Anda di halaman 1dari 16

PENDEKATAN, METODE, DAN TEKHNIK PERENCANAAN

PENDIDIKAN

Fatkhul Mubin

fatkhulmubin90@gmail.com

ABSTRAK

Perencanaan dalam dunia pendidikan, terutama dalam sebuah lembaga pendidikan,


memang sangatlah penting, sebab perencanaan tersebut kedepannya akan berperan
vital sebagai petunjuk dalam gerak langkah lembaga tersebut. Namun demikian,
model perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya akan sangat
berbeda dengan perencanaan dalam sebuah perusahaan. Perusahaan yang notabene
berorientasi profit, tentu saja ‘memproses’ benda mati, baik berupa barang maupun
jasa. Di lain pihak, lembaga pendidikan, atau dapat disebut sebagai sekolah,
‘memproses’ manusia dengan segala sifat-sifat kemanusiaannya yaitu hidup dan
berkembang. Perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan, tentunya tidak boleh
keluar dari tujuan pendidikan itu sendiri, karena tujuan itulah yang nantinya akan
menjadi titik tolak penyusunan sebuah kerangka rencana. Dan agar sebuah
perencanaan dalam lembaga pendidikan tersebut tidak keluar dari tujuan
pendidikan maka harus digunakan sebuah pendekatan, metode, dan teknik-teknik
perencanaan yang sesuai dan tepat.

Kata Kunci: Pendekatan, Metode, Teknik

ABSTRACT

Planning in the world of education, especially in an educational institution, is very


important, because the planning in the future will play a vital role as a guide in the
movement step of the institution. However, the planning model in an educational
institution will certainly be very different from planning in a company. Companies

1
that in fact profit-oriented, of course 'processing' inanimate goods, either in the
form of goods or services. On the other hand, an educational institution, or it may
be called a school, 'processes' a human being with all its humanitarian traits of life
and development. Planning in an educational institution, of course, should not
deviate from the goal of education itself, because that goal that will be the starting
point of preparation of a framework of the plan. And for a planning within the
educational institution not to deviate from the objectives of the education itself,
appropriate and appropriate approaches, methods and techniques should be used.

Keywords: Approach, Method, Technique

I. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1
Pendidikan memiliki peranan yang strategis dalam pembentukan pribadi
manusia, yang mana pendidikan berusaha untuk menjawab sebuah tantangan
dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik. 2
Sedangkan pengertian pendidikan menurut para ahli adalah:
1. Menurut Ki Hajar Dewantara : pengertian pendidikan adalah tuntutan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
2. Menurut Ahmad D. Marimba: Pengertian pendidikan menurut Ahmad D.
Marimba adalah bimbingan atau bimbingan secara sadar oleh pendidik

1
Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Dasar Konsep Pendidikan Moral ,Tahun
2003, Alfabeta. hal 1
2
Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, (Bandung:citra
umbara 2006), hal.72

2
terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya
keperibadian yang utama.
3. Martinus Jan Langeveld: Pengertian pendidikan menurut Martinus Jan
Langeveld bahwa pengertian pendidikan adalah upaya menolong anak untuk
dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung
jawab secara susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam
membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
4. Prof. Herman H. Horn Beliau memiliki pendapat kalau pendidikan yaitu
satu sistem dari penyesuaian lebih tinggi untuk makhluk yang sudah
berkembang secara fisik serta mental yang bebas dan sadar pada Tuhan
seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional serta
tekad dari manusia.
Kemajuan sebuah Negara sangat tergantung kepada kemajuan
pendidikannya (termasuk di dalamnya pendidikan Islam), dan dalam
pendidikan itu erat kaitannya dengan penggunaan pendekatan dan metode
yang dilakukan selama proses belajar mengajar terjadi. Pendekatan dan
metode selayaknya dikuasai oleh seorang pengajar supaya bisa mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. 3 Penggunaan pendekatan dan metode yang
tepat dan sesuai dengan materi pelajaran serta situasi dan kondisi yang ada
akan mengantarkan anak didik ke dalam penguasaan isi pelajaran yang

3
Saihu, S. (2019). RINTISAN PERADABAN PROFETIK UMAT MANUSIA MELALUI
PERISTIWA TURUNNYA ADAM AS KE-DUNIA. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan
Keislaman, 3(2), 268-279, Saihu, S. (2019). Pendidikan Pluralisme Agama: Kajian tentang Integrasi
Budaya dan Agama dalam Menyelesaikan Konflik Sosial Kontemporer. Jurnal Indo-Islamika, 9(1),
67-90, Saihu, S. (2019). IMPLEMENTASI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD DI
PONDOK PESANTREN JAM’IYYAH ISLAMIYYAH TANGERANG SELATAN. Mumtaz:
Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 1-22. Saihu, S. (2019). KOMUNIKASI PENDIDIK
TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH KHUSUS ASY-SYIFA
LARANGAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(3), 418-
440. Saihu, S., & Marsiti, M. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER DALAM UPAYA
MENANGKAL RADIKALISME DI SMA NEGERI 3 KOTA DEPOK, JAWA
BARAT. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 23-54.
Saihu, S. (2019). KONSEP MANUSIA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERUMUSAN
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI. Andragogi: Jurnal
Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197-217.

3
diharapkan.4 Begitu pentingnya pendekatan, metode dan teknik dalam
pendidikan, maka pendidik dituntut profesionalitasnya dalam
mengembangkan pendekatan dan metode tersebut. Pendidik harus
mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan,
metode dan teknik yang akan diguna-kan serta menentukan pilihan yang
paling tepat sehingga peserta didik lebih aktif dan kritis dalam proses
pembelajaran. Dan yang paling terpenting adalah dengan pendekatan, metode
dan teknik itu, peserta didik sampai kepada tujuan yang diinginkan.
Menurut Ernest Hemingway, pendidikan kegiatan yang harus
berfungsi sebagai a bulit in shockproof crap detector, yaitu alat pendeteksi
kebodohan dan keadaan yang kedap kejut atau tahan bantingan dan tetap.
David Reisman mengatakan bahwa pendidikan adalah kegiatan yang harus
berwujud lembaga yang mampu counter cyclical , yaitu sekolah harus lebih
banyak mengajukan dan menanamkan nilai dan norma-norma yang tidak
banyak dikemukakan oleh kebanyakan lembaga sosial yang ada di dalam
masyarakat. Sekolah harus bertindak sebagai agent of change dan creative.5

4
Saihu, S., & Rohman, B. (2019). PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI MODEL
PENDIDIKAN TRANSFROMATIFE LEARNING PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN
NURUL IKHLAS BALI. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(02), 435-452.
Saihu, S., & Taufik, T. (2019). PERLINDUNGAN HUKUM BAGI GURU. Al Amin: Jurnal Kajian
Ilmu dan Budaya Islam, 2(2), 105-116. Saihu, S. (2020). KONSEP PEMBAHARUAN
PENDIDIKAN ISLAM MENURUT FAZLURRAHMAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam
dan Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 82-95.Saihu, S. (2020). ETIKA MENUNTUT ILMU
MENURUT KITAB TA’LIM MUTA’ALIM. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 3(1),
99-112. Saihu, Aziz, A., Mubin, F., & Sarnoto, A. Z. (2020). Design of islamic education based on
local wisdom (An analysis of social learning theories in forming character through ngejot tradition
in bali). International Journal of Advanced Science and Technology, 29(6), 1278–1293. Ronaldo,
R., Zulfikar, A., Saihu, Ismail, & Wekke, I. S. (2020). International relations of the asia pacific in
the age of trump. Journal of Environmental Treatment Techniques, 8(1), 244–246.Saihu, M. M., &
Aziz, A. (2020). Implementasi Metode Pendidikan Pluralisme Dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Belajea; Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 131-150. Saihu, M. (2019). Urgensi ‘Urf
dalam Tradisi Male dan Relevansinya dalam Dakwah Islam di Jembrana-Bali. Jurnal Bimas
Islam, 12(1), 173-201. Saihu, S. (2020). The Effect of Using Talking Stick Learning Model on
Student Learning Outcomes in Islamic Primary School of Jamiatul Khair, Ciledug
Tangerang. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 6(01), 61-68. Saihu, S. (2020).
Pendidikan sosial yang terkandung dalam Surat At-Taubah Ayat 71-72. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 9(01), 127-148.
5
Aziz, A., & Saihu, S. (2019). Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya
Kontekstualisasi Kaidah Bahasa Arab. Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab, 3(2), 299-214, Saihu, S.
(2019). PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI JEMBRANA
BALI). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(01), 69-90, Şahin, C. RELIGIA, Saihu, S., &

4
Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk
membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan pendidikan. Pendidikan
adalah seni mengajar karena dengan mengajarkan ilmu, keterampilan dan
pengalaman tertentu, orang akan melakukan perbuatan kreatif. Mendidik
tidak semata-mata teknis, metodis, dan mekanis mengoperkan skill kepada
anak tetapi merupakan kegiatan yang berdimensi tinggi dan berunsur seni
yang bernuansa dedikasi, emosional, kasih sayang dalam upaya membangun
dan membentuk kepribadian. Dinamakan seni karena kegiatan pendidikan
dilandasi oleh rasa kemanusiaan, simpati dan kecintaan.
II. PEMBAHASAN
A. Pendekatan pendidikan
1. Pengertian pendekatan pendidikan
Pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan,
dan cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika
dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik,
maka pendekatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode
tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain metode-
metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam,
pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk
memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses
pendidikan, terutama proses belajar mengajar. Pendekatan dalam
pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam
kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan

Mailana, A. (2019). Teori pendidikan behavioristik pembentukan karakter masyarakat muslim


dalam tradisi Ngejot di Bali. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 163-176. Mubin, F.
KEADILAN DALAM GENDER: KAJIAN KEPEMIMPINAN WANITA DALAM ISLAM1,
Saihu, M. (2019). Merawat Pluralisme Merawat Indonesia (Potret Pendidikan Pluralisme Agama
Di Jembrana-Bali). Deepublish. Mubin, F. (2019). TAFSIR EMANSIPATORIS: PEMBUMIAN
METODOLOGI TAFSIR PEMBEBASAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1),
131-151. Mubin, F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MADRASAH DAN
KEGIATAN LAIN YANG DIPERLUKAN DI DALAMNYA (FAKTOR PENDUKUNGNYA).

5
yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan
anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya.
Menurut Wahjoedi pengertian berpendapat bahwa arti pendekatan
pendidikan adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar
ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil
belajar secara optimal6.
Pendapat yang senada kemudian dipertegas oleh Nurma bahwa,
beliau berpendapat mengenai pengertian pendekatan yakni pendekatan
lebih menekankan pada strategi dan perencanaan. Pendekatan juga dapat
diartikan sebagai titik tolak dalam melaksanakan pembelajaran kerena
pendekatan yang dipilih dapat membantu kita dalam mencapai tujuan
pembelajaran7.
Lebih lanjut mengenai teori pendekatan menurut Sanjaya yang
mengatakan bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan
merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum8.
B. Metode perencanaa pendidikan
1. Metode perencanaan pendidikan
Ada beberapa metode perencanaan pendidikan yang perlu dipahami oleh setiap
penyusun perencanaan pendidikan, antara lain:
a. Metode analisis sumber-cara-tujuan. Metode ini dipakai untuk meneliti
sumber-sumber dan beberapa alternatif pelaksanaan program untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sebagai penyusun perencanaan pendidikan
yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (a)
melakukan analisis tentang sumber daya yang ada, baik sumber daya
internal atau eksternal yang dimiliki; (b) melakukan analisis tentang
beberapa metode (cara) atau strategi yang dapat dilakukan dalam proses

6
Wahjoedi. (1999). Jurnal Iptek Olahraga. Jurnal. (Jakarta : Pusat Pengkajian dan
Pengembangan IPTEK (PPPITOR).
7
Nurma. 2009. Pengertian Metode dan Pendekatan.(uns.ac.id)
8
Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2013), hal 73

6
pelaksanaan program yang telah dirancang, agar efektif dalam pencapaian
tujuan; dan (c) melakukan analisis tentang tujuan jangka pendek,
menengah dan tujuan jangka panjang secara integral dan
berkesinambungan.
b. Metode analisis masukan-keluaran. Metode ini dipakai untuk menganalisis
beberapa faktor input pendidikan, proses pendidikan dan output
pendidikan. Sebagai penyusun perencanaan pendidikan yang
menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1)
melakukan analisis tentang faktor-faktor input pendidikan, misalnya: (a)
analisis memiliki kebijakan mutu sekolah; (b) analisis sumber daya
tersedia dan siap; (c) analisis tentang harapan prestasi yang tinggi; (d)
analisis terhadap pelanggan (khususnya pada peserta didik yang masuk);
dan (e) analisis manajemen MBS (Dirjen Dikdasmen, 2006; Bafadal, I.
2003); (2) melakukan analisis tentang proses layanan pendidikan,
misalnya: (a) analisis efektivitas proses belajar mengajar; (b) analisis
kepemimpinan sekolah yang demokratis; (c) analisis pengelolaan SDM
dan keuangan yang efektif, transparan dan akuntabel; (d) analisis sekolah
berbudaya mutu; (e) analisis sekolah yang memiliki teamwork yang
kompak, cerdas, visioner dan dinamik; (f) analisis kemandirin dalam
pengelolaan sumber daya sekolah; dan sebagainya (Dirjen Dikdasmen,
2006); dan (3) melakukan analisis output pendidikan, misalnya: (a)
analisis kualitas karya sekolah; (b) analisis produktivitas warga sekolah;
(c) analisis lulusan dengan kebutuhan masyarakat; dan sebagainya.
c. Metode analisis ekonometrik. Metode ini memakai data empirik, statistik,
kuantitatif dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan untuk
hubungannya dengan ekonomi. Metode ini lebih dekat dengan pendekatan
perencanaan pendidikan model untung rugi atau keefektifan biaya.
Sebagai penyusun perencanaan pendidikan yang menggunakan metode
ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) melakukan analisis secara
empirik atau kuantitatif tentang sumber daya dan sumber dana yang
dimiliki oleh lembaga, yang berpotensi untuk bisa dikembangkan secara

7
maksimal dalam rangka meraih keuntungan finansial secara maksimal;
dan (2) melakukan analisis tentang peluang output dari layanan
pendidikan yang dapat terserap oleh dunia usaha atau industri, sehingga
layanan pendidikan yang diberikan betul-betul mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi. Oleh karena proses layanan pendidikan yang tidak bernilai
produktif (memberi nilai ekonomis) harus ditiadakan.
d. Metode diagram sebab akibat. Metode ini dipakai dalam perencanaan yang
menggunakan sekuen hipotetik untuk mendapatkan gambaran masa depan
yang lebih baik. Metode ini hampir sama dengan pendekatan strategik.
Sebagai penyusun perencanaan pendidikan yang menggunakan metode
ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) melakukan analisis beragam
problem atau beragam tantangan yang akan dihadapi oleh dunia
pendidikan di masa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan adanya
analisis SWOT (Strength atau kekuatan, Weakness atau kelemahan,
Opportunity atau kesempatan, and Threat atau ancaman) secara cermat
pada semua aspek atau bidang-bidang pendidikan yang akan
dikembangkan. Tujuan dilakukan analisis SWOT adalah untuk mengenali
tingkat kesiapan setiap bidang pendidikan atau aspek kelembagaan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan; dan (2) melakukan analisis
tindakan atau langkah-langkah yang tepat, yang dapat dilaksanakan dalam
menghadapi beragam tantangan atau problem yang muncul pada era yang
akan datang.
e. Metode analisis siklus kehidupan. Metode ini dipakai untuk
mengalokasikan sumber daya yang ada di sekolah dengan memperhatikan
siklus kehidupan produksi atau output layanan pendidikan (lulusan),
proyek, program dan proses kegiatan layanan pendidikan. Tahapan yang
perlu diperhatikan oleh penyusun perencanaan pendidikan yang
menggunakan metode ini, adalah: (1) melakukan konseptualisasi program-
program dalam perencanaan pendidikan; (2) spesifikasi program-program
dalam perencanaan pendidikan; (3) pengembangan prototipe layanan
pendidikan; (4) pengujian dan evaluasi program-program dalam

8
perencanaan pendidikan; (5) operasi; dan (6) produk atau output layanan
pendidikan (lulusan).
f. Metode proyeksi. Metode ini paling banyak dipakai dalam perencanaan
pendidikan di tingkat mikro (lembaga satuan pendidikan). Perencanaan
pendidikan yang menggunakan metode proyeksi, akan menghasilkan cara
(metode) pemecahan masalah penduduk lima tahunan, data persekolahan,
proyeksi penduduk usia sekolah, proyeksi siswa, proyeksi ruang kelas, dan
proyeksi kebutuhan guru. Dalam metode ini paling tidak ada tiga metode
proyeksi, yaitu:
1. Angka pertumbuhan siswa. Angka pertumbuhan siswa adalah
perhitungan kenaikan siswa setiap tahunnya, dengan menggunakan
rumus:
Sn-1 – Sn-2
Apn = X 100 %
Sn-2
Keterangan:
Apn = Angka Pertumbuhan siswa tahun n
Sn-1 = Siswa tahun n-1
Sn-2 = Siswa tahun n-2
2. Kohort siwa. Kohort adalah satu angkatan siswa yang masuk kelas 1
(awal) sampai tamat sekolah. Contoh, pada tahun pelajaran 2010-2011
siswa yang masuk kelas VII SMP/ MTs berjumlah 500
orang,kemudian tiga tahun berikutnya 2012-2013 yang lulus adalah
470 siswa (94%), sedangkan yang tidak lulus 30 siswa (6 %).
3. Arus siswa. Proyeksi arus siswa ini akan memberikan gambaran yang
lebih akurat dan tepat karena memberikan data yang mendekati
kenyataan. Hal ini disebabkan proyeksi ini menggunakan berbagai
parameter yang mengontrol hasil proyeksi tiga arus dari setiap tingkat,

9
yaitu: (a) angka mengulang; (b) angka naik kelas; dan (c) angka putus
sekolah.9
C. Teknik perencanaan pendidikan

Dalam pembuatan perencanaan diawali dengan teknik perencanaan. Teknik


perencanaan dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur pendukung
terbentuknya dapat berjalan dengan lancar. Unsur-unsur tersebut antara lain:
1). Sebelum melakukan suatu perencanaan harus mengetahui keadaan sekarang
dan apa yang ingin direncanakan. 2).Merencanakan sesuatu dengan target agar
tujuan tercapai atau adanya perubahan. Teknik-teknik dalam perencanaan
pendidikan bertujuan membantu perencanaan dalam mengambil keputusan.
Teknik yang dipilih dalam uraian ini adalah teknik yang dapat digunakan oleh
para perencana pada semua tingkat perencanaan. Teknik-teknik tersebut antara
lain yaitu:
1. Diagram Balok (Bar Chart)
Diagram Balok bisa disebut juga Diagram Gannt. Diagram Balok
memberikan gambaran tentang kegiatan terperinci dari suatu proyek, waktu
memulai sikap kegiatan, dan lamanya kegiatan tersebut. Dalam suatu
proyek biasanya kita menjumpai beberapa kegiatan yang harus dilakukan
secara berurutan, yang berarti suatu kegiatan tidak dapat dilakukan sebelum
kegiatan lain diselesaikan. Itulah sebabnya Diagram Gannt, garis mengenai
jadwal kegiatan diletakkan secara tumpang tindih. Kelemahan dari Diagram
Balok adalah:
a. Hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya tidak
tergambarkan atau hubungan kebergantungan tidak ditunjukkan.
b. Tidak bisa diidentifikasi kegiatan mana yang merupakan kegiatan kritis.
Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak dapat ditunda, apabila tertunda
mengakibatkan gangguan terhadap penyelesaian keseluruhan proyek.
Menurut matin beberapa hal yang dipandang sebagai kelemahan
dari diagram ini antara lain:

9
Usman, H. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008 )

10
a. Hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lain tidak ditunjukkan.
b. Kegiatan kritis (kegiatan yang sedemikian pentingnya sehingga
penundaan kegiatan tersebut akan mengganggu atau menunda
keseluruhan proyek) tidak dapat diidentifikasikan).
c. Penyempurnaan (updating) informasi karena adanya perubahan waktu
mulai atau waktu penyelesainnya suatu kegiatan menyebabkan diagram
ini harus diganti seluruhnya. Meskipun demikian sampai saat ini
Diagram Balok masih banyak digunakan terutama untuk kegiatan-
kegiatan yang tidak kompleks.10
2. Diagram Milstone
Diagram Milstone disebut juga diagram struktur perincian kerja yang
menggambarkan unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya
secara fungsional. Struktur ini dibuat berdasarkan proyek yang disusun
secara hierarkis. Apabila proyek secara keseluruhan dianggap sebagai
sistem, maka proyek itu dipecah menjadi bagian-bagian sistem
(subsistem).
3. Rencana Operasi
Menurut Buku IIB Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar
V 11 . Dalam merencanakan proyek, harus menjawab dan menganalisa
pertanyaan “Apakah yang harus dilakukan?”; kemudian “Bagaimana hal
itu akan dilakukan?” Lalu dua pertanyaan tersebut diperluas, misalnya
seperti berikut: a. Oleh siapakah kegiatan itu dilaksanakan? b. Sumber
apakah (man, money, material) yang diperlukan? c. Kapan dan dalam
waktu mana kegiatan itu dilakukan? d. Di mana akan dilakukan? Tiap
pertanyaan di atas bisa diuraikan lebih lanjut secara detail.
Pertanyaanpertanyaan memerlukan jawaban yang kemudian dinyatakan
dalam bentuk keputusankeputusan. Hasil akhir dari keputusan tersebut

10
Matin, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), Hal 155.
11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Pendididkan Buku IIB Materi
Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi, 1983/1984)

11
adalah suatu rencana kerja yang sering disebut dengan Rencana Operasi
atau RENOP.
4. PERT dan CPM (Network Planning)
PERT(Program Evaluation and Review Technique) Menurut Richard
dalam Fattah. 12 PERT diartikan sebagai “teknik manajemen dalam
merencanakan dan mengendalikan proyek-proyek yang bersifat
nonrepetitive atau tak berulang.” Sedangkan menurut Buku IIB Materi
Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V 13 “PERT merupakan
representasi diagramatik yang juga berguna dalam merencanakan
kegiatan sekaligus alat manjemen yang efektif”. Kegunaan PERT ini
terletak pada tingkat ketelitian analisis dari suatu kegiatan, urutan, serta
hubungan logisnya. PERT dapat digunakan hampir dalam segala hal
kegiatan, mulai dari memformulasikan rencana sampai kepada evaluasi
dari implementasi suatu rencana.

III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan pendidikan adalah sebagai suatu proses, perbuatan, dan
cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan,
sedangkan metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan
berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut
mengalami kemudahan dan keberhasilan. Metode memiliki peranan
penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga
menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan
metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses
belajar mengajar. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu
cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar.
Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan mampu

12
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),
Cet Ke-12, h.52.
13
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Pendididkan Buku IIB, Materi
Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi, 1983/1984.)

12
menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan
skill yang dimilikinya setelah menempuh masa pendidikan yang
ditentukan.
Metode perencanaan pendidikan terbagi menjadi beberapa bentuk
yang perlu di ketahui oleh perencana pendidikan dalam merancang
pendidikan yang bermutu antara lain:
• Metode analisis sumber-cara-tujuan
• Metode analisis masukan-keluaran.
• Metode analisis ekonometrik.
• Metode diagram sebab akibat.
• Metode analisis siklus kehidupan.
Sedangkan tekhnik-tekhnik perencanaan dapat berjalan dengan baik
dan lancar apabila sesuai dengan perencanaan yang dibuat dan unsur-unsur
pendukungnya pun relevan dengan perencanaannya..

B. SARAN
Permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia mengakibatkan
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya kulitas
pendidikan di Indonesia menyebabkan keterbelakangan Sumber Daya
Manusia Indonesia yang pada akhirnya berdampak pada keterlambatan
pembangunan di Indonesia. Hal ini tentu tidak di inginkan, oleh karena
itu marilah kita bersama-sama mengatasi berbagai permasalahan yang
terjadi. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan berarti sumber daya
manusia yang terlahirakan semakin baik mutunya dan akan membawa
bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia
internasional

13
IV. Daftar Pustaka
Aziz, A., & Saihu, S. (2019). Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya
Kontekstualisasi Kaidah Bahasa Arab. Arabiyatuna: Jurnal Bahasa
Arab, 3(2), 299-214
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Pendididkan Buku
IIB Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, (Jakarta: Ditjen
Pendidikan Tinggi, 1983/1984)
Matin, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres, 2013.
Mubin, F. (2019). TAFSIR EMANSIPATORIS: PEMBUMIAN METODOLOGI
TAFSIR PEMBEBASAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan
Keislaman, 3(1), 131-151.
Mubin, F. KEADILAN DALAM GENDER: KAJIAN KEPEMIMPINAN
WANITA DALAM ISLAM1,
Mubin, F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MADRASAH DAN
KEGIATAN LAIN YANG DIPERLUKAN DI DALAMNYA (FAKTOR
PENDUKUNGNYA).
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.

Nurma, Pengertian Metode dan Pendekatan.(uns.ac.id). 2009.


Ronaldo, R., Zulfikar, A., Saihu, Ismail, & Wekke, I. S. (2020). International
relations of the asia pacific in the age of trump. Journal of Environmental
Treatment Techniques, 8(1), 244–246.
Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo, 2013.

Şahin, C. RELIGIA.

14
Saihu, Aziz, A., Mubin, F., & Sarnoto, A. Z. (2020). Design of islamic education
based on local wisdom (An analysis of social learning theories in forming
character through ngejot tradition in bali). International Journal of Advanced
Science and Technology, 29(6), 1278–1293.
Saihu, M. (2019). Urgensi ‘Urf dalam Tradisi Male dan Relevansinya dalam
Dakwah Islam di Jembrana-Bali. Jurnal Bimas Islam, 12(1), 173-201.
Saihu, M. (2019). Merawat Pluralisme Merawat Indonesia (Potret Pendidikan
Pluralisme Agama Di Jembrana-Bali). Deepublish.
Saihu, M. M., & Aziz, A. (2020). Implementasi Metode Pendidikan Pluralisme
Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Belajea; Jurnal Pendidikan
Islam, 5(1), 131-150.
Saihu, S. (2019). IMPLEMENTASI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD
DI PONDOK PESANTREN JAM’IYYAH ISLAMIYYAH TANGERANG
SELATAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 1-22.
Saihu, S. (2019). KOMUNIKASI PENDIDIK TERHADAP ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH KHUSUS ASY-SYIFA
LARANGAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen
Pendidikan Islam, 1(3), 418-440.
Saihu, S. (2019). KONSEP MANUSIA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT
MURTADHA MUTHAHHARI. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan
Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197-217.
Saihu, S. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL
(STUDI DI JEMBRANA BALI). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan
Islam, 8(01), 69-90.
Saihu, S. (2019). Pendidikan Pluralisme Agama: Kajian tentang Integrasi Budaya
dan Agama dalam Menyelesaikan Konflik Sosial Kontemporer. Jurnal Indo-
Islamika, 9(1), 67-90,
Saihu, S. (2019). RINTISAN PERADABAN PROFETIK UMAT MANUSIA
MELALUI PERISTIWA TURUNNYA ADAM AS KE-DUNIA. Mumtaz:
Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(2), 268-279,
Saihu, S. (2020). ETIKA MENUNTUT ILMU MENURUT KITAB TA’LIM
MUTA’ALIM. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 3(1), 99-112.
Saihu, S. (2020). KONSEP PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM
MENURUT FAZLURRAHMAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan
Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 82-95.
Saihu, S. (2020). Pendidikan sosial yang terkandung dalam Surat At-Taubah Ayat
71-72. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01), 127-148.
Saihu, S. (2020). The Effect of Using Talking Stick Learning Model on Student
Learning Outcomes in Islamic Primary School of Jamiatul Khair, Ciledug
Tangerang. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 6(01), 61-68.
Saihu, S., & Mailana, A. (2019). Teori pendidikan behavioristik pembentukan
karakter masyarakat muslim dalam tradisi Ngejot di Bali. Ta'dibuna: Jurnal
Pendidikan Islam, 8(2), 163-176.
Saihu, S., & Marsiti, M. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER DALAM UPAYA
MENANGKAL RADIKALISME DI SMA NEGERI 3 KOTA DEPOK,

15
JAWA BARAT. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen
Pendidikan Islam, 1(1), 23-54.
Saihu, S., & Rohman, B. (2019). PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI
MODEL PENDIDIKAN TRANSFROMATIFE LEARNING PADA
SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL IKHLAS BALI. Edukasi
Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(02), 435-452.
Saihu, S., & Taufik, T. (2019). PERLINDUNGAN HUKUM BAGI GURU. Al
Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 2(2), 105-116.
Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
Bandung:citra umbara.
Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003Dasar Konsep Pendidikan
Moral, Bandung,Alfabeta.2003.
Wahjoedi, Jurnal Iptek Olahraga, Jakarta : Pusat Pengkajian dan
Pengembangan IPTEK (PPPITOR).1999.

16

Anda mungkin juga menyukai