Anda di halaman 1dari 12

pengembngan kurikulum makro......

1. 1. PENDAHULUAN Secara etimologis, kata kurikukum berasal dari bahasa latin yang
katadasarnya adalah currere. Kata ini digunakan untuk memberi nama lapanganperlombaan
lari. Karena dipakai untuk sebuah perlombaan, pada lapangan tersebutterdapat garis start
dan batas finish, untuk menunjukkan tempat memulai danmengakhiri perlombaan. Dalam
perkembangannya, kata ini kemudian diadopsi olehdunia pendidikan. Kurikulum sebagai
produk merupakan hasil perencanaan, pengembangan,dan perekayasaan kurikulum. Oleh
karena itu kurikulum dalam arti produkmerupakan hasil konkret yang dapat diamati dalam
bentuk dokumen hasil kerjasebuah tim pengembang kurikulum. Kurikulum sebagai program
merupakankurikulum yang berbentuk program-program pengajaran yang riil. Undangundang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmerumuskan kurikulum
sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi, dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikantertentu.Berdasarkan rumusan tersebut dapat diturunkan
beberapa ciri kurikulum yangantara lain sebagai berikut. 1. Curriculum as a subject matter,
yang menggambarkan kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk membentuk kerangka isi
materi (content) yang akan diajarkan. 2. Curriculum as experience, yang menggambarkan
kurikulum sebagai seperangkat pengalaman yang direncanakan sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan pedidikan. 3. Curriculum as intention, yang menyatakan kurikulum sebagai
suatu rencana, mulai dari tujuan, sasaran dan juga evaluasinya. 4. Curiculum as cultural
reproduction, yang menyiratkan kurikulum sebagai refleksi suatu budaya masyarakat
tertentu.Pengembangan Kurikulum Page 1
2. 2. 5. Curriculum as currere, yang menekankan kapasitas individu untuk berpartisipasi dan
mengonsepkan kembali pengalaman hidup seseorang.A. Landasan Hukum dari
Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum adalah :1. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Ketentuan dalam UU 20/2003
yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); (1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan
pendidikan dasar. (2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. (3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah
atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah
aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. (4) Ketentuan mengenai pendidikan
menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah. Pasal 35 ayat (2); Standar nasional pendidikan digunakan
sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan. Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);Pengembangan Kurikulum
Page 2

3. 3. (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional


pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. (3) Kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c.
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan
lingkungan; e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g.
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. agama; i. dinamika perkembangan
global; dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. (4) Ketentuan mengenai
pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Pasal 37 ayat (1), (2), (3); (1) Kurikulum
pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: a. pendidikan agama; b. pendidikan
kewarganegaraan; c. bahasa; d. matematika; e. ilmu pengetahuan alam; f. ilmu pengetahuan
sosial; g. seni dan budaya; h. pendidikan jasmani dan olahraga; i. keterampilan/kejuruan;
danPengembangan Kurikulum Page 3
4. 4. j. muatan lokal. (2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: a. pendidikan agama; b.
pendidikan kewarganegaraan; dan c. bahasa. (3) Ketentuan mengenai kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdiri dari : 1.
Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Tenaga
Kependidikan 5. Standar Sarana Dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar
Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan. 3. Standar Isi :Standar Isi mencakup lingkup
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Termasuk dalam Standar Isi adalah : kerangka dasar dan struktur
kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran
pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar
Isi ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.Pengembangan Kurikulum Page
4
5. 5. 4. Standar Kompetensi Lulusan: Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.Standar
Kompetensi Lulusan ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006. 5. Standar
Proses: Standar Proses adalah standar nasional pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar Proses ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. 6. Standar
Penilaian: Standar penilaian pendidikan adalah satndar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme,prosedur, dan instrumken penilaian hasil belajar peserta didik. Standar
Penilaian Pendidikan ditetapkan dengan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007.B.
LANDASAN DAN TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Landasan Pada
umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang pada asas- asas berikut: Asas
filosofis Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia,

karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa. Dalam
kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah pendidikan seperti hakikat
pendidikan, tujuannya, dan bagaiman cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila
kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat mementukan
tujuan yang hendak dicapai dengan alatyang di sebut kurikulum. Asas
psikologisPengembangan Kurikulum Page 5
6. 6. Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis berkaitan dengan cara
peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat menghmbat kemuan belajar mereka selain
itu psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikai proses belajar mengajar dan
tingkat- ingkat perkembanganpeserta didik. Kurikulum pada dasarnya disusun agar peerta
diik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa kurikulum dan pengajaran
yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan peserta didik sebagai peserta utama dlm
proses belajar mengajar akan lebih meningkatkankeberhasilan kurikulum, daripada
kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik Asas sosiologis Asas ini
berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan rekontruksi
masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam
mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam
pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya ada tiga tipe
bentuk kurikulum: a) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisahpisah(separated subject curriculum) b) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang
sejenis di hubung-hubungkan(Correlated curriculum) c) Kurikulum yang terdiri dari peleburan
semua/ hampir semua mata pelajaran(integrated curriculum)2. Prinsip yang Dianut dalam
Pengembangan Kurikulum Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum,diantaranya:Pengembangan Kurikulum Page 6
7. 7. a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan kehidupan peserta didik b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat
pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan
antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh d. Prinsip
kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjangpendidikan disusun secara
berkesinambungan e. Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua
anak terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan f. Prinsip
integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara berbagai program
pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu3. Tingkatan dalam
Pengembangan Kurikulum a. Pengembangan tingkatan institusional Meliputi kegiatan
pengembangan tujuan-tujuan institusional dan struktur program b. Pengembangan tingkatan
bidang studi / mata pelajaran Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya
ialah mengembangkan GBPP,dengan menempuh langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan
tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional umumtiap bidang studi 2. Mengidentifikasi topiktopik /pokok bahasan yang diperkirakandapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh
murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskanPengembangan Kurikulum Page 7
8. 8. 3. Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional,efektif dan kemperhensif bagi
pencapaian tujuan yang telah din identifikasikan 4. Memetapkan metode dan sumber belajar

untuk tiap kelompok pokok bahasan c. Pengembangan tingkat operasional / kelas Uraian
tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di tekankan pada usaha guru dalam
mengembangkan lebih lanjut GBPP. Perkembangan Kurikulum Di IndonesiaNO TAHUN
FOKUS ORIENTASI 1 1968 Subject Matter (mata pelajaran) 2 1975 Terminal Objectives
(TIU, TIK) 3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project) 4 1994 Munculnya pembagian kamar
antara kurikulum nasional dengan kurikulum muatan local 5 2004 Kurikulum Berbasis
Kompetensi 6 2006 Kurikulum berbasis lokal (daerah/satuan pendidikan)
PEMBAHASANPengembangan Kurikulum Page 8
9. 9. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan salah satu upayapemerintah untuk
mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmudan tekhnologi seperti
yang digariskan dalam haluan negara.hal tersebutdiharapkan dapat dijadikan landasan dan
pengembangan pendidikan di Indonesiayang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara
makro, meso, maupun mikro.Kerangka makro erat kaitannya dengan upaya politik yang saat
ini sedang ramaidibicarakan yaitu desntralisasi kewenangan dari pemerintah pusat
kedaerah, aspekmesonya berkaitan dengan kebijakan daerah tingkat provinsi sampai
tingkatkabupaten, sedangkan aspek mikro melibatkan seluruh sektor dan
lembagapendidikan yang paling bawah, tetapi terdepan dalam pelaksanaannya ,
yaitusekolah. Basis pengembangan pendidikan yang berkualitas dan berkesinambungan
danberkaitan dengan KTSP, untuk aspek makro erat kaitannya dengan
desentralisasikewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, untuk aspek
mesoberkaitan dengan kebijakkan tingkat propinsi dan tingkat kabupaten/kotamadyadalam
pengembangan KTSP, sedangkan untuk aspek mikro adalah melibatkanseluruh sektor dan
institusi pendidikan dalam tingkat satuan pendidikan.(Depdikbud ; 1998 : 78) Education in
Indonesia from Crisis to RecoveryA. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN
FORMAL 1. KURIKULUM MAKRO UNTUK PENDIDIKAN UNTUK SMP Perencanaan makro
adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan- kebijakan yang akan ditempuh, tujuan
yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. (Fattah, 2001:
54-55). Kurikulum makro yaitu kurikulum yang menyeluruh meliputi semua komponen, atau
meliputi seluruh wilayah, atau seluruh siswa pada jenjang pendidikan tertentu (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2010 : 199). Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai
peranan dalam perancangan dan evaluasi kurikulum yang bersifat makro.
KurikulumPengembangan Kurikulum Page 9
10. 10. makro disusun oleh tim atau komisi khusus, yang terdiri atas para ahli (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2010 : 200). a. Kerangka dasar kurikulum Kelompok mata pelajaran Agama
dan ahlak mulia yang dilaksanakan melalui kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian,
ilmu pengetahuan dan teknologi , estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan. Kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang dilaksanakan melalui kegiatan
agama dan ahlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, serta pendidika
jasmani, Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilaksanakan
melalui kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam,
keterampilan, kejuruan,teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan local yang relevan.
Kelompok mata pelajaran estetika; yang dilaksanakan melalui kegiatan seni dan budaya,
keterampilan dan dan muatan local yang relevan. Kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga dan kesehatan; yang dilaksanakan melalui kegiatan jasmani, olahraga dan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muayan local yang relevan. b. Pengembangan
Kurikulum melakukan kegiatan dengan tahapan sebagai berikut :Pengembangan Kurikulum
Page 10
11. 11. Menganalisis ,dan mengembangkan standar kompetensi lulusan (SKL), dan standar isi
(SI) Merumuskan visi dan misi, serta tujuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan .
Berdasarkan SKL, standar isi, visi dan misi, serta tujuan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan selanjutnya dikembangkan bidang studi-bidag studi yang akan diberikan untuk
merealisasikan tujuan tersebut. Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga tenaga
kependidikan ( guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan, dengan
berpedoman pada standar kependidikan yang ditetapkan BSNP. Mengidentifikasi fasilitas
pembelajaran yang perlu diberikan untuk memberi kemudahan belajar, sesuai dengan
standar sarana dan prasarana pendidikan yang di tetapkan BSNP. c. Prinsip Pengembangan
Kurikulum : Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan
lingkungannya. Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Relevan dengan kebutuhan. Menyeluruh dan
berkesinambungan. Belajar sepanjang hayat. Seimbang antara kepentingan global,
nasional dan local d. Standar Kompetensi LulusanPengembangan Kurikulum Page 11
12. 12. Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
yang telah ditetapkan oleh DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP sebagai berikut: a. Mengamalkan
ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja b. Memahami
kekurangan dan kelebihan diri sendiri c. Menunjukkan sikap percaya diri d. Mematuhi aturanaturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas e. Menghargai keberagaman
agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional f. Mencari
dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber- sumber lain secara logis,
kritis, dan kreatif g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif h.
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya i.
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari j. Mendeskripsi gejala alam dan sosial k. Memanfaatkan lingkungan secara
bertanggung jawab l. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia m. Menghargai karya seni dan budaya nasional n. Menghargai tugas pekerjaan
dan memiliki kemampuan untuk berkarya o. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman,
dan memanfaatkan waktu luang p. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakatPengembangan Kurikulum Page 12
13. 13. r. Menghargai adanya perbedaan pendapat s. Menunjukkan kegemaran membaca dan
menulis naskah pendek sederhana t. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana u.
Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah v.
Memahami dan menghayati jiwa kewirausahaan w. Memiliki pengetahuan dan keterampilan

tentang ICT dan mampu memilih serta memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari
secara bijaksana (menguasai teknologi informasi dan komunikasi) x. Memiliki ketangguhan,
kedisiplinan, dan kecermatan dalam bekerja2. KURIKULUM MESO UNTUK PENDIDIKAN
SMP Adapun perencanaan meso adalah kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat
makro, kemudian dijabarkan ke dalam program-program yang berskala kecil. (Fattah, 2001:
54-55). Kurikulum Meso meliputi kelembagaan konteks, mengorganisir konteks dalam
konfigurasi kurikulum, Kelembagaan pendekatan dan orientasi kurikulum, pengorganisasian
struktur.a. Struktur Kurikulum kelas VII Semester 1NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi
WaktuKD KOMPETENSI DASAR TM NTM 1.1 Mendeskripsikan keragaman 14 bentuk muka
bumi proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan 1.2 Mendeskripsikan
kehidupan 10 masa pra aksra di IndonesiaPengembangan Kurikulum Page 13
14. 14. 2.1 Mendeskripsikan interaksi 4 sebagai proses sosial 2.2 Mendeskripsikan sosialisasi 6
sebagai pembentukan kepribadian Mengidentifikasi bentuk-bentuk 2.3 6 interaksi sosial 2.4
Menguraikan proses interaksi 6 sosial 3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai 8 makhluk
sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan 3.2 6 Mengidentifikasi
tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kegiatan * ulangan harian 13 6 * ulangan tengah semester 4 * ulangan semester 4 * cadangan 4 Jumlah Waktu yang
Diperlukan 60 18 Rencana Pencapaian target Kurikulum PelaksanaanPengembangan
Kurikulum Page 14
15. 15. Semester 2NO STANDAR KOMPETENSI/ Alokasi WaktuKD KOMPETENSI DASAR TM
NTM 4.1 Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan 4.2
Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan obyek geografi geografi 4.3
Mendeskripsikan kondisi geografi dan penduduk 4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang
terjadi di atmofir dan hidosfir serta serta dampaknya terhadap kehidupan 5.1
Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerin- tahan pada masa
Hindu-Budha serta peninggalannya 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan dan pemerin- tahan pada masa Islam di Indonesia serta peninggalannya 5.3
Mendiskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerin- tahan pada masa
kolonial Eropa3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN SMP Perencanaan mikro
adalah perencanaan pada tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan
tingkat meso. Perencanaan kurikulum mikro yaitu perencanaan aktualisasi / operasional
kurikulum ideal / potensial dalam pengajaran di kelas. Perencanaan ini adalah perencanaan
instruksional yang spesifik untuk pengajaran dalam kelas dengan sejumlah langkah-langkah
yang spesifik pada satuan pelajaran atau satuan acara perkuliahan mulai
dariPengembangan Kurikulum Page 15
16. 16. identifikasi mata pelajaran/mata kuliah, unit/topik, sub topik, tujuan instruksional umum
dan khusus sampai pada penilaian/evaluasi. Kemudian rencana tersebut dapat
diaktualisasikan dengan baik dalam proses belajar mengajar di kelas (Syafruddin Nurdin,
2010 : 109 110) . Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru lebih berperan dalam
kurikulum mikro. Kurikulum mikro dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun dalam
bidangnya untuk jangka waktu satu tahun, satu semester, satu catur wulan, beberapa
minggu ataupun beberapa hari saja. Kurikulum untuk satu tahun, satu semester atau satu
catur wulan disebut juga program tahunan, semesteran, catur wulan, sedangkan kurikulum

17.

18.
19.

20.

21.

untuk beberapa minggu atau hari disebut satuan pelajaran. Program tahunan, semesteran,
catur wulanan ataupun satuan pelajaran memiliki komponenn-komponen yang sama yaitu
tujuan, bahan pelajaran, metode, media pembelajaran, dan evaluasi, hanya keluasan dan
kedalamannya berbeda-beda. 1. Mata Pelajaran IPS untuk SMP a. Tujuan Matapelajaran
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
Memahami proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi.
Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan
dan menerapkan pengetahuan sosial Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya
gempa bumi dan akibat yang ditimbulkannya. Menampilkan perilaku peduli terhadap
lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi
terhadap keragaman budaya masyarakat.Pengembangan Kurikulum Page 16
17. b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas VII, semester 1 Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami lingkungan 1.1 Mendeskripsikan keragaman
bentuk kehidupan manusia muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap
kehidupan. 1.2.Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia. a.
Memahami kehidupan 2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses sosial sosial manusia
2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian 2.3
Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial 2.4 Mengurai-kan proses interaksi sosial
usaha 3.1.Mendes-krepsikan manusia sebagai b. Memahami makhluk sosial dan ekonomi
yang manusia memenuhi bermoral dalam memenui kebutuh-an kebutuhan
3.2.Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam
berbagai kegiatan sehari-hariPengembangan Kurikulum Page 17
18. Semester 2Pengembangan Kurikulum Page 18
19. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar c. Memahami usaha 4.1.Menggunakan peta,
atlas,dan globe, untuk mendapat-kan informasi manusia untuk keruangan mengenali
4.2.Membuat sketsa dan peta wilayah perkembangan yang menggam barkan obyek geografi
lingkungannya 4.3. Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk 4.4. Mendeskripsikan
gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.2.
Perencanaan dan Pengembangan Silabus Untuk perencanaan dan pengembangan Silabus
dapat dilihat pada lampiran 1, tentang Silabus matapelajaran IPS. a. Prinsif Pengembangan
Silabus Ilmiah Relevan FleksibelPengembangan Kurikulum Page 19
20. Kontinuitas Konsisten Memadai Actual dan kontekstual Efektif Efisien b.
Prosedur Pengembangan Silabus : Mengisi kolom identitas Mengkaji dan menganalisis
standar kompetensi Mengkaji dan mementukan kompetensi dasar Mengidentifikasi materi
standar Mengembangkan pengalaman belajar ( standar proses) Merumuskan indicator
keberhasilan Menentukan penulaian (standar penilaian) Alokasi waktu Menentukan
sumber belajar c. Proses Pengembangan silabus : Perencanaan Pelaksanaan Penilaian
Revisi3. Perencanaan dan Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran)Pengembangan Kurikulum Page 20
21. Untuk perencanaan dan pengembangan RPP (Rencana Program Pembelajaran) dapat
dilihat pada lampiran 2, tentang RPP (Rencana Program Pembelajaran) matapelajaran IPS.
a. Fungsi RPP : Fungsi perencanaan Fungsi pelaksanaan b. Pelaksanaan Pembelajaran :
Pre test ( tes awal) Pembentukan kompetensi Pos tes4. Pengembangan program

22.
23.
24.

25.

26.

Program tahunan Program semester Program mingguan dan harian Program pengayaan
dan remedial Program pengembangan diriPengembangan Kurikulum Page 21
22. Lampiran 1 Silabus.Pengembangan Kurikulum Page 22
23. Lampiran 2 RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )SMP/MTs
:Pengembangan Kurikulum Page 23
24. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)Kelas/Semester : VII/IIStandar
Kompetensi : 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan
lingkungannyaKompetensi Dasar Indikator : 4.1. Menggunakan peta, atlas,dan globe, untuk
mendapatkan informasi keruanganIndikator : Membedakan peta, atlas, dan globe.
Mengidentifikasi jenis, bentuk dan pemanfaatan peta. Mengidentifikasi informasi geografis
dan peta, atlas dan globe. Mengartikan berbagai skala. Memperbesar dan memperkecil
peta dengan bantuan garis-garis koordinatAlokasi Waktu : 8 Jam pelajaran (4 x
pertemuan)A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran,
siswa dapat : Mengidentifikasi perbedaan antara peta, atlas, dan globe. 1.Mengidentifikasi
jenis-jenis peta. 2.Mengidentifikasi bentuk-bentuk peta. 3.Megidentifikasi pemanfaatan peta.
4.Mengartikan berbagai skala. 5.Menentukan letak suatu tempat menggunakan garis lintang
dan bujur. 6.Memperagakan gerak rotasi bumi menggunakan globe. 7.Mempergunakan
indeks untuk mencari letak suatu tempat di atlas. 8.Memperbesar dan memperkecil peta
dengan bantuan garis-garis koordinat.B. Materi Pembelajaran 1. Pengertian peta, atlas, dan
globe. 2. Jenis peta : Peta umumPengembangan Kurikulum Page 24
25. Peta tematik (khusus) 3. Bentuk peta: Peta datar Peta timbul 4. Menentukan letak suatu
tempat menggunakan garis lintang dan bujur. 5. Memperagakan gerak rotasi bumi
menggunakan globe. 6. Skala Peta: Skala Angka Skala Verbal Skala Grafik 7. Memperbesar
dan memperkecil peta dengan bantuan garis koordinat.C. Metode Pembelajaran 1.Ceramah
bervariasi 2.Diskusi 3.lnquiri 4.Tanya jawab 5.Simulasi 6.Observasi / PengamatanD.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama a.Pendahuluan - Apersepsi
: Tulislah rute perjalananmu dari rumah ke sekolah - Motivasi : Siswa diminta untuk saling
bertukar pekerjaan tentang rute perjalanan tersebut dengan temannya, kemudian ditanya
"Mudah atau sukarkah kalian menemukan rumah temanmu dengan uraian rute perjalanan
tersebut ? Alat bantu apakah yang dapat memudahkan untuk menemukan rumah
temanmu tersebut ? b.Kegiatan Inti - Siswa dibagi dalam Empat kelompok. - Setiap
kelompok diberi tugas untuk mengamati peta, atlas, dan globe: - Kelompok 1 : Pengertian
dan perbedaan peta, atlas, dan globe - Kelompok 2 : Perbedaan unsur-unsur peta dan atlas.
- Kelompok 3 : Simbol-simbol pada peta dan contoh-contohnya. - Kelompok 4 : Jenis-jenis
peta beserta contoh-contohnya - Setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan. Setiap kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil dari
pengamatannya.Pengembangan Kurikulum Page 25
26. Tanya jawab tentang perbedaannya dari peta, atlas dan globe. - c.Penutup - Penilaian Refleksi : Siswa mengungkapkan kesan terhadap pentingnya mempelajari peta, atlas, dan
globe.F. Penilaian 1. Teknik Penilaian: a.Tes Tulis. b.Tes unjuk kerja. 2. Bentuk Instrumen Tes
uraian. Tes identifikasi. Uji petik kerja produk 3. Soal/instrumen: Tes uraian : (1) Sebutkan
unsur-unsur peta dan atlas! (2) Berikan masing-masing 2 contoh peta umum dan peta
khusus! (3) Jelaskan 2 bentuk peta! (4) Jelaskan pengertian skala peta 1 : 125.000! (5)

Tentukan letak astronomis (lintang dan bujur) dari kota Jakarta! Tes identifikasi : - Carilah
letak Kota Malang pada atlas dengan menggunakan indeks! Uji petik kerja produk : - Pilihlah
peta salah satu pulau di Indonesia dalam atlasmu, kemudian perbesarlah 2 kali ! Standar
Kompetensi : Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya NO
TIK BENTUK EVALUASI CONTOHPengembangan Kurikulum Page 26
27. 27. 1 Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan perbedaan peta dan atlas 2 Tes Unjuk Kerja Tes
Identifikasi Carilah kota Malang pada atlas dengan menggunakan indeks 3 Tes Unjuk Kerja
Petik uji kerja produk Pilihlah peta salah satu pulau di Indonesia dalam atlasmu kemudian
perbesar 2 kaliB. PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN NON
FORMALPengembangan Kurikulum Page 27
28. 28. Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
dan otonomi pendidikan mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan. Kurikulum Pendidikan Non Formal pun menjadi perhatian dan pemikiranpemikiran baru,sehingga mengalami perubahan kebijakan. Menurut UU Sisdiknas 20 Tahun
2003 Pasal 13 ayat(1)jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,nonformal,dan informal
yang dapat saling melengkapi dan memperkaya,kemudian menurut Pasal 26
ayat(2):Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional dan ayat (3) menyatakan bahwa
pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,pendidikan anak usia
dini,pendidikan kepemudaan,pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan keaksaraan, serta
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Selain itu
juga ada memperhatikan adanya Keputusan Menteri No.30 Tahun 2005 Tentang Badan
Akreditasi Pendidikan Non Formal,Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenaga
kerjaan, Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi(BNSP). Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang
cerdas, damai, terbuka, demokratis,dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan semua warga negara Indonesia. 1. KURIKULUM MAKRO UNTUK
PENDIDIKAN NON FORMAL Kurikulum makro untuk pendidikan non formal meliputi : a.
Nama Lembaga / Institusi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) X merupakan salah
satu unit pendidikan pada Yayasan Lembaga Pendidikan Y didirikan pada tahun
1988.Pengembangan Kurikulum Page 28
29. 29. b. Visi dan Misi Visi Mengentaskan kebodohan dan kemiskinan melalui pendidikan dan
ketrampilan, serta berperan aktif membantu pemerintah dalam program wajib belajar. Misi 1.
Melalui PKBM dengan program kejar Paket A/B/C memberikan pendidikan paripurna
sehingga siswa tidak hanya dibekali ilmu pendidikan formal tetapi diberikan bekal kebisaan
melalui berbagai jenis ketrampilan yang nantinya dapat menjadi bekal hidup. 2. Untuk
membentengi Akhlak dan Aqidah diberikan pelajaran keagamaan secara menyeluruh
sehingga mempunyai budi pekerti yang luhur karena apa gunanya berotak cerdas tapi
berakhlak yang tidak baik. Dan untuk menambah rasa kebangsaan diberikan pendidikan
seni budaya. c. Tujuan Lembaga / Institusi Bimbingan Belajar (Bimbel) X bertujuan :
Membantu anak yang masih belajar tetapi keadaan keluarga tidak mampu atau anak yatim,

piatu, yatim piatu. Membantu pemerintah dalam program wajib belajar dan mencerdaskan
bangsa. mengajarkan pendidikan agama melalui melaksanakan perintahNya dan menjauhi
laranganNya. Menciptakan generasi muda yang cerdas dan mempunyai kebisaan.
Berbudi pekerti yang luhur dan berakhlakul karimah Mempunyai wawasan luas dengan
mencintai seni budaya daerah melalui seni tari, marawis, pakaian daerah.Pengembangan
Kurikulum Page 29
30. 30. Mampu dengan kebisaannya menciptakan pekerjaan, dan dapat mengangkat derajat
orang tua dan keluarganya dengan menjadi insan yang mandiri.2. KURIKULUM MESO
UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL a. Program Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) Program Pendidikan Paket A, B , C Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di
masjid Miftahul Jannah lantai 1,2 dan 3 dengan waktu belajar Senin sampai dengan Sabtu
dimulai jam 6.30-17.00 WIB. Program kegiatan yang berjalan pada saat ini adalah : 1. Paket
A Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar ujian nasional dengan kurikulum yang
telah ditetapkan Dikmenti. Program Paket A yang ada di Miftahul Jannah sebagian besar
adalah pindahan dari sekolah swasta yang putus di tengah jalan karena faktor biaya. Proses
pembelajaran dillaksanakan setiap hari Senin s.d Jumat jam 06.30 12.00 WIB dengan
materi pelajaran meliputi pelajaran umum dan pelajaran agama. 2. Paket B (Setara SMP)
Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar ujian nasional dengan kurikulum yang telah
ditetapkan Dirjen PNFI Dikmen yang diberikan oleh tutor dari berbagai disiplin ilmu yang
sesuai dengan jurusan. 1. Dilaksanakan setiap hari Senin s.d Jumat jam 06.30 15.00 WIB
2. Pelajaran dimulai dari jam 6.30 dengan pembacaan hafalan ayat-ayat suci Al-Quran,
dilanjutkan dengan sholat Dhuha berjamaah kemudian anak masuk ke dalam kelas untuk
membaca Al-Quran sesuai dengan tingkat kemampuannya, ditutup dengan tadarus AlQuran 3. Jam 9.30 mulai pelajaran umum meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
matematika, IPA, IPS, PKn. 4. Jam 12.00 Sholat dzhuhur berjamaah dilanjutkan dengan
pembacaan ayat-ayat suci Al-QuranPengembangan Kurikulum Page 30
31. 31. 5. Jam 13.00- 15.00 WIB makan siang dilanjutkan pelajaran ketrampilan perkelas sesuai
jadwal. 6. Kelulusan Paket B Sampai saat ini jumlah kelulusan Paket B adalah 100%.
Sebagian besar melanjutkan ke Paket C Miftahul Jannah, dan adapula yang masuk sekolah
formal 3. Paket C (Setara SMA) Pelajaran yang diberikan mengacu pada standar ujian
nasional dengan kurikulum yang telah ditetapkan Dirjen PNFI Dikmen dan diberikan oleh
Tutor dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jurusan. 1. Dilaksanakan setiap hari
Senin s.d Jumat jam 09.00 17.00 WIB 2. Pelajaran dimulai jam 09.30-12.00 WIB dengan
pelajaran ketrampilan bergilir perkelas. 3. Jam 12.00 sholat dzhuhur berjamaah dan
pembacaan ayat- ayat suci Al-Quran 4. Jam 13.00-15.00 WIB pelajaran umum meliputi,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS (Ekonomi, Sosiologi), Bahasa Inggris, PPKn 5. Jam
15.00-15.45 WIB sholat Ashar berjamaah 6. Jam 15.45-17.00 WIB pelajaran umum Sessian
2 7. Jam 17.00-17.30 WIB makan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pelajaran yang
diberikan mengacu pada standar pendidikan Anak Usia Dini yang telah ditetapkan
pemerintah tidak hanya memberi bekal pendidikan agama dan akademis saja, melainkan
juga membimbing dan membina anak agar dapat membangun dan menumbuhkan
kemampuan IQ (kemampuan akal), EQ (Kecerdasan Emosi) dan SQ (Kecerdasan Spritual).

32.

33.

34.
35.

Kegiatan belajar mengajar untuk murid PAUD dilaksanakan setiap hari Jumat dan Sabtu jam
13.00-15.00 WIB.Pengembangan Kurikulum Page 31
32. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terbagi manjadi bebarapa kelas yang dibagi
berdasarkan usia. Adapun pelajaran yang diberikan setiap siswa melalui sasaran: 1. Belajar
melalui bermain 2. Kreatif dan inovatif 3. Mengaktifkan syaraf motorik 4. Beorientasi kepada
kebutuhan 5. Lingkungan yang kondusif bersosialisasi dengan teman-teman 6.
Menggunakan media & sumber belajar 7. Memotivasi anak untuk mandiri 8. Menghilangkan
sifat individual sedikit demi sedikit 9. Menanam nilai-nilai keagamaan & budi pekerti
10.Pembiasaan dalam beribadah Pendidikan Ketrampilan seluruh siswa PKBM Mifahul
Jannah diwajibkan mengikuti ketrampilan. Mereka dapat memilih lebih dari satu macam
ketrampilan yang diajarkan. semua ini diberikan secara gratsi dengan tujuan agar selesai
tamat dari PKBM Miftahul Jannah setiap siswa mempunyai keahlian sehingga dapat menjadi
manusia yang mandiri baik dapat menciptakan lapangan pekerjaan maupun bekerja
diberbagai lapangan usaha sehingga mampu dengan ketrampilannnnya itu menopang
kehidupan pribadi dan keluarga. Disamping diberikan ketrampilan seperti diatas para peserta
pelatihan juga diberikan pengetahuan dasar kewirausahaan yang meliputi : 1. Pembentukan
sikap, etika dan percaya diri 2. Pengetahuan wirausaha praktek 3. Pembukuan sederhana
usaha praktek 4. Teknik cara melayani konsumen 5. Teknik memasarkan dan menjalankan
usaha 6. Motivasi diri sendiri 7. Etika KerjaPengembangan Kurikulum Page 32
33. 3. KURIKULUM MIKRO UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL Kurikulum mikro untuk
pendidikan non formal meliputi : a. Modul Pembelajaran b. Mengasah keterampilan yang
dimiliki c. Belajar membuka usaha dengan keterampilan diri sendiriLampiran
3Pengembangan Kurikulum Page 33
34. Tas Mukena Sampul Al Quran DAFTAR PUSTAKAPengembangan Kurikulum Page 34
35. Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek,
Bandung : PT Remaja Rosdakarya Syafruddin Nurdin. 2010. Pembinaan & Pengembangan
Kurikulum di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Ciputat Press Wina
Sanjaya. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktek Pengembangan KTSP,
Jakarta : Kencana Prenada Media Group Mustofa Kamil. 2009. Pendidikan Nonformal,
Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah
Pembelajaran dari Kominkan Jepang), Bandung : AlfabetaIbrahim. (2002). Standar
Kurikulum Satuan Pendidikan dan Implikasi bagi Pengembangan Kurikulum dan Evaluasi.
Mimbar Pendidikan. Jurnal Pendidikan. No.1 Tahun XXI tahun 2002. Bandung. University
Press UPI.Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta. Medya
Duta.http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/31/dasar-dasar-pengembangankurikulum/http://subliyanto.blogspot.com/2010/04/humassekolah.htmlhttp://freecourseware.uwc.ac.za/freecourseware/nursing/curri.http://www.miftahu
l-jannah.com/pkbm.htmlPengembangan Kurikulum Page 35

Perbedaan mikro makro


1. 1. SOAL UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PEMBELAJARAN 2015 KELAS : X
SMA/MA B. STUDY : EKONOMI SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara ekonomi mikro
dengan ekonomi makro! 2. Tuliskn apa saja yang dibahas dalam ekonomi makro! 3.
Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis inflasi ! 4. Apakah yang dimaksud dengan pendapatan
nasional! 5. Tuliskan pengertian pengangguran! 6. Tuliskan metode perhitungan
pendapatan nasional! 7. Sebutkan dampak dari inflasi bagi masyarakat! 8. tuliskan caracara yang ditempuh pemerintah dalam mengatasi inflasi! 9. Jelaskan faktor utama yang
mempengaruhi tingkat konsumsi dari seseorang! 10. Jelaskan pengertian dari investasi!
11. Tuliskan faktor-faktor penentu suatu tingkat investasi! 12. Rahmat ditawari sebuah
inventasi dalam sebuah usaha percetakan dengan nilai investasi awal 250 juta dalam
setahun. Rahmat akan memperoleh keuntungan sebanyak 350 juta dengan tingkat
diskonto 12% . hitunglah nilai yang datang dari investasi tersebut dan tentukan apakah
investasi tersebut diterima atau ditolak! 13. Jelaskan teori-teori permintaan uang ! 14.
Tuliskan pengertian dari bank! 15. Tuliskan produk- produk dari bank umum!
GURUB.STUDI SARTANA SIMATUPANG,S,Pd

Anda mungkin juga menyukai