PENDAHULUAN
Evaluasi program dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Secara garis besar tahapan
tersebut meliputi: tahap persiapan evaluasi program, tahap pelaksaan evaluasi program, dan
tahap monitoring pelaksaan program.sebelum evaluasi program dilaksanakan seorang
evaluator harus melakukan persiapan secara cermat.Persiapan tersebut antara lain berupa
penyusunan evaluasi, penyusunan instrumen evaluasi, validasi instrumen
evaluasi ,menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam kegiatan evaluasi, dan
penyamaan persepsi antarevaluator sebelum pengambilan data.
Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan dalam
melakukan kegiatan evaluasi program.Model-model tersebut dapat berupa model CIPP,model
Metfessel and Michael, model stake, model Kesenjagan, model Glaser, model Michael
Sciven, Model Evalusi Kelawanan, dan model Need Assessment.Pemilihan model ini
bergantung pada tujuan evaluasi program yang akan dilaksanakan dan kriteria keberhasilan
program, sehingga dalam penyusunan evaluasi hal penting yang harus diketahui oleh seorang
evaluator adalah tujuan program dan kriteria keberhasilan program.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas maka rumusan masalah yang dapat kami ambil yaitu:
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan evaluasi program
2. Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah dalam evaluasi program
3. Untuk mengetahui apa saja persiapan evaluasi program
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pelaksanaan evaluasi program
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan monitoring pelaksanaan evaluasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada dua macam tujuan evaluasi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus
diarahkan pada masing-masing komponen. Istilah “kriteria” dalam penilaian sering
juga dikenal dengan kata “tolak ukur” atau “ standar”. Evaluasi program perlu
memiliki kriteria. Kriteria atau tolak ukur perlu digunakan oleh evaluator kerena
evaluator terdiri dari beberapa orang yang memerlukan kesepakatan didalam menilai
dan agar tidak terpengaruh oleh pendapat pribadi, karena sudah dituntun oleh standar.
2
Sebelum evaluasi program dilaksanakan seorang evaluator harus melakukan
persiapan secara cermat.persiapan tersebut antara lain berupa penyusunan evaluasi,
penyusunan instrumen evaluasi, validasi instrumen evaluasi, menentukan jumlah
sampel yang diperlukan dalam kegiatan evaluasi, dan penyamaan persepsi antar
evaluator sebelum pengambilan data.
Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan
dalam melakukan kegiatan evaluasi program. Dan pemilihan model ini bergantung
pada tujuan evaluasi program yang akan dilaksanakan dan kriteria keberhasilan
program, sehingga dalam penyusunan hal penting yang harus diketahui oleh evaluator
adalah tujuan program dan kriteria keberhasilan program.
Setelah mengetahui tujuan dan kriteria keberhasilan program maka seorang
evaluator baru dapat menentukan metode pengumpulan data, alat pengumpulan data,
sasaran evaluasi program, dan jadwal evaluasi program yang akan digunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan kegiatan evaluasi program. Komponen yang harus ada
dalam evaluasi program secara garis besar sebagai berikut: latar belakang masalah,
problematika, tujuan evaluasi, populasi dan smpel, instrument dan sumber data.
Setelah rencana evaluasi tersusun, Langkah selanjutnya adalah penyusunan
instrument evaluasi. Instrumen evaluasi yang disusun bergantung pada metode
pengumpulan data yang dipilih, yaitu diantaranya: metode wawancara, metode
observasi, metode angket, metode dokumentasi dan metode tes.
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
Contohnya: tujuan menyusun lembar pengamatan adalah untuk mengetahui aktifitas
belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Membuat kisi-kisi yang berisi tentang perincian variabel dan jenis instrumen yang aan
digunakan.Untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan ini dikembangkan dari
kisi-kisi objek yang akan dievaluasi.
3. Membuat butir-butir instrumen ,sesudah kisi-kisi tersusun maka langkah selanjutnya
adalah membuat butir-butir instrumen.
4. Menyunting instrumen, hal yang dilakukan pada tahap ini meliputi:
a. Mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk
mempermudah pengolahan data;
b. Menuliskan petunjuk pengisian, identitas, dan sebagainya;
3
c. Membuat pengantar permohonan pengisian bagi angket yang diberikan kepada
orang lain (pedoman wawancara, pedoman dekomentasi,lembar pengamatan cukup
membuat identitas yang menunjuk pada sumber data dan identitas pengisi).
Evaluasi program adakalanya memiliki wilayah populasi yang cukup luas. Apabila hal
ini terjadi maka sangat tidak mungkin bagi evaluator untuk menjadikan seluruh subjek dalam
wilayah populasi itu menjadi sumber sumber data, karena disamping memakan waktu yang
lama juga memakan biaya yang tidak sedikit. Cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal
tersebut adalah dengan menggunkan metode sampling (metode penentuan subjek evaluasi
dengan hanya mengambil sebagian individu yang ada dalam populasi) dan metode populasi
(metode penentuan subjek subjek evaluasi dengan mengambil seluruh subjek yang ada untuk
menjadi sumber data).
4
Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat pengumpul data antara
lain : pengambilan data dengan tes, pengambilan data dengan observasi ( bisa berupa check
list, alat perekam suara atau gambar ), pengambilan data dengan angket, pengambilan data
dengan wawancara, pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau
dengan teknik lainnya.
5
4. Pelaku Pemantauan
Pemantauan program dilakukan oleh evaluator bersama dengan pelaku/praktisi atau
pelaksana program. Dapat pula dilengkapi atau dibantu oleh pihak lain yang
diperlukan seperti kepala sekolah dan tokoh masyarakat.
5. Perencanaan Pemantauan
Perencanaan pemantauan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Perumusan tujuan pemantauan, berisi informasi tentang apa yang diinginkan,
untuk siapa, dan untuk kepentingan apa.
b. Penetapan sasaran pemantauan apa yang akan dijadikan sebagai
c. Penjabaran data yang dibutuhkan pemantauan, penjabaran dari sasaran.
d. Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan sifat objek dan sumber atau
jenis datanya.
e. Perancangan analisis data pemantauan dan pemaknaannya dengan berorientasi
pada tujuan pemantuan.
6. Pemanfaatan Hasil Pemantauan
Pemaknaan hasil pemantauan ini menjadi dasar untuk merumuskan langkah-langkah
berikutnya dalam pelaksanaan program. Jika perlu perubahan, perubahan apa dan
bagaimana rancangannya. Jika tidak ada hal mendasar yang memerlukan perubahan,
mungkin masih dapat pula dirumuskan bagian mana dari rancangan program yang
memerlukan perhatian lebih banyak, sehingga aspek-aspek program yang sudah baik
dapat menjadi lebih baik lagi.
6
KESIMPULAN
Alat pengumpulan data dapat berupa tes, observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.
Monitoring pelaksanaan evaluasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
program dengan rencana program dan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan program yang
sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.
Teknik dan alat monitoring dapat berupa teknik pengamatan partisipatif, teknik
wawancara, teknik pemanfaatan, dan analisis data dokumentasi. Aspek-aspek dalam
perancanaan pemantauan meliputi, (1)perumusan tujuan monitoring, (2)penetapan sasaran
pemantauan, (3)penjabaran data yang dibutuhkan, penjabaran dari sasaran, (4)penyiapan
metode/alat monitoring sesuai dengan sifat objek dan sumber atau jenis datanya, dan
(5)perancangan analisis data pemantauan dan pemaknaanya dengan berorientasi pada tujuan
monitoring.
7
DAFTAR PUSTAKA