Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT MDTA

Disusun oleh:
Maisya Fauziah Harahap (0306162162)
Sugiyati Ramadani (0306162093)
Kelompok I
PGMI 5, Semester VII

Dosen Pengampu: Zuheiri, M.Pd.


Mata Kuliah: Pengelolaan MDTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah mencurahkan nikmat-Nya secara utuh,
sempurna, dan melimpah. Di antara nikmat yang telah diberikan-Nya adalah nikmat
iman, Islam, kesehatan, dan waktu luang sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan
baik tugas makalah yang berjudul “Hakikat MDTA”. Shalawat dan salam semoga
tercurah dan terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, teriring dengan doa semoga kita termasuk ke
dalam golongan yang akan mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Pengelolaan MDTA, Bapak Zuheiri, M.Pd., dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bantuan serta arahan selama penyusunan makalah ini.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah
ditentukan. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkankan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca demi kebaikan isi makalah ini.

Medan, 30 September 2019

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ........................................................................... i


DAFTAR ISI. ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ..................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian. ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian MDTA. ..................................................................... 3
B. Arah dan Dasar Yuridis MDTA.................................................. 3
C. Ciri-Ciri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah...................... 4
D. Tujuan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah......................... 6
E. Fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. ...................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan. ................................................................................ 8
B. Saran. .......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA. ............................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Madrasah Diniyah adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan yang
memberikan pengajaran yang klasifikasi yang bertujuan memberikan pengetahuan ilmu
agama Islam yang belum didapat datau dipelajari disekolahnya. Keberadaan lembaga ini
sangat menjamur diMasyarakat karena sudah banyak dikenal dan menjadi kebutuhan
pendidikan ank-anak pra dewasa.
Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang sudah dikenal sejak
awal perkembangan Islam diNusantara. Pendidikan Islam ialah yang seluruh komponen
atau aspeknya didasarkan pada ajaran Islam. Visi, misi, tujuan dan proses belajar
menajar, pendidik, peserta didik, hubungan pendidik dan peserta didik serta komponen
pendidikan lainnya didasarkan pada ajaran Islam. Apalagi sudah memiliki legalitas dari
pemerintahan melalui perundang-undangan. Kelegalitasan ini memiliki kurikulum yang
mendukung, keadministrasian yang mapan serta menegeman yang profesional.
Dengan makalah ini penulis akan menjelaskan sedikit tentang Hakikat MDTA,
pengertian, arah dan dasar, tujuan dan fungsi dari MDTA.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah?
2. Apa arah dan Dasar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah?
3. Apa ciri-ciri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah?
4. Apa tujuan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah?
5. Apa fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.
2. Untuk mengetahui arah dan dasar Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah
3. Untuk mengetahui ciri-ciri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.
4. Untuk mengetahui tujuan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.

1
5. Untuk mengetahui fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian MDTA
MDTA adalah singkatan dari Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Kata
Madrasah diambil dari akar kata “darasa” yang berarti belajar atau tempat belajar.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah adalah satuan pendidikan keagamaan Islam
non formal yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam sebagai pelengkap
siswa SD/MI/ sederajat maupun anak usia pendidikan setingkat. Jenjang dasar ini
ditempuh dalam waktu 4 tahun dan sekurang-kurangnya 18 jam pelajaran dalam
seminggu.
MDTA dalam kegiatannya mengajarkan nilai-nilai keIslaman yang tertuang
dalam bidang studi seperti Fiqih, Tauhid, Akhlaq, hadits, tafsir dan pelajaran lainnya
yang tidak diperoleh murid saat belajar disekolah formal yang bukan madrasah.
Madrasah Diniyah juga memiliki perbedaan dengan TPA (Taman Pendidikan
Al-Quran) atau TPQ (Taman Pendidikan Quran). Madrasah diniyah yang dimaksud
adalah suatu lembaga pendidikan non formal yang dikelola oleh yayasan dimana
dimana pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berupa studi beberapa mata
pelajaran tentang Islam. TPA atau TPQ dikelola oleh yayasan juga tetapi
pelaksanaannya hanya mengajarkan tentang baca dan tulis Al-Quran saja. Oleh sebab
itu, dalam hal ini MDTA memiliki cakupan kegiatan belajar yang lebih luas jika
dibandingkan dengan TPA atau TPQ. 1

B. Arah dan Dasar Yuridis Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah

Salah satu pendidikan keagamaan yang berkembang di masyarakat adalah


Madrasah Diniyah, dengan berkembangnya zaman sehingga pendidikan Madrasah
Diniyah mengalami perubahan yaitu dengan menggunakan sistem klasikal yang di
dalamnya tidak hanya sekedar membaca al-Qur'an dan ilmu dasar agama, tetapi

1
Alfy,Zulfia. Membentuk Madrasah Diniyah sebagai Alternatif Lembaga Pendidikan Elite
Muslim Bagi masyarakat, Jurnal Intizar, Vol 22 tahun 2016, Halaman 394-395.

3
meliputi ilmu-ilmu ke-Islaman lainnya. Dalam PP No. 55 Tahun 2007 tentang
pendidikan agama dan keagamaan pada pasal 15 menyebutkan bahwa pendidikan
diniyah formal menyelenggarakan pendidikan ilmu yang bersumber dari ajaran agama
Islam pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah
dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal atau informal dapat dihargai sederajat dengan
hasil pendidikan formal keagamaan atau umum atau kejuruan setelah lulus ujian yang
diselenggarakan satuan pendidikan yang terakreditasi yang ditunjukkan oleh
pemerintah.
Ditemukan bahwa Madrasah Diniyah non formal memperbaharui mutu
pendidikannya agar bisa menjadi seperti sekolah-sekolah formal pada umumnya. Dalam
ujian Madrasah Diniyah formal wajib memasukkan pelajaran umum yang sekiranya
dapat dijadikan tolak ukur sekolah pada umumnya agar bisa melanjutkan ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi. Dengan hanya menggunakan ijazah pendidikan madrasah
formal dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.2
Berdasarkan Undang-undang Pendidikan dan Peraturan Pemerintah. Madrasah
Diniyah adalah bagian terpadu dari pendidikan nasional untuk memenuhi hasrat
masyarakat tentang pendidikan agama. Madrasah Diniyah termasuk ke dalam
pendidikan yang dilembagakan dan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam
penguasaan terhadap pengetahuan agama Islam.
Secara operasional ketentuan madrasah diniyah diatur dalam Keputusan Menteri
Agama No.1 Tahun 2001 setelah lahirnya Direktorat Pendidikan Keagamaan dan
Pondok pesantren yang khusus melayani pondok pesantren dan madrasah diniyah.
Keberadaan madrasah diniyah dipertegas lagi dengan disahkannya Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan terutama pasal 21 ayat 1 hingga 3 menyebutkan bahwa :
1) Pendidikan Diniyah nonformal diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab,
majelis taklim, Pendidikan Al Qur’an, Diniyah Taklimiyah atau bentuk yang sejenis.

2
Ishom Sahrial, Dinamika Madrasah Diniyah di Indonesia : Menelusuri Akar
SejarahPendidikan Nonformal (Semarang, Pustaka Mutiara: 2015), h. 19-20.

4
2) Pendidikan Diniyah nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berbentuk satuan pendidikan.
3) Pendidikan diniyah nonformal yang berkembang menjadi satuan pendidikan wajib
mendapatkan izin dari kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setelah
memenuhi ketentuan tentang persyaratan pendirian satuan pendidikan.

C. Ciri-Ciri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah


Dengan meninjau secara pertumbuhan dan banyaknya aktifitas yang
diselenggarakan sub-sistem Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah, maka berikut ini
adalah beberapa cirri-ciri dari MDTA, yaitu:3
a. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah merupakan pelengkap dari pendidikan
formal.
b. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah merupakan spesifikasi sesuai dengan
kebutuhan dan tidak memerlukan syarat yang ketat serta sanggup
diselenggarakan dimana saja.
c. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah tidak dibagi atas jenjang atau kelas-
kelas secara ketat.
d. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah dalam materinya bersifat mudah dan
khusus.
e. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah waktunya relatif singkat, dan warga
didiknya tidak harus sama.
f. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah mempunyai metode pengajaran yang
bermacam-macam.

3
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Bandung: Raja Grafindo, 2016), h.
47-48.

5
D. Tujuan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah
Lembaga Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah pada umumnya
merupakan pendidikan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada anak didik / santri yang berusia dini untuk dapat
mengembangkan kehidupannya sebagai muslim yang beriman, bertaqwa dan beramal
saleh serta berakhlak mulia dan menjadi warga negara yang berkepribadian, sehat
jasmani dan rohaninya dalam menata kehidupan masa depan. Tujuan MDTA terbagi
menjadi dua, yakni tujuan umum dan tujuan khusus yang dijelaskan sebagai berikut.4
a. Tujuan umum
1) Memiliki sikap sebagai muslim dan berakhlak mulia
2) Memiliki sikap sebagai warga Negara Indonesia yang baik
3) Memiliki kepribadian, percaya pada diri sendiri, sehat jasmani dan rohani
4) Memiliki pengetahuan pengalaman, pengetahuan, ketrampilan beribadah dan sikap
terpuji yang berguna bagi pengembangan kepribadiannya.
b. Tujuan khusus
1) Tujuan khusus madrasah diniyah dalam bidang pengetahuan :
a) Memiliki pengetahuan dasar tentang agama Islam
b) Memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa Arab sebagai alat untuk memahami
ajaran agama Islam.
2) Tujuan khusus madrasah diniyah dalam bidang pengamalan :
a) Dapat mengamalkan ajaran agama Islam
b) Dapat belajar dengan cara yang baik
c) Dapat bekerjasama dengan orang lain dan dapat mengambil bagian secara aktif
dalam kegiatan – kegiatan masyarakat
d) Dapat menggunakan bahasa Arab dengan baik serta dapat membaca kitab berbahasa
Arab
e) Dapat memecahkan masalah berdasarkan pengalaman dan prinsip – prinsip ilmu
pengetahuan yang dikuasai berdasarkan ajaran agama Islam

4
Headri Amin, Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah diniyah (Jakarta, Diva
Pustaka: 2014), h. 61-64.

6
3) Tujuan khusus madrasah diniyah dalam bidang nilai dan sikap :
a) Berminat dan bersikap positif terhadap ilmu pengetahuan
b) Disiplin dan mematuhi peraturan yang berlaku
c) Menghargai kebudayaan nasional dan kebudayaan lainnya yang tidak bertentangan
dengan agama Islam
d) Cinta terhadap agama Islam dan keinginan untuk melakukan ibadah sholat dan
ibadah lainnya, serta berkeinginan untuk menyebarluaskan.

E. Fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah

Pendidikan madrasah diniyah takmiliyah awaliyah adalah model atau sistem


pembelajaran yang tumbuh dan berkembang berbasis nilai, karakter, dan budaya.
Diantara keutamaannya adalah transformasi ilmu pengetahuan yang bersifat substansif
dan egalitarian. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari Madrasah Diniyah Takwiliyah
Awaliyah:5
a. Menyelenggarakan pengembangan kemampuan dasar pendidikan agama Islam yang
meliputi : Al Qur’an Hadist, Ibadah Fiqh, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan
Islam dan Bahasa Arab.
b. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama Islam bagi yang
memerlukan
c. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat antara lain :
1) Membantu membangun dasar yang kuat bagi pembangunan kepribadian manusia
Indonesia seutuhnya.
2) Membantu mencetak warga Indonesia takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan menghargai orang lain.
d. Memberikan bimbingan dalam pelaksanaan pengalaman agama Islam
e. Melaksanakan tata usaha dan program pendidikan serta perpustakaan

5
Fajar Malik, Madrasah dan Tantangan Modernitas (Jakarta, Mizan: 2010), h.58.

7
Dengan demikian, madrasah diniyah takmiliyah awaliyah disamping berfungsi
sebagai tempat mendidik dan memperdalam ilmu agama Islam juga berfungsi sebagai
sarana untuk membina akhlak al karimah ( akhlak mulia) bagi anak yang kurang akan
pendidikan agama Islam di sekolah – sekolah umum.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
MDTA adalah singkatan dari Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Kata
Madrasah diambil dari akar kata “darasa” yang berarti belajar atau tempat belajar.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah adalah satuan pendidikan keagamaan Islam
non formal yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam sebagai pelengkap
siswa SD/MI/ sederajat maupun anak usia pendidikan setingkat. Jenjang dasar ini
ditempuh dalam waktu 4 tahun dan sekurang-kurangnya 18 jam pelajaran dalam
seminggu.
Ciri-ciri MDTA :
a. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah merupakan pelengkap dari pendidikan
formal.
b. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah merupakan spesifikasi sesuai dengan
kebutuhan dan tidak memerlukan syarat yang ketat serta sanggup
diselenggarakan dimana saja.
c. Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah tidak dibagi atas jenjang atau kelas-
kelas secara ketat.
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah pada umumnya merupakan pendidikan
berbasis masyarakat yang bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada
anak didik / santri yang berusia dini untuk dapat mengembangkan kehidupannya
sebagai muslim yang beriman, bertaqwa dan beramal saleh serta berakhlak mulia.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalh tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfy,Zulfia. Membentuk Madrasah Diniyah sebagai Alternatif Lembaga Pendidikan


Elite Muslim Bagi masyarakat, Jurnal Intizar, Vol 22 tahun 2016, Halaman
394-395

Ishom Sahrial, Dinamika Madrasah Diniyah di Indonesia : Menelusuri Akar


SejarahPendidikan Nonformal (Semarang, Pustaka Mutiara: 2015), h. 19-20.

Fajar Malik, Madrasah dan Tantangan Modernitas (Jakarta, Mizan: 2010), h.58.

Headri Amin, Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah diniyah (Jakarta,
Diva Pustaka: 2014), h. 61-64.

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Bandung: Raja Grafindo,


2016), h. 47-48.

10

Anda mungkin juga menyukai