Anda di halaman 1dari 21

I.

Pendahuluan

a. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap insan yang ada dibumi.
Baik

itu

pendidikan

formal

ataupun

non

formal.

Pendidikan

merupakan sebuah alat bertahan hidup yang sangat kompleks dan


sangat luas makna dan pembahasannya. Pembahasan yang behitu
banyak tentang pendidikan membuat kita sadar bahwa pendidikan
bukan

hanya

sekedar

proses

pembentukan

karakter

dan

kedewasaan diri akan tetapi masih banyak lagi sub-sub bahasan


tentang ilmu pendidikan yang membuat kita mengerti betapa
pentingnya mempelajari ilmu pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan cabang dari ilmu pendidikan
yang mempelajari tentang cara mengatur pelaksanaan serta
kebijakan sebuah lembaga pendidikan supaya dapat mencapai
hakikat

dari

tujuan

pendidikan.

Setiap

pelaksanaan

program

pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise dan


supervisor bertanggung jawab dalam munculnya suatu yang efektif
dan efisien dalam program tersebut. Sedangkan Teknik
Pendidikan adalah alat

supervisi

yang digunakan oleh supervisor untuk

mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhirnya dapat


melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan
kondisi.

Dalam pelaksanaan

supervisi pendidikan, sebagai

supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan


teknik teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat
digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan
situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara

perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara


tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi.
b.

Rumusan Masalah
Apa landasan teoritis Supervisi Pendidikan?
Apa saja teknik-teknik supervise pendidikan?
Bagaimana tekhnik-tekhnik supervise pendidikan yang baik?

c. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai pemenuhan tugas
mata

kuliah

Administrasi

Supervisi

Pendidikan

dan

untuk

memaparkan bagaimana menjadi supervisor yang baik dengan


menunjukan teknik dan langkah-langkah yang memudahkan
supervisor

dalam

menjalani

tugas

sebagai

pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan.

pengawas

II.

Pembahasan

A. Landasan Teoritik Supervisi Pendidikan


Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih
diarahkan untuk memiliki serta memahi bahkan dituntut untuk
dapat mengamalkan apa yang tertuang dalam permen tentang
kepengawasan. Hal ini salah satunya tentang kompetensi dalam
memahami metode dan teknik dalam supervise
Istilah supervisi berasal dari dua kata, yaitu super dan vision.
Dalam Webstrs New World Dictionari istilah super berarti higher in
rank or position than, superior to (superintendent), a greater or
better than others (1991:1343) sedangkan kata vision berarti the
ability to perceive something not actually visible, as through mental
acutness or keen foresight (1991:1492).
Seorang supervisor adalah seorang yang profesional ketika
menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah
untuk

meningkatkan

mutu

pendidikan.

Untuk

menjalankan

supervise diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam


terhadap

permasalahan

peningkatan

mutu

pendidikan,

menggunakan kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya


sekedar

menggunakan

penglihatan

mata

biasa,

sebab

yang

diamatinya bukan masalah kongkrit yang tampak, melainkan


memerlukan insight dan kepekaan mata

batin.

Ia

membina

peningkatan mutu akademik yang berhubungan dengan usahausaha menciptakan kondisi belajar yang lebih baik, yang berupa

aspek akademis bukan masalah fisik material semata. Perumusan


atau pengertian supervisi dapat dijelaskan dari berbagai sudut, baik
menurut asal-usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi),
maupun isi yang terkandung di dalam perkataanya itu (semantic).
Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa
Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision
berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh
atasan orang yang berposisi diatas, pimpinan terhadap hal-hal
yang

ada

dibawahnya.

Supervisi

juga

merupakan

kegiatan

pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan


supervise

bukan

mencari-cari

kesalahan

tetapi

lebih

banyak

mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang


sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu
diperbaiki
Pengertian supervisi secara semantik adalah pengertian yang
dirumuskan oleh para ahli, untuk memperoleh suatu gambaran
komparatif. Berikut ini beberapa definisi mengenai supervisi di
bidang pendidikan.
Supervisi

adalah

pengawasan

profesional

dalam

bidang

akademik dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan tentang


bidang kerjanya, memahami tentang pembelajaran lebih mendalam
dari sekadar pengawas biasa.
Istilah

supervise

atau

pengawasan

dalam

kelembagaan

pendidikan diidentikan dengan supervise pengawasan professional,

hal ini tentu dihadapkan pada berbagai peristiwa dan kegiatan,


contoh jika pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah, maka
pengawasan

dilakukan

untuk

melihat

kinerja

guru

dalam

melaksanakan pembelajaran terhadap siswa, namun jika supervisi


dilaksanakan oleh pengawas satuan pendidikan, maka kepala
sekolah dalam konteks kelembagaan jelas menjadi tujuan utama
dalam meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh.
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi,
pemeriksaan,

pengawasan

atau

penilikan.

Supervisi

masih

serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan


penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan orang
yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada
dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa
dalam

arti

melihat

menginsipeksi

untuk

disebut

mencari

inspektur.

kesalahan.

Inspektur

Orang

dalam

hal

yang
ini

mengadakan :

Controlling

sebagaimana mestinya
Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa

yang telah ditetapkan/digariskan


Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau

keputusan sepihak
Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang

memeriksa

apakah

semuanya

dijalankan

baik
Pemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dalam kegiatan
sedangkan Pengawasan adalah Melihat apa yg positif & negatif.
Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi

sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari


-

cari

kesalahan

tetapi

lebih

banyak

mengandung

unsur

pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat


diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk
dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan
untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih negatif
untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah
positif untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang
terpenting adalah pembinaannya
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang
pendidikan disebut supervisor pendidikan. Menurut keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk
kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah,
penelik

sekolah,

dan

para

pengawas

ditingkatkan

kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap


provinsi.

\
B. Teknik-Teknik dalam Supervisi Pendidikan
Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara
yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guna merumuskan
tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun
kelembagaan pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah
langkah-langkah kongkrit yang dilaksankan oleh seorang supervisor,
dan teknik yang dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh

melalui berbagai cara, yakni pada prinsifnya berusaha merumuskan


harapan-harapan menjadi sebuah kenyataan.
Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
mencapai

tujuan

tertentu,

baik

yang

berhubungan

dengan

penyelesaian masalah guru-guru dalam mengajar, masalah kepala


sekolah dalam mengembangkan kelembagaan serta masalahmasalah

lain

yang

berhubungan

serta

berorientasi

pada

peningkatan mutu pendidikan.


Supervisor

untuk

meningkatkan

program

sekolah

dapat

menggunakan berbagai teknik atau metode supervise pendidikan.


Pada hakikatnya, terdapat banyak teknik dalam menyelenggarakan
program supervise pendidikan. Dari sejumlah teknik yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran, ditinjau dari banyaknya guru dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian besar, yakni teknik individual
dan teknik kelompok. Berikut uraiannya:
1.

Teknik Individual (Individual Technique)

Teknik

individual

ialah

supervisi

yang

dilakukan

secara

perseorangan, teknik ini digunakan apabila masalah yang dihadapi


bersifat pribadi apalagi khusus atau secret. Beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan antara lain:
a. Kunjungan Kelas

d. Kunjungan antar Kelas

b. Observasi Kelas

e. Menilai Diri Sendiri

c. Pertemuan Individu

a) Kunjungan kelas (classroom visitation)


Pada teknik individual seperti dengan melakukan kunjungan
dan observasi kelas, pada beberapa pendapat sering dipandang
sbagai salah satu kegiatan yang menyebabkan prediksi yang
berbeda terutama di kalangan guru serta kepala sekolah yang
diamati

oleh

pengawas

satuan

pendidikan,

walaupun

pada

prinsipnya kunjungan kelas merupakan perekaman informasi akurat


yang datang secara langsung dari sumber belajar seperti guru dan
peserta didik.Kunjungan kelas merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh supervisior dalam mengawasi jalanya pendidikan di sekolah
yang ia pimpin dengan cara turun langsung ke kelas-kelas dimana
murid belajar.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa observasi
kelas hendaknya dilakukan dengan memakai instrumen yang telah
disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak dengan sebelumnya
melakukan pertemuan pribadi atau paling tidak diberitahukan
terlebih dahulu kisi-kisi yang akan diujikan di lapangan oleh
supervisor.
Hariwung

(1989)

menyebutkan

bahwa

tujuan

yang

dikehendaki dalam observasi kelas antara lain adalah untuk:

Mempelajari material yang dipelajari oleh siswa, validitasnya


terhadap tujuan pendidikan, faedah, minat, serta nilainya

untuk siswa.
Mempelajari usaha-usaha guru untuk mendorong dan
menuntun

siswa

untuk

belajar,

prinsip-prinsip

yang

dipergunakan dan aplikasinya dalam materi umum dan

materi khusus bagi siswa dalam belajar


Mempelajari
usaha-usaha
yang
dipergunakan

dalam

menemukan, mendiagnosa, serta memperbaiki kesulitan

kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa


Mempelajari usaha-usaha yang dipakai untuk menilai hasil
belajar, sifat dan alat metode pengukuran serta hubungannya
dengan tujuan dari situasi belajar-mengajar, namun bukan
mencatat kesalahan-kesalahan guru-guru guna tujuan-tujuan
lain.

Adapun Fungsi kunjungan kelas adalah:

Mengoptimalkan cara belajar mengajar yang dilaksanakan

para guru.
Membantu mereka untuk menumbuhkan profesi kerja
secara optimal

b) Pertemuan Individu (Individual Conference)


Yaitu percakapan pribadi antara supervisor dengan seorang
guru mengenai usaha-usaha untuk memecahkan problematika yang
dihadapi oleh seorang pendidik.
Tujuannya:
a.

Memupuk dan mengembangkanpembelajaran yang lebih

baik.
b.

Memperbaiki kelemahan dan kesalahan yang sering dialami.

Jenis-jenis Pertemuan Pribadi:

Classroom Conference, percakapan di kelas ketika para peserta

didik tidak berada di dalam kelas.


Office Conference, percakapan yang dilakukan di ruang kepala

sekolah atau ruang guru.


Casual Conference, percakapan

yang

dlaksanakan

secara

kebetulan.

c) Saling Mengunjungi Kelas (Intervisitation)


Saling mengunjungi antar rekan guru yang satu dengan guru yang
lain yang sedang mengajar.
Keuntungan-keuntungan:

rekan lain yang sedang mengajar.


Membantu guru untuk mendapatkan

Memberikan kesempatan pada guru untuk mengamati


pengalaman

yang

sangat berguna mengenai teknik dan metode pembelajaran

dalam kelas.
Memberikan motivasi terhadap aktivitas mengajar.
Menciptakan suasana kewajaran dalam berdiskusi mengenai
masalah yang dihadapi.

Jenis-jenis kunjungan antar kelas:


a.

Kunjungan intern, kunjungan yang berlangsung di sekolah

yang sama.

b.

Kunjungan ekstern, kunjungan yang berlangsung antar

sekolah lain.

d) Menilai diri sendiri (Self Evaluation)


Salah satu tindakan atau tugas yang paling sukar dilakukan oleh
para pemimpin terutama bagi seorang guru adalah melaksanakan
penilaian terhadap dirinya sendiri dengan melihat kemampuannya
sendiri

dalam menyajikan bahan pelajaran. Untuk

mengukur

kemampuan pengajarannya, kita bisa melihat dari kemampuan para


peserta didiknya dan juga penilaian terhadap diri sendiri merupakan
teknik

yang

dapat

membantu

guru

dalam

memaksimalkan

pengajarannya.
No

Metode dan

Prinsip Dasar

Tujuan

Teknik

Supervisi

Supervisi

Supervisi
Observasi

Perekaman

Memvalidasi

Analisis

Timbulnya kesan

informasi secara keberhasilan

serta

langsung

kesenjangan

dalam tujuan

kegiatan

pendidikan

pembelajaran

yang dilakukan dan bawahan

Pertemuan

Dilaksanakan

oleh guru
Menganalisa

Individu

setelah observasi kesulitan-

dilakukan

oleh

dilakukan

supervisor

yang

kesulitan

antara

atasan

Hendaknya

sehingga terjalin belajar


hubungan akrab

baik memiliki

yang

tingkat

kompetensi tinggi

ditimbulkan
oleh
3

guru

Kunjungan

Pertukaran

ataupun murid
Meningkatkan

Menumbuhkan

antar guru

pengalaman

sikap

prinsip

yang

keterampilan

pengajaran yang

dilaksanakan

serta

menyenangangka

oleh forum guru

pengetahuan

n oleh berbagai

Menumbuhkan

Menumbuhkan

pihak
Kesulitan

yang

dan

dan

dihadapi

akan

mengembangkan

membangkitka

kembali

pada

Evaluasi Diri

potensi
secara akurat

diri n

keberanian sejauh

diri para guru

mana

individu memiliki
kesadaran diri

2.

Teknik Kelompok
Teknik kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-

sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam suatu kelompok.


Beberapa orang yang diduga memiliki masalah dikelompokkan
secara bersama kemudian diberi pelayanan supervise sesuai
dengan permaslahan yang mereka hadapi. Banyak bentuk-bentuk

dalam teknik yang bersifat kelompok ini, namun di antaranya yang


lebih umum adalah sebagai berikut:
- Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru

- Demonstrasi Mengajar

- Rapat Guru

- Perpustakaan Jabatan

- Kepanitiaan

- Bulletin Supervisi

- Diskusi

- Membaca Langsung

- Seminar

- Mengikuti Kursus

- Tukar Menukar Pengalaman

- Laboratorium Kurikulum

- Lokakarya (Workshop)

- Organisasi Jabatan

- Diskusi Panel

- Perjalanan Sekolah untuk

staf
- Simposium
Berikut adalah uraiannya:
1) Pertemuan Orientasi Bagi Guru Baru (Orientation Meeting
for NewTeacher)
Pertemuan

itu

ialah

salah

satu

daripada

pertemuan

yang

bertujuankhusus mengantar guru untuk memasuki suasana kerja


yang baru. Pertemuan orientasi ini bukan saja guru baru tapi juga
seluruh staf guru.

Hal-hal yang disajikan dalam pertemuan orientasi ini meliputi :

1) Sistem kerja dari sekolah itu biasanya dilaksanakan melalui


percakapan bersama, yang dapat juga diselingi dengan pengenalan
physik dan saling diskusi bersama yang disebut juga a round table
discussion.
2) Proses dan mekanisrne administrasi dan organisasi sekolah.
3) Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan penyajian selu-ruh
kegiatan dan situasi sekolah.
4) Sering juga pertemuan orientasi ini diikuti dengan tindak lanjut
dalam bentuk diskusi kelompok, lokaarya selama beberapa hari,
sepanjang tahun.
5) Ada juga melalui perkunjungan ke tempat-tempat tertentu
misalnya pusat-pusat industri, atau obyek-obyek sumber belajar.
6) Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi social
dalam orientasi ini ialah makan bersama.
7) Juga tempat pertemuan turut juga mempengaruhi orientasi itu.8)
Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja, ialah bahwa
guru baru itu tidak merasa asing tetapi ia merasa diterima dalam
kelompok guru lain..
2)

Rapat Guru

Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang


terjadi pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Yang
bertujuan untuk:

a.Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang


konsep umum maupun metode metodeuntuk mencapai tujuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.
b. Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong
kemajuan mereka.
3)

Lokakarya (Workshop)

Lokakarya ini dengan cara mendatangkan para ahli-ahli


pendidikan untuk mendiskusikan masalah-masalah pendidikan.
Ketika itu guru-guru dapat mengambil kesimpulan dari apa yang
dibicarakan. Teknik ini adalah usaha untuk mengembangkan
kemampuan berfikir dan bekerja sama baik mengenai masalahmasalah

teoritis

maupun

prakltis

dengan

maksud

untuk

meningkatkan kualitas hidup secara umum dan kualitas profesional


secara

khususnya..

Lokakarya

adalah

suatu

usaha

untuk

mengembangkan kesanggupan berpikir dan bekerja bersama-sama


menangani masalah teoritis maupun praktis untuk meningkatkan
kualitas serta profesionaliasme seorang pendidik. Ciri-ciri workshop
meliputi:
a. Masalah yang dibahas bersifat lefe centered dan muncul dari
peserta.
b.

Cara pemecahan masalahnya dengan musyawarah dan

penyelidikan.
c.

Menggunakan

resource person dan resource materials yang

memberi bantuanyang besar dalam emncapai hasil yang maksimal.


Prosedur Pelaksanaan Workshop:

a.

Merumuskan tujuan workshop (out put yang dicapai).

b.

Merumuskan pokok masalah.

c.

Menentukan prosedur pemecahan masalah.

d.

Menentukan alat dan bahan perlengkapan workshop.

e.

Merumuskan kesulita-kesulitan yang dihadapi.

f.

Merumuskan kesimpulan dan saran-saran.

4)

Diskusi Panel

Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari


bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah
yang telah ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu
sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman masing-masing
sehingga

guru

dapat

masukan

yang

sangat

lengkap

dalam

mnenghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari


kegiatan ini adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan
masalah dari berbagai sudut pandang ahli.
Tujuannya:
a.

Untuk

menjajaki

suatu

masalah

secara

terbuka

agar

memperoleh lebih banyak pengetahuan mengenai maslah yang


dihadapi dari berbagai sudut pandang.
b.

Untuk menstimulir para partisipan agar mengarahkan perhatian

terhadap masalah yang dibahas melalui dimanika kelompok sebagai


hasil interaksi dari para panelis.

5)

Symposium

Adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu


pokok masalah untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang
mengenai suatu masalah. Tujuaanya adalah untuk mengumpulkan
dan membandingkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda
tentang suatu problema.
6)

Penataran-penataran

Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataranpenataran sudah banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk guruguru

bidang

pengajaran,

studi
dan

tertentu,

penataran

penataran
tentang

tentang

metodologi

administrasi

pendidikan.

Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnya


diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala
sekolah terutama adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan
tindak

lanjut

(follow-up)

dari

hasil

penataran,

agar

dapat

dipraktekkan oleh guru-guru.


7)Perjalanan Sekolah
Adalah suatu cara dimana guru-guru melakukan kunjungan ke
sekolah-sekolah untuk memperkaya pengalaman belajar mengajar
terutama bagi guru-guru yang mengalami masalah dalam tugas,
sehingga mereka mendapatkan semacam selingan atau refresssing
setelah melakukan pekerjaan rutin mereka di sekolah. Dengan cara
ini diharapkan mendorong pertumbuhan jabatan dan kegairahan
bekerja dengan sumber-sumber penglaman yang baru.
C. Pelaksanaan Supervisi Pendidikan

Pelaksanaan supervise pendidikan dengan menggunakan


teknik-teknik di atas, perlu mempertimbangkan hal-hal praktis yang
ada

hubungannya

pendidikan

di

dengan
sekolah

pelaksanaan
secara

program

menyeluruh,

supervise

hal-hal

yang

menyangkut adalah sebagai berikut:


1.

Lingkungan kegiatan (teknik edukatif dan administrasi)


Supervise merupakan bantuan yang diberikan kepada seluruh

sekolah untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas


dan bertujuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar
yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Bantuan tersebut dapat diterapkan dalam bidang edukatif dan
administrative.
2.

Asas pelaksanaan
Pelaksanaan supervise dalam bidang teknis edukatif maupun

teknis administrative hendaknya memperhatikan asas-asas berikut:


a.Terencana
b.Demokratis,

gagasan

atau

pandangan

pendidikan

yang

mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan


yang sama bagi semua unit pendidikan.
c.Kooperatif, bersifat kerja sama dan rela saling membantu
d.Konstruktif, bersifat membina, memperbaiki, membangun, dan
sebagainya
e.Terpadu

3.

Pelaksanaan Supervisi
Berdasarkan masalah yang dihadapi, pelaksanaan supervise

dapat dibedakan dala dua macam, yakni:


a. Supervise biasa, yang dilaksanakan secara continue berdasarkan
program supervise tahunan atau semester.
b. Supervise darurat, yang dilaksanakan jika ada suatu kasus yang
timbul di sekolah dan menghendaki penyelenggaraan segera.
Sedangkan berdasarkan pelaksanaannya, supervise dapat
dibedakan dalam dua bentuk, yakni:
a.

Supervise intern, yang dilakukan oleh tugas pembinaan dalam

unit organisasi sendiri oleh pimpinan di suatu organisasi.


b.

Supervise ekstern, yang dilaksanakan oleh petugas dari Kantor

Wilayah atau Departemen yang diberi wewenang untuk melakukan


pembinaan terhadap sekolah.
4.

Proses kegiatan supervise (pelaporan dan monitoring)


Secara sistematis, kegiatan-kegiatan supervise dapat

dilaksanakan melalui tahapan:


a. Penyusunan Program,
c. Tindak Lanjut.

III.

Kesimpulan

b. Pelaksanaan Supervisi, dan

Supervisi

berarti

adalah

sebuah

pengawasan,

penilikan

dan

perhatian kepada suatu objek. Orang yang mengawasi jalannya


pendidikan di dalam sebuah lembaga pendidikan disebut sebagai
Supervisor.
Dalam menjalankan tugasnya seorang Supervisor memiliki teknikteknik

yang

mempermudah

tugasnya.

Adapun

teknik-teknik

tersebut adalah 1. Teknik Idividu , 2. Teknik kelompok. Yang


termasuk

kedalam

teknik

Individu

adalah

Observasi

kelas,

pertemuan individu, kunjungan antar guru dan evaluasi diri.


Adapaun yang termasuk kedalam tekhnik kelompok adalah,
Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru,Demonstrasi Mengajar,Rapat
Guru ,Perpustakaan Jabatan,Kepanitiaan , Bulletin
Supervisi,Diskusi ,Membaca Langsung, Seminar, Mengikuti
Kursus,Tukar Menukar Pengalaman.
Supervisor akan mudah menjalankan tugasnya apabila
menguasai beberapa tekhnik yang sudah dituliskan, karena satu
tekhnik saja belum cukup ampuh dalam mempermudah tugas
Supervisor yang banyak.

Daftar Pustaka
Hariwung, A.J. (1989) Supervisi Pendidikan, Depdikbud, Jakarta
Nana Sudjana, (1998), Dasar-Dasar Proses Belajar-Mengajar, Sinar
Baru Bandung
Purwanto, Ngalim (2003) Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
Rosdakarya Bandung

Anda mungkin juga menyukai