A. Umum
Lampung. Benda uji pada penelitian ini berupa kubus dengan ukuran 5cm x
5cm x 5cm.. Dan benda uji berupa silinder dengan ukuran diameter 5 cm
dan tinggi 10 cm. Sedangkan pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah
B. Material
1. Semen portland
Cement) dari PT. Semen Padang. Berat jenis semen adalah 2,8070
gram/cm2.
2. Agregat Halus
terhadap kadar air, berat jenis dan penyerapan, gradasi, kadar lumpur,
kandungan zat organik dan berat volume yang sesuai dengan ASTM.
28
Dalam penelitian ini agregat halus yang digunakan yaitu pasir yang
3. Air
Air yang digunakan adalah air yang bersih, tidak mengandung lumpur,
minyak dan tidak mengandung garam serta zat-zat lain yang dapat larut
dan dapat merusak beton. Air yang digunakan dalam penelitian ini
4. Serbuk gergaji
Serbuk gergaji Kayu Jati (Tectona grandis L.f) yang digunakan adalah
jenis Jati Plus Perhutani berasal dari Lampung Timur didatangkan dari
C. Peralatan
1. Timbangan
batasan ukuran agregat halus yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
3. Oven
5. Piknometer
Alat ini digunakan untuk mengetahui berat jenis SSD (Surface Saturated
Dry), berat jenis kering, berat jenis semu, dan penyerapan agregat halus.
Alat ini digunakan untuk mencetak mortar dengan bentuk kubus ukuran
10 cm.
30
8. Cetok semen
organis dalam pasir. Gelas ukur volume 50 ml, 100 ml, 250 ml, 1000 ml
dengan diameter bawah 890 mm, diameter atas 380 mm, tinggi 760 mm
336 gram.
tekan dan kuat tarik belah. CTM yang digunakan berkapasitas beban
maksimum 150 ton dengan ketelitian 0,5 ton serta penambahan Dial To
31
Load (Proving Ring 10 Ton). Digunakan untuk pengujian kuat tekan dan
kuat tarik belah mortar semen pada umur 14 hari dan 28 hari.
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan bahan
Pada tahap ini seluruh bahan dan peralatan yang akan digunakan
Mulai dari semen portland, agregat halus, serbuk gergaji kayu jati dan
air.
menimbang berat picnometer dan air (D). Berat jenis dan penyerapan
jam. Setelah kering di timbang kembali benda uji (B2). berat jenis
γ ..….………………………………… (3.5)
( )
,
c. Berat satuan
Mengisi silinder baja yang diketahui berat dan volumenya (v) dengan
benda dalam tiga lapis tang sama tebal. Setiap lapis dipadatkan
Menimbang dan mencatat berat silinder baja beserta benda uji (w2).
benda uji dikurangkan dengan berat silinder baja (w3). Berat satuan
= ….…………………………(3.6)
d. Gradasi
butir (gradasi) dari agregat halus. Pasir dan serbuk gergaji yang akan
4,8 mm, diikuti dengan ukuran ayakan yang lebih kecil yaitu
berturut-turut 2,4 mm, 1,2 mm, 0,6 mm, 0,3 mm, 0,15 mm, 0 mm
ditimbang dan dicatat beratnya. Dari hasil ini dapat dihitung jumlah
e. Kadar air
terdapat pada pasir dan serbuk gergaji sesuai dengan standar yang
dicatat beratnya (w2). kadar air pasir atau serbuk gergaji dihitung
dengan rumus :
= 100% …………………....(3.7)
35
agregat halus ini harus kurang dari 5%. Penentuan kadar lumpur
kering mutlak) sebelum dan sesudah dicuci. Selisih berat antara pasir
oven dan ditimbang (w2). Kadar lumpur pasir dapat dihitung dengan
rumus :
= 100% ...………..(3.8)
bahan organik dalam agregat halus. Benda uji (pasir) sebanyak 115
isi botol (230 ml). menutup botol itu, kemudian kocok kuat-kuat
warna standar. Jika warnanya lebih tua daripada warna standar maka
h. Pengujian semen
botol yang lebih besar dari 0,2 ᵒC selama ± 30 menit. Setelah itu,
rendam kembali botol yang telah terisi semen ke dalam bak air
agar suhu air dan suhu dalam botol sama. Kemudian angkat botol
antara semen sebanyak 300 gram dengan air sebanyak 23% - 30%
dan geser jarum penunjuk pada bagian atas skala. Percobaan awal
penetrasi pada pasta tidak boleh kurang dari 6,4 mm, sedangkan
jarak dari pinggir cincin tidak boleh kurang dari 9,4 mm.
susun sebanyak 0%, 10%, 15% dan 20%. Dalam penelitian ini dipilih
Dalam rencana variasi adukan diatas, faktor air semen (fas) awal
Keterangan : S = Semen
P = Pasir
Se = Serbuk kayu
sebanyak 0%, 10%, 15% dan 20% dari berat semen dan berat pasir. Uji
kuat tekan pada benda uji tersebut dilakukan saat benda uji berumur 14
hari dan 28 hari. Total seluruh benda uji mortar berjumlah 126 buah.
39
Jumlah benda uji yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut
ini.
sebagai berikut:
bola. Kelecakan yang baik adalah apabila bola adukan tidak pecah
pada tangan, hal ini dimaksudkan agar adukan dapat dicetak dengan
baik tanpa menempel pada dinding cetakan apabila terlalu encer atau
dilakukan dengan sekop. Cetakan harus terisi penuh agar pada saat
mortar.
Cetakan harus terisi penuh agar pada saat pemadatan seluruh bagian
Benda uji mortar semen yang telah berumur 24 jam, cetakan mortar
dilepas dan benda uji diberi tanda, kemudian benda uji direndam dalam
dikeluarkan dari dalam air dan dibiarkan dalam ruangan dengan udara
Pengujian yang dilakukan pada mortar semen pada penelitian ini adalah
pengujian kuat tekan, pengujian kuat tarik, dan daya serap air
Pengujian kuat tekan mortar pada penelitian ini menggunakan benda uji
Pelat baja
Benda uji
Pelat baja
uji.
membagi beban maksimum (F) dengan luas bidang tekan benda uji
f’c = ………………………………………..…(3.9)
kuat tarik belah dari benda uji tersebut. Benda uji yang dipakai adalah
tarik mortar dilakukan saat berumur 14 hari dan 28 hari. Jumlah mortar
a. Benda uji dikeluarkan setelah beumur 14 hari dan 28 hari dari bak
jam.
d. Nilai kuat tarik yang diperoleh dihitung dari besar beban tarik
oleh mortar setelah direndam pada waktu tertentu. Pengujian daya serap
air dilakukan pada pembuatan benda uji yang berbentuk kubus dengan
berumur 14 hari dan 28 hari, dimana jumlah mortar yang akan diuji
a. Benda uji pada umur 14 hari dan 28 hari dari bak perendaman
berikut :
Mulai
Persiapan Material
Pengujian Material
Lulus Syarat
Tidak
ASTM
Ya
Selesai