Anda di halaman 1dari 4

RESENSI BUKU

NAMA : ASEP SAEPUDIN


NIM : 230501014146
UNTUK MEMENUHI TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) MATA
KULIAH MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN (PROGRAM
PASCASARJANA MPI)

Judul buku : Manajemen Kurikulum


Terintegrasi (Kajian di Pesantren
dan Madrasah)
Penulis : Dr. Mohammad Zaini, M.M.
Penerbit : Pustaka Ilmu
Tanggal Terbit : 10 Desember 2020
ISBN : 978-623-7066-74-3
Tebal halaman : xvi+286 Halaman
Ukuran Buku : 14,5 x 21 cm

Zaman akan terus semakin berubah, itu merupakan sebuah keniscayaan


yang tidak dapat dihindari oleh apapun dan siapapun, termasuk dalam hal ini adalah
pendidikan. Pendidikan adalah modal dasar dimana setiap manusia berusaha untuk
menciptakan dan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaannya. Paling tidak, itulah
yang menjadikan pendidikan itu penting. Ruang perubahan yang secara terus-
menerus terjadi tentu berdampak signifikan terhadap proses pendidikan. Mulai dari
tahapan perencanaan, implementasi, evaluasi sampai dengan implikasi.

Di Indonesia, metode pendidikan yang dianggap paling tradisional adalah


metode pendidikan di pondok pesantren. Disadari atau tidak, pondok pesantren
telah menjadi pondasi dasar bagi perkembangan proses pendidikan yang ada di
Indonesia. Di sisi lain, dalam konteks yang lebih kekinian, pondok pesantren seakan
menjadi pendidikan “pinggiran” yang ruang maupun dinamikanya seolah-olah
berpisah dari perkembangan zaman. Pandangan tersebut, tidak sepenuhnya salah,
karena memang apabila pondok pesantren tidak dapat “berkolaborasi” dengan
perkembangan zaman maka dapat dipastikan sistem pendidikan pondok pesantren
tersebut semakin tergerus oleh perubahan. Tetapi, apabila pondok pesantren yang
memiliki pola pendidikan yang “khas” tersebut dapat beradaptasi dengan baik,
maka akan menjadi model yang luar biasa untuk memajukan pendidikan di
Indonesia. Perbedaan implementasi kurikulum pendidikan antar sekolah/madrasah
di masing-masing pondok pesantren akan sangat dimungkinkan. Mengingat sistem
pendidikan nasional di Indonesia memberikan ruang bagi satuan lembaga
pendidikan untuk melakukan penyesuaian sesuai dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah, selama penyesuaian tersebut sejalan dengan kerangka
dasar dan struktur kurikulum pemerintah (pusat).

Hal itulah yang paling tidak melandasi pembuatan buku ini. Dimana,
penulis menyajikan berbagai macam latar belakang beserta contoh mengenai
kolaborasi antara sistem pendidikan pondok pesantren dan perubahan zaman,
bersinergi dengan sistem pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia.

Tentu, berbicara tentang proses pendidikan secara khusus pengajaran, maka


tidak akan pernah terlepas dari kurikulum. Kurikulum berfungsi untuk memberi
arah segala bentuk proses pendidikan kepada pencapaian tujuan-tujuan pendidikan.
dan manajemen adalah hal yang menjadikan kurikulum tersebut dapat terlaksana
dengan baik, dalam ruang implementasinya.

Dalam buku ini, disajikan tentang manajemen kurikulum di lembaga


pendidikan pondok pesantren, diantaranya mulai dari perencanaan, implementasi,
evaluasi, sampai kepada implikasinya. Secara khusus, penulis menyajikan
pelaksanaan kurikulum terintegrasi antara pondok pesantren sebagai lembaga
penaung dengan madrasah/sekolah sebagai satuan pendidikan yang secara khusus
mengimplementasikan pendidikan dan pengajaran. Penulis mengambil beberapa
contoh pondok pesantren yang telah mengintegrasikan kurikulum mereka
diantaranya adalah di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Ponorogo, Pondok
Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton
Probolinggo.

Pengintegrasian kurikulum di Pondok Pesantren Al-Mawaddah dengan


Madrasah Aliyah (MA) Al-Mawaddah secara umumnya adalah dengan
menerapkan kurikulum PM Gontor di awal pembelajaran (kelas-kelas awal),
khususnya yang terkait dengan pengembangan bahasa Arab dan Inggris. Pada
periode selanjutnya, penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan, yakni dengan
menerapkan kurikulum Kemenag. di samping juga kurikulum PM Gontor yang
dianggap dapat menopang terwujudnya visi dan misi PP Al-Mawaddah. Selain itu,
kurikulum PP Al-Mawaddah juga memiliki ciri khusus, yakni adanya hidden
curriculum (kurikulum tersembunyi) yang merupakan strategi penerapan
keterpaduan kurikulum tersebut.

Pengintegrasian kurikulum di Pondok Pesantren Amanatul Ummah dengan


Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Amanatul Ummah mengacu kepada pedoman
yang sudah digariskan oleh Pak Kyai Asep. Pada hakekatnya kegiatan yang ada di
pondok ini adalah untuk mendukung keberhasilan santri dalam menggapai cita-
citanya. Adapun kurikulum yang dipakai adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), namun ada beberapa pelajaran yang diakselerasikan. Pada
malam harinya menggunakan kurikulum Al-Azhar Mesir karena sudah
mendapatkan Qoror (disamakan dengan Aliyah Al-Azhar Mesir) sedangkan MBI
disamping menggunakan kedua kurikulum tersebut juga menggunakan kurikulum
Cambridge London.

Pengintegrasian kurikulum di Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan


Madrasah Aliyah (MA) Nurul Jadid adalah pengimplementasian program
keagamaan dan program Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI). Dua
program ini mempunyai ciri khas yaitu pengembangan penguasaan bahasa, baik
Bahasa Arab maupun bahasa Inggris. Dengan status RMBI, maka sekolah MA
Nurul Jadid berupaya untuk terus meningkatkan kompetensi siswanya dalam
menghadapi situasi global, dengan perkembangan-perkembangan teknologi yang
sangat cepat. Hal tersebut terbukti dengan penggunaan media ICT dalam proses
pembelajaran dikelas dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris untuk
mata pelajaran matematika-sains dan Bahasa Arab untuk mata pelajaran Agama.
Siswa didorong untuk mampu belajar secara lebih mandiri dengan mengembangkan
model pembelajaran diskusi dan seminar serta praktikum. Selain itu siswa juga
difasilitasi jaringan internet baik di kelas maupun di perpustakaan untuk
memberikan kemudahan kepada mereka mengakses informasi baik yang
berhubungan dengan materi pelajaran maupun yang lain. Kegiatan pembelajaran
tidak hanya dilakukan pada pagi hari dan di sekolah saja tapi juga pada sore hari
dan di asrama.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, buku merupakan ini referensi


yang baik, selain memberikan pemahaman tentang pola integrasi antar pondok
pesantren dan satuan pendidikan dibawahnya, buku ini juga menunjukkan
pembuktian bahwa dengan kekhasan-nya, pondok pesantren dapat menjadi
lembaga pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman dan menjadi sebuah
lembaga pendidikan yang unggulan di bidangnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai