Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

MANAJEMEN AGRIBISNIS

OLEH

NAMA : MARIA FEBRIANA MITE

NIM : 1904060098

DOSEN PA : Ir. Titik Sri Harini, MP

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

KUPANG

2022
REVIW MATERI MANAJEMEN AGRIBISNIS

1. Agribisnis = Usaha dalam bidang pertanian, merujuk pada keseluruhan kegiatan yang
terkait dengan penyediaan input, sarana produksi, usahatani, pemrosesan dan pemasaran.
Agribisnis terbagi dalam 3 sektor yaitu sector masukan (input), sector produksi (farm)
dan sector keluaran (output). Agroindustry = industry yang bergerak dalam pengadaan
sarana produksi pendukung sector pertanian dan pengelolaan hasil-hasil pertanian.
Manfaat belajar agribisnis : agribisnis merupakan lapangan kerja yang dinamik dan
menantang, sesorang yang menekuni karier dalam sector ini harus memiliki landasan
pengetahuan agribisnis dan ekonomi yang kokoh.

2. Manajemen dan organisasi dalam agribisnis :


a. Manajemen merupakan : manajemen (mengelola, mengatur) Seni (art) :
kepemimpinan (tdk semua orang pandai mampu menjadi pemimpin.
b. Definisi perencanaan : Tugas pimpinan mengadakan penentuan terlebih dahulu apa
yang akan dikerjakan, dalam batas waktu tertentu, dengan penggunaan faktor
produksi tertentu, untuk mendapatkan hasil tertentu.
c. Organisasi : Merupakan 2 orang atau lebih (kelompok) yang bekerja bersama secara
terkoordinasi untuk mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Persoalan manajemen
yang hanya menyangkut 1 orang bukan merupakan organisasi.
d. Pengorganisasian meliputi :
 Menetapkan struktur
 Menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan
 Memilih ,menempatkan dan melatih karyawan
 Merumuskan garis kegiatan
 Membentuk sejumlah hubungan dlm organisasi dan menunjuk staf.

3. Manajemen produksi dalam agribisnis :


a. Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur dan kegiatan yang
terjadi dalam penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, perikanan,
peternakan, kehutanan, dan hasil olahan produk tersebut)
b. Manajemen agribisnis merupakan seperangkat keputusan untuk mendukung
terlaksananya produksi agribisnis, mulai dari keputusan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi proses
produksi.
c. Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh dan terkait dengan berbagai
fungsi seperti fungsi keuangan, personalia, penelitian dan pengembangan, pengadaan
dan penyimpanan.
d. Manajemen produksi menyangkut hal yang meliputi: keputusan lokasi, ukuran atau
volume, tata letak fasilitas, pembelian, persediaan, penjadwalan, dan mutu produksi.
e. Manajemen produksi Pertanian; merupakan usaha produksi pertanian, (produksi
primer), sangat variatif dan sangat tergantung kepada jenis komoditas yang
diusahakan.
f. Manajemen produksi pertanian mencakup semua fungsi yang terdapat di dalam fungsi
manajemen mulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan pengendalian.

4. Manajemen sumberdaya manusia dalam agribisnis :


a. Pertanian adalah sektor yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang
cukup besar. Bahkan di Indonesia sejak Tahun 2019-2021 berturut-turut 87,59, 88,57,
dan 88,43 % penduduknya bekerja di sektor pertanian.
b. Adanya konsep Agribisnis membuat sektor pertanian semakin berpeluang besar
menekan angka pengangguran
c. Berkembangnya sektor industry pengolahan hasil pertanian dan penghasil sarana
produksi pertanian semakin menambah luasnya lapangan kerja yang berhubungan
dengan sector pertanian.
d. Mengelola manusia tidak mudah karena, Perbedaan karakteristik manusia :
 Umur
 Jenis kelamin
 Pendidikan
 Latar belakang keluarga
 Ketrampilan
 Emosi
 Pengalaman
e. Fungsi manajemen personalia :
 Menentukan kebutuhan personel perusahaan
 Mencari dan merekrut TK
 Mengangkat dan memilih TK
 Mengorientasikan TK pada pekerjaannya
 Menetapkan persyaratan kompensasi dan tunjangan
 Mengevaluasi prestasi kerja
 Mengadakan pelatihan dan pengembangan
 Mengadakan promosi / kenaikan jabatan
 Menangani pemutusan hubungan kerja atau pemindahan

5. Potensi, tantangan dan kendala dalam agribisnis :


a. Tantangan Pembangunan agribisnis
 Perubahan Lingkungan Internasional :
 liberalisasi perdagaan dunia merupakan tantangan yang dihadapi
pembangunan agribisnis AFTA, NAFTA, WTO/GATT) dengan
adanya komitmen-komimen untuk menurunkan bentuk-bentuk
proteksi baik tarifmaupun non-tarif Liberalisasi bisa menjadi
kesempatan sekaligus tantangan bagi pembangunan Agribisnis.
 Bagi negara yang mampu meningkatkan daya saingnya,
berkesempatan untuk memperbesar pangsa pasarnya baik di pasar
internasional maupun di pasar domestik. Sebaliknya negara-negara
yang tidak mampu meningkatkan daya saingnya akan terdesak oleh
para pesaingnya.
 Oleh karena itu, untuk menghadapi liberalisasi perdagangan tersebut
bagi Indonesia tidak ada pilihan kecuali mempercepat peningkatan
daya saing. Pengertian daya saing dapat diterjemahkan dari sisi
permintaan (demand side) dan dari sisi penawaran (supply side).
b. Perubahan Lingkungan Domestik
 Pertama, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia akan terjadi
beberapa perubahan penting. Bila sebelumnya peran pemerintah dalam
pembangunan agribisnis sangat dominan, saat ini berubah menjadi fasilitator,
stimulator atau promotor pembangunan agribisnis. Pembangunan agribisnis
pada era otonomi daerah akan lebih mengandalkan kreativitas rakyat di setiap
daerah.
 Kedua, sampai saat ini kelompok terbesar rakyat adalah para petani yang
selama ini kurang memiliki kemampuan ekonomi, maka pembangunan
agribisnis ke depan harus memfokuskan upaya pemberdayaan petani dan
organisasi ekonominya.

6. Manajemen resiko agribisnis :


a. RESIKO DALAM AGRIBISNIS
 Resiko penurunan produksi Disebabkan bencana alam, hama/penyakit,
kecelakaan,kesalahan budidaya
 Resiko penurunan mutu produk Kesalahan proses pengolahan,kesalahan input.
Risiko keuangan dan pembiayaan Karena perikatan/kontrak harga. Resiko
perubahan hargaPerubahan preferensi, citarasa konsumen, supplai dan
demand.
b. UPAYA MENGURANGI DAMPAK RISIKO DALAM AGRIBISNIS :
 Risiko penurunan produksi : Dengan penanggungan risiko pada asuransi
Risiko penurunan mutu produk : Penerapan teknologi budidaya dan pasca
panen
 Risiko keuangan dan pembiayaan: Diversivikasi, integrasi vertical
 Risiko perubahan harga: Kontrak dimuka, future market, hedging, agricultural
options.

7. Peranan agribisnis dalam sector ekonomi di Indonesia :


a. Keunggulan Memanfaatkan Sektor Agribisnis Di Indonesia
 Seperti yang sudah kita tahu, Indonesia adalah salah satu negara beriklim
tropis yang dapat mempermudah para petani dalam mengolah hasil taninya,
selain itu para petani juga bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk
bisa memperoleh hasil maksimal. Ditambah lagi dengan suburnya lahan di
Indonesia dan juga sistem irigasi yang sudah mumpuni, maka menjadikan
kualitas dari hasil tani semakin baik atau dikategorikan sebagai hasil tani
berkualitas premium
 Tentunya tidaklah mudah bagi masyarakat Indonesia untuk dapat
memaksimalkan kualitas usahataninya. Perlunya sumber daya manusia yang
ahli dan teknologi yang memadai merupakan faktor utama dalam
memaksimalkan usaha di dalam bidang agribisnis
b. Fungsi Dan Manfaat Mengolah Agribisnis
 Ada banyak fungsi dan manfaat dalam mengolah sektor agribisnis, karena
sebagian besar sumber dayanya merupakan bahan – bahan alami, maka
otomatis dapat memelihara kelestarian lingkungan.
 Berikut adalah beberapa contoh fungsi dan manfaat dari mengolah agribisnis
Indonesia:
 Dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat
 Membuka lapangan pekerjaan yang luas
 Menaikan devisa dalam negeri
 Sebagai supplier bahan baku industry

Anda mungkin juga menyukai