, sedangkan apabila keping benih tetap tinggal di
dalam tanah disebut tipe hipogeal. Pada tanaman padi, tipe
perkecambahannyamerupakan tipe hipogeal(Sari, 2011).
Fase perkecambahan dimulai dari adanya imbibisi yaitu penyerapan air yang
disebabkan oleh potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang telah
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan meretakkan kulit pembungkusnya
serta memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang
disimpan pada endosperma atau kotiledon(Campbell, 2003). Proses perkecambahan
selanjutnya yaitu dengan munculnya radikula (akar embrionik) (Salisbury dan
R(Sipayung,2010). oss, 1995).Pada umumnya radikula pertama muncul dari kulit biji
yang retak pertumbuhan radikula lebih cepatdaripada pucuk lembaga (plumula)
(Gardner dkk, 1991). Pada proses selanjutnya ujung tunas harus menembus
permukaan tanah. Koleoptil yangmerupakan lapisan yang membungkus dan
melindungi tunas embrionik,mendesak naik ke atas melalui tanah menuju
udarahingga tumbuh membentukcalon daun pertama yang disebut
plumulae(Campbell, 2003), selain itu akartumbuh ke bawah menerobos tanah dan
membentuk akar cabang(Salisburydan Ross, 1995).
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G.a. 2003.BIOLOGI Jilid 2.Penerbit
Erlangga. Jakarta.
H.B. Sutopo. 2002. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas
Maret Press
Gardner, F.P, Pearce, R.B dan Mitchell, L.G, 1991.Fisiologi Tanaman
Budidaya.Penerbit ITB. Bandung
Gembong Tjitrosoepomo. 2002. Taksonomi Tumbuhan(spermatopyta). Yogyakarta :
Gajah MadaUniversity Press
Karim, Makarim., dan E, Suhartatik. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi.
Balai Penelitian Tanaman Padi. http://www.litbang.pertanian.go.id/sp
ecial/padi/bbpadi_2009_itkp_11.pdf. diakses pada 17 april 2017.
Kharismayani, I. (2010). Ines Kharismayani Departemen Agronomi Dan
Hortikultura. Institut Pertanian Bogor.
Sari, A.A.A., Ashari, S dan Haryono,D. 2011. Pengaruh Kedalaman TanamBenih
Terhadap Perkecambahan Bibit Durian (Durio zibethinus
Murr.).Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang
Sipayung , M.T.H. 2010. Bertani Organik dengan Teknologi Biofob. Liliy publiser.
Yogyakarta
Salisbury, F.B dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Penerbit
ITB.Bandung
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengamatan 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
berkecambah - iya - - - - - - - iya
Normal/abnormal normal abnormal

3.2 Pengamatan 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 1 9
0
berkeca iya iya iya iya iya iya iya iya iya iy
mbah a
Normal/a No Norm. Nor Nor Nor Nor No No No N
bnormal rm m. m. m. m. rm rm rm or
l. . l. m
.

Daya Kecambah
-2015 : 2/10 = 20 %

-2019 : 10/10 = 100 %

Normal/abnormal

2019 = 10 – 0 = 10

2015 = 10 – 1 = 9

Data kelompok 10

3.1 Pengamatan 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
berkecambah iya - iya - iya iya - iya iya -
Normal/abnormal n a n a n n a n n a
3.2 Pengamatan 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
berkecam iya - - iya iya iya iya iya iya iya
bah
Normal/a n a a. n n n. n n a n.
bnormal

Daya Kecambah
-2015 : 6/10 = 60 %

-2019 : 8/10 = 80 %

Normal/abnormal

2019 = 10 – 4 = 6

2015 = 10 –3 = 7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan


sebagai berikut :
a. Bentuk perkecambahan terdiri atas dua kelompok yaitu normal dan abnormal
b. Kecepatan dan daya tumbuh tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan seperti air, cahaya, suhu, konsentrasi oksigen,
media perkecambahan dan kelembapan serta hama penyakit.
c. Cahaya sangat berpengaruh terhadap perkecambahan benih, baik intensitas
cahaya, kualitas cahaya dan lama penyinaran. Karna cahaya diperlukan untuk
proses fotosintesis. Semakin baik intensitas cahaya maka pertumbuhan
tanaman akan semakin baik begitupun sebaliknya.

5.2 Saran
Saran yang dapat saya ajukan untuk praktikum perkecambahan benih adalah benih-
benih yang sudah berhasil dikecambahkan agar dapat dirawat dengan baik sehingga
dapat digunakan untuk praktikum selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai