Anda di halaman 1dari 7

Kegiatan 2 Model Evaluasi Program

Pemilihan Model Evaluasi Program


Pemilihan model evaluasi tergantung pada masalha dan jenis program yang akan dievaluasi.
Masalah evaluasi biasanya seputar efektivitas hasil dan dampak program. Jenis program dapat
menentukan metode evaluasi yang dipilih.
Penelitian evaluasi program dapat dilakukan dengan berbagai macam metode maka tidak jarang
penelitian evaluasi ini juga menggabungkan dua jenis data yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif digunakan untuk mengambil keputusan yang bebas nilai sedangkan data kualitatif
digunakan untuk mengambil keputusan yang memiliki banyak pertimbangan dan memahami
masalah yang diteliti secara lebih mendalam. Penelitian yang menggunakan campuran beberapa
data dan metode menggunakan metode baru yaitu mixed method.
Sebelum memilih model evaluasi program, seorang peneliti perlu memahami tentang masalah
program yang akan di evaluasi. Ada berbagai macam jenis evaluasi program menurut waktu
pelaksanaannya dan menurut pendekatan atau orientasi tujuan yang digunakan.
Contoh masalah.
Dilakukan selama program masih dilaksanakan. Masalah yang dievaluasi Antara lain penggunaan
sumber daya input (man, money, material, machine) dan method serta hambatan-hambatan yang
ditemui selama pelaksanaan program. Sesudah program selesai dilaksanakan. Masalah yang
dievaluasi mencakup semua komponen program yang meliputi input, proses, produk, sampai ke
efektivitas dan dampak program.

Menurut dimensi waktu, program dapat dievaluasi pada saat program tersebut sedang berjalan dan
setelah program selesai dilaksanakan. Selama program sedang berjalan, evaluasi perlu dilakukan
untuk mendiagnosa hambatan-hambatan dan segera mengatasinya supaya pelaksanaan program
berikutnya menjadi lebih sukses. Setelah program selesai dilaksanakan, evaluasi dilakukan untuk
mengetahui hasil dan dampak program. Hasil dievaluasi dari tingkat pencapaian, yaitu apakah
hasil sudah sesuai dengan tujuan program. Dampak dievaluasi dari pengaruh program terhadap
peningkatan kompetensi, kualitas, pendapatan dan lain-lain.
Model evaluasi program dapat dikelompokkan menurut orientasi atau tujuannya. Jika evaluator
ingin menggunakan pendekatan kuantitatif maka evaluasi diarahkan untuk menjawab
pertanyaan/tes. Evaluasi menggunakan alat ukur yang objektif dah hasil pengukurannya dapat
diberi skor. Jika dampak program yang dievaluasi sulit diukur dengan menggunakan alat ukur yang
objektif, misalnya perilaku manusia dalam pergaulan social, pengendalian diri, kepuasan,
kedisiplinan, kenyamanan, dan lain-lain maka evaluator sebaiknya menggunakan pendekatan
kualitatif agar dapat mengungkap dampak program secara lebih mendalam.
A. Evaluasi Program yang Berorientasi pada Pertanyaan.
Masalah evaluasi program yang berorientasi pada pertanyaan bersumber dari tujuan program.
Masalah dapat dirumuskan dengan menanyakan kembali apakah tujuan program telah tercapai.
Tujuan program harus dinyatakan dengan kata kerja yang jelas dapat diukur dan dinilai
keberhasilannya secara kuantitatif. Berikut ini, contoh masalah evaluasi , pendekatan yang sesuai
dan metode evaluasi yang dapat digunakan.
Contoh Masalah.
setiap akhir semester, guru selalu mengadakan evaluasi untuk melihat ketercapaian tujuan
pembelajaran atau evaluasi hasil belajar.
Setiap akhir pelaksanaan program, peneliti ingin mengevaluasi ketercapaian tujuan program.
Peneliti ingin menggunakan pertimbangan yang objektif untuk mengambil keputusan. Peneliti
mengambil data dan melaporkan hasil evaluasinya menggunakan pendekatan kuantitatif.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Evaluasi daya serap kurikulum mata Objectives-based Survei, deskriptif,
pelajaran matematika, bahasa inggris dan studies evaluatif
bahasa Indonesia SMP se-DIY
Evaluasi hasil belajar mata pelajaran
Matematika SMP di Wilayah DIY

Contoh Masalah
Setelah sebuah program selesai dilaksanakan, perancang program perlu meninjau akuntabilitas
program untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana. Jika evaluator inggin mengevaluasi
pembiayaan maka dapat digunakan pendekatan evaluasi untuk melihat akuntabilitas program
(accountability, particularly payment by result studies).
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan Accountability Deskriptif
program studi Seni Tari dan Seni Pedalangan particularly payment evaluatif
di SMK by result studies

Contoh Masalah
Setelah program selesai dilaksanakan, evaluator ingin menghitung keuntungan finansial maupun
nonfinansial, break even point maka evaluasi sesuai menggunakan pendekatan benefit-cost
analysis approach.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Analisis biaya manfaat program kejar paket Benefit-cost analysis Analisis/studi
A, B, C di kabupaten …. approach kasus
Contoh Masalah
Jika evaluator ingin mengetahui nilai tambah sebelum dan sesudah program dilaksanakan maka
evaluator menggunakan outcomesmonitoring/value-added assessment. Nilai tambah dapat diukur
dari produktivitas kerja, penurunan kecelakaan kerja, atau kecepatan waktu kerja sebelum dan
sesudah mendapat program.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Evaluasi penerapan metode role playing Outcomes Kuasi eksperimen
terhadap penghayatan nilai-nilai karakter monitoring/value- experimental research
peduli sosial added assessment studies.
Efektivitas model pembelajaran teaching
factory dalam meningkatkan income
generating SMK

Contoh Masalah
Evaluator ingin menilai apakah sebua system manajemen informasi telah bekerja sesuai dengan
rancangan yang diinginkan, evaluator dapat mengamati kesesuaian output dengan input, apakah
system telah bekerja optimal menampilkan output sesuai dengan rancangan yang dikehendaki
dan input informasi yang diperoleh
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Evaluasi kinerja program “SIAKAD” Management R & D fase uji coba
(Sistem Informasi Akademik) Universitas information systems produk dan revisi
XXX

Contoh Masalah
Peneliti ingin mengetahui pendapat responden terhadap kebijakan atau program yang telah
dilaksanakan. Data pendapat dikumpulkan melalui survei pada responden yang berjumlah besar.
Data hasil survey dihitung menggunakan persentase. Untuk memperoleh informasi lebih banyak
dan mendalam, peneliti melakukan wawancara dan observasi sehingga data pendapat yang
tadinya hanya berisi informasi setuju dan tidak setuju dapat dijelaskan alasan-alasannya.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Pengembangan model evaluasi kinerja guru Mixed methods studies R&D
pasca sertifikasi
Studi Eksplorasi pendapat guru tentang Embeded
program PPG (Pendidikan Profesi Guru) Eksploratory
Eksplanatory

B. Evaluasi Program yang Berorientasi pada Nilai


Pendekatan evaluasi yang berorientasi pada nilai dilakukan dengan tidak menggunakan alat ukur
yang objektif yaitu benar atau salah. Pendekatan evaluasi yang berorientasi pada nilai sering
digunakan untuk akreditasi sekolah, evaluasi kebijakan, evaluasi kepuasaan pelanggan.
Contoh Masalah
Jika peneliti ingin menilai kinerja lembaga. Hasil akreditasi digunakan untuk menetapkan
peringkat mutu lembaga/sekolah. Untuk dapat menetapkan mutu tersebut, lembaga akan
diakreditasi dinilai oleh Tim penilai/asesor. Pengambilan keputusan hasil akreditasi dilakukan
dengan cara membandingkan Antara kondisi yang ditemui dengan kriteria yang ditetapkan.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Evaluasi pelaksanaan 8 SNP di SMK wilayah Accreditation Deskriptif evaluatif
DIY
Studi Eksplorasi pendapat guru tentang
Evaluasi kinerja SMK SBI dalam
menyiapkan tenaga kerja internasional
Pengembangan model akreditasi R&D
Pengembangan instrument akreditasi sekolah

Jika peneliti ingin menilai lembaga/kompetensi dalam mengelola program/lembaga untuk


menjamin bahwa lembaga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada stakeholder.
Komponen yang dinilai mengacu pada standar nasional pendidikan yang berlaku. Sertifikasi
lembaga biasa dilakukan oleh lembaga sertifikati dan sertifikasi kompetensi dilakukan oleh
BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Kualitas Pelayanan pendidikan di SMK Accreditation Deskriptif evaluatif
…..berstandar ISO 9001-2000
Pengembangan model sertifikasi R&D
Kesamaan indicator penilaian pada program Analisis dokumen
akreditasi, sertifikasi dan penjaminan mutu
sekolah

Jika peneliti ingin mengetahui rasionalitas keputusan/kebijakan yang telah diambil oleh seorang
manajer/perancang program. Peneliti dapat memberikan saran berdasarkan temuan hasil
penelitiannya untuk memperbaiki keputusan yang telah ditetapkan khususnya pada komponen
input dan proses agar program memperoleh hasil yang efektif.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Efektivitas penyelenggaraan teaching factory Management analysis CIPP
di SMK …..
Evaluasi model seleksi SMA menggunakan CIRO
RTO (real time online)
Jika lembaga ingin menetapkan kebijakan baru maka perlu beberapa penelitian evaluasi yang
dilakukan: sebelum, selama dan sesudah kebijakan tersebut diimplementasikan . sebelum
penetapan kebijakan perlu dilakukan uji kelayakan atau uji public. Selama implementasi
kebijakan perlu monitoring dan evaluasi untuk mengatasi hambatan-hambatan dan dampak social
yang ditemui. Setelah implementasi kebijakan perlu evaluasi untuk mengukur dampak social
yang lebih lanjut dan peningkatan kebijakan pada masa yang akan dating.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Studi kelayakan penerapan kebijakan Social policy analysis Poling/jajak pendapat
perimbangan proporsi peserta didik
SMK:SMA sebesar 70:30
Dampak social pemberian dana BOS Goal Free Survei, deskriptif
terhadap peningkatan akses pendidikan dasar evaluative

Jika peneliti ingin mengevaluasi dampak program terhadap sasaran, dan materi yang dievaluasi
bukan untuk mengukur ketercapaian tujuan program maka peneliti menggunakan pendekatan
evaluasi dampak, yaitu goal free evaluation. Dampak diukur dari sasaran program maupun
dampak tidak langsung pengguna sasaran program.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Studi korelasi Antara besar tunjangan Goal Free Evaluation Survei eks post facto
insentif terhadap kompetensi mengajar dan
prestasi kerja guru
Evaluasi kinerja guru pasca sertifikasi Deskriptif
Minat siswa sekolah menengah untuk Analisis dokumen
menjadi guru sebelum dan sesudah kebijakan jumlah pendaftar
sertifikasi LPTK
Dampak penerapan SMM ISO terhadap Deskriptif
kepuasan layanan akademik

Pendekatan evaluasi yang dipaparkan memberi gambaran bahwa evaluasi program


membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda. Ilustrasi masalah dan model evaluasi yang
digunakan dapat menambah wawasan peneliti bahwa setiap program membutuhkan metode
evaluasi yang spesifik sehingga tidak layak menggunakan metode evaluasi yang sama untuk
mengevaluasi program yang berbeda. Bahkan evaluator yang sudah ahli dapat mengembangkan
model evaluasi baru yang sesuai dengan kebutuhannya.
Contoh Masalah
Sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan sering mengadakan pelatihan lembaga atau peneliti
eksternal dapat mengevaluasi program pelatihan tersebut untuk mengetahui efektivitasnya dalam
meningkatkan kompetensi, produktivitas kerja, omzet penjualan dan sebagainya.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Efektivitas program pelatihan metode Kirkpatrick Approach 4 level evaluasi
penelitian tindakan kelas dalam reaction, learning,
meningkatkan produktivitas meneliti guru behaviour/transfer,
SMK …. and results
PTK
Efektivitas program pelatihan ICT bagi guru- The Bell System Reaction outcomes,
guru SD se-DIY. approach capability outcomes,
Evaluasi pelaksanaan program Total Quality application outcomes,
Management (TQM) dan worth outcomes
Evaluasi penyelenggaraan pelatihan Saratoga Institute Training satisfaction,
SPAMEN bagi calon Kasubbag approach learning change,
behaviour change, dan
organizational change
Efektivitas program ESO dalam membina Training satisfaction,
karakter religious, cinta,damai dan peduli learning change,
social mahasiswa UNY behaviour change, dan
organizational change
Evaluasi program pelatihan/matrikulasi Xerox approach Entry capability, end-
bahasa inggris di …. of-course
Evaluasi program talent scouting bagi calon performance, mastery
kepala sekolah SMK job performance, dan
organizational
performance.

Contoh Masalah
Seorang kepala sekolah menerapkan program peningkatan disiplin melalui system skoring
pelanggaran. Siswa yang terlambat masuk sekolah mendapat skor pelanggaran sebanyak 0,5
poin, siswa yang tidak menggunakan seragam lengkap mendapat skor 0,5 poin. Skor paling
tinggi adalah jika terbukti siswa melakukan tawuran dengan siswa sekolah lain yaitu mendapat
skor 50. Siswa yang telah mengumpulkan skor 50 poin harus bersedia mengundurkan diri
(keluar) dari sekolah.
Contoh Judul Model Evaluasi Desain Penelitian
Evaluasi program skoring pelanggaran Client centered Rational, antecedent,
disiplin siswa di SMA ….. study/responsive transaction and
evaluation outcomes

Evaluasi program SMM ISO9001-2000 Management analysis CIPP (Context, Input,


Evaluasi penerapan system e-library Process, and Product)
impact, effectiveness,
sustainability and
transportability
Evaluasi pelaksanaan program pendalaman The CIRO approach Context evaluation,
materi pada jam ke 0 di SMA …. input evaluation,
reaction
Evaluasi penyelenggaraan unit produksi di The IBM approach Reaction, testing,
SMK …. application, business
Efektivitas model kantin kejujuran di SMP results

Program bimbingan konseling dengan tatap muka ternyata kurang diminati karena mahasiswa
yang memiliki masalah merasa malu diketahui identitasnya. Dengan kemajuan internet, UPBK
(unit pelayanan bimbingan konseling) dapat memperbaiki layanannya dengan membuka layanan
konseling jarak jauh berbasis internet (cyber counselling). Metode penelitian yang cocok untuk
mengatasi masalah itu jika respondennya cukup banyak adalah metode kuasi eksperimen dengan
mengambil judul efektivitas program pelayanan (cyber councelling) pada siswa yang mengalami
masalah kurang pergaulan. Jika responden hanya sedikit maka evaluasi dapat menggunakan
metode penelitian evaluasi program yang berorientasi pada nila-nilai.

Contoh Masalah
Program magang kemitraan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan Antara
sekolah imbas dengan pengimbas ternyata kurang efektif karena sumber daya yang dimiliki di
dua sekolah yang bermitra tersebut berbeda.

Anda mungkin juga menyukai