Anda di halaman 1dari 19

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sifat perakaran tanaman lebih dikendalikan oleh sifat genetis dari

tanaman yang bersangkutan, tetapi pula ditentukan oleh sistem perakaran tanaman

tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi tanah atau media tumbuh tanaman. Faktor

yang mempengaruhi pola penyebaran akar antara lain adalah penghalang mekanis,

suhu tanah, ketersediaan air, dan ketersediaan unsur hara (Lakitan, 2004).

Sistem akar melayani tanaman dengan pengambilan air dan zat hara dari

tanah. Sebenarnya banyaknya air dan zat hara yang diperoleh dari atas tanah

seperti dari embun, hujan dan debu biasanya tak berarti. Bentuk sistem akar

kelihatannya ditentukan oleh kebutuhan untuk menyekap tenaga penyinaran

menghadapi persaingan dengan tanaman sekitarnya. Disamping itu akar juga

berperan dalam pengaturan pertumbuhan utama sitokinin dan giberalin dihasilkan

diujung-ujung akar (Goldsworthy dan Fisher, 2000).

Inisiasi akar merupakan proses terbentuknya akar tanaman dari stek.

Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel dibelakang meristem batang.

Perbanyakan tanaman dengan mudah dapat kita lakukan dengan banyak cara. Ada

yang tingkat keberhasilannya tinggi, ada pula tingkat keberhasilannya rendah. Ini

semua tergantung oleh banyaknya faktor, misalnya cara perbanyakan yang kita

pilih, jenis tanaman, waktu perbanyakan, keterampilan kerja, dan sebagainya

(Thompson and Kelly, 2004).

Dimulainya fase reproduktif bermula dengan inisiasi malai, yang biasa

terjadi antara 30 dan 40 hari setelah kemunculan tetapi dapat berubah-ubah,

menurut genotipe dan kondisi dari 14 sampai lebih dari 90 hari pada beberapa
2

kultivar Afrika Barat. Waktunya sangat dikendalikan oleh foto periode dan suhu.

Sorgum merupakan suatu spesies pendek dan adanya fase juvenih. Semakin

pendek foto priode semakin cepat inisiasinya. Inisiasi juga akan tertunda oleh

suhu yang hangat dan suhu yang dingin (Goldsworthy dan Fisher, 2000).

Sel-sel baru dari meristem ujung akar mungkin dibagi ke pelebaran akan

atau ke pelebaran tudung akar. Tudung akan memainkan peranan penting dalam

melindungi meristem akar dari kerusakan fisik selama penerobosan tanah dan

mungkin dalam menunjukkan arah penerobosan. Sel-sel tudung akar yang

terkelupas juga memberikan pelumas untuk ujung yang sedang tumbuh menjadi

tambahan bahan organik tanah. Tudung akar menghasilkan asam absisat,

suatubahan pertumbuhan bahan tanaman (Hopskin, 2004).

Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaituuntuk mengamati pertumbuhan

akar dan tunas stek tanaman dengan atau tanpa data pada konsentrasi zat pengatur

tumbuh yang berbeda pada bunga mawar (Rosa sp.).

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat

mengikuti praktikum di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan

sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.


3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Mawar (Rosa sp.)

Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) Tanaman mawar (Rosa sp.)

diklasifikasikan menjadi sebagai berikut, kingdom: Plantae, Divisi:

Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, ordo:

Rosanales, Famili: Rosaceae, Genus: Rosa, Spesies:Rosa sp. (Lakitan, 2004).

Akar mawar merupakan akar tunggang berwarna kuning orange seperti

pada umumnya tumbuhan lain, akar mawar berfungsi sebagai penyerap unsure

hara dari dalam tanah dan sebagai penopang tubuh tanaman (Rismunandar, 2005).

Mawar merupakan tanaman perak, ada yang berbatang tegak ada juga

yang habitatnya memanjat. Tingginya 0,5-1,5 m, batangnya dan cabangnya bulat,

berduri temple yang letaknya jarang (Dalimartha, 2005).

Daun bunga berupa tabung-mangkok, tertutup rambut, daun mahkota

bunga berbentuk jantung terbalik, duduk daun berseling. Anak daun berjumlah 3-

5 bentuk bulat telur memanjang panjang 2,5-6 cm, ujung meruncing, tepi daun

bergerigi, tidak berambut (Suryowinoto, 2007).

Bunga mawar adalah bunga sempurna yang dapat membentuk biji dan

mudah menyilangnya. Warna bunganya bervariasi dan putih mulus, kuning,

oranye, merah muda, ungu muda, ungu tua, dan hijau. Pada hakikatnya helaian

kelopaknya berwarna hijau. Warna mahkota senantiasa mulus, tidak bercampur

baur dalamwarna lain dengan bentuk titik-titik goresan dan lain-lain

(Rismunandar, 2005).

Buah mawar merupakan buah agregat , yaitu buah yang berkembang dari

satu bunga yang memiliki banyak putik. Bunga seperti ini disebut dengan rose
4

hips. Masing-masing putik kemudian berkembang menjadi satu buah tunggal

(achene). Himpunan buah tunggal dibungkus daging buah dibagian luar. Buah

mawar ada yang berwarna merah, ungu gelap hingga hitam (Suryowinoto, 2007).

Biji mawar berbentuk bulat, teksturnya keras, berukuran kecil dan

berwarna putih kelabu. Dan pada biji bunga mawar ini memiliki struktur biji yang

keras dan berwarna kelabu hingga putih (Redaksi Agromedia, 2007).

Syarat Tumbuh

Iklim

Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik di dalam 1500-

3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam perhari. Di daerah cukup

sinar matahari mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh.

Sinar matahari pagi yang lebih baik dari pada sinar matahari sore yang

menyebkan pengeringan tanaman (Prihatman, 2010).

Sebagian besar jenis mawar lebih menyukai daerah berhawa dingin.

Selain dari biji kita dapat memperbanyak mawar dengan stek dan okulasi

(Rismunandar, 2005).

Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap

lingkungan tumbuh, dapat ditanam didaerah beriklim dingin/subtropics maupun

didaerah panas/tropis. Suhu udra sejuk 18-26o C dan kelembaban 70-80%

(Prihatman, 2010).

Tanah

Tanah yang baik adalah tanah yang gembur dan kaya akan humusnya.

Daya tahannya terhadap air baik tetapi tidak menyukai air yang menggenang.

Derajat keasaman tanah (pH) antara 6-8 (Rismunandar, 2005).


5

Di daerah tropis seperti di Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh dan

produktif berbunga di dataran rendah sampai tinggi rata-rata 1500 m dpl tanaman

mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30%) (Prihatman, 2010).

Bunga mawar dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi.Tetapi

untuk mawar tertentu seperti mawar the hibrida hanya menyukai dataran tinggi

sebab bunganya akan tumbuh dengan sempurna, baik bentuk ukuran warna

maupun baunya (Soehartawi, 2006).

Inisiasi Akar

Pembiakan secara vegetatif, terutama dengan stek membutuhkan waktu

yang lama kurang lebih dua, tiga hingga empat bulan yang tergantung pada

spesies tanaman untuk memungkin kan tanaman cepat tumbuh

(Kartina, et al.,, 2011).

Inisiasi akar merupakan proses terbentuknyaakar tanaman dari stek.

Panjang akar merupakan hasil pemanjangan dari sel-sel dibelakang meristem

batang. Perbanyakan tanaman ada yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi dan

ada pula yang meiliki tingkat keberhasilan yang rendah tergantung oleh beberapa

faktor, seperti :jenis tanaman, waktu perbanyakan, keterampilan kerja dan lain

sebagainya (Rizkya, 2008).

Aspek penting yang sangat menentukan keberhasilan dalam perbanyakan

tanaman melalui teknik kultur jaringan anatara lain terjadinya pembentukan akar

pada shootlet. Untuk tujuan ini dapat dilakukan induksi perakaran dengan

menggunakan hormone tanaman dari kelompok auksin (Kartina, et al.,, 2011).

Inisiasi tunas (culture establishment) adalah tahap pengambilan eksplan

dari tanaman induk yangakan diperbanyak secara kultur jaringan. Sebeluumnya


6

melakuakan inisiasi sebaiknya terlebih dahulu melakukan sterilisasi untuk

mengusahakan kultur yang bebas dari mikroorganisme (Kusuma, 2009).

Proses pembentukan akar dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu: (a)

tahap inisiasi, yamg merupakan proses awal yang ditandai dengan adanya

pembelahan sel dan dilanjutkan dengan proses diferensial sel-sel tertentu menjadi

organ-organ calon akar; dan (b) tahap pertumbuhan (Mangondidjojo, 2003).

Stek

Yang dimaksudkan dengan stek adalah cabang yang bisa lansung ditanam

begitu saja tanpa proses pencangkokan. Tentu tidak semua tanaman bisa kita

perlakukan demikian. Contoh tanaman yang bisa distek adalah mawar, berluntas,

kembang sepatu dan banyak tanaman hias lainnya (Rahardi, 2007).

Umumnya bunga mawar diperbanyak tidak melalui stekan. Agar tanamn

baru yang dihasilkan tergolong jenis yang ngetop diperlukan tanaman yang

perakaran kuat dan hanya dapat dihasilkan oleh jenis lain bila disambungkan

sehingga perbanyakan bunga mawar melalui stek sehingga kini dilaksanakan

untuk perbanyakan onderstum atau batang bawah. Dari jenis yang sudah lama

dikenal di Indonesia, yaitu mawar pagar (Rismunandar, 2005).

Stek merupakan proses perbanyakan tanaman menggunakan bagian

vegetative dan ketika ditempatkan pada kondisi yang sesuai akan berkembang

menjadi tanaman sempurna. Stek terbagi atas stek akar, batang dan daun. Stek

batang terdiri dari hardwood, semihardwood, softwood dan herbabaceous stek.

Perbanyakan industry bunga, industry tanaman hias daun, dan untuk perbanyakan

spesies buah tertentu (Repository, 2013).


7

Salah satu teknik perbanyak vegetative yang secara teknik cukup muda

dan sederhana serta tidak membutuhkan biaya produksi dan investasi yang besar

adalah stek. Teknik perbanyakan vegetative dengan stek adalah metode

perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman yang dipishkan dari

induknya untuk dijadikan tanaman baru (Sofyan dan Muslimin, 2008).

Pemotongan stek dilakukan dengan posisi miring agar penampang dasar

stek menjadi luas, sehingga jumlah akar yang tumbuh lebih banyak. Pemotongan

stek yang baik dilakukan di dalam air, kemudian bagian atas stek sebaiknya

situtup dengan cat atau parfum (Nilawati, 2002).

Stok untuk stek batang harus berasal dari pohon induk yang sehat. Pilih

cabang yang telah berumur satu tahun, berdaun hijau tua, berkulit coklat muda,

dan jika kulitnya dikelupas masih terlihat berwarna kehijauan, cabang seperti ini

memiliki kandungan hormone pertumbuhan seperti auxin yang tinggi juga

nitrogen dan karbohidrat yang tinggi keadaan seperti ini mempercepat tumbuhnya

akar (Rukmana, 2005).

Penyungkupan merupakan salah satu cara untuk menjaga kelembaban

relative selama pembibitan atau perbanyakan. Untuk mengurangi tingkat

kegagalan perbanyakan dibutuhkan kondisi lingkungan dengan kelembaban

relative yang tinggi (50-90%) selama 2-3 minggu hingga pertama, Hal ini

dimaksudkan untuk melindungi bahan biakan dan desikasi dan proteksi dari

serangan beberapa pathogen. Slain itu juga dibutuhkan media tumbuh yang

bersifat porous dengan aerase dan drainase yang baik untuk perkembangan akar

yang cepat (Nilawati, 2002).

Zat Pengatur Tumbuh


8

Pada umumnya keluarga mawar diperbanyak secara vegetatif, yaitu:

dengan stek maupun cangkok. Untuk mempercepat terbentuknya akar diperlukan

penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa zat pengatur tumbuh yang

dikenal dan sering digunakan adalah atonik daya rootone F. (Siregar, dkk., 2005).

Pengatur tumbuh yang utama adalah vitamin dan mineral yang didapat

dari lingkungannya. Tetapi pada mineral yang didapat dari lingkungannya, tetapi

pada tumbuhan autotrofik, semua vitamin dibuat didalam tubuh tumbuhan yakni

didlam tiap sel tempat vitamin ini diperlukan (Heddy,2009).

Selain auksin dan sitokinin, giberalin juga diketahui terlibat dalam

pertumbuhan dan perkembangan buah sejumlah hasil penelitian menyimpulkan

bahwa auksin dan giberalin terlibat dalam perkembangan polong dan biji tanaman

legume (Zulkarnain, 2009).

Zat pengatur tumbuh (ZPT) pectobutrazol dan komposisi media tanam

dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan mawar mini (Polyantha spp.) dan hasil

bunga (Tejasarwana, 2004).

Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah senyawa organk bukan nutrisi yang

dalam konsentrasi rendah dapat mendorong, menghembat atau secara kualitatif

mengubah pertumbuhan dan perkembangan. Ahli biologi tumbuhan telah

mengidentifikasikan 5 tipe utama zat pengatur tumbuh yaitu auksin, sitokinin,

giberalin, asam absisat dan etilen (Repository, 2013).

ABA adalah saskuiterpenoid berkarbon 15, yang disintesis sebagian di

kloroplas dan plastid dan melalui lintasan asam meralonat. Jadi reaksi awal dalam

sintesis ABA sama dengan reaksi sintesis isoprenoid seperti giberelin, sterol dan

karetonoid (Salisbury, 2005).


9

Di dalam perbanyakan invitro diperlukan ZPT, baik auksin maupun

sitokinin yang memacu generasi dan progasi tanaman. Sitokininberperan dalam

regenerasi eksplan yaitu dalam proses sitokinensis, inisiasi dan prolifirasi tunas

serta pada pembentukan akar (Sastra dan Meliyati, 2003).

Sitokinin terdapat di jaringan pembunuh berbagai jenis tumbuhan. Paling

banyak terdapat disekitar biji muda; buah muda, dan tunas daun serta ujung akar

(Kusnadi, 2013).

Giberelin merupakan diterpenoid, yang menempatkan zat itu dalam

keluarga kimia yang sama dengan klorofil dan karoten. Bagian dasar GA adalah

kerangka giban dan kelompok karboksil bebas. Giberelin dapat

menghasilkanpenambahan tinggi pada tanaman (Gardner et all, 2008).

Growtone merupakan zat perangsang tumbuh yang sangat berguna untuk

merangsang pertumbuhan akar. Growtone merupakan produk ZPT yang telah

terdaftar secara resmi untuk dapat dipasarkan dengan nomor pendaftran RI.01

04012006246 (Nilawati, 2002).


10

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2019 s/d selesai di

Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara, Medan. Dengan ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu batang tanaman

Mawar sebagai bahan yang akan diamati pertumbuhan akar dan tunasnya, top soil

dan kompos berfungsi sebagai bahan untuk menanam Mawar, plastic transparann

berfungsi sebagai bahan untuk mensungkup tanaman pucuk merah, tali plastic

(karet gelang) berfungsi sebagai pengikat sungkup, polibag ukuran 10x15 cm

berfungsi sebagai media tanam mawar, larutan IAA berfungsi sebagai bahan

untuk merendam batang mawar , pasir sebagai bahan campuran untuk menanam

mawar, air digunakan untuk menyiram tanaman.

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu gunting/pisau

sebagai alat untuk memotong batang mawar, gelas beker digunakan sebagai

tempat untuk memotong batang mawar, penggaris sebagai alat untuk mengukur

tinggi batang mawar, timbangan sebagai alat untuk menimbang top soil dan pasir.

Prosedur Praktikum

- Dicampurkan media tanam top soil dan kompos dengan perbandinan 3:1

dan siram dengan air.

- Diisi media ke dalam polibag masing-masing pasangan sebanyak 6 buah.

- Dipilih cabang tanaman yang baik, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda

sepanjang ± 30 cm. Setiap pasangan menyiapkan 3 potong dengan daun


11

tanaman tetap melekat pada cabang dan 3 potong yang daunnya dibuang

semua.

- Direndam cabang bagian bawah, masing-masing 1 potongan dengan daun

dan tanpa daun selama 15 menit dengan :

a. Air destilata

b. Larutan 0,1 mg IAA/Liter

c. Larutan 1,0 mg IAA/liter

- Ditanam bahan stek ke dalam polibag dan diberi label.

- Disiram sedikit air, sungkup dengan plastic transparan dan tempatkan pada

tempat teduh, setelah 1 minggu sungkup plastic dibuka.

- Disiram tanaman setiap hari bila perlu. Diamati pertumbuhan tanaman

setiap minggunya.

- Setelah 6 minggu, diamati pertumbuhan akar.


12

PELAKSANAAN PERCOBAAN

Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan pada hari Senin 15 Februari 2019 yang

dilakukan di Rumah bunga dengan membersihkan gulma yang ada di dalam

rumah bunga.

Persiapan Media Tanam

Buat perbandingan 2;1 top soil dengan pasir dan memakai cangkul untuk

mencampurkannya. Mengisi tanah top soil kedalam polibag berukuran 10x15 cm

lalu letakkan polibag yang sudah terisi dengan top soil di rumah bunga.

Persiapan Bahan Stek

Dicari batang tanaman mawar yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda

kemudian dipotong ± 30 cm. Dan setiap pasangan menyiapkan 3 potong dengan

daun tanaman tetap melekat pada cabang dan 3 potong daunnya dibuang semua.

Lalu rendam cabang bagian bawah masing- masing 1 potongan dengan daun dan

tanpa daun tanaman selama 15 menit dengan air destilata, larutan 0,1 mg IAA/liter

dan larutan 1,0 mg IAA/liter.

Penanaman

Tanam bahan stek yang sudah diberi perlakuan kedalam polibag yang

sudah disediakan. Siram sedikit air, sungkup dengan plastic transparan dan

tempatkan pada tempat teduh. Setelah minggu sungkup plastic dibuka.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman

Siram tanaman setiap hari pada sore hari atau dipagi hari bila perlu.

tepatmya pada sore hari dengan banyak air yang disesuaikan dengan jumlah
13

kebutuhan air perplot. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor dan

dilakukan secara merata.

Penyiangan

Dilakukan pencabutan gulma yang berada di antara sela-sela tanaman

mawar. Dan sekaligus menggemburkan tanah. Penyiangan atau pembersihan

lahan dari gulma dapat dilakukan dengan tangan. Penyiangan jangan sampai

mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut belum kuat

mencengkeram tanah.

Penyulaman

Penyulaman batang tanaman mawar yang tidak tumbuh dilakukan pada

umur satu minggu setelah tanam. Batang tanaman mawar diperiksa,tanaman

mawar yang tidak tumbuh dibuang, dan diganti dengan yang baru atau dilakukan

transplanting tanaman.

Pemanenan

Umur panen tanaman mawar adalah 6 minggu setelah tanam. Tanaman

mawar dipanen dengan cara dicabut batang tanaman mawar dari plot lalu

hitunglah berapa akar yang terdapat pada tanaman mawar.

Parameter Pengamatan

Jumlah Tunas

Jumlah tunas dihitung setiap satu minggu sekali dimulai dari 2 MST

hingga 6 MST. Perhitungan jumlah tunas dimulai dari yang terletak di dekat akar.

Jumlah Akar

Dihitung Jumlah akar tanaman mawar yang tumbuh setelah 6 minggu.


14

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Komoditi : Mawar (Rosa sp.)

Tanggal Tanam : 21 Februari 2019

Parameter : Jumlah tunas

Tanggal Jumlah Tunas


Pengamatan Direndam Air Direndam IAA 1 Direndam IAA 0,1
Destilata mg/L mg/L
Deng Tanpa Dengan Tanpa Dengan Tanpa Daun
an Daun Daun Daun Daun
Daun
28 Maret 2019 0 0 0 0 0 0
4 April 2019 0 0 0 0 0 0
11 April 2019 0 0 0 0 0 0
18 April 2019 0 0 1 0 0 0
25 April 2019 0 0 2 0 0 0
2 Mei 2019 0 0 4 1 0 0
9 Mei 2019 0 0 5 0 1 0

Paramter : Jumlah Akar

Tanggal Jumlah Akar


Pengamatan Direndam Air Direndam IAA 1 Direndam IAA 0,1
Destilata mg/L mg/L
Dengan Tanpa Dengan Tanpa Dengan Tanpa Daun
Daun Daun Daun Daun Daun
28 Maret 2019 0 0 0 0 0 0
4 April 2019 0 0 0 0 0 0
11 April 2019 0 0 0 0 0 0
18 April 2019 0 0 0 0 0 0
25 April 2019 0 0 0 0 0 0
2 Mei 2019 0 0 0 0 0 0
9 Mei 2019 0 0 7 0 2 0
15

Pembahasan
Dari percobaan ini diketahui bahwa tanaman yang digunakan adalah

mawar (Rosa sp.), dikarenakan tanaman ini merupakan tumbuhan semak yang

memiliki percabangan yang berkayu belum terlampau keras. Hal ini sesuai dengan

literatur Rahardi (2000) yang menyatakan bahwa untuk setek diambil dari semak

(pohon kecil), dipilih cabang yang berkayu keras. Panjang setek 15-20 cm.

Dalam percobaan ini diupayakan untuk menumbuhkan akar tanaman dari

batang yang ditanam di dalam tanah. Pertumbuhan akar ini terjadi karena adanya

hormon yang mengatur pertumbuhan akar yaitu, IAA yang merupakan zat

tumbuh, hormon ini disintesa dalam ZPT NAA (Nepthalin Acitic Acid) yang

digunakan sebagai hormon perakaran. Hal ini sesuai dengan literatur Ashari

(2001) yang menyatakan bahwa diketahui IAA sebagai zat tumbuh. Senyawa-

senyawa yang strukturnya sama dengan IAA disintesa dan diuji aktivitas

biologinya misalnya pada ZPT NAA (Nepthalin Acitic Acid) yang digunakan

sebagai hormon perakaran dan dalam budidaya tanaman.

Dari hasil percobaan diketahui bahwa pertumbuhan tunas paling cepat

terjadi pada perlakuan perendaman dalam Growtone dengan air destilata dan

larutan IAA 0,5 mg/ l dikarenakan adanya kemampuan tanaman untuk

mengakumulasikan ion sampai suatu konsentrasi tertentu, yang kadang-kadang

beberapa tingkat lebih besar daripada dalam medium. Hal ini sesuai dengan

literatur Zulkarnain (2009) yang menyatakan bahwa terdapat dua syarat

pengambilan ion oleh tanaman: pertama faktor konsentrasi, yang kadang-kadang

beberapa tingkat lebih besar daripada dalam medium; kedua, perbedaan kuantitatif

yang ada diantara spesies tanaman dan bahkan kadang-kadang di dalam suatu

spesies terdapat kebutuhan terhadap hara yang berbeda.


16

Berdasarkan percobaan diketahui bahwa pemanjangan tunas paling banyak

terdapat pada batang mawar yang mengalami perlakuan perendaman Growtone

dengan air destilata . hal ini disebabkan konsentrasi zat tersebut sesuai untuk

pertumbuhan tanaman setek yaitu, IAA dibuat dengan konsentrasi 500-1500 ppm.

Hal ini sesuai dengan literatur Atjung (2006) yang menyatakan bahwa untuk

mempercepat pertumbuhan akar pada setek, bisa dibantu dengan ZPT. ZPT yang

berbentuk kristal misalnya AIA, ANA, dan AIB, sebelum digunakan dilarutkan

dalam alkohol 95%.

Pada percobaan ini digunakan cara penanaman dengan setek yaitu,

penanaman cabang tanaman yang dipengaruhi oleh zat tumbuh atau media

perakaran yang seharusnya kondusif untuk proses regenerasi akar, yaitu cukup

lembab, evapotranspirasi rendah, drainase dan aerase baik, dll. Hal ini sesuai

dengan literatur Zulkarnain (2009) yang menyatakan bahwa faktor lingkungan

tumbuh setek yang cocok sangat berpengaruh pada terjadinmya regenerasi akar

dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media perakaran seharusnya kondusif untuk

regenerasi akar yaitu cukup lembab, evatranspirasi rendah, drainase dan aerase

baik, suhu tidak terlalu dingin atau panas, tidak terkena cahaya penuh dan bebas

dari hama atau penyakit.


17

KESIMPULAN

1. Dari percobaan yang dilakukan tanaman yang digunakan sebagai bahan

percobaan adalah tanaman mawar (Rosa sp.).

2. Dalam percobaan ini merupakan upaya penumbuhan akar dari

percabangan tanaman dibantu dengan adanya zat pengatur tumbuh (ZPT).

3. Dari hasil percobaan diketahui bahwa pertumbuhan tunas paling cepat

pada perlakuan perendaman larutan Growtone dengan air destilata dan

larutan IAA 0,1 mg/l.

4. Dari hasil percobaan diketahui bahwa pemanjangan tunas paling cepat

terjadi pada perlakuan perendaman Growtone dengan air destilata .

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan setek adalah media tanam

yang cukup lembab, evapotranspirasi rendah, darinase dan aerase baik,

suhu yang tidak terlau panas dan dingin; tidak terkena cahaya matahari

penuh.
18

DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Trubus Agriwidya,


Jakarta. 170 hlm.

Gardner, F. P., R. B. Pearce, R. L. Mitchell. 2008. Fisiologi Tanaman Budidaya.


UI Press, Jakarta.

Goldsworthy, P.R, dan N. M. Fisher, 2004, Fisiologi Tanaman Budi Daya Tropik,
Penterjemah Tohari, UGM-Press, Jakarta.

Heddy, S. 2009. Hormon Tumbuhan. CV Rajawali, Jakarta.

Hopskin, W. D., 2005, Introduction to Plant Physiology, Thompson Inc, Canada.

Kartina, A. M., Nurmayunus dan susiyanti. 2011. Pengaruh IBA Terhadap


pertumbuhan Akar Aren. Universitas Agung Firtayasa

Kusuma, L. O. 2009. Kultur Jaringan Tanaman Jarak. IPB. Bogor.

Lakitan, B., 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.


Jakarta.

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Penerbit Kanisius


(Anggota IKAPI).

Nilawati, R. 2002. Peranan Auksin dan Pemanasan Terhadap Pertumbuhan Stek


Tanaman Mawar.

Rahardi, F. 2007. Bercocok Tanam Dalam Pot. Penebar Swadaya, Jakarta.

Redaksi Agromedia. 2007. Buku Pintar Tanaman Hias. Redaksi Agromedia.

Repository IPB. 2013. Taksonomi Mawar. Diakses pada tanggal 13 Juni 2019.

Rismunandar. 2005. Budidaya Bunga Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rukmana. 2005. Mawar. Penebar Swadaya, Jakarta.

Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerbit ITB,


Bandung.
19

Sastra, D. R. dan Neeliyati. 2008. Pengaruh BAP Terhadap Pertumbuhan Jahe


Emprit (Zingiber officinale Rose. Var Amarun). Dalam Kultur
Invitro.

Suryowinoto.2007. Penampilan Agronomis dan Hasil Adaptasi Enam Varietas


Mawar Didaratan Medium Kabupaten Sleman, DIY.

Soehartawi. 2006. Membuat Pewarna Alami. Trubus Agriwisata.

Tejasarwana. 2004. Kastuba Tanaman Penyemarak Hari Raya. PT


Agromedia, Jakarta.

Thompson,H.L. and W.C. Relly. 2007. Vegetable Crops Mc, Craw Hill.
Book company Inc, New York.

Anda mungkin juga menyukai