Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Pengertian Mutu Pendidika


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “mutu” berarti ukuran baik
buruknya sesuatu, kualitas, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan). 1
Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau
jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
yang diharapkan. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup
i nput, proses dan output pendidikan. Menurut Rusman, antara proses
dan hasil pendidikan yang bermutu saling berhubungan. Akan tetapi,
agar proses yang baik itu tidak salah arah, maka mutu dalam artian hasil
(out put) harus dirumuskan lebih dahulu oleh sekolah, dan harus jelas
target yang akan dicapai setiap tahun atau kurun waktu lainnya. 2
Dalam bidang pendidikan, yang dimaksud dengan mutu memiliki
pengertian sesuai dengan makna yang terkandung dalam siklus
pembelajaran. Secara ringkas dapat disebutkan beberapa kata kunci
pengertian mutu, yaitu: sesuai standar, sesuai penggunaan pasar/
pelanggan, sesuai perkembangan kebutuhan, dan sesuai lingkungan
globa. Adapun yang dimaksud mutu sesuai dengan standar, yaitu jika
salah satu aspek dalam pengelolaan pendidikan itu sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.3
Menurut Hari Sudradjad pendidikan yang bermutu adalah
Pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan atau kompotensi, baik kompetensi akademik maupun
kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan
sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan

1
Poewadarminta. W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2018 h.788
2
Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: Raja Wali Pers, 2019, h. 555
3
Anik Muflihah, Arghob Khofya Haqiqi. Peran Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Manajemen Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah”. Vol. 7
No. 2, 2019, hal. 48-63.
kecakapan hidup (life skill), pendidikan yang mampu menghasilkan
manusia seutuhnya (manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi
yang integral (integrated personality) mereka yang mampu
mengintegralkan iman, ilmu, dan amal.
Dari uraian pendapat di atas jelas bahwa mutu pendidikan adalah
suatu pilar untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Yang
mana suatu masa depan bangsa itu terletak pada keberadaan kualitas
pendidikan yang berada pada masa kini. Suatu pendidikan yang
berkualitas akan muncul apabila terdapat manajemen sekolah yang
bagus. Mutu juga merupakan suatu ajang berkompetisi yang sangat
penting, karena itu merupakan suatu wahana untuk meningkatkan mutu
produk layanan jasa. Dengan demikian, mewujudkan suatu pendidikan
yang bermutu adalah penting, sebagai upaya peningkatan masa depan
bangsa sekaligus sebagian dari produk layanan jasa.
Menurut Nurdin, pendidikan yang bermutu harus memiliki indikator
berikut:
a. Output yang dihasilkan oleh pendidikan dapat memnuhi tuntutan
masyarakat dan dapat melanjutkan keperguruan tinggi merupakan tujuan
akhir dadri pedidikan dan menjadi hasil akhirnya.
b. Hasil yang dapat dilihat secara langsung dalam pendidikan yaitu;
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hal tersebut juga menjadi ukuran
dalam keberhasilan pendidikan.
c. Prose pendidikan, yang dimaksudakan disini yaitu sumber daya yang
tersedia itu digunakan sesuai dengan tempatnya.
d. Instrumental input, dalam proses pendidikan harus dapat berinteraksi
baik dengan raw input ( siswa ). Yang mana instrumen pendidikan itu
terdiri dari; tujuan pendidikan, kurikulum, fasilitas dan media pendidikan,
guru, dan sistem penyampaian, evaluasi, serta bimbingan dan
penyuluhan.
e. Yang mempengaruhi kualitas mutu pendidikan lainnya yaitu raw input
dan lingkungan.4

Nana Syaodih, dkk, dalam bukunya “Pengendalian Mutu


Pendidikan Sekolah Menengah (konsep, prinsip dan instrument)”,
mengemukakan prinsip-prinsip dalam peningkatan mutu pendidikan,
antara lain:
1. Kepemimpinan yang professional dalam bidang pendidikan.
2. Adanya komitmen pada perubahan.
3. Para professional pendidikan sebaiknya dapat membantu para siswa
dalam mengembangkankemampuan-kemmapuan yang dibutuhkan
guna bersaing didunia global.
4. Mutu pendidikan dapat diperbaiki jika adanya administrator, guru,
staf, pengawas sebagai professional pendidikan mengembangkan
sikap yang terpusat pada kepemimpinan, team work, kerja sama,
akuntabilitas, dan rekognisi. Dari prinsipprinsip tersebut dapat
disimpulkan bahwa dalam usaha peningkatan mutu seluruh elemen
yang ada dalam suatu organisasi ikut terlibat serta memiliki tugas,
visi, misi yang sama.

4
Wildatun Ulya, “Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Jurnal Bahana
Manajemen Pendidikan. Vol. 8 No. 2, 2019, hal. 5-6.

Anda mungkin juga menyukai