dirancang untuk membantu konselor sekolah dalam perencanaan,
penyampaian, dan penilaian terhadap efektivitas dan dampak dari layanan yang diberikan. Dalam model ini, Evaluasi konseling terbagi ke dalam dua siklus, dimana yang pertama adalah siklus evaluasi program konseling dan siklus evaluasi konteks konseling. Dua siklus tersebut merupakan proses penyempurnaan berkelanjutan dari layanan berdasarkan pada hasil, umpan balik dari pemangku kepentingan, dan kebutuhan dari siswa yang dilayani.
2. Model South Carolina ×
Evaluasi yang dilakukan untuk menilai suatu program,aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan, serta pelaksanaannya guna membuat keputusan atau mengambil langkah-langkah tertentu di waktu mendatang. dalam pengembangan program yang dilakukan dengan beberapa tahap yaitu : 1.Organizing(mengorganisir /pengorganisasian) 2.Planning(perencanaan) 3.Designing (merancang/Perancangan) 4.Implementing(pengimplikasi /pelaksanaan) 5.Evaluating (mengevaluasi) Model-model Evaluasi 3. Model Audit Program × 4.Model Contect Input Process × Product (CIPP) Merupakan suatu proses sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi Model Contect Input Process Product tentang efisiensi, efektivitas, dan (CIPP) terdiri dari evaluasi konteks, pengaruhnya terhadap program dan input evaluasi, evaluasi proses, dan layanan evaluasi produk/hasil.
5. Model Kirkpatrick ×
Evaluasi Kirkpatrick, mencakup empat 6. Model Stake ×
level evaluasi, yaitu; 1). Evaluasi Rekasi (reaction evaluation), 2). Evaluasi belajar Model Stake adalah model evaluasi yang (learning evaluating), 3). Evaluasi perilaku menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam (behaviour evaluation), 4). Evaluasi hasil ( evaluasi yaitu descriptions dan judgement dan result evaluation). membedakan adanya tiga tahap dalam program pendidikan, yaitu antecedents (context), transaction (process), dan outcomes (output). Model-model Evaluasi 7. Model Brinkerhoff × 8. Model Meta ×
Disain evaluasi ini dikembangkan berdasarkan
tujuan program, kemudian disusun pertanyaan- evaluasi meta adalah mengevaluasi pertanyaan untuk mengumpulkan berbagai terhadap sistem evaluasi, yang dapat informasi yang diperoleh dari sumber-sumber dilakukan bersamaan dengan kegiatan tertentu. Begitu juga dengan model analisis yang evaluasi biasa untuk perbaikan sehingga akan digunakan harus dibuat sebelum program evaluasi akan bertambah baik. dilaksanakan.
9. Model Discrepancy ×
Model evaluasi discrepancy adalah model
pemanfaatan yang telah diuji dan umum diterima untuk digunakan dalam mengevaluasi program akademik17. Sehingga dapat dikatakan model evaluasi tersebut tepat digunakan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran.