Anda di halaman 1dari 26

MENELAAH KOMPONEN-KOMPONEN SILABUS BIDANG STUDI PAI

SMP/SMA DALAM KURIKULUM 2006


Diajukan untuk memenuhi tugas Kelompok
Mata Kuliah :
Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu :
Dr. Neliwati, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok VIII
Ariskan Kubawa Saragih (0301183210)
Lia Hariani Daulay (0301182107)
Aqilla Sekar Kinanti (0301183211)

Sem V/ PAI 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pada mata kuliah Telaah
Kurikulum yang berjudul “Menelaah Komponen-Komponen Silabus Bidang Studi Pai
SMP/SMA dalam Kurikulum 2006”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata Telaah Kurikulum.

Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memudahkan pembaca untuk memahaminya. Adapun jika terdapat banyak kekeliruan
atau kesalahan didalam tugas ini, kami mohon kritik dan saran agar tugas ini dapat
menjadi lebih baik lagi ke depannya. Tentu saja kami tidak dapat menyelesaikan tugas
ini tanpa bantuan pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu Ibu Dr. Neliwati, M.Pd.

Serdang Bedagai, 06 Januari 2021

Kelompok VIII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian Silabus .........................................................................................2

B. Fungsi Silabus................................................................................................3

C. Landasan Pengembangan Silabus..................................................................4

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus..........................................................5

E. Komponen-Komponen Silabus......................................................................6

F. Langkah-Langkah Mengembangkan Silabus.................................................8

G. Analisis Silabus Mata Pelajaran PAI SMP/SMA...........................................13

BAB III PENUTUP..........................................................................................................21

A. Kesimpulan.........................................................................................................21

B. Saran...................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu pengembangan kurikulum


berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin
dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik.
Pengembangan silabus sebenarnya sama dengan pengembangan kurikulum. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Silabus sangat
berperan dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya silabus sangat membantu
seorang pendidik dalam menjelaskan rencana pembelajaran serta materi yang akan
diajarkan dengan terstruktur dan dapat pula membantu peserta didik dalam memahami
materi-materi yang akan diajarkan serta tujuan dari pembelajaran tersebut.

Silabus juga digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran, implementasi


pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran terdiri atas komponen standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, strategi pembelajaran, alokasi waktu, dan
sumber bahan dan alat yang digunaan untuk pembelajaran. Komponen-komponen
silabus dianalisis dan dinilai agar dapat ditentukan alokasi waktu, materi pelajaran, dan
sumber-sumber belajar yang akan mengukur pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar bagi peserta didik. Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, pembahasan
pada makalah ini difokuskan pada silabus sebagai komponen silabus bagi guru yang
profesional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
tertentu yang mencakup standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator,penilaian,alokasi waktu dan sumber
belajar.1 Silabus dapat didefinisikan sebagai garis besar,ringkasan,ikhtisar atau pokok-
pokok isi atau materi pelajaran.2

Silabus adalah bentuk pengembangan dan penjabaran dari kurikulum menjadi


rencana pembelajaran atau susunan materi pembelajaran yang teratur pada mata
pelajaran tertentu pada kelas atau semester tertentu.3

Silabus adalah rancangan tertulis yang dikembangkan dosen atau guru sebagai
rencana pembelajaran untuk satu semester.Silabus juga merupakan pertanggung
jawaban profesional dosen atau guru terhadap lembaga,sejawat,mahasiswa dan
masyarakat.4

Silabus adalah rencana pembelajaran dengan tema tertentu yang mencakup


standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD),indikator,materi pokok
pembelajaran,kegiatan pembelajaran,penilaian,alokasi waktu dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan.5

Silabus pada dasarnya menjawab permasalahan sebagai berikut :

1 S. Arikunto, Managemen Pendidikan, (Yogyakarta:Aditya Media, 2012), h. 133


2 Nazarudin, Managemen Pembelajaran, (Yogyakarta : Teras, 2007), h. 126
3 Depdiknas, Kerangka Dasar Kurikulum 2004, (Jakarta : Dapartemen Pendidikan Nasional,
2004)
4 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2005), h .98
5 R. Raharjo Syatibi, Pengembangan dan Inovasi kurikulum, (Yogyakarta : Azzagrafika, 2013),
h. 79

2
1. Kompetensi apa yang harus dicapai oleh peserta didik sesuai yang dirumuskan
dalam standar isi (SI) yang berupa SK dan KD
2. Indikator apa yang harus ditentukan untuk mencapai SI
3. Materi pokok apa yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai
SI
4. Kegiatan pembelajaran yang bagimana seharusnya diskenariokan guru sehingga
peserta didika mampu berinteraksi dengan obyek yang dipelajari
5. Cara untuk mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai
acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai
6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai SI
7. Sumber belajar apa yang perlu diberdayakan untuk mencapai SI
8. Karakter apa yang ditanamkan pada peserta didik terkait SI yang akan dicapai

Penyusunan silabus mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi dan


perangkat komponen-komponennya yang disusun oleh pusat kurikulum. Badan
penelitian dan pengembangan, Dapartemen Pendidikan Nasional. Sekolah yang
mempuyai kemampuan mandiri dapat menyusun silabus yang sesuia dengan kondisi
dan kebutuhannya setelah mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat
(provinsi, kabupaten atau kota). Dinas pendidikan setempat dapat mengkoordinasikan
sekolah-sekolah yang belum mempunyai kemampuan mandiri untuk menyusun
silabus.6

Penyusunan silabus dapat dilakukan dengan melibatkan para ahli atau instansi
yang relevan di daerah setempat seperti tokoh masyarakat, instansi pemerintah, instansi
swasta termasuk perguruan tinggi dan industri.7

B. Fungsi Silabus
Adapun fungsi dari silabus sebagai berikut :
1. Mudah dalam membuat rencana pembelajaran
2. Semua materi tersampaiakan dengan baik dan dapat diterima oleh peserta didik
6 Binti Maunah, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta : Teras, 2009),
h.51
7 Loc.Cit

3
3. Memudahkan pembagian waktu sesuai bobot materi yang akan diajarkan kepada
siswa
4. Seorang guru mempunyai tanggung jawab secara profesional terhadap
lembaga,peserta didik dan masyarakat
5. Memudahkan diadakannya penilaian oleh lembaga diatas satuan pendidikan untuk
menentukan baik tidaknya kinerja kepala sekolah
6. Bermanfaat bagi yang membutuhkan contoh silabus
7. Sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut seperti
pembuatan rencana pembelajaran,pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian

C. Landasan Pengembangan Silabus


Pengembangan silabus berlandaskan pada pasal 17 ayat (2) dan pasal 20
peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan yang
menyatakan:
“Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah
mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK dan
Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI,
MTs, MA, MAK”.8

Selanjutnya dalam pasal 20 ditegaskan:


“Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajaran dan penilaian hasil belajar”.9

Adapun pihak yang mengembangkan atau yang menyusun silabus adalah guru
kelas/mata pelajaran, kelompok guru kelas/mata pelajaran, kelompok kerja guru

8 Muslich Masnur, KTSP Dasar Pemahaman Dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), h. 24.
9 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

4
(KKG/MGMP) pada tingkat satuan pendidikan satu sekolah atau kelompok sekolah
dengan memperhatikan karakteristik sekolah masing-masing atau dinas pendidikan.10

D. Prinsip- Prinsip Pengembangan Silabus


Supaya pengembangan pengembangan silabus yang dilakukan di madrasah tetap
berada dalam bingkai pengembangan kurikulum nasioanal (standar nasional) maka
perlu memerhatikan prinsip- prinsip pengembangan silabus di madrasah.

Prinsip pengembangan silabus diantaranya :11


1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan

2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesulitan dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional dan
spiritual peserta didik.

3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.

4. Konsisten
Ada hubungan yang konsisten (ajeg,taat asas) antara kompetensi
dasar,indikator,materi pokok,kegiatan pembelajaran,sumber belajar,sistem penilaian dan
karakter yang ditanamkan.

5. Memadai

Cakupan indikator,materi pokok,kegiatan pembelajaran,sumber belajar dan


sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

10 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan dan konsep implementasi),


(Bandung : Alfabeta, 2010), h. 45
11 Anwar dan Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP, (Bandung : Alfabeta, 2011), h.
82

5
6. Aktual dan konstektual
Cakupan indikator,materi pokok,kegiatan pembelajaran dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan
nyata serta peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik,
pendidikan serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
Sementara itu, materi ajar di madrasah ditentukan dengan memerhatikan kultur daerah
masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak jauh dari
lingkungannya.

8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif, afektif,
psikomotorik).

9. Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik.Maksudnya bahwa kewenangan
pengembangan silabus bergantung pada daerah masing- masing dan bahkan sekolah
masing- masing.

E. Komponen - Komponen Silabus

Silabus pembelajaran berfungsi sebagai acuan pengembangan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sekurang-kurangnya memuat komponen-komponen
berikut ini :12
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran adalah nama mata pelajaran yang akan diajarkan.

2. Standar kompetensi
Standar kompetensi adalah batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan
dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata
pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk
suatu mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki

12 Ibid, h. 84

6
siswa, kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata pelajaran
tertentu.13

3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus
dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru
mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu
menyelesaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.14

4. Indikator pencapaian kompetensi


Indikator pencapaian kompetensi adalah ciri penanda ketercapain kompetensi
dasar. Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan
terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih
dapat diamati dalam diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau
tercapai.

5. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang akan diajarkan oleh pendidik dan harus
dapat dimengerti dan diterima oleh peserta didik.

6. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang spesifik yang harus dilakukan oleh
peserta didik untuk mencapai SK dan KD.

7. Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur keberhasilan belajar siswa.

8. Alokasi waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang dibutuhkan oleh pendidik untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai materi yang diajarkan agar dapat rata
semua materi tersampaikan dengan baik.
9. Sumber belajar

13 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006


14 Ibid, Tahun 2006

7
Sumber belajar adalah buku-buku yang seharusnya dipelajari oleh peserta didik
sebagai pendukung dalam proses belajar mengajar.

10. Pendidikan karakter yang ditanamkan


Selain menyampaiakan materi pembelajaran pendidik juga berkewajiban
menghubungkan antara materi dengan kebiasaan-kebiasaan tingkah laku agar terbentuk
karakter yang baik bagi peserta didik.15

F. Langkah – Langkah Mengembangkan Silabus


Langkah awal yang perlu diperhatikan dalam mengembangan silabus di
madrasah adalah dengan membentuk tim pengembangan silabus yang ditugaskan untuk
mengembangan silabus. Langkah yang dilakukan oleh tim adalah mengumpulkan
informasi terkait tugas yang diemban dan mempersiapkan buku kepustakaan atau
referensi yang sesuai untuk pengembangan silabus di madrasah. Terkait dengan
pengembangan silabus di madrasah,tim pengembang silabus haarus memahami semua
perangkat yang berhubungan dengan pengembangan silabus pembelajaran seperti SI
yang berhubungan dengan mata pelajaran yang dikembangkan.Adapun langkah-
langkah pengembangan silabus sebagai berikut :16
1. Mengisi standar kompetensi dan kompetensi dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum dalam standar isi,dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan
materi,tidak selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI.

b) Keterkaitan antara standar kompetensi dengan kompetensi dasar dalam mata


pelajaran

c) Keterkaitan antara standar kompetensi dengan kompetensi dasar antar mata


pelajaran.

2. Mengidentifikasi materi pokok

15 Ibid, Tahun 2006


16 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2007), h. 203

8
Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian kompetensi dasar
dapat mempertimbangkan:
a) Potensi peserta didik

b) Relevansi dengan karakteristik daerah

c) Tingkat perkembangan fisik,intelektual,emosional,sosial,spiritual peserta didik

d) Kebermanfaatkan bagi peserta didik

e) Struktur keilmuan

f) Aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran

g) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan

h) Alokasi waktu

3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik,peserta didik
dengan guru,lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai kompetensi
dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.Pengalaman
belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh


peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep


materi pembelajaran.

9
d) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa,yaitu
kegiatan siswa dan materi.17

4. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,pengetahuan dan
keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,mata
pelajaran,satuan pendidikan,potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian.

5. Mengidentifikasi materi standar yang menunjang SK-KD


Dengan memperhatikan aspek-aspek berikut ini :
a) tingkat perkembangan fisik,emosional,sosial dan spiritual peserta didik

b) Struktur keilmuan

c) Kedalaman,keluasan materi

d) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan

e) Alokasi waktu

6. Mengembangkan pengalaman belajar


Berupa kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam proses
pembentukan kompetensi, melalui interaksi aktif dengan sumber belajar, penedekatan
metode dan media pembelajaran yang bervariasi.

7. Penentuan jenis penilaian


Penilaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes atau non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek atau produk dan penilaian diri.

17 Ibid, h. 203

10
Penilaian merupakan serangkaian kegikatan untuk memperoleh,menganalisis
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan.18

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan


indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang
meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.
a. Teknik Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh,menganalisis dan
menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah
ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang
ditempuh untuk memeroleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang
secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes
merupakan cara untuk memeroleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan
jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memeroleh
informasi melalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.

b. Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh
karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang
tergolong teknik:
1) Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan dan
sebagainya.

2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.

3) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja
produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan produk.

18 S. Arikunto, Op.Cit, h. 136

11
4) Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.

5) Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.

6) Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara

7) Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi


siswa.

8) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri19

8. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan


Alokasi waktu dengan memerhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi waktu
mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan materi,
kedalaman,tingkat kesulitan. Alokasi waktu dicantumkan dalam silabus di madrasah
merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai KD yang diperlukan oleh peserta
didik yang beragam.

9. Menentukan sumber belajar


Pembelajaran yang baik memerlukan banyak sumber belajar untuk memperkaya
pengalaman belajar peserta didik. Pengambilan materi dan sumber belajar harus
disaring dan diselaraskan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

10. Mengembangkan pendidikan karakter


Merupakan sebuah proses tranformasi nilai- nilai kehidupan untuk ditumbuh
kembangkan dalam kepribadian sesorang sehingga menjadi satu dalam perilaku
kehidupan.20

11. Perbaikan
Merupakan mengkaji ulang silabus yang telah disusun sebelum digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat para spesialis kurikulum dan guru bidang
studi.

19 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian


Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas, 2004)
20 Yulaelawati, Kurikulum dan pembelajaran filosofi Teori dan Aplikasi, (Bandung : Pakar raya,
2004), h.13

12
G. Analisis Silabus Mata Pelajaran PAI SMP/SMA
Contoh Bentuk Silabus PAI KTSP SMP

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : .....................................


Kelas : VII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Semester :1
Standar Kompetensi (Tarikh dan Kebudayaan Islam): 8. Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw.

Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Alokasi Sumber
Dasar Pokok/ Pembelajar Pencapaian Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Pembelajar an Kompetensi Instrumen Instrumen
an
8.1 Menjelaskan Sejarah Nabi 1. Siswa Menjelaskan Tes tulis Uraian 1. Jelaskan 2 x 40 U,V,X
sejarah Nabi Muhammad membaca berbagai peristiwa berbagai menit
Muhammad Saw. dan yang peristiwa
Saw. menelaah melatarbelakangi yang
berbagai kelahiran Nabi melatarbelaka
literatur Muhammad Saw. ngi kelahiran
untuk Nabi
dapat Muhammad
menjelask Saw.!
an sejarah Menjelaskan Tes tulis Uraian 1. Jelaskan
perjalanan sejarah kelahiran secara singkat
Nabi Nabi Muhammad sejarah
Muhamma Saw. kelahiran
d Saw. Nabi
Muhammad
Saw.!

Menjelaskan Tes tulis Uraian 1. Jelaskan


sejarah secara singkat
pertumbuhan Nabi sejarah
Muhammad Saw. pertumbuhan
mulai kanak-kanak Nabi
hingga diangkat Muhammad
menjadi Saw. mulai
Rasulullah. kanak-kanak
hingga
diangkat
menjadi
Rasulullah!
Menjelaskan Portofoli Karya tulis 1. Buatlah karya

13
sejarah Nabi o tulis yang
Muhammad Saw. berisi sejarah
dalam perjalanan
mendakwahkan Nabi
Islam di Makkah. Muhammad
Saw. dalam
mendakwahka
n Islam di
Makkah!
Menjelaskan Portofoli Karya tulis 1. Buatlah karya
sejarah Nabi o tulis yang
Muhammad Saw. berisi sejarah
dalam perjalanan
mendakwahkan Nabi
Islam di Madinah. Muhammad
Saw. dalam
membangun
masyarakat
Muslim di
Madinah!
Karakter siswa yang diharapkan Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Kecintaan ( Lovely )

8.2 Menjelaskan 2. Siswa 1. Menjelaskan Tes tulis Uraian 1. Jelaskan misi 2 x 40 U,V,X
misi Nabi berdiskusi misi kehadiran kehadiran menit
Muhammad bersama Nabi Nabi
Saw. untuk teman- Muhammad Muhammad
semua temannya Saw. khusus Saw.,
manusia dan untuk untuk umat khususnya
bangsa. merumuskan Islam. bagi umat
berbagai Islam!
misi 2. Menjelaskan Tes tulis Uraian 1. Jelaskan di
kerasulan misi kehadiran antara misi
Muhammad Nabi kehadiran
Saw. di Muhammad Nabi
muka bumi. Saw. untuk Muhammad
semua manusia Saw., bagi
dan bangsa. umat manusia
pada
umumnya!
Karakter siswa yang diharapkan Dapat dipercaya ( Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian ( respect )

14
Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Kecintaan ( Lovely )

Contoh Bentuk Silabus PAI KTSP SMA

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA / MA ………………..


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas / Semester : XII / 2
Aspek : Al-Qur’an
Standar Kometensi : 7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang pengembangan
IPTEK

Materi
Nilai Budaya & Kewirausah Kegiatan Indikator
Kompetensi Pembelajaran Penilaia Alokasi Sumber
Karakter aan/Ekono Pembelajara Penca-paian
Dasar n Waktu Belajar
Bangsa mi Kreatif n Kompetensi

7.1 Membaca  Al-Qur’an  Religius, jujur,  Percaya  Membaca  Mampu Jenis 2 jam - Al-
Q.S. Surat toleransi, diri Q.S. membaca tagihan: Qur’an
Yunus:10 Yunus; 101 disiplin, kerja (keteguha Yunus; Q.S. dan
keras, n hati, 101 dan Yunus: 101 Tugas
1 dan  Al-Qur’an terjema
mandiri, optimis). Al- dan Al- individu
Q.S. Al- Surat Al- h.
demokratis, Baqarah; Baqarah:
Baqarah: Baqarah:  Berorienta
rasa ingin 164 164 - Buku
164 164 si pada
tahu, dengan Bentuk PAI
tugas  Mengidenti
semangat baik dan
(bermotiva fikasi tajwid instrumen untuk
kebangsaan, benar.
si, Q.S. : SMA
cinta tanah
tekun/taba Yunus; 101  Mampu Kelas
air, Lembar
h, dan Al- mengidenti
menghargai pengam XII,
bertekad, Baqarah; fikasi tajwid
prestasi, Edisi
enerjik). 164. Q.S. atan
bersahabat, KTSP/S
Yunus: 101
cinta damai,  Pengambil
dan Al- tandar
gemar resiko
Baqarah: Isi
membaca, (suka
164. 2006,
peduli tantangan,
lingkungan, mampu Syams
peduli sosial, memimpin uri,
tanggung ) Penerbi
jawab t
 Orientasi
ke masa Erlangg
depan a,
(punya 2007,
perspektif Hlm.
untuk

15
Materi
Nilai Budaya & Kewirausah Kegiatan Indikator
Kompetensi Pembelajaran Penilaia Alokasi Sumber
Karakter aan/Ekono Pembelajara Penca-paian
Dasar n Waktu Belajar
Bangsa mi Kreatif n Kompetensi

masa 100-
depan) 110.
- Buku-
buku
yang
relevan.
7.2 Menjelas-
 Al-Qur’an  Religius, jujur,  Percaya  Mengartika  Mampu Jenis 2 jam - Al-
kan arti surat Yunus; toleransi, diri n per-kata mengartika tagihan: Qur’an
Q.S. 101 disiplin, kerja (keteguha Q.S. n per-kata dan
Yunus: keras, n hati, Yunus; 101 Q.S. Tugas
 Al-Qur’an terjema
101 dan mandiri, optimis). dan Al- Yunus: 101 individu
Surat Al h.
Q.S. Al- demokratis, Baqarah; dan Al-
Baqarah:  Berorienta Ulanga
Baqarah: rasa ingin 164 Baqarah: - Buku
164 si pada n
tahu, 164 PAI
164 tugas  Mengartika
semangat
(bermotiva n per-ayat  Mampu untuk
kebangsaan,
si, Q.S. mengartika SMA
cinta tanah Bentuk
tekun/taba Yunus; 101 n per-ayat Kelas
air, instrumen
h, dan Al- Q.S.
menghargai : XII,
bertekad, Baqarah; Yunus: 101
prestasi, Edisi
enerjik). 164. dan Al-
bersahabat, Uraian KTSP/S
Baqarah:
cinta damai,  Pengambil  Mendiskusi singkat
164. tandar
gemar resiko kan
membaca, Isi
(suka terjemah  Mampu
peduli tantangan, Q.S. Yunus menterjem 2006,
lingkungan, mampu : 101 dan ahkan Q.S. Syams
peduli sosial, memimpin Al Baqarah Yunus: 101 uri,
tanggung ) : 164 dan Al Penerbi
jawab Baqarah: t
 Orientasi
164
ke masa Erlangg
depan a,
(punya 2007,
perspektif Hlm.
untuk
100-
masa
depan) 110.
- Buku2
yg
relevan.
7.3 Melaku-
 Al-Qur’an  Religius, jujur,  Percaya  Mendiskusi  Mampu Jenis 2 jam - Al-
Kanpeng- surat Yunus: toleransi, diri kan Al- menggali tagihan: Qur’an
embanga 101 disiplin, kerja (keteguha Qur’an kandungan dan
n iptek keras, n hati, tentang Al-Qur’an Ulangan
 Al-Qur’an terjema
seperti mandiri, optimis). pengemba tentang
Surat Al Tugas h.
terkandun demokratis, ngan pengemba
Baqarah:  Berorienta individu
g dalam rasa ingin IPTEK ngan - Buku
164 si pada
tahu, IPTEK PAI
Q.S. tugas  Menerapka

16
Materi
Nilai Budaya & Kewirausah Kegiatan Indikator
Kompetensi Pembelajaran Penilaia Alokasi Sumber
Karakter aan/Ekono Pembelajara Penca-paian
Dasar n Waktu Belajar
Bangsa mi Kreatif n Kompetensi

Yunus:
semangat (bermotiva n Al-Qur’an  Menerapka Bentuk untuk
101 dan kebangsaan, si, surat n Al-Qur’an instrumen SMA
Q.S. Al- cinta tanah tekun/taba Yunus: 101 surat : Kelas
Baqarah: air, h, dan Al Yunus: 101
XII,
164 menghargai bertekad, Baqarah: dan Al Lembar
prestasi, enerjik). 164 Baqarah: Edisi
pengam
bersahabat, tentang 164 KTSP/S
 Pengambil atan
cinta damai, pengemba tentang tandar
resiko
gemar ngan pengemba Isi
(suka
membaca, IPTEK ngan 2006,
tantangan,
peduli IPTEK Syams
mampu
lingkungan,
memimpin uri,
peduli sosial,
) Penerbi
tanggung
jawab  Orientasi t
ke masa Erlangg
depan a,
(punya 2007,
perspektif Hlm.
untuk
100-
masa
depan) 110.
- Buku2
yg
relevan.

Dari contoh silabus-silabus SMP-SMA tersebut dikatakan bahwa silabus dan


sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang berorientasi pada pencapaian
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan uraiannya, pengalaman belajar,
indikator, penilaian (jenis tagihan, bentuk instrument dan contoh instrumen), alokasi
waktu, dan sumber atau bahan atau alat. Silabus merupakan salah satu produk
pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi
pembelajaran dengan prinsip pengembangan adalah ilmiah, memperhatikan
perkembangan dan kebutuhan siswa, sistematis, relevansi, konsistensi, dan kecukupan.21

Dilihat dari segi materi PAI di SMP-SMA sudah sangat luas cakupan materinya,
terbukti dari materi-materi yang diajarkan, standar kompetensi, kompetensi dasar
maupun indikatornya terdiri dari berbagai aspek (aspek Al-Qur’an dan Hadist, aspek
Akidah, aspek Akhlak, aspek Fikih, dan aspek Sejarah Kebudayan Islam), agar peserta
21 Binti Maunah, Op.Cit, h. 140

17
didik memiliki kompetensi seutuhnya dalam bidang agama Islam baik dari segi kognitif,
psikomotorik, dan afektif.22

Begitu pula dengan materi-materi atau standar kompetensi (SK) mulai dari kelas
VII sampai IX dan kelas X sampai XII dan dari semester (I dan II) sangat
berkesinambungan. Secara garis besar SK yang terdapat dalam silabus KTSP PAI SMP-
SMA dapat diklasifikasikan sebagai berikut: pada bab pertama di tiap-tiap semester,
nilai-nilai Islam yang diajarkan pertama adalah ranah kandungan Al-Qur’an, kedua
pada tahap keimanan, ketiga pada ranah sifat terpuji maupun tercela, keempat pada
ranah pemahaman hukum-hukum Islam, dan kelima potret keteladanan Rasulullah SAW
dalam membina umat periode Makkah dan Madinah serta perkembangan Islam baik di
Indonesia maupun Dunia.

Pada mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam


memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang dapat digunakan
untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.
Penyusunan silabus mata pelajaran SKI dapat dikembangkan menjadi beberapa
komponen yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan dan kemampuan terhadap
peristiwa penting sejarah kebudayaan Islam mulai, mengapresiasi fakta dan makna
peristiwa-peristiwa bersejarah dan mengaitkannya dengan fenomena kehidupan sosial,
budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang
berprestasi dalam peristiwa bersejarah.

Meskipun materi-materi atau SK yang diberikan sudah sangat luas untuk


mengantarkan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan Islam yang dicitakan,
ternyata tidak mudah untuk mengarah pada tujuan tersebut. Sebab pendidikan Islam
harus bertarung dengan pengaruh perkembangan global. Tidak sedikit hal-hal negatif
akibat pengaruh global, misalnya munculnya pribadi-pribadi yang miskin spiritual,
materialistik, dan individualistik. Secara umum kehidupan manusia terkesan mengalami
frustasi eksistensial, hal ini dapat dilihat dari sifat haus kekuasaan, hidup berfoya-foya,
bersenang-senang mencari kenikmatan, bahkan melakukan seks bebas. Fenomena-
22 Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Direktorat PSMP Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Depdiknas, 2006)

18
fenomena ini merupakan tantangan nyata bagi pendidikan agama Islam untuk
berpartisipasi dalam membangun masa depan manusia sejati.

Pendidikan agama Islam sebagai sub sistem pendidikan secara umum


diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dengan nilai-nilai ajaran agama Islam
yang terkandung di dalamnya. Pendidikan agama Islam juga diharapkan tetap mampu
memberikan pemikiran-pemikiran yang sejalan dengan perkembangan zaman atau
pengaruh global. Maka dari itu pada kelas XII semester II materi pendidikan Islam di
SMA disuguhkan SK terkait kandungan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perkembangan
IPTEK, dengan harapan peserta didik mampu melihat teknologi dan informasi dan tetap
berada di jalur syariah Islam dan memiliki kesadaran religius agar tidak terjebak pada
sisi negatif perkembangan global yang menyusup ke seluruh ruang kehidupan manusia.
Pendidikan agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi
pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi
spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan,
serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada
optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Adapun analisis yang kami lakukan terhadap kurikulum pendidikan agama Islam
KTSP 2006 jenjang SMP-SMA, kami memperoleh penilaian bahwa perancang
kurikulum mempunyai maksud untuk mengantar siswa menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa. Namun dengan maksud tersebut tidak
terjabarkan dalam pengelompokkan materi yang langsung dihadirkan di kelas untuk
dibahas bersama siswa. Demikian pula standar kompetensi yang diharapkan dicapai
siswa juga tidak mencantumkan kemampuan dalam berinteraksi dan menerapkan agama
dalam masyarakat. Dapat dikatakan bahwa dalam kurikulum pendidikan agama tersebut
tidak mengusahakan upaya penyadaran tentang realitas kehidupan agama yang
majemuk.

19
Dalam kurikulum agama Islam tidak menyebut secara spesifik bagaimana
mereka bisa menjalankan agamanya dengan baik. Tetapi hanya pada sekedar
pengetahuan tentang aspek kognitif, belum seberapa menyentuh aspek afektif dan
psikomotorik.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
tertentu yang mencakup standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan juga dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan
masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan
evaluasi rencana pembelajaran. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan
bantuan kepada para pendidik, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional; kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar; penentuan urutan
kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran; dan
rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan karena
kami sadar ini merupakan keterbatasan dari kami. Kami berharap adanya kritik dan
saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan untuk kedepannya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anwar dan Harmi. (2011). Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung :


Alfabeta.

Arikunto, S.(2012). Managemen Pendidikan. Yogyakarta : Aditya Media

Darmadi, Hamid. (2010). Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan dan konsep


implementasi).Bandung : Alfabeta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Panduan Pengembangan Silabus Mata


Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Direktorat PSMP Ditjen Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pedoman Khusus Pengembangan Sistem


Penilaian Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen
Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta : Dapartemen Pendidikan


Nasional.

Masnur, Muslich. (2007). KTSP Dasar Pemahaman Dan Pengembangan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Maunah, Binti. (2009). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta :


Teras.

Muhaimin. (2005). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta :


Pustaka Pelajar

Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung : Remaja


Rosdakarya.

Nazarudin. (2007). Managemen Pembelajaran. Yogyakarta : Teras.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

22
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006

Raharjo Syatibi, R. (2013). Pengembangan dan Inovasi kurikulum. Yogyakarta :


Azzagrafika.

Yulaelawati. (2004). Kurikulum dan pembelajaran filosofi Teori dan Aplikasi.


Bandung : Pakar raya.

23

Anda mungkin juga menyukai