Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN 2023/2024

Nama : Abdul Kadir Sinaga ( 2220060097 )


Hari/Tanggal : Sabtu / 20 Januari 2024
Mata Kuliah : Monitoring dan Evaluasi Program
Program Studi MMPT
Ruangan :
Kelas : Sem II Eksekutif
Dosen : Dr. Sri Nurabdiah Pratiwi, M.Pd
Waktu :
Sifat Ujian : Take Home

SOAL

1. Instrumen merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan evaluasi


program. Setujukah anda? Jelaskan jawaban anda!
Buat contoh instrument dalam pelaksanaan evaluasi program!

2. Setiap hasil dari monitoring dan evaluasi program memerlukan rekomendasi


dari penilai. Apa manfaat rekomendasi tersebut? Rekomendasi apa yang
biasanya diberikan oleh tim penilai?

3. Sebelum melaksanakan evaluasi program pendidikan, perlu disusun suatu


perencanaan, Susun perencanaan evaluasi program sesuai dengan tahapan2
yang diperlukan!

4. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan evaluasi program


adalah pengembangan kriteria, kriteria apa saja yang diperlukan dalam
evaluasi program dan apa manfaatnya buat hasil dari evaluasi itu sendiri!

---------- Selamat Ujian ----------

Tanggal Submit: ……………… 2024 Tanggal : Tanggal :


Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh:

(Dr. Sri Nurabdiah Pratiwi, M.Pd) Surya W. Dachi, M.Pd() (Prof Dr. Triono Edy, M.Hum)
Dosen Penguji Ketua UPM Direktur Pascasarjana

JAWAB :

1. Ya, saya setuju bahwa instrumen merupakan salah satu bagian penting dalam
melakukan evaluasi program. Instrumen evaluasi berperan sebagai alat atau metode
untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam menilai sejauh mana sebuah
program mencapai tujuannya. Instrumen yang baik dapat membantu penyusun evaluasi
untuk mengumpulkan data yang akurat, relevan, dan dapat diandalkan.
Contoh-instrumen dalam pelaksanaan evaluasi program bisa bervariasi
tergantung pada jenis program dan tujuan evaluasinya. Berikut adalah beberapa contoh
instrumen evaluasi yang mungkin digunakan:
• Kuesioner:
- Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari peserta program, fasilitator, atau
pihak terkait lainnya.
- Contoh pertanyaan bisa berkisar dari tingkat kepuasan peserta, pemahaman materi,
hingga perubahan perilaku yang diharapkan.
• Wawancara:
- Berupa dialog langsung antara evaluator dan responden.
- Dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman
peserta, hambatan yang dihadapi, dan dampak program.
• Observasi:
- Melibatkan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan program.
- Dapat digunakan untuk menilai sejauh mana program diimplementasikan sesuai
rencana dan efektivitasnya dalam mencapai tujuan.
• Uji Pengetahuan:
- Tes atau ujian yang dapat mengukur pemahaman peserta terhadap materi atau
keterampilan yang diajarkan dalam program.
• Analisis Dokumen:
- Melibatkan pemeriksaan dokumen terkait program, seperti laporan kegiatan, catatan
peserta, atau evaluasi formatif sebelumnya.
• Indikator Kinerja:
- Membuat daftar indikator yang dapat diukur untuk menilai capaian tujuan program.
- Misalnya, jumlah peserta yang menyelesaikan program, tingkat partisipasi, atau
perubahan perilaku yang dapat diamati.
Instrumen ini dapat digunakan secara kombinasi untuk mendapatkan gambaran
yang lebih lengkap dan akurat tentang keberhasilan suatu program. Pemilihan
instrumen evaluasi harus disesuaikan dengan konteks, tujuan, dan sifat program yang
dievaluasi.

2. Rekomendasi yang diberikan oleh tim penilai setelah melakukan monitoring dan
evaluasi program memiliki beberapa manfaat penting. Berikut adalah beberapa manfaat
dari rekomendasi tersebut:
• Perbaikan Program:
- Rekomendasi membantu dalam mengidentifikasi kelemahan atau area yang perlu
diperbaiki dalam program. Hal ini memungkinkan pengembangan dan penyempurnaan
program agar lebih efektif dan efisien.
• Pengambilan Keputusan:
- Rekomendasi memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan terkait
kelanjutan, perubahan, atau penghentian program. Hal ini membantu pihak yang
bertanggung jawab untuk mengambil keputusan yang terinformasi.
• Alokasi Sumber Daya:
- Informasi dari rekomendasi dapat membantu dalam pengalokasian sumber daya
dengan lebih bijak. Jika ada aspek program yang perlu ditingkatkan, sumber daya dapat
diarahkan ke area tersebut.
• Akuntabilitas:
- Rekomendasi meningkatkan tingkat akuntabilitas program. Dengan menyoroti aspek-
aspek yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan, tim penilai membantu memastikan
bahwa program bertanggung jawab secara maksimal terhadap pencapaian tujuannya.
• Peningkatan Kinerja Organisasi:
- Rekomendasi dari evaluasi program dapat membantu organisasi dalam
mengembangkan kapasitas dan keterampilan mereka. Implementasi rekomendasi dapat
menyumbang pada peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.
• Pelaporan dan Transparansi:
- Rekomendasi yang jelas dan terperinci dapat digunakan dalam pelaporan hasil
evaluasi kepada pemangku kepentingan. Ini membuka komunikasi yang transparan dan
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja program.
Rekomendasi yang biasanya diberikan oleh tim penilai dapat melibatkan saran-
saran konkrit untuk perbaikan, perubahan strategi, pengembangan kapasitas, atau
bahkan rekomendasi terkait kelanjutan program. Misalnya:
- Merevisi kurikulum atau materi program.
- Menyesuaikan metode pengajaran atau pendekatan.
- Mengidentifikasi strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan.
- Merekomendasikan pelatihan tambahan untuk fasilitator atau peserta.
- Menyarankan perubahan dalam manajemen program atau implementasi.
Rekomendasi ini dirancang untuk memberikan arahan praktis kepada pemangku
kepentingan agar mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait program
tersebut.

3. Perencanaan evaluasi program pendidikan merupakan langkah kunci dalam


memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara sistematis, relevan, dan efektif. Berikut
adalah tahapan-tahapan yang dapat diikuti dalam menyusun perencanaan evaluasi
program pendidikan:
• Penentuan Tujuan Evaluasi:
- Identifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari evaluasi. Apa yang ingin
dicapai dengan evaluasi ini? Apakah fokusnya pada peningkatan kualitas pengajaran,
efektivitas kurikulum, atau evaluasi dampak program?
• Identifikasi Kriteria dan Indikator:
- Tentukan kriteria evaluasi yang sesuai dengan tujuan program. Identifikasi indikator
kinerja yang dapat diukur untuk mengevaluasi pencapaian tujuan. Pastikan bahwa
kriteria dan indikator tersebut dapat diukur secara objektif.
• Pemilihan Metode Evaluasi:
- Pilih metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan cakupan program. Metode
evaluasi dapat mencakup kuesioner, wawancara, observasi kelas, ujian pengetahuan,
dan metode-metode lainnya.
• Identifikasi Sasaran Evaluasi:
- Tentukan kelompok atau individu yang menjadi sasaran evaluasi. Ini bisa termasuk
siswa, guru, orang tua, atau pihak terkait lainnya yang terlibat dalam program.
• Pengembangan Instrumen Evaluasi:
- Rancang instrumen evaluasi, seperti kuesioner, rubrik, atau lembar observasi, sesuai
dengan metode yang telah dipilih. Pastikan instrumen tersebut dapat mengukur kriteria
dan indikator yang telah ditentukan.
• Penetapan Waktu dan Lokasi Evaluasi:
- Tetapkan jadwal waktu evaluasi dan lokasi pelaksanaannya. Pastikan bahwa evaluasi
dilakukan pada saat yang tepat dan di tempat yang sesuai dengan cakupan program.
• Pelibatan Pemangku Kepentingan:
- Identifikasi dan melibatkan pemangku kepentingan yang relevan, seperti guru, siswa,
orang tua, dan staf sekolah. Dapatkan masukan dan perspektif mereka dalam
perencanaan evaluasi.
• Penetapan Anggaran Evaluasi:
- Tentukan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan evaluasi. Ini melibatkan
alokasi sumber daya untuk instrumen, pelatihan evaluator, dan logistik lainnya.
• Pelatihan Evaluator:
- Pastikan bahwa evaluator terlatih dengan baik untuk melaksanakan evaluasi sesuai
dengan metode yang dipilih. Mereka perlu memahami instrumen, prosedur evaluasi,
dan etika evaluasi.
• Pelaksanaan Evaluasi:
- Terapkan rencana evaluasi sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan. Pastikan
bahwa data yang dikumpulkan akurat dan relevan dengan tujuan evaluasi.
• Analisis Data dan Penyusunan Laporan:
- Analisis data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan metode statistik atau alat
analisis data yang sesuai. Susun laporan evaluasi yang mencakup temuan, kesimpulan,
dan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi.
• Pengkomunikasian Hasil Evaluasi:
- Komunikasikan hasil evaluasi kepada pemangku kepentingan secara transparan.
Diskusikan rekomendasi dan langkah-langkah perbaikan yang mungkin diperlukan.
Perencanaan evaluasi program pendidikan ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan konteks spesifik dari program yang dievaluasi. Selain itu, memastikan
keterlibatan aktif dari pemangku kepentingan dapat meningkatkan validitas dan
akseptabilitas hasil evaluasi.

4. Pengembangan kriteria evaluasi program merupakan langkah krusial dalam


menentukan standar atau ukuran untuk menilai sejauh mana sebuah program mencapai
tujuannya. Kriteria evaluasi membantu memberikan kerangka acuan yang jelas untuk
mengukur kinerja program dan menentukan apakah tujuan telah tercapai. Berikut
adalah beberapa kriteria evaluasi yang umumnya diperlukan dalam evaluasi program:
• Relevansi:
- Sejauh mana program tersebut relevan dengan kebutuhan dan tujuan yang ada di
lingkungan atau masyarakat tertentu?
• Efektivitas:
- Sejauh mana program dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan?
Evaluasi efektivitas menilai apakah program memberikan hasil yang diinginkan.
• Efisiensi:
- Bagaimana penggunaan sumber daya, seperti waktu, tenaga, dan dana, dalam
melaksanakan program? Evaluasi efisiensi membantu mengidentifikasi cara untuk
meningkatkan penggunaan sumber daya.
• Partisipasi:
- Sejauh mana target audiens atau peserta program terlibat secara aktif? Evaluasi
partisipasi dapat memberikan wawasan tentang tingkat keterlibatan dan keterikatan
peserta.
• Kualitas Pelaksanaan:
- Bagaimana program diimplementasikan dan dijalankan? Evaluasi kualitas
pelaksanaan membantu menilai sejauh mana program dijalankan sesuai dengan rencana
dan pedoman yang telah ditetapkan.
• Pengaruh dan Dampak:
- Apa pengaruh dan dampak program terhadap peserta dan lingkungan sekitarnya?
Evaluasi dampak membantu mengukur perubahan yang dihasilkan oleh program.
• Keterjangkauan:
- Sejauh mana program dapat mencapai kelompok target yang diinginkan? Evaluasi
keterjangkauan membantu menilai apakah program dapat mencapai dan memengaruhi
kelompok yang diharapkan.
• Kelangsungan Program:
- Sejauh mana program dapat berlanjut atau dipertahankan setelah periode evaluasi?
Evaluasi kelangsungan program membantu menilai potensi program untuk terus
memberikan manfaat di masa depan.
➢ Manfaat dari pengembangan kriteria evaluasi program termasuk:
• Mengukur Kesuksesan:
- Kriteria membantu menetapkan standar untuk mengukur apakah program berhasil
mencapai tujuannya atau tidak.
• Orientasi Perbaikan:
- Kriteria memberikan dasar untuk mengidentifikasi kelemahan dan area yang perlu
diperbaiki dalam program, memungkinkan adanya pengembangan lebih lanjut.
• Pembandingan:
- Kriteria memberikan landasan untuk membandingkan kinerja program dengan standar
atau program sejenis, memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi best practices.
• Pertanggungjawaban:
- Kriteria membantu menyusun kerangka kerja pertanggungjawaban, memberikan dasar
untuk menjelaskan pencapaian atau ketidakberhasilan program kepada pemangku
kepentingan.
• Rencana Pengembangan:
- Kriteria membantu dalam merencanakan pengembangan program di masa depan
dengan memberikan pemahaman yang jelas tentang aspek-aspek yang perlu
ditingkatkan.
• Informasi Keputusan:
- Kriteria memberikan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan
keputusan yang terinformasi terkait kelanjutan, perubahan, atau penghentian program.
Pengembangan kriteria evaluasi yang baik membantu memastikan bahwa
evaluasi program dilakukan dengan tujuan yang jelas dan dapat memberikan hasil yang
bermanfaat bagi pengembangan program tersebut.

Anda mungkin juga menyukai