Anda di halaman 1dari 3

Karena kegiatan MBKM berkaitan erat dengan keseluruhan proses yang dilaksanakan mulai dari

penilaian sampai pada pengalihan merupakan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan program MBKM
yang saling berkaitan dalam suatu urutan melingkar sehingga disebut daur pengelolaan program
(program management cycle). Kegiatan MBKM perlu dilaksanakan melalui daur pengelolaan
program yang terencana supaya dapat dikatakan sebagai program MBKM yang membuat
mahasiswa belajar dan berdampak. Tanpa melalui tahap-tahap pengelolaan tersebut maka
bagaimanapun program dan juga rencana kegiatan MBKM, apapun sarana yang digunakan,
siapapun pihak yang dilibatkan, program MBKM tidak berjalan lancer dan seharusnya.

Yang kami lakukan bersama-sama di lokasi MBKM yang sama untuk memperbaiki pengelolaan
kegiatan yang telah kami laksanakan selama ini, yaitu dengan mendiskusikan kembali persoalan
dan juga ide yang kami berikan untuk instansi terkait, dengan mengikuti tahap- tahap daur
pengelolaan program seperti ; Penilaian masalah dan tujuan (assessment of problems and
objectives), Perencanaan/perancangan (planning/design), Pelaksanaan dan pemantauan
(implementation and monitoring), Evaluasi (evaluation), Refleksi/pembelajaran
(reflection/learning), Pengalihan (transfer/handover).

Berdasarkan pada langkah-langkah dasar dalam menyusun Kerangka Kerja Logis (Logical
Framework Analysis – LFA) yang telah diuraikan sebelumnya dalam artikel Pedoman
Penyusunan Kerangka Kerja Logis (LFA) Secara Bertahap, maka di bawah ini merupakan uraian
spesifik dan lebih mendetail dari langkah 1 – 4 yang diperlukan di dalam menyusun dan
mengembangkan LogFrame.

Langkah 1: Menetapkan Sasaran (Goal) dimana proyek anda akan memberikan sumbangsihnya.

Langkah 2: Menetapkan Tujuan (Purpose) yang akan dicapai oleh proyek tersebut.

Langkah 3: Menetapkan Output (Keluaran) untuk mencapai Tujuan (Purpose)

Langkah 4: Menetapkan Aktivitas guna mencapai setiap Output

Pengerjaan Projek Kuliah: Jelaskan aspek analitis, kritis, dan kreatif dalam penyusunan pohon
tujuan.

Ketik uraian singkat untuk menjelaskan aspek analitis, kritis, dan kreatif dalam penyusunan
pohon tujuan.

Dalam penyusunan pohon tujuan diperlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif karena
mempengaruhi kualitas susunan pohon tujuan. Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang
mengedepankan analisis yang mendalam terhadap suatu masalah. Sehingga dalam menyusun
pohon tujuan akan terarah dimulai dari keluaran (output), hasil (outcome), dan dampak (impact),
Keluaran bersifat atributif, artinya keluaran yang dicapai sepenuhnya merupakan akibat dari
pelaksanaan aktivitas tertentu. Pada pihak lain, hasil, dan lebih-lebih sasaran, bersifat kontributif,
artinya banyak faktor lain juga berperan, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program
yang dilaksanakan. Penentuan keluaran, hasil, dan sasaran program perlindungan tanaman
dilakukan dengan menggunakan teknik analisis pohon tujuan (solution-tree analysis, objectives-
tree analysis) yang pelaksanaannya mirip dengan penentuan pohon permasalahan. Dalam hal ini,
penyelesaian permasalahan cabang/ranting dilakukan untuk mencapai keluaran, penyelesaian
permasalahan batang untuk mencapai hasil, dan penyelesaian permasalahan akar untuk mencapai
sasaran.

Ketik uraian singkat untuk menjelaskan aspek analitis, kritis, dan kreatif dalam penyusunan
matriks kerangka kerja logis

Setelah dihasilkan pohon tujuan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis strategis untuk
menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan
hasil dan keluaran lainnya. Prioritas ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor,
antara lain seberapa mendesak suatu masalah perlu ditangani, risiko dampak merugikan yang
dapat ditimbulkan oleh suatu masalah bila tidak ditangani, sumberdaya yang dimiliki, dan
sebagainya, dalam rentang waktu tertentu. Pada umumnya suatu kegiatan terdiri atas hanya satu
dampak, dampak terdiri atas beberapa hasil, dan setiap hasil terdiri atas beberapa keluaran.
Penentuan prioritas mula-mula dilakukan terhadap hasil dan kemudian dari hasil yang ditetapkan
sebagai prioritas, ditentukan keluaran prioritas dan dari setiap keluaran prioritas ditentukan
aktivitas prioritas. Penentuan prioritas dapat dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan
atas setiap kriteria yang digunakan untuk menentukan prioritas.

Ketik uraian singkat untuk menjelaskan aspek analitis, kritis, dan kreatif dalam penyusunan
matriks kerangka kerja logis

Dalam penyusunan matriks kerangka kerja logis, diperlukan berpikir kreatif dimana tingkat
berpikir yang lebih tinggi dibandingkan berpikir kritis. Berpikir kreatif lebih mengedepankan
pengeluaran ide dan gagasan yang bersifat baru. Sehingga keterampilan penyusunan program
dengan menggunakan matriks kerangka kerja logis akan sangat bermanfaat bagi yang akan
bekerja dalam bidang perencanaan program. Dalam kegiatan magang MBKM, penyusunan
program dengan matriks kerangka kerja logis sangat baik karena akan memudahkan dalam
mengeluarkan ide dan juga gagasan untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Merencanakan Kegiatan dengan Pendekatan Kerangka Kerja Logis

Yang saya ketahui mengenai berpikir secara analitis, kritis, dan kreatif berarti saya mampu
memecahkan masalah dan mencari jalan keluar dengan menggunakan pemikiran yang kritis dan
kratif dan mampu mengeluaran ide dan gagasan yang bersifat baru, ketika mendapat masalah
selama melaksanakan MBKM sehingga kegiatan MBKM berjalan dengan lancar.
Pengerjaan Projek Kuliah: Silahkan coba susun matriks kerangka kerja logis untuk seluruh
kegiatan yang sudah dilaksanakan dan masih akan dilaksanakan di lokasi MBKM dengan
menggunakan program aplikasi Excel berdasarkan pada Gambar 1, tentukan keluaran (output)
setiap kegiatan, lalu gabungkan keluaran yang saling berkaitan ke dalam satu hasil (outcome)
dengan memberikan uraian untuk setiap hasil, dan gabungkan seluruh hasil sebagai dampak
(impact) dengan memberikan uraian mengenai dampak yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai