(UAS)
Dosen Pengampu :
Prof. DR. Damrah Khair, M.A
Disusun Oleh:
ARROHMATAN
NIM 2127301010046
Disiplin ilmu modern itu misalnya: ilmu kedokteran, filsafat, psikologi, ekonomi,
sosiologi, teknik serta cabang-cabang ilmu lainnya.1
1
Imam Suprayogo, Paradigma Pengembangan Keilmuan di Perguruan tinggi (Konsep Pendidikan Tinggi yang
Dikembangkan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang). Malang:UIN Press, 2008. H. 15-17.
3
Disisi lain logika sebenarnya sama sekali tidak menajarkan kita fakta-fakta baru.
Sesungguhnya, logika lebih menyerupai metafisika daripada fisika, bila sampai pada
persoalan pencarian fakta-fakta baru. Metafisika, menurut Khan tidak menambah
pegetahuan sama sekali, tapi mencegah kekeliruan, seperti halnya akar pohon tidak
mengandung buah, namun perlu dipelihara untuk memastikan agar buahnya sehat.
Begitu pula batangnya, dalam logika kita mempelajari metafisika bukanlah agar kita
bisa lebih mengetahui namun supaya kita dapat belajar mengungkapkan dengan lebih
jelas dan cermat pengetahuan yang kita peroleh dari sumber-sumberlain.
3. CABANG, cabang pohon yang mengambarkan ilmu, ilmu dalam arti khusus yaitu
cinta akan kealiman, cabang dalam pohon mengambarkan suatu cabang-cabang
keilmuan yang berbeda-beda. Karena hal tersebut menjadikan filsafat bukanlah sebuah
ilmu karena fisafat ialah induk dari semua ilmu. Dibagian empat penggambaraan
daun-daun pada pohon filsafat dianalogikan sebagai pemersatu. Daun dalam pohon
filsafat bisa disamakan dengan bidang penyelidikan filsafat yang biasanya dikenal
sebagai ontologi (telaah tentang yang berada). Paul Tillich mendefinisikan bahwa
ontologi adalah, mengakui bahwa yang berada beranekaragam tetapi berupaya untuk
mempersatukan keragaman itu dengan memaparkannya. Setiap orang yang
mempunyai pengetahuan terlibat dalam ontologi karena mengetahui berarti menggakui
sesuatu sebagai suatu yang ada.
2
Mujamil Qomar. ISLAM NUSANTARA: Sebuah Alternatif Model Pemikiran, Pemahaman, dan Pengamalan
Islam. Jurnal el Harakah Vol.17 No.2 Tahun 2015
3
Haedar Nashir, Islam Berkemajuan dan Aktulisasi Gerakan Muhammadiyah, dalam Alpha Amirrahman, Andar
Nubowo dan Azzaki Khoiruddin, Islam Berkemajuan untuk Peradaban Dunia: Refleksi dan Agenda
Muhammadiyah Ke depan, Mizan, 2015. Hlm. 12
5
Islam yang dilahirkan ke muka bumi secara tidak langsung memiliki tugas dan fungsi
untuk membuat kehidupan dunia ini lebih beradab, maju, makmur, sejahtera dan
aman. Semua ini sebenarnya jika kita perhatikan dengan seksama sejalan dengan misi
kenabian Muhammad SAW tentang hidup menjadi rahmat bagi seluruh penghuni
dunia. Hidup di dunia harus menjadi rahmat bagia sesama umat manusia karena inilah
fungsi kekhalifahan manusia agar menjadi manfaat atas sesama umat manusia
khususnya dan makhluk hidup pada umumnya.
Menurut Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang mengandung nilai-
nilai untuk mewujudkan kehidupan umat manusia tercerahkan. Kemajuan dalam
pandangan Islam ala Muhammadiyah adalah bahwa Islam mengajarkan kebaikan
kepada sesama itu yang utama. Islam yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan
ruhaniah. Adapaun dakwah Tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan
untuk mewujudkan Islam sebagai agama bagi kemanusiaan, kemajuan hidup umat
manusia sepanjang zaman.