Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum

Disusun oleh :
Ahmad Efendi Pratama 181102031016
Shela Selvia 181102031027
Namira 181102031009
Prasetyo 181102031024

Dosen Pengampu : Syarifuddin, M.Pd

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum”.
Dengan ini penyusun sangat berterimakasih kepada :
1. Bapak Syarifuddin, M.pd selaku dosen pengampu pada Mata Kuliah Evaluasi
Kurikulum yang telah memberikan kami tugas menyusun makalah ini.
2. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu dan terlibat
secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penulisan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
bagi pembaca.

Bogor, 07 Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Definisi Evaluasi Kurikulum.......................................................................................2
2.2 Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum...........................................................................3
BAB III PENUTUP...................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Evaluasi dalam pendidikan adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam
proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan
tingkah laku siswa, peran evaluasi proses pembelajaran menjadi sangat penting. Evaluasi
merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi
informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik.
Sistem evaluasi yang baik akan mampu memberikan gambaran tentang kualitas
pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu pengajar merencanakan
strategi pembelajaran. Bagi peserta didik sendiri, sistem evaluasi yang baik akan mampu
memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.

Oleh karena itu evaluasi dalam pembelajaran sangat diperlukan dalam setiap
kurikulum, selain sebagai acuan evaluasi pendidikan pen menjadi tolak ukur sudah sejauh
mana proses pendidikan yang telah diterapkan, tentang apa saja yang kurang dan perlu
diperhatikan dalam setiap pengembangan aspek di dalam kurikulum pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi evaluasi kurikulum?
2. Apa saja yang termasuk ruang lingkup evaluasi kurikulum?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi evaluasi kurikulum
2. Mengetahui apa saja ruang lingkup evaluasi kurikulum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Evaluasi Kurikulum


Menurut Bruce Tuvkman evaluasi adalah alat untuk menetukan apakah program yang
direncanakan mencapai sasaran, yaitu apakah hasil dari serangkaian input instruksional
sesuai dengan yang diinginkan atau hasil yang dispesifikasikan. Daniel Stufflebean
berpendapat bahwa evaluasi adalah proses yang menggambarkan, mendapatkan dan
menyediakan informasi yag bermanfaat untuk menimbang alternativealternatif
keputusan.

Evaluasi adalah proses yang dilakukan untuk mengumpulkan data, dengan data yang
terkumpul dapat dianalisa untuk menetapkan suatu keputusan, antara menerima, menolak
atau merevisi. Jadi tujuan evaluasi adalah untuk menyaring informasi-informasi melalui
data yang tujuannya untuk mengetahui letak keberhasilan atau kegagalan dari suatu
rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan pengertian kurikulum secara umum adalah
seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran
yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal
dari istilah curriculum dimana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah rencana
pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki
banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha

Definisi kurikulum menurut para ahli :


- Pengertian kurikulum menurut definisi Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran
yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik
disekolah maupun diluar sekolah.
- Pengertian kurikulum menurut definisi Inlow (1966), mengemukakan pendapatnya
bahwa pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh
pihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran
yang sudah ditentukan.

Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka kami menyimpulkan bahwa
pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat,
kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi

2
kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang
valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan
atau telah dijalankan

2.2 Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum


1. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum Pada Tingkat Nasional

Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi menetapkan Standar Isi dan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Dalam Standar Isi tercakup :

- Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

- Beban Belajar

- Kalender Pendidikan

Ketiga ketetapan yang terkait dengan standar isi ini merupakan dasar kurikulum yang berlaku
secara nasional. Artinya, setiap satuan pendidikan yang mengembangkan kurikulum untuk
satuan pendidikan tersebut harus memperhatikan ketetapan mengenai standar isi. Kurikulum
yang dikembangkan oleh satuan pendidikan tidak boleh mengurangi apa yang ada pada
standar isi tetapi boleh menambahnya.

a. Standar Isi

Standar isi berkenaan dengan kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, dan
kelender pendidikan. Kerangka dasar dan struktur kurikulum meliputi :

- Pengelompokan mata pelajaran

Sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2005 mata pelajaran di sekolah dikelompokkan menjadi
lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan. Dalam ketetapan itu juga dinyatakan cakupan setiap kelompok dan semacam
rumusan tujuan walaupun masih bersifat umum. Contoh : untuk kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, misalnya dikatakan “dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

3
- Prinsip pengembangan kurikulum Permen Nomor 22 tahun 2006 menetapkan pula prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum. Berikut adalah prinsip pengembangan kurikulum yang
dinyakatakn dalam Permen tersebut :

 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik


dan lingkungannya
 Beragam dan terpadu
 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
 Relevan dengan kebutuhan kehidupan
 Menyeluruh dan berkesinambungan
 Belajar sepanjang hayat
 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

- Prinsip pelaksanaan kurikulum

 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi


peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
 Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, belajar
untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk
memahami dan menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat
secara efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri
 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai,
 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia,
 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah
 Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri

4
- Struktur kurikulum

Struktur kurikulum yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 tahun 2006 memuat berbagai mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan dengan jam
belajar untuk setiap semester.

b. Standar Kompetensi Lulusan


Standar kompetensi yang berlaku saat kini ditetapkan melalui peraturan Menteri
Diknas Nomor 23 tahun 2006. Dalam Permen Diknas Nomor 23 tahun 2006
ditetapkan SKL Satuan Pendidikan (SKL-SP) dan SKL Mata Pelajaran (SKL-MP)
untuk setiap satuan pendidikan.

Permen Nomor 23 tahun 2006 menetapkan tujuan setiap satuan pendidikan sebagai berikut :

- Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan


SMP/MTs/SMPLB/Paket B bertujuan : meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
- Pendidikan Menengah yang terdiri dari SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan :
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
- Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan :
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.

c. Evaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kepala sekolah, komite sekolah berkewajiban mengembangkan kurikulum di bawah


pengawasan dinas pendidikan (pasal 38 ayat (2)). Ketentuan undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tersebut diperinci oleh PP Nomor Nomor 2005 pasal 17 ayat (1) dan ayat (2). Yang
menyatakan:

(Ayat 1)

5
Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/MA/SMALB,
SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan budaya
masyarakat setempat, dan p eserta didik.

(Ayat 2)

Sekolah dan komite sekolah, madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan, dibawa supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan
pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA dan MAK. Sementara itu pada pasal 36
ayat (3) menetepkan 10 hal yang harus diperhatikan dan seyogianya menjadi prinsip
pengembangan KTSP.

1) Peningkatan iman dan taqwa;

2) Peningkatan akhlaq mulia;

3) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

4) Keberagaman potensi daerah dan lingkungan;

5) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

6) Tuntutan dunia kerja;

7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

8) Agama;

9) Dinamika perkembangan global;

10) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kesepuluh prinsip tersebut sangat disayangkan apabila dalam pengembangan


kurikulum tidak dijadikan dasar atau ide dasar dalam mengembangkan SKL-Satuan
Pendidikan. Kesepuluh prinsip itu harus menjadi perhatian evaluasi kurikulum pada jenjang
satuan pendidikan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, keberagaman dalam ide kurikulum

6
satuan pendidikan dalam menerjemahkan kesepuluh prinsip tadi sangat mungkin terjadi
sehingga para evaluator harus memperhatikan keberagaman tersebut dengan cermat.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Evaluasi kurikulum terdiri dari kata evaluasi dan kurikulum. Evaluasi adalah
penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi, dan
efektivitas suatu program. Kata kurikulum berarti kurikulum potensial berupa dokumen
kurikulum. Maka evaluasi kurikulum dapat diartikan sebagai penerapan prosedur ilmiah yang
sistematis untuk menilai rancangan, implementasi, dan efektivitas suatu dokumen kurikulum.
Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian, karena evaluasi
kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode
penelitian. Evaluasi kurikulum penting dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hasan hamid. 2009. Evaluasi kurikulum.Bandung: remaja Rosdakarya


Arifin zainal. 2014. Konsep dan model pengembangan kurikulum. Bandung: remaja
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai