Tugas Resensi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen
Pendidikan
Dosen pengampu:
Dr. Aris Adi Laksono, M.Pd
Mahasiswa:
Narwanto
NIM. 230501014206
2022/2023
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab 1, Penulis buku menjelaskan subyek penelitian ada tiga sekolah yaitu:
1. Madarasah Aliyah Al-Mawaddah Coper-Jetis Ponorogo,
2. Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah Siwalankerto Utara, Surabaya
3. Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Ketiga madrasah tersebut telah menerapkan kurikulum terintegrasi antara madrasah dan pesantren,
terlebih lagi madrasah tersebut terletak dalam lingkungan pesantren.
fokus penelitian ini adalah “bagaimana manajemen kurikulum terintegrasi antara madrasah dengan
pesantren” bagaimana Perencanaan kurikulum terintegrasi antara madrasah dengan pesantren, pada
tiga madrasah yang diteliti, implementasi kurikulum, evaluasi kurikulum pada tiga madrasah
tersebut, implikasi penerapan kurikulum terhadap prestasi siswa
BAB IV
KURIKULUM TERINTEGRASI DI PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH
Menurut penulis, kurikulum terintegrasi di pondok pesantren dan madrasah meliputi,
perencanaan, implementasi, evaluasi dan implikasi. Adapun pemaparnnya sebagai berikut:
A. Perencanaan Kurikulum Terintegrasi antara Madrasah dengan Pesantren
Perencanaan manajemen kurikulum terintegrasi antara madrasah dengan pesantren adalah
kurikulum dengan pemikiran penyusunan kurikulum sekurang-kurangnya berisi tentang: (1)
kurikulum dikembangkan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan dan mencapai
tujuan pendidikan nasional (2) Kesesuaian kurikulum dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, sosial budaya masyarakat, kebutuhan dan potensi Madrasah dan peserta didik (3) Prasyarat
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Madrasah, (4) kurikulum mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat dan tantangan global. Kurikulum mata pelajaran (subject-matter
curriculum atau isolated subjects) memiliki ciri-ciri: (1) terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
terpisah satu dengan lainnya, (2) tiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan dalam kotak
tersendiri dan diberikan dalam waktu tertentu, (3) bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu
pengetahuan dan mengabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya, (4) tidak didasarkan
pada kebutuhan, minat, dan masalah yang dihadapi siswa, (5) tidak mempertimbangkan
3
kebutuhan, masalah, dan tuntutan masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang, (6)
pendekatan metode mengajar dengan sistem penuangan dan menciptakan perbedaan individual
di kalangan siswa, (7) guru berperan aktif dan mengabaikan siswa aktif, dan (8) siswa sama
sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum secara kooperatif.
B. Implementasi Kurikulum Terintegrasi antara Madrasah dan Pesantren
Implementasi kurikulum terintegrasi meliputi kegiatan menerapkan semua rancangan yang
tercantum dalam kurikulum tertulis. Pada tahap ini, tujuan, program pendidikan, dan program
pembelajaran yang telah direncanakan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran. Model kurikulum
terintergrasi serta implementasi kurikulum terintegrasi yang dapat dipilih, yaitu: (1) program
pendidikan berbasis individu (individual educational program), (2) pembelajaran berbasis model
(modelarized instruction), (3) pendidikan berbasis kompetensi (competency-based-education).
Implementasi kurikulum dilakukan dengan model program pendidikan berbasis individu
(individual educational program). Model kurikulum terintergrasi ini dipahami sebagai program
pendidikan yang menempatkan peserta didik sebagai komponen utama, sementara hal lain di luar
peserta didik hanya merupakan komponen yang bersifat komplementer. Bila model ini yang
dipilih untuk implementasi kurikulum, maka guru harus menempatkan komponen buku ajar,
media, strategi, dan lingkungan pembelajaran yang telah direncanakan sebagai komponen yang
dapat memaksimalkan peseta didik di dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru harus
menguji secara seksama relevansi buku paket, media, strategi, dan lingkungan pembelajaran
dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
C. Evaluasi Kurikulum Terintegrasi antara Madrasah dan Pesantren
Evaluasi merupakan kegiatan untuk menentukan pencapaian tujuan kurikulum dalam
kegiatan belajar siswa (proses), perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan belajar
(hasil), dan keefektifan kurikulum dan pembelajaran. Kegiatan Model kurikulum terintergrasi
memberikan informasi tentang perkembangan belajar peserta didik maupun keefektifan
kurikulum dan pembelajaran sehingga dapat dibuat keputusan-keputusan pembelajaran dan
pendidikan secara tepat.
D. Implikasi Kurikulum Terintegrasi antara Madrasah dan Pesantren
Implikasi yang dapat berdampak positif adalah banyak perubahan perilaku siswa,
m e m b a i k n y a mutu lulusan, banyaknya kebutuhan masyarakat terhadap hasil pembelajaran.
Untuk menjamin keberhasilan implikasi kurikulum madrasah ini, dibutuhkan berbagai persyaratan,
antara lain (1) dukungan semua pemangku kepentingan pendidikan (2) sosialisasi, pelatihan, diskusi
dan lokakarya kurikulum, (3) pemenuhan dokumen yang diperlukan untuk penyusunan kurikulum,
(4) pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan, (5) koordinasi dan pengelolaan
yang profesional, (6) perluasan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, instansi pemerintah
maupun swasta,
4
a. Implikasi Penelitian.
Memperhatikan fokus penelitian dan sejumlah hasil temuan penelitian tentang
manajemen kurikulum terintegrasi antara madrasah dengan pesantren, dapat diidentifikasi
implikasi teoritis dan implikasi praktis berikut:
1. Implikasi Teoritis.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan madrasah kemudian yang membedakan antara
sekolah umum yang dibawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional dan
Madrasah yang ada dibawah naungan Kementerian Agama,
2. Implikasi Praktis
Dari temuan penelitian yang terkait dengan fokus penelitian, lebih lanjut dapat
diketahu perubahan yang bermakna dan memberikan implikasi praktis bagi manajemen
kurikulum terintegrasi antara madrasah dengan pesantren diberbagai madrasah aliyah
dengan karakteristik yang berbeda.
BAB V
KESIMPULAN
Pada bab V, penulis menjelaskan hasil kesimpulan atas hasil penelitiannya bahwa Manajemen
kurikulum terintegrasi antara madrasah dengan pesantren sangat penting untuk dilakukan oleh
guru dalam membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. manajemen kurikulum adalah
suatu proses ketika peserta didik dalam tingkatan belajar, sangat kesulitan dengan cara mencapai
tujuan tersebut melalui situasi belajar, serta penelaah keefektifan dan kebermaknaan metode yang
ada.
Kelebihan dari Buku “Manajemen Kurikulum Terintegrasi Kajian Di Pesantren Dan Madrasah”
Karangan: Dr. Mohammad Zaini, M.M. Yaitu :
1. Variabel yang diteliti lebih banyak
2. Sangat teliti dalam menulis, teori-teori yang dipaparkan serta metodologi penulisan sangat baik
3. Referensi yang menjadi acuan teori sangat banyak
Kekurangan dari Buku “Manajemen Kurikulum Terintegrasi Kajian Di Pesantren Dan Madrasah”
Karangan: Dr. Mohammad Zaini, M.M. Yaitu :
1. Terlalu tebal halamannya dan terlalu banyak teori-teori, pemaparan teori-teori lebih banyak
dibanding isi penelitian
2. Buku ini dalam pemaparannya kurang ringkas, padat dan jelas (terlalu bertele-tele)
5
6