Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ILMU GULMA

“PERSAINGAN DAN PERIODE KRITIS GULMA”

Diajukan makalah ini digunakan untuk tugas Ilmu Gulma

Dosen Pembimbing: ELFY YENNY YUSUF.,SP.,MP

Disusun Oleh

MUHAMMAD SENAL

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI

T.P 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT atas rahmat dan hidayat yang diberikannya

kepada mahasiswa sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan Makalah dengan baik

dan lancar.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada mata Kuliah Ilmu Gulma

di UNISI . Akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh

karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya

tugas ini.

Dengan ini mahasiswa berharap dengan siap nya pembuatan Makalah ini dapat

bermanfaat untuk berbagai pihak. Dari pihak penulis maupun pembaca, meski begitu

tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik

yang membangun dari semua pihak sangat mahasiswa harapkan demi perbaikan pada

tugas selanjutnya. Harapan mahasiswa semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi

mahasiswa dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Tembilahan, 06 April 2020

Penulis

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... iii


B. Rumusan Masalah ......................................................................... v

BAB II LANDASAN TEORI

A. PERSAINGAN TANAMAN DAN GULMA .............................. 1

1. Faktor- Kompetisi Gulmda Dam Tanaman ............................ 1


2. Bentuk Persaingan Gulma Dengan Tanaman ......................... 2
3. Pengaruh Negatif Gulma ........................................................ 3

B. PERIODE KRITIS GULMA ........................................................ 4

1. Pengendalian Gulma ............................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 9

QUESTION .............................................................................................. 10

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman
budidaya tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang
sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang
tidak diinginkan sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lainnya yang
berada disekitar tanaman pokok tersebut (Abidin, 1994). Umumnya gulma
diebedakan kedalam tiga kelompok antara lain teki-tekian, rumput-rumputan, dan
gulma daun lebar. Yang pertama gulma teki-tekian, kelompok ini memiliki daya
tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di
dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Selain itu gulma ini
menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam
menguasai areal pertanian secara cepat. Ciri-cirinya adalah penampang lintang
batang berbentuk segi tiga membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang
berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan titik
tumbuh tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua anggota Cyperaceae (suku
teki-tekian) yang menjadi gulma. Contohnya teki lading, udelan, dan scirpus
morotimus (Riberu, 2002).

Yang kedua gulma rumput-rumputan, gulma ini berdaun sempit seperti


teki-tekian tetapi memiliki stolon, alih-alih umbi. Stolon ini di dalam tanah
membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contoh gulma
kelompok ini adalah alang-alang (Maryani, 2005). Dan yang terakhir gulma daun
lebar, berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledonae termasuk kedalam
kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada pada akhir masa budidaya.
Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk
pada meristem pucuk dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


pada daun terutama pada daun permukaan bawah, lebih banyak dijumpai.
Terdapat tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak dicabang. Contoh
gulma ini ceplukan, wedusan, sembung rambut dan putri malu (Odum, 1998).

Gulma umumnya memiliki sifat-sifat umum yang dapat dibedakan dari


tanaman lain yaitu adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan terganggu, jumlah
biji yang dihasilkan banyak sekali, daya kompetisi tinggi, dormansi biji lama
sekali, kesanggupan bertahan hidup pada keadaan lingkungan tumbuh yang tidak
menguntungkan lebih besar, sanggup menyebar luas/berkembang biak secara
vegetative sisamping pembiakan generative. Dengan sifat-sifat tersebut, maka
gulma sering mendapat julukan The Strong Competitor, The Exellent Traveller.

Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat
menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang
ditimbulkan gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok antara
lain terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok(tanaman
budidaya) dalam hal penyerapan zat, makanan atau unsur-unsur hara didalam
tanah,penangkapan cahay, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh (Gravatar,
2010). Sebagai besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang
bersifat toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan
menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa disebut dikenal
dengan istilah allelopati. Sebagai tempat hidup atau inang, maupun tempat
berlindung hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan baik.
Akibatnya hama tersebut akan menyerang dan memakan tanaman pokok ataupun
tanaman budidaya. Mempersulit pekerjaan diwaktu panen maupun saat
pemupukan. Dan dapat menurunkan kualitas produksi (hasil) dari tanaman
budidaya, misalnya dengan tercampurnya biji-biiji dari gulma yang kecil engan
biji tanaman budidaya (Rogomulyo, 2005).

Selain memiliki kerugian, gulma juga memiliki kelebihan antara lain


sebagai bahan penutup tanah dalam bentuk mulsa yang kemudian akan

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


meningkatkan bahan organic setelah melapuk, mengurangi atau mencegah
bahaya erosi, sebagai bahan makanan ternak, sebagai bahan bakar (biogas,
anyaman), sebagai media tumbuh jamur merang dan sebagai bahan obat-obatan
tradisional.

Gulma dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain preventif/


pencegahan, secara mekanis, secara kultur teknis, secara biologis, secara
kimiawi. Secara peventif cara ini ditujukan terhadap spesies –spesies gulma yang
sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh dilingkungan kita. Spesies gulma
asing yang cocok tumbuh di tempat-tempat baru dapat menjadi pengganggu yang
dahsyat

Maka dari itu diperlukannya penelitian tentang persaingan dan priode kritis
gulma dan tanaman budidaya agar dapat mengetahui cara-cara untuk mengatasi
kompetisi gulma pada tanaman budidaya dan untuk lebih mengetahui kerugian
dan keuntungan dari gulma.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan persaingan gulma dan tanaman?


2. Jelaskan priode kritis pada tanaman?

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


BAB II

LANDASAN TEORI

A. PERSAINGAN TANAMAN DAN GULMA

Di dalam suatu ekosistem gulma tidak hidup secara tunggal, melainkan


hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain atau tanaman lain, sehingga untuk
mendapatkan cahaya, unsur hara, air, gas dan tempat hidup harus melakuan
persaingan. Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi antara lebih dari satu
tumbuhan. Interaksi adalah peristiwa saling tindak antar tumbuhan tersebut.
Persaingan antara gulma dengan tanaman merupakan inter specific competition
yaitu persaingan yang terjadi antar spesies yang berbeda dalam satu hamparan
tanaman (misalnya jagung dengan kedelai atau jagung dengan gulma).

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetisi Gulma dengan Tanaman

Kemampuan tanaman untuk bersaing dengan gulma ditentukan oleh:

o Species atau jenis gulma. Perbedaan species akan menentukan


kemampuan bersaing karena perbedaan system fotosintesis, kondisis
perakaran, dan keadaan morfologinya. Species gulma yang tumbuh cepat,
berhabitat besar, dan memiliki metabolisme efisien (yaitu tumbuhan
berjalur fotosintesis C4, seperti alang-alang, teki, dan bayam duri) akan
menjadi gulma yang berbahaya.
o Kepadatan gulma. Kepadatan atau kerapatan populasi gulma menentukan
persaingan dan makin besar pula penurunan produksi tanaman. Pada
musim penghujan kepadatan suatu gulma relative lebih tinggi
dibandingkan dengan pada musim kemarau, karena pada musim
penghujan air tersedia dalam jumlah yang cukup.
o Saat dan lama persaingan. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih
dahulu atau bersamaan dengan tanaman yang dibudidayakan, berakibat
besar terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman. Persaingan gulma

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


pada awal pertumbuhan akan mengurangi kuantitas hasil, sedangkan
persaingan dan gangguan gulma menjelang panen berpengaruh besar
terhadap kualitas hasil.
o Cara budidaya dan varietas yang ditanam. Perbedaan cara budidaya dan
varietas tanaman yang ditanam menentukan besarnya persaingan gulma
dengan tanaman.
o Serta tingkat kesuburan tanah. Tingkat ketersediaan unsure hara juga
akan menentukan besarnya persaingan gulma dengan tanaman.

2. Bentuk Persaingan Gulma dengan Tanaman

Bentuk persaingan (inter specific competition) gulma dengan tanaman


adalah:

o Persaingan memperebutkan air. Gulma membutuhkan air hampir 2 kali


lipat dari tanaman. Untuk setiap kilogram bahan organik, gulma
membutuhkan 330 sampai 1900 liter air. Persaingan memperebutkan air
terutama terjadi pada lahan kering atau tegalan.
o Persaingan memperebutkan hara. Gulma lebih banyak menyerap unsur
hara daripada tanaman. Pada bobot kering yang sama, gulma
mengandung kadar nitrogen dua kali lebih banyak dari pada tanaman
jagung. Hal ini sesuai denga salah satu sifat gulma, yaitu bersifat rakus.
o Persaingan memperebutkan cahaya. Dalam keadaan air dan hara yang
cukup, gulma bersaing dengan tanaman memperebutkan cahaya, jika
musim hujan atau matahari redup. Tumbuhan yang cepat tumbuh (lebih
tinggi) dan tajuknya lebih rimbun akan memperolah caya lebih banyak.
Sedangkan, tumbuhan lainnya yang lebih pendek, muda dan kuran
tajuknya akan ternaungi oleh tumbuhan terdahulu sehingga
pertumbuhannya terhambat. Dengan demikian, penting untuk

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


mengendalikan gulma Cyperaceae dan Gramineae yang berjalur
fotosintesi C4 di sekitar rumpun padi yang berjalur fotosintesis C3

3. Pengaruh Negatif lain dari Gulma

Selain bersaing memperebutkan air, hara dan cahaya, kehadiran gulma


pada suatu lahan pertanian menyebabkan pengaruh negatif, di antaranya
adalah:

o Menurunkan angka hasil. Timbulnya persaingan dalam pengambilan


unsur hara, air, cahaya faktor lainnya menyebabkan tanaman tidak dapat
memanfaatkan unsure tersebut secara maksimal, sehingga angkahasilnya
mengalami penurunan.
o Menurunkan mutu hasil. Bercampurnya biji gulma denga biji tanaman,
menyebabkan menurunnya mutu hasil.
o Menjadi inang alternatif hama atau patogen.  Kehadiran gulma di
samping sebagai kompetitor berfungsi pula sebagai inang pengganti
(alternatif) bagi suatu hama atau patogen. Misalnya: Eichornia
crassipes(enceng gondok) merupakan inang alternatif Rhizoctonia
solaniyang menyerang lombok dan tomat; Panicum repens sebagai inang
pengganti hama ganjur Pachydiplosis oryzae yang menyerang
padi; rumput-rumputan sebagai inang pengganti nematoda
Helicotylenchus sp. yang kosmopolitan yang menyerang kopi, cengkeh,
jagung , tembakau, padi, pisang.
o Mempersulit pengolahan dan mempertinggi biaya produksi. Adanya
gulma pada suatu lahan menyebabkan sulitnya , pengolahan tanah,  di
samping menambah biaya ope-rasional pengendaliannya.
o Dapat menimbulkan zat beracun dari golongan fenol bagi tumbuhan
lain. Gulma juga mengeluarkan senyawa beracun (allelopathy),
contohnya alang-alang (Imperata cylindrica), ke sekitarnya dan dapat

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


mengganggu pertumbuhan tanaman atau tumbuhan lainnya, yang disebut
juga interaksi biokimia. Interaksi biokimia antara tumbuhan dan tanaman
antara lain dapat menyebabkan terganggunya perkecambahan biji,
kecambah menjadi abnormal, perpanjangan akar terhambat, perubahan
susunan sel-sel akar, dan lain-lain.
o Mengurangi debit dan kualitas air. Terjadinya evapo-transpirasi lewat
gulma air, menyebabkan pengurangan air, bila hal ini terjadi secara besar-
besaran akan mengurangi debit air. Di samping itu gulma air dapat
menyebabkan turunnya kualitas air menjadi keruh, berbau dan
sebagainya.

B. PERIODE KRITIS GULMA

Dalam pertumbuhan tanaman terdapat selang waktu tertentu dimana


tanaman sangat peka terhadap persaingan gulma. Keberadaan atau munculnya
gulma pada periode waktu tersebut dengan kepadatan tertentu yaitu tingkat
ambang kritis akan menyebabkan penurunan hasil secara nyata. Periode waktu
dimana tanaman peka terhadap persaingan dengan gulma dikenal sebagai periode
kritis tanaman. Periode kritis adalah periode maksimum dimana setelah periode
tersebut dilalui maka keberadaan gulma selanjutnya tidak terpengaruh terhadap
hasil akhir. Dalam periode kritis, adanya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman
harus dikendalikan agar tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan dan hasil akhir tanaman tersebut.

Periode kritis adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau
sensitif terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu
dilakukan pengendalian, dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok
akan menurun. Pada umumnya persaingan gulma terhadap pertanaman terjadi
dan terparah pada saat 25 – 33 % pertama pada siklus hidupnya atau 1/4 - 1/3

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


pertama dari umur pertanaman. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan
tanaman akan mengurangi kuantitas hasil panenan, sedangkan gangguan
persaingan gulma menjelang panen berpengaruh lebih besar terhadap kualitas
hasil panenan. Waktu pemunculan (emergence) gulma terhadap pertanaman
merupakan faktor penting di dalam persaingan. Gulma yang muncul atau
berkecambah lebih dahulu atau bersamaan dengan tanaman yang dikelola,
berakibat besar terhadap pertumbuhan dan hasil panenan. Sedangkan gulma yang
berkecambah (2-4 minggu) setelah pemunculan pertanaman sedikit pengaruhnya.

Dengan diketahuinya periode kritis suatu tanaman, maka saat penyiangan


yang tepat menjadi tertentu. Penyiangan atau pengendalian yang dilakukan pada
saat periode kritis mempunyai beberapa keuntungan. Misalnya frekuensi
pengendalian menjadi berkurang karena terbatas di antara periode kritis tersebut
dan tidak harus dalam seluruh siklus hidupnya. Dengan demikian biaya, tenaga
dan waktu dapat ditekan sekecil mungkin dan efektifitas kerja menjadi
meningkat

Periode kritis ditinjau dari dua sisi :

o Dari sisi tanaman budidaya, dapat dijadikan dasar untuk menetukan interval
waktu tanaman budidaya harus bebas gulma.

Dari sisi gulma, menggambarkan waktu lamanya gulma dapat berasosiasi dengan
tanaman budidaya tanpa menyebabkan penurunan hasil yang nyata

1. Pengendalian Gulma

Untuk mengendalikan keberadaan gulma secara tepat, salah satu


langkah yang harus dilakukan adalah memprediksi dan menentukan periode
kritis tanaman secara tepat. Apabila penentuan periode kritis sudah dilakukan
secara tepat maka pengendalian gulma akan efektif dan pertumbuhan
tanaman akan maksimal, sehingga tanaman pun akan menghasilkan produksi
yang memberikan keuntungan dari hasil panen. Dalam periode kritis, adanya

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


gulma yang tumbuh di sekitar tanaman harus dikendalikan agar tidak
menimbulkan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan hasil akhir
tanaman tersebut.

Periode kritis adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau
sensitif terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu
dilakukan pengendalian, dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok
akan menurun. Bila saat kritis yang pertama dapat diatasi maka saat kritis
berikutnya tidak akan terjadi Batas awal periode kritis tanaman terhadap
kompetisi gulma disebut ambang kendali.

Pada umumnya persaingan gulma terhadap pertanaman terjadi dan


terparah pada saat 25 – 33 % pertama pada siklus hidupnya atau ¼ - 1/3
pertama dari umur pertanaman. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan
tanaman akan mengurangi kuantitas hasil panenan, sedangkan gangguan
persaingan gulma menjelang panen berpengaruh lebih besar terhadap kualitas
hasil panenan.

Waktu pemunculan (emergence) gulma terhadap pertanaman


merupakan faktor penting di dalam persaingan.Gulma yang muncul atau
berkecambah lebih dahulu atau bersamaan dengan tanaman yang dikelola,
berakibat besar terhadap pertumbuhan dan hasil panenan.Sedangkan gulma
yang berkecambah (2-4 minggu) setelah pemunculan pertanaman sedikit
pengaruhnya.

Dengan diketahuinya periode kritis suatu tanaman, maka saat


penyiangan yang tepat menjadi tertentu.Penyiangan atau pengendalian yang
dilakukan pada saat periode kritis mempunyai beberapa keuntungan.Misalnya
frekuensi pengendalian menjadi berkurang karena terbatas di antara periode
kritis tersebut dan tidak harus dalam seluruh siklus hidupnya.Dengan

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


demikian biaya, tenaga dan waktu dapat ditekan sekecil mungkin dan
efektifitas kerja menjadi meningkat.

Penentuan periode kritis dilakukan dengan cara membuat grafik dari


peubah respon tanaman terhadap kondisi bebas gulma dan kondisi bergulma
dari awal pertanaman sampai akhir pengamatan (hingga panen).

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang tumbuh di area yang tidak


diinginkan sehingga bersifat merugikan bagi tanaman yang dibudidayakan.
Kompetisi gulma dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil
panen. Gulma tidak hanya merugikan, namun gulma juga memiliki beberapa
manfaat. Gulma dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lainnpreventif,
secara mekanis, secara biologis, secara kultur dan secara kimiawi.

Gulma dan tanaman bersaing untuk memperebutkan unsur hara, air dan
cahaya,persaingan terjadi apabila yimbul interaksi lebih dari satu tumbuhan.
Akibat persaingan anatara gulma dan tanaman maka timbul pengaruh negatif
yang diberikan gulma yang mengakibatkan tanaman sulit untuk tumbuh dan
perkembang.

Gulma juga dapat mengakibat priode kritis pada tanaman, periode kritis
adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau sensitif terhadap
persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu dilakukan pengendalian,
dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok akan menurun.

Cara pengendalian gulma ialah dengan omenentukan priode kritis secara


tepat, penentuan periode kritis dilakukan dengan cara membuat grafik dari
peubah respon tanaman terhadap kondisi bebas gulma dan kondisi bergulma dari
awal pertanaman sampai akhir pengamatan (hingga panen), apabila penentuan
periode kritis sudah dilakukan secara tepat maka pengendalian gulma akan
efektif dan pertumbuhan tanaman akan maksimal, sehingga tanaman pun akan
menghasilkan produksi yang memberikan keuntungan dari hasil panen.

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


DAFTAR PUSTAKA

http://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/38-manajemen-pertanian-lahan-
kering/topik-kuliah-praktek/perlindungan-tanaman/160-persaingan-gulma-dengan-
tanaman

https://medium.com/@shintya.tya06/kompetisi-gulma-dan-tanaman-budidaya-
bf086c6d79a3

https://www.facebook.com/171794372963636/photos/a.171796449630095/30286769985
6302/?type=1&theater

http://maryono2687.blogspot.com/2014/07/alelopaty-pengganggu-tanaman.html

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


QUESTION

1. Definisi gulma?
Jawab;
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
Gulma menyaingi tanaman terutama dalam memperoleh air, hara, dan cahaya.
Gulma merupakan pesaing bagi tanaman dalam memperoleh hara.

2. Kenapa persaiangan antara gulma dan tanaman terjadi?


Jawab;
Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi antara lebih dari satu
tumbuhan. Interaksi adalah peristiwa saling tindak antar tumbuhan tersebut.
Persaingan antara gulma dengan tanaman merupakan inter specific
competition yaitu persaingan yang terjadi antar spesies yang berbeda dalam
satu hamparan tanaman (misalnya jagung dengan kedelai atau jagung dengan
gulma).

3. Sebutkan bentuk persaingan tanaman dan gulma?


Jawab;
Tanaman dan gulma akan memperbutkan air, cahaya, dan unsur hara

4. Sebutkan pengaruh negatif dari gulma untuk tanaman?


Jawab;
Menurunkan angka hasil, Menurunkan mutu hasil, Menjadi inang
alternatif hama atau patogen, Mempersulit pengolahan dan mempertinggi
biaya produksi, Dapat menimbulkan zat beracun dari golongan fenol bagi
tumbuhan lain, Mengurangi debit dan kualitas air

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


5. Dari pengaruh negatif yang diberikan gulma jelaskan 2 diantaranya!
Jawab

o Menurunkan angka hasil. Timbulnya persaingan dalam pengambilan


unsur hara, air, cahaya faktor lainnya menyebabkan tanaman tidak dapat
memanfaatkan unsure tersebut secara maksimal, sehingga angkahasilnya
mengalami penurunan.
o Menurunkan mutu hasil. Bercampurnya biji gulma denga biji tanaman,
menyebabkan menurunnya mutu hasil.

6. Definisi priode kritis?


Jawab;
Periode kritis adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau
sensitif terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu
dilakukan pengendalian, dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok
akan menurun.

7. Dalam masa priode kritis pada tanaman yang disebabkan oleh gulma cara
mengatasi nya adalah dengan cara melakukan penyiangan atau pengendalian
gulma, apa keuntungan nya?
Jawab;
Dalam priode kritis pada tanaman apalagi kita segara melakukan
penyingan dan pengendallian gulma maka frekuensi pengendalian menjadi
berkurang karena terbatas di antara periode kritis tersebut dan tidak harus
dalam seluruh siklus hidupnya. Dengan demikian biaya, tenaga dan waktu
dapat ditekan sekecil mungkin dan efektifitas kerja menjadi meningkat

8. Cara pengendalian gulma?

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


Jawab;
o Menentukan priode kritis secara tepat
o Penentuan periode kritis dilakukan dengan cara membuat grafik dari
peubah respon tanaman terhadap kondisi bebas gulma dan kondisi
bergulma dari awal pertanaman sampai akhir pengamatan (hingga panen).
o pabila penentuan periode kritis sudah dilakukan secara tepat maka
pengendalian gulma akan efektif dan pertumbuhan tanaman akan
maksimal, sehingga tanaman pun akan menghasilkan produksi yang
memberikan keuntungan dari hasil panen.

9. Sebutkan Keuntungan akibat gulma?


o Melindungi tanah dari erosi
o .Menyuburkan tanah
o Sebagai inang pengganti.Sebagai Trap Crop
o Sebagai tanaman penghalang

10. Sebutkan Kerugian akibat gulma?


o Menurunkan hasil tanaman (kuantitas dan kualitas produk) melalui
persaingan: air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh -> kompetisi dalam
dimensi ruang dan waktu
o Menghambat/menekan pertumbuhan bahkan meracuni tanaman budidaya
dengan mengeluarkan zat alelopat.
o Mempersulit pemeliharaan tanaman -> pemupukan, pendangiran dan
penggemburan tanah, serta pengendalian OPT.
o Menghambat aliran air dan merusak saluran pengairan.
o Mengurangi persediaan air di waduk (transpirasi).
o Mengurangi kapasitas air di saluran pengairan dan tempat penampungan
(sungai, selokan, waduk, dam, embung, kolam, dsb) akibat sedimentasi.

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA


o Mengganggu dan mempersulit aktivitas manusia dalam budidaya tanaman
sejak pratanam sampai pascapanen -> sanitasi kebun / lahan budidaya.
o Sebagai inang pengganti bagi serangga hama dan patogen penyakit.
Peningkatan biaya untuk pengendalian hama dan penyakit tumbuhan.
Gulma diserang oleh penyebab hama dan penyebab penyakit tumbuhan
yang sama dengan yang menyerang tanaman.
o Menimbulkan ganguan kesehatan. Tepungsari beberapa spesies gulma
menyebabkan alergi dan beberapa spesies menyebabkan peradangan kulit.
Beberapa spesies gulma yang tepungsarinya menyebabkan alergi, antara
lain Cynodon dactylon, Eleusine indica, Imperata cylindrica, Amarantus
spinosus, Tridax procumbens, Mimosa pudica, dan Cyperus rotundus

ILMU GULMA – PERSAINGAN DAN PRIODE KRITIS PADA GULMA

Anda mungkin juga menyukai