Anda di halaman 1dari 10

HASIL PRATIKUM

ILMU GULMA

OLEH

NAMA : MARIA FEBRIANA MITE

NIM : 1904060098

DOSEN PA : Ir. Titik Sri Harini, MP

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

KUPANG

2020
Kirinyuh (Chormolaena odorata)

Kirinyuh (Chromolaena odorata) adalah gulma berbentuk semak berkayu yang dapat

berkembang cepat sehingga sulit dikendalikan.Tumbuhan ini merupakan gulma padang rumput

yang sangat merugikan karena dapat mengurangi daya tampung padang penggembalaan. Selain

sebagai pesaing agresif, kirinyu diduga memiliki efek allelopati serta menyebabkan keracunan

bahkan kematian pada ternak.

Chromolaena odorata merupakan tumbuhan yang  dapat digunakan sebagai obat luka

tanpa menimbulkan bengkak, tumbuhan ini berfungsi juga sebagai bahan insektisida nabati untuk

mengendalikan beberapa jenis hama sayuran. Biller et al. (1994), melaporkan tumbuhan rumput

ini juga dapat digunakan sebagai pakan ternak, namun harus melalui proses pengolahan seperti

pengeringan dan penumbukan.

Chromolaena odorata merupakan gulma bagi pertanian karena pertumbuhannya yang

cepat, sehingga menggu produksi tanaman pertanian dan dapat menutupi lahan pertanian.

Penyebaran di Indonesia

Tumbuhan ini dianggap gulma yang serius di banyak Negara Afrika, Asia Selatan dan

Asia Tenggara, dapat tumbuh dengan cepat dan membentuk infestasi yang dapat mempengaruhi
pertanian, pertanian, padang rumput dan keanekaragaman hayati lainnya, sebagai gulma yang

mengganggu fungsi ekosistem alam (Breeÿen et al, 2006 dalam Vaisakh, 2012).

Gulma dapat menyebar melalui cara seksual dan vegetatif tetapi metode penyebaran

utama adalah melalui propagasi seksual. Seksual propagasi dimulai ketika gulma membentuk

bunga pada usia satu tahun dan meningkat sampai berusia sepuluh tahun. Bunga mampu

menghasilkan jumlah besar benih, dengan diperkirakan dari 93.000 untuk 1.600.000 biji per

tanaman. Viabilitas benih bervariasi kebanyakan benih tidak layak untuk lebih dari 1 tahun, 1,4%

bibit yang tersisa selamat ke tahun kedua. biji cenderung menurunkan di kelembaban tinggi dan

suhu lingkungan (Rusdy, 2016)

Gulma siam juga dikatakan spesies abadi, karena hidup selama lebih dari satu tahun. Hal

ini dapat diukur dengan iklim tropis basah-kering. Daunnya dapat mati saat musim kemarau

yaitu pada bulan Mei-Oktober ketika hampir tidak ada hujan turun. Namun, akar tetap hidup dan

vegetasi tumbuh kembali dengan cepat selama musim hujan yaitu pada bulan November-Maret.

Benih gulma siam berkecambah selama musim hujan. pertumbuhan bibit produktif, dan bibit

yang akan berkecambah di awal musim hujan, akan berbunga selama bulan Juni-Juli karena

dipicu oleh hari panjang, semua tanaman di berbagai daerah akan berbunga di waktu yang sama

dalam setahun. Biasanya bunga yang sudah mengering akan berjatuhan dan tersebar beberapa

bulan setelah berbunga (National Weeds Management Facilitator, 2003).

Tumbuhan ini mempunyai bunga majemuk berbentuk malai rata (Corymbus) yaitu kepala

bunga kira-kira berada pada satu bidang, lebarnya 6-15 cm, terbentuk di ujung tunas atau dari

ketiak daun teratas. Menurut FAO, (2006) dalam Sugiyanto (2013) gulma siam dapat tumbuh

pada ketinggian 100-2800 m dpl, tetapi di Indonesia banyak ditemukan di dataran rendah (0-500

m dpl) seperti diperkebunan-perkebunan karet dan kelapa sawit.


Penyebaran gulma ini sehingga masuk dan menginvasi agrosistem perladangan tebas

bakar dan padang rumput di Provinsi NTT

Gulma ini awalnya diketahui berasal dari Amerika Selatan dan Tengah, kemudian

menyebar ke daerah tropis Asia, Afrika, dan Pasifik, dimana ia digolongkan sebagai gulma

invasif Spesies invasif didefinisikan sebagai tumbuhan yang bukan merupakan spesies setempat

(not native) melainkan merupakan spesies introduksi (introduced species) yang

berkecenderungan menyebar ke dan mapan di tempat baru dengan sangat cepat, mengalahkan

spesies setempat, sehingga berdampak negatig terhadap lingkungan, perekonomian, dan

kesehatan manusia. Untuk menggantikan istilah bukan spesies setempat kadang-kadang

digunakan istilah alien sehingga menjadi invasive alien species (IAS).

Sehingga bisa tersebar ke NTT,

Ketika ada ternak (Sapi) dari luar negeri masuk ke Indonesia hingga ke NTT, ternak itu

makan rumput kemungkinan rumput tersebut ada biji gulma kirinyuh yang melengket di sekitar

rumput dan ketika tertiup angin biji gulma tersebut terbang dan menyangkut atau berpindah ke

bulu-bulu atau rambut ternak Sapi.

Ketika sapi tersebut masuk ke NTT dan sapi mengeluarkan fasesnya kemungkinan biji

gulma kirinyu keluar bersama fases sapi karena biji gulma itu sulit dicerna, biji kirinyuh tersebut

lama di tanah dan mengalami dormansi dan ketika ada hujam makan biji gulma kirinyuh dapat

tumbuh .

 Berbagai faktor lingkungan dapat mendorong tumbuhan berstatus sebagai OPT golongan

gulma, yang terpenting di antaranya adalah:

Kekeringan berkepanjangan memungkinkan hanya jenis-jenis tumbuhan tertentu yang


mempunyai perakaran dalam, organ penyimpanan di dalam tanah, atau menghasilkan biji

yang dapat bertahan terhadap kekeringan yang dapat bertahan. Sementara itu, kekeringan

memperlemah jenis-jenis tumbuhan lainnya yang tidak mempunyai organ khusus tersebut

tidak mampu bertahan sehingga pada saat hujan turun, gulma menjadi pihak yang lebih

diuntungkan. 

 Kebakaran mempengaruhi tumbuhan menjadi gulma melalui proses yang kompleks

karena jenis-jenis tertentu peka terhadap kebakaran, sedangkan jenis-jenis lainnya justeru

memperoleh keuntungan dari kebakaran. Jenis-jenis yang tahan terhadap kebakaran

mempunyai struktur morfologi batang yang khusus untuk tumbuh kembali dengan cepat

setelah kebakaran, menghasilkan biji yang dapat tertimbun di lapisan tanah yang dalam,

atau mempunyai struktur vegetatif khusus dalam tanah yang dapat bertahan dari

kerusakan yang ditimbulkan oleh api. Spesies-spesies yang tahan terhadap kebakaran

akan potensial menjadi gulma yang dominan. 

 Hujan lebat, banjir, erosi, dan tanah longsor dapat menyebarkan biji jenis-jenis gulma

tertentu ke lokasi-lokasi yang sebelumnya belum terinfestasi oleh jenis-jenis gulma

tersebut. Setelah hujan reda, banjir surut, erosi dan tanah longsor berhenti, akan tercipta

wilayah terganggu (disturbed areas) dalam skala yang luas yang terbuka terhadap invasi

spesies gulma dari luar. 

 Terbebas dari musuh alami karena menyebar ke luar daerah sebaran geografis alaminya.

Di wilayah yang baru gulma tersebut tidak mempunyai musuh alami yang dapat menekan

pertumbuhan dan dinamika populasinya sehingga dengan mudah menguasai dan menjadi

dominan.
Klasifikasi ilmiah dari (Chromolaena odorata) :

Kingdom          : plantae

Diviso              : Magnoliohyta

Kelas               : Magnoliopsida

Sub-kelas         : Asterales

Familia            :  Asteraceae

Genus              : Chromolaena

Spesies            : Chromolaena odorata (Wikipedia, 2011) 

Chromolaena odorata dikenal pula dengan nama tekelan maupun kirinyuh. Chromolaena

odorata merupakan tumbuhan perdu berkayu tahunan. Gulma ini mempunyai cirri khas: daun

berbentuk segita, mempunyai tiga tulan daun yang nyata terlihat dan bila diremas akan terasa bau

yang khas, percabangan berhadapan, perbungaan majemuk yang dari jauh terlihat berwarna

putih. Penyebaran meliputi 50 – 1000 m diatas permukaan laut (Nasution, 1986).

Morfologi krinyuh (Chromolaena odorata)

1. Bentuk akar
 Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki sususnan akar berupa akar

tunggang, besar dan dalam.

 Akar tunggang tersebut adalah akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk

kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.

 Warna akar kekuning-kuningan

 Bagian-bagian akar :

Leher akar / pangkal akar (collum)        

Ujung akar (apex radicis)

Batang akar (corpus radicis)

Cabang-cabang akar (radix lateralis)

Serabut akar (fibrilla radicalis)

Rambut / bulu akar (pilus radicalis)            

Tudung akar (calyptra)

2. Bentuk batang

Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki struktur batang yaitu :

 Batang berbentuk bulat (teres)

 Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)

 Pada permukaan batang terdapat rambut (pilosus)

 Percabangan pada batang merupakan cara percabangan monopodial, dimana

batang pokok tampak lebih jelas karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat

pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya.


 Bentuk percabangan pada tumbuhan ini adalah tegak (fastigiatus), yaitu sudut

antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada

pangkalnya sedikitserong keatas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang

pokoknya.

 Batang kurinyuh memiliki permukaan berbulu atau berambut

 Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan.

3. Bentuk Daun

Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki struktur daun tidak lengkap . Karna hanya

terdiri atas tangkai dan helaian saja.  Adapun struktur-struktur daun adalah sebagai

berikut:

 Tangkai daun

Tangkai daun kirinyuh (Chromolaena odorata) ini atau kirinyuh adalah setengah

lingkatan.

 Helaian daun

Helaian daun kirinyuh (Chromolaena odorata) memiliki bagian bawah

yang terlebar sehingga bentuk daun ini yaitu bangun segitiga.

Pada Susunan tulang daun terdapat :

 Ibu tulang (Costa)

 Tulang-tulang cabang (nervus letaralis)

 urat-urat daun (vena)

 Helain daunnya juga berbentuk anifosi.


 Tulang daun

Bentuk tulang-tulang  daun yaitu mencapai tepi daun dan bentuk susuna

tulangnya yaitu daun bertulang melengkung. Dimana satu tulang di tengah

paling besar dan yang lain mengikuti tepi daun (melengkung).

 Bentuk ujung daun

Pada tumbuhan kirinyuh bentuk ujung daun yaitu runcing dimana kedua tepi

daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan

membentuk sudut  lancip (< 900).

 Pangkal Daun

 Bentuk pangkal daun kirinyuh yaitu romping atau rata.  

 Tepi Daun

 Bentuk tepi daun yaitu toreh (divisus). Bentuk torehnya adalah

bergerigi, dimna bentuk sinus dan angulusnya sama-sama lancip.

 Daging daun

Daging daun merupakan :

 Bagian daun yg terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat

daun

 Merupakan dapur tumbuhan dan letak pigmen (klorofil, karoten dan

xantofil) dan Mencerminkan tebal tipisnya daun

 Pada tumbuhan kirinyu memiliki struktur daging daun yang seperti kertas, tipis

tetapi cukup tegar (kuat).

 Sifat-sifat daun

Warna daun
Warna daun pada tumbuhan kirinyuh adalah hijau tua.

Permukaan daun

Jenis daun kirinyuh memiliki permukaan dau yang berbulu halus dan rapat

Susunan daun

 Jenis daun kirinyuh yaitu daun majemuk menyirip genap. Dimana

terdapar dua anak helaian daun yang berpasang-pasangan di kanan-

kiri ibu tangkai. Namun adaun kirinyuh ini juga merupakan

majemuk gasal ganda tidak sempurna.

 Tata letaknya berseling

 Terdapat alat-alat tambahan berupa selaput bumbung (orcea atau

ochrea)

Sumber :

http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/1178

https://apriyelsauala.wordpress.com/2013/03/22/morfologi-tumbuhan-kirinyu/

http://eprints.umm.ac.id/45415/3/jiptummpp-gdl-lalumfathu-55172-3-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai