Anda di halaman 1dari 14

GROUNDSTROKES

Banyak cara untuk


memukul bola tenis, dan
kebanyakan para pemain
yang sudah terampil (skilled
player) akan menggunakan
sebagian atau seluruhnya
selama pertandingan,
seperti: topspin, backspin,
slice, drop, lob, dan smash
Terdapat empat pukulan
dasar: Groundstrokes
(forehand dan backhand),
servis (serve), dan voli
(volley)

The Basic Tennis Skills


(USPTA, 1984: 51) 2
Sequence :
a. Pegangan raket (Grip)
b. Sikap siap (Stance/ready
position)
c. Ayunan raket ke belakang
(Backswing/turn)
d. Langkah kaki ke depan
(Step)
e. Ayunan raket ke depan
kontak dengan bola
(Forward swing to
contact point)
f. Gerak lanjut (Follow-
through)
g. Finish

The Groundstrokes (Forehand dan Backhand)


3
(USPTA, 1984: 51)
 Berbagai jenis pegangan (grips) digunakan, para pemain tenis
membuat sedikit penyesuaian grip ketika bertanding.
 Grip bervariasi, karena perbedaan-perbedaan pada permukaan
lapangan permainan, yang menyebabkan bola memantul lebih tinggi,
rendah, lambat, dan cepat. Juga karena pola pukulan yang digunakan
(topspin atau flat).
 Cara pegangan raket merupakan fondasi dari seluruh jenis pukulan
tenis. Cara pegangan raket ini akan mempengaruhi sudut muka raket
ketika bola akan dipukul pada jarak tertentu dari tubuh, dan
khususnya, apa yang terjadi ketika bola kontak dengan raket (impact)
 Tiga jenis grips: Eastern, Western, dan Continental
 Penting bagi pelatih dan atlet: grip selection is flexible, tergantung
pada faktor-faktor: ketinggian, pantulan, permukaan lapangan,
ketinggian titik kontak, placement dan spin.
 Permulaan belajar terasa kurang menyenangkan, maka siswa harus
didorong dan dibujuk : dengan latihan dan kerja keras, maka akan
memberikan hasil pukulan yang memuaskan dan pegangan akan
semakin terasa terbiasa (No Practice – No Progress)

The Grips 4
The Continental Grip:
 Lapangan tanah liat dan rumput
(pantulan bola rendah)
 Forehand dan backhand sama
 Cocok untuk voli di depan net
(little time for grip changes)
 Kurang cocok untuk memukul
bola setinggi pinggang, karena
sangat sulit untuk mengontrol
muka raket dengan baik.
 Memerlukan pergelangan tangan
yang kuat dan timing yang baik
(perlu latihan bertahun-tahun)
 Pukulan yang dihasilkan:
backspin dan side slice
 Powerful groundstrokes: kurang
 Konsistensi kontrol dan
penempatan (placement)
 Cocok untuk servis

The Continental Grip 5


 Lapangan semen (California):
pantulan tinggi
 Cocok untuk memukul bola di atas
ketinggian pinggang
 Forehand dan backhand sama
 Muka raket tertutup, menghasilkan
pukulan topspin bertenaga
 Kontak terjadi di depan tubuh, tidak
segaris dengan tubuh.
 Problem utama: Karena tangan
berada di bawah raket untuk
menutup muka raketnya, maka
sangat sulit untuk memutar
pergelangan tangan untuk membuka
muka raket ketika memukul bola
rendah.
 Untuk servis: muka raket menjadi
flat, maka sulit untuk menghasilkan
pukulan spin dan power
(pergelangan tangan menjadi kurang
fleksibel)

The Western Grip 6


 Pantulan setinggi pinggang
 Forehand dan backhand berubah
 Kerugian: memukul bola rendah, slice
tanpa gerakan pergelangan tangan
 Keuntungan: mudah menghasilkan
power, perasaan lebih kuat karena
genggaman tangan, muka raket vertikal
untuk topspin.
 Cocok untuk para pemula : the Eastern
forehand grip is generally taught as the
initial grip because it is probably the
best grip for the beginner who has yet
to develop a strong hand and wrist.
(USPTA, 1984:56)
 Cara memegang: dianjurkan modified
trigger finger dan bukannya
hammergrip

Practice gripping and regripping your


racket until you can do so correctly and
automatically !!!

The Eastern Grip (the shake hands grip)


7
 Comfortable, balanced, dan aktif, sehingga
gerakan ke depan, belakang, samping ke samping
mudah dilakukan, menempatkan pada posisi
memukul paling efisien.
Sikap siap (Ready position) :
1. Kedua kaki dibuka lebar (sedikit lebih lebar dari
selebar bahu), kedua tungkai ditekuk pada lutut
dan punggung sedikit lurus tidak terlalu bungkuk
2. Berat badan di depan pada kedua bola kaki,
tumit sedikit diangkat tidak menyentuh tanah
3. Raket dipegang dengan jari tangan kiri,
mengarah lurus ke depan atau tiang net sebelah
kiri.
4. Raket dipegang dengan grip Eastern cukup kuat
5. Kepala dan mata terfokus pada lawan dan bola
yang datang
6. Above all, be loose, be relaxed !

It is an essential part of your total


groundstrokes
pattern !!

The Stance or Ready Position 8


 Kunci untuk groundstrokes yang
baik: mempersiapkan raket lebih
cepat di belakang tubuh
(backswing)
 Jenis backswing: circular atau
loop, straight-back (paling
cocok untuk pemula), semi-
circular
 Backswing dimulai dengan
putaran bahu atau dorongan
tangan kiri pada rongga raket
 Pukulan keras dan bola flat
memerlukan backswing dan
putaran bahu yang cepat.
 Karena bahu berputar, raket
bergerak ke belakang, maka
berat badan dipindahkan ke kaki
kanan. Pada waktu yang sama,
tumit kiri lepas kontak dengan
tanah dan lutut kiri bergerak ke
kanan

The Backswing or Turn 9


 Selama backswing, sikut lebih rendah atau bergerak ke
atas dan menjauhi tubuh.
 Sikut rendah akan membantu menempatkan muka raket
dan mempertahankan raket pada posisi vertikal
(dianjurkan untuk pemula).
 Mengangkat sikut akan mengakibatkan muka raket
menutup.
 Selama backswing: sikut tidak dikunci (chain link terputus)
 Mulai dengan sikut bengkok (agar mudah digerakkan) dan
kemudian luruskan ketika mendekati impact (radius rotasi
paling besar) dengan bola (lebih mudah bergerak dan
menghasilkan power)

10
 Untuk pemula: Gerakan raket ke depan
diawali dengan step ke arah datangnya
bola, disertai dengan perpindahan berat
badan ke kaki depan (step --- time
consuming !!!)
 Perpindahan berat badan dg sedikit fleksi
sendi lutut: untuk memudahkan panggul
berputar
 Gerakan raket ke depan setelah kaki depan
menyentuh tanah.
 Mengarahkan raket pada bola: jalur muka
raket ketika bergerak ke arah impact,
menentukan jumlah dan tipe spin yang
dihasilkan: topspin, backspin, dan sidespin
 Gerakan raket dari bawah ke atas (low-to-
high) menggesek ke atas pada bagian
belakang bola dengan muka raket vertikal,
akan menghasilkan rotasi bola ke depan
(topspin/forwardswing)
 High-to-low: menggesek ke arah bawah
bola, menghasilkan spin ke arah bawah
pada poros horisontal bola
(backspin/underspin)
 Left-to-right atau right-to-left: spin pada
poros vertikal (vertical axis) (sidespin/slice)

The Step and Forward Swing to Contact Point 11


F = Gaya raket ketika
impact dengan bola

c = Titik berat bola


d = Jarak tegak lurus garis
gaya dari titik berat

Torque = F . d

12
Mekanika forwardswing: beberapa saran untuk mempermudah
ayunan raket ke arah impact:
1. Transfer berat badan ke arah bola dg mendorong kaki belakang
dan bersamaan dengan menekukkan tungkai depan pada lutut.
Posisi kaki depan 45 derajat terhadap net.
2. Permudah panggul untuk berputar dengan mengangkat tumit
(kanan untuk forehand dan kiri untuk backhand)
3. Ketika memindahkan berat badan, gerakkan raket ke depan dan
atas menuju titik impact, kuatkan pergelangan tangan dan grip
pada raket
4. Muka raket vertikal saat mendekati dan kontak dengan bola
5. Kontak terjadi segaris dengan tubuh dan di depan kaki depan
(forehand). Backhand: kontak terjadi sedikit di depan kaki depan

13
 Follow-through merupakan
kelanjutan forward swing pada

Follow-through 1-3
bola dan daerah sasaran. 1
 Mengarahkan bola ke sasaran:
fungsinya sedikit (karena bola
sudah lepas dari raket, bola
nempel pada string + 0,004 -0,005
det). 2
 Kombinasi follow-through dan
forward swing: menggerakkan
raket ke arah sasaran dan
menentukan arah muka raket
 Usaha menghentikan raket saat 3
kontak akan memperlambat raket,
power hilang
 Follow through yang benar:
menambah kontinuitas dan

Finish 4
fluiditas pola pukulan 4

Follow-Through dan Finish


14

Anda mungkin juga menyukai