Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN MAGANG 1

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


KABUPATEN NGANJUK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“PRAKTIK LATIHAN PROFESI 1”

Dosen Pembimbing :
Nur Khamidah, S. S., M. Hum

Oleh:
Muhammad Khoirunni’am
932407218

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2022
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) KEDIRI
FAKULTAS TARBIYAH
Program Studi:
Pendidikan Agama Islam - Tadris Bahasa Inggris - Pendidikan Bahasa Arab
Manajemen Pendidikan Islam – Tadris Matematika
Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah
Tadris Ilmu Pengetahuan Alam – Tadris Bahasa Indonesia
Alamat: Jl. Sunan Ampel No.07 Ngronggo Kediri Telp.(0354)689282 Fax.0354-686564

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Kami selaku pembimbing kegiatan PLP
1 / Magang 1 di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk menerangkan
dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa di bawah ini:
Nama : Muhammad Khoirunni’am
NIM : 932407218
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas : Tarbiyah
Telah melaksanakan kegiatan PLP 1 / Magang 1 di Kantor Kementrian
Agama Kabupaten Nganjuk dari tanggal 04 Januari – 15 Februari 2022. Hasil
seluruh kegiatan tercakup dalam laporan ini.
Kediri, 13 Februari 2022
Dosen Pembimbing Magang Koordinator Magang Kankemenag
Kab. Nganjuk

Nur Khamidah, S. S., M. Hum Mochamad Sholehudin


NIP. 2007 118601 NIP. 19790105 20090 1 1014

Mengetahui,
Kepala Kankemenang Kab. Nganjuk

H. Mohamad Afif Fauzi, S. Ag., M. Pd. I


NIP: 19740418 2000031002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kepada penulis kesabaran dan membuka
fikiran untuk menuangkan laporan hasil Progam Latihan Profesi sehingga dapat
diselesaikan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan Progam Latihan Profesi (PLP)
I ini, penulis banyak mendapatkan dukungan serta dorongan yang didapatkan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan kelancaran
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Orang tua yang selalu memberi semangat dan motivasi.
3. Bapak Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I selaku Kepala Prodi Manajemen
Pendidikan Islam.
4. Ibu Nur Khamidah, S. S., M. Hum selaku Dosen Pembimbing PLP 1.
5. Bapak H. Mohamad Afif Fauzi, S. Ag., M. Pd. I selaku Kepala Kankemenag
Kabupaten Nganjuk.
6. Bapak Mochamad Sholehudin selaku Koordinator PLP 1 Kankemenag
Kabupaten Nganjuk.
7. Teman-teman prodi Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2018 dan 2019.
Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagi
mahasiswa semester 6 mengenai hal-hal yang terkait dengan Magang 1/PLP 1.
Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali
kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata sempurna.
Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila dalam
pelaksanaan program maupun penyusunan laporan banyak terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah
SWT.
Kediri, 14 Februari 2022

Penyusun,

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................................iv

BAB I .............................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan .............................................................................................. 4

BAB II............................................................................................................. 5

KAJIAN TEORI ........................................................................................... 5

A. Tugas Pokok dan Fungsi Kementrian Agama di Tingkat


Kabupaten/Kota ........................................................................................ 5

B. Bidang Pendidikan Madrasah Kementrian Agama


Kabupaten/Kota ........................................................................................ 6

C. Pengelolaan Pendidikan Pada Bidang Madrasah di Kantor


Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk .............................................. 9

BAB III ......................................................................................................... 12

METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 12

A. Kondisi Objektif Lokasi PLP I .................................................... 12

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................. 18

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 19

D. Teknik Analisis Data ..................................................................... 20

BAB IV ......................................................................................................... 22

iv
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 22

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 22

B. Pembahasan ................................................................................... 25

BAB V ........................................................................................................... 28

PENUTUP .................................................................................................... 28

A. Kesimpulan .................................................................................... 28

B. Saran ............................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 31

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 32

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang, Pendidikan Islam menjadi salah satu
substansi yang harus dikuasai oleh peserta didik yang berada dalam naungan
Lembaga Pendidikan Islam. Dalam upaya meningkatkan Pendidikan Islam,
perlu adanya lembaga atau organisasi yang menerapkan konsep-konsep
manajerial secara menyeluruh. Maka dari itu dibutuhkan manajemen yang baik
untuk bisa melaksanakannya secara maksimal. Manajemen memiliki fungsi-
fungsi dan unsur-unsur di dalamnya, yang apabila fungsi-fungsi dan unsur-
unsur manajemen itu dijalankan dengan baik maka akan menghasilkan output
dan outcome yang baik pula.
Seperti yang kita tahu bahwa kenyataan meluasnya keberadaan
Lembaga Pendidikan Islam menjadikan setiap stakeholder harus mampu
memiliki kepekaan terhadap segala perubahan yang ada. Lembaga pendidikan
Islam memiliki peranan yang tidak kalah penting dibandin Lembaga pendidikan
pada umumnya. Tapi di sisi lain, lembaga pendidikan kerap dipandang sebagai
lembaga yang paling banyak menghadapi problematika dan belum sepenuhnya
terpecahkan dengan tuntas. Pandangan-pandangan mengenai beragam problem
yang dihadapi lembaga pendidikan Islam menjadikan lembaga ini terkesan
kurang mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Sehingga, tidak sedikit
masyarakat yang menjadikan lembaga pendidikan Islam sebagai alternatif
terkahir untuk menyekolahkan anak-anak mereka setelah tidak diterima di
sekolah-sekolah negeri.1
Di antara problematika yang sering ditemui oleh lembaga Pendidikan
antara lain berkaitan dengan aspek kelembagaan, program, dan yang utama
adalah aspek manajemen pengelolaannya. Meskipun tidak semua lembaga
pendidikan Islam memiliki kelemahan dalam bidang manajemen, tetapi

1
Muh Hambali and Mu’alimin, Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer, ed. Rusdianto, 1st ed.
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2020), hal. 61.

1
beberapa lembaga pendidikan Islam di Indonesia masih menunjukkan adanya
persoalan tersebut.
Dengan adanya fakta tersebut, tentu saja harus menjadi perhatian
bersama, terutama di antara para pengelola lembaga pendidikan Islam. Hal ini
disebabkan karena lembaga pendidikan Islam memiliki peranan yang sangat
signifikan dalam menanamkan nilai-nilai Islam sekaligus mengembangkan
bidang-bidang keilmuan lainnya sehingga masyarakat muslim mampu
menghadapi dan berperan aktif di setiap perubahan zaman.
Di samping itu, berdirinya lembaga-lembaga pendidikan saat ini, secara
tidak langsung menciptakan terjadinya kompetisi antar lembaga. Sehingga
pendidikan Islam, mau tidak mau, harus mengambil bagian dalam persaingan
tersebut agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Dalam menghadapi kompetisi
semacam itu, tentu suatu Lembaga Pendidikan Islam harus mempersiapkan
segalanya dengan baik. Salah satunya, terkait dengan manajemen pendidikan
yang optimal.
Dalam hal ini keberadaan Kementrian Agama sangat diperlukan untuk
mengelola segala macam administrasi kelembagaan madrasah. Terwujudnya
masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir
batin dalam rangka mewujudkan indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong merupakan sebuah visi dari
Kementrian Agama Republik Indonesia. Pada dasarnya Kementrian Agama
memiliki tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Agama
untuk membantu Presiden dalam meyelenggarakan pemerintahan Negara.
Kementrian Agama adalah sebagai lembaga pemerintah yang bertugas sebagai
pegawai moral bangsa dan menata kehidupan umat beragama dalam sistem
kehidupan nasional, bertangung jawab untuk melakukan penataan dan
pembinaan secara berkesinambungan, demi terwujudnya kehidupan masyarakat
yang damai, dinamis berdasarkan pacasila.
Kantor Wilayah Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk yang
digunakan sebagai tempat belajar Progam Latihan Profesi (PLP) ini mempunyai
tugas untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementrian Agama
Kabupaten Nganjuk, yang tidak lain adalah pelayanan pemerintah di bidang

2
keagamaan di Kabupaten Nganjuk. Kantor Kementrian Agama memberikan
pelayanan berupa operasional madrasah, pondok pesantren, lembaga pendidkan
atau non pendidikan yang ada di Kabupaten Nganjuk.
Dalam permasalahan lembaga pendidikan atau madrasah kantor
Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk memiliki wadah pelayanan yang
disebut dengan Pendma atau Pendidikan Madrasah. Pada saat ini semakin
banyak sekolah yang mulai berkembang dan mulai banyaknya pendirian
madrasah terutama pada lingkup Kementerian Agama, termasuk pada
Kementerian agama Kabupaten Nganjuk yang pada saat ini sudah mencapai 407
lembaga yang diurus mulai dari RA,MI, MTs, MA.
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk dalam pelaksanaan admistrasi
dan pembagian tugas setiap bidang sudah baik. Akan tetapi dengan data 407
lembaga yang di nauingi kurang dari 10 pegawai yang mengurus pada bidang
PENDMA (Pendidikan Madrasah) Kementerian Agama hanya berjumlah 7
orang. Dibandingkan dengan KEMENDIKBUD (Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan) yang mana pegawainya lebih banyak dibandingkan dengan
Kementerian Agama. Dengan perbandingan begitu banyak antara pegawai dan
jumlah lembaga maka akan menjadikan pekerjaan yang lebih ekstra dalam
melaksanakan tugas dan dalam penyelesaian permasalahan karena satu orang
menaungi dalam lingkup lembaga yang sangat banyak.
Dengan demikian dalam laporan ini penulis ingin mencari tahu
permasalahan apa saja yang dihadapi oleh pegawai Pendma terkait pengelolaan
pada bidang madrasah dan bagaimana penyelesaiannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perencanaan dan Program pada seksi Bidang Pendidikan
Madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk?
2. Bagaimana Pengorganisasian, Komunikasi dan Koordinasi pada seksi
Bidang Pendidikan Madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk?
3. Bagaimana Pengawasan dan Pengendalian dalam Seksi Bidang Pendma di
Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk?
4. Bagaimana Audit dan Evaluasi dalam Seksi Bidang Pendidikan Madrasah
di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk?

3
5. Bagaimana Laporan Pertanggung Jawaban Seksi Bidang Pendidikan
Madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Perencanaan dan Program pada seksi
Bidang Pendidikan Madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk.
2. Untuk mengetahui dan memahami Pengorganisasian, Komunikasi dan
Koordinasi pada seksi Bidang Pendidikan Madrasah di Kementrian Agama
Kabupaten Nganjuk.
3. Untuk mengetahui dan memahami Pengawasan dan Pengendalian dalam
Seksi Bidang Pendma di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk.
4. Untuk mengetahui dan memahami Audit dan Evaluasi dalam Seksi Bidang
Pendidikan Madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk.
5. Untuk mengetahui dan memahami Laporan Pertanggung Jawaban Seksi
Bidang Pendidikan Madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk.

4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tugas Pokok dan Fungsi Kementrian Agama di Tingkat Kabupaten/Kota


Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota
(disempurnakan), tugas pokok dan fungsinya antara lain sebagai berikut:
1. Kedudukan
Kantor Wilayah Kementerian Kabupaten atau Kota adalah instansi vertikal
Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi.
2. Tugas Pokok
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk mempunyai tugas melaksanakan
tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten atau
kota berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
a) Perumusan visi, misi, serta kebijakan teknis di bidang pelayanan dan
bimbingan kehidupan beragama di Kabupaten Nganjuk.
b) Pembinaan, pelayanan, dan bimbingan di bidang bimbingan masyarakat
Islam, pelayanan haji dan umrah, pengembangan zakat dan wakaf,
pendidikan agama dan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan
agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan masjid, urusan agama,
pendidikan agama, bimbingan masyarakat Kristen, Katolik, Hindu serta
Budha sesuai peraturan perundangan-undang yang berlaku.
c) Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan
informasi keagamaan.
d) Pelayanan dan bimbingan di bidang kerukunan umat beragama.

5
e) Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, dan pengawasan
program.
f) Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan
lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian
Agama di Kabupaten.
B. Bidang Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Kabupaten/Kota
Sesuai dengan KMA Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan
Tata kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kankemenag Kabupaten
atau Kota Pasal 31 tugas pokok Bidang Mapenda adalah melaksanakan
pelayanan dan bimbingan di bidang penyelenggaraan pendidikan pada
madrasah dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum serta sekolah luar
biasa. Bidang Mapenda menjalankan dua fungsi penjabaran kebijakan teknis di
bidang kurikulum, ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta supervisi dan evaluasi pendidikan pada madrasah, dan
pendidikan agama Islam pada sekolah umum serta sekolah luar biasa, serta
penyiapan bahan-bahan bimbingan dan pelaksanaan pelayanan di bidang
penyelenggaraan pendidikan pada madrasah aliyah, dan pendidikan agama
Islam pada sekolah umum menengah tingkat atas serta sekolah luar biasa.
Bidang Mapenda menjalankan tugas dan fungsinya melalui 5 (lima) seksi, yaitu:
1. Seksi Kurikulum
Mempunyai tugas melakukan penjabaran kebijakan di bidang
kurikulum pada madrasah, dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum
serta sekolah luar biasa, dan melakukan pelayanan dan bimbingan teknis
kurikulum pada madrasah aliyah, sekolah menengah tingkat atas dan
sekolah luar biasa.
2. Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan
Mempunyai tugas melakukan penjabaran kebijakan di bidang
ketenagaan dan kesiswaan pada madrasah, dan pendidikan agama Islam
pada sekolah umum serta sekolah luar biasa, dan melakukan pelayanan dan
bimibingan teknis di bidang ketenagaan dan kesiswaan pada madrasah, dan
pendidikan agama Islam pada sekolah umum serta sekolah luar biasa, dan

6
melakukan pelayanan dan bimbingan teknis madrasah aliyah pada madrasah
aliyah, sekolah
3. Seksi Sarana
Mempunyai tugas melakukan penjabaran kebijakan di bidang sarana
pendidikan pada madrasah, dan pendidikan agama Islam pada sekolah
umum serta sekolah luar biasa, dan melakukan pelayanan dan bimbingan
teknis di bidang sarana pada madrasah, dan pendidikan gama Islam pada
sekolah umum serta sekolah luar biasa, dan melakukan pelayanan dan
bimibingan teknis madrasah aliyah, sekolah menengah atas dan sekolah luar
biasa.
4. Seksi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Mempunyai tugas melakukan penjabaran kebijakan di bidang
kelembagaan dan ketatalaksanaan pada madrasah, dan pendidikan agama
Islam pada sekolah umum serta sekolah luar biasa, dan melakukan
pelayanan dan bimbingan teknis di bidang kelembagaan dan
ketatalaksanaan pada madrasah, dan pendidikan agama Islam pada sekolah
umum serta sekolah luar biasa, dan melakukan pelayanan dan bimibingan
teknis madrasah aliyah, sekolah menengah atas dan sekolah luar biasa.
5. Seksi Supervisi dan Evaluasi
Mempunyai tugas melakukan penjabaran kebijakan di Bidang Supervisi
dan Evaluasi Pendidikan pada Madrasah, dan Pendidikan Agama Islam pada
sekolah umum serta sekolah luar biasa, dan melakukan pelayanan dan
bimibingan teknis di bidang kelembagaan dan ketatalaksanaan pada
madrasah, dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum serta sekolah
luar biasa, dan melakukan pelayanan dan bimbingan teknis madrasah aliyah,
sekolah menengah atas dan sekolah luar biasa.2
Seksi PENDMA (Pendidikan Madrasah) mengelola kegiatan madrasah
seperti RA, MI, MTs, dan MA baik negeri atau swasta. Pada bidang Pendma
(Pendidikan Madrasah) ini memiliki berbagai macam progam kerja, antara lain
sebagai berikut :
1) Layanan manajemen madrasah dan RA

2
“Bidang Pendidikan Madrasah,” accessed February 18, 2022, https://madrasahjatim.

7
Sub kegiatan :
a) Rapat Koordinasi Seksi Madrasah
b) Monitoring, Koordinasi dan Konsultasi Kegiatan Madrasah
c) Pengawasan (Pengawas Madrasah).
2) Safeguarding BOS, PIP, dan BOP Madrasah
Sub kegiatan: Sosialisasi BOS dan PIP Madrasah.
3) Bantuan Sarana dan Prasarana Pembelajaran RA
Sub kegiatan: Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA.
4) Pembangunan RKB MTs
Sub kegiatan: Bantuan Pembangunan RKB MTs.
5) UAMBN PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah
Sub kegiatan: Penyelenggaraan UAMBN MA, Penyelenggaraan UAMBN
MTS, Ujian Akhir Bersama Daerah pada MI, dan Penyelenggaraan
UAMBN MA (Tambahan).
6) Guru Non-PNS penerima Tunjangan Fungsional
Sub kegiatan: Dukungan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan.
7) Guru Non-PNS penerima Tunjangan Profesi
Sub kegiatan: Tunjangan Profesi Guru Non PNS, Tunjangan Profesi Guru
Non PNS (Inpassing).
8) Siswa MI penerima BOS
Sub kegiatan: Dukungan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan.
9) Siswa MTs penerima BOS
Sub kegiatan: Dukungan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan.
10) Siswa MA penerima BOS
Sub kegiatan: Dukungan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan.
11) Siswa MI penerima Bantuan PIP
Sub kegiatan: Bantuan PIP siswa MI.
12) Siswa MTs penerima Bantuan PIP
Sub kegiatan: Bantuan PIP siswa MTs.
13) Siswa MA penerima Bantuan PIP
Sub kegiatan: Bantuan PIP siswa MA.
14) BOP siswa RA

8
Sub kegiatan: Siswa RA Penerima BOP.
15) Peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan madrasah
Sub kegiatan: Kompetisi Guru, Kepala Madrasah dan Pengawas Madrasah
Beprestasi.
16) Layanan Perkantoran
Sub kegiatan: Tunjangan Profesi Guru PNS, Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
17) Pengelolaan Data dan Informasi
Sub kegiatan: Pemutakhiran Data EMIS Pendma.
18) Pelayanan Umum dan Perlengkapan
Sub kegiatan: Seleksi Aksioma dan KSM.
19) Gaji dan Tunjangan
Sub kegiatan: Belanja Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS,
Tunjangan Khusus.
20) Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Sub kegiatan: Operasional Perkantoran dan Pimpinan, Pengadaan seragam.
C. Pengelolaan Pendidikan Pada Bidang Madrasah di Kantor Kementrian
Agama Kabupaten Nganjuk
Istilah madrasah berasal dari kata darasa yang bermakna sebagai
tempat orang belajar, setelah itu berkembang menjadi suatu istilah yang
dipahami oleh masyarakat sebagai tempat pendidikan yang bernuansa agama
Islam3. Latar belakang lahirnya madrasah di Indonesia adalah:4
1. Sebagai suatu manefestasi dan realisasi pembaharuan sistem
pendidikan Islam.
2. Merupakan usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah
suatu sistem pendidikan yang setara dengan sekolah umum, seperti
pada masalah kesamaan mendapatkan kesempatan kerja dan
mendapatkan ijazah.

3
M. Maskur, “Eksistensi dan Esensi Pendidikan Madrasah di Indonesia ”, Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar, 1 (Juni, 2017), 104.
4
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Trigenda, 1993), 305.

9
3. Adanya sikap mental pada sementara golongan umat Islam khususnya
para santri yang terpukau dengan barat sebagai sistem pendidikan
mereka.
4. Upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang
dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasil
akulturasi.
Madrasah merupakan satuan pendidikan formal yang berada dalam
binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dan
kejuruan berdasarkan atas kekhasan agama Islam, dengan harapan proses
pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Jenjang pendidikan madrasah tersebut meliputi Raudhatul Athfal, Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan juga Madrasah
Aliyah Kejuruan.
1. Raudhatul Athfal (RA)
Raudhatul Athfal merupakan suatu jenjang pendidikan formal
yang setara dengan taman kanak-kanak (TK) yang diperuntukkan anak
usia dini atau anak prasekolah yang turut membantu peserta didik untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. RA adalah jembatan untuk
menuju jenjang pendidikan formal berikutnya. Tujuan dari pendidikan
RA adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi baik
fisik maupun psikis yang mencangkup moral dan nilai-nilai agama,
emosional, sosial, bahasa, kognitif, fisik motorik, serta kemandirian dan
seni untuk bekal memasuki jenjang pendidikan dasar.5
2. MI (Madrasah Ibtidaiyah)
MI adalah suatu pendidikan formal yang setingkat dengan
sekolah dasar (SD) yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan
ajaran keislaman dimana terdiri dari 6 (enam) tingkat pada tahap
pendidikan dasar lanjutan dari jenjang RA. Kurikulum yang diterapkan
sama dengan kurikulum sekolah dasar hanya saja lebih banyak

5
Muhammedi, “Peran Rauhatul Athfal (RA) dalam Membina Generasi Islam yang Berkarakter”,
Raudhah, 1 (Januari-Juni, 2017), 4.

10
diberikan materi mengenai pendidikan agama Islam, seperti fiqih, al-
quran hadits, bahasa arab, sejarah keislaman dan juga aqidah akhlaq.
3. MTs (Madrasah Tsanawiyah)
MTs merupakan satuan pendidikan lanjutan dari jenjang MI atau
sederajat yang setara dengan sekolah menengah pertama dimana
didalamnya memberikan pembelajaran tentang pendidikan umum
dengan kekhasan ajaran Islam yang terdiri dari 3 tingkat. Begitupun
dengan kurikulumnya juga sama dengan sekolah menengah pertama,
tetapi untuk porsi pendidikan Islam diberikan lebih banyak daripada
sekolah umum.
4. MA (Madrasah Aliyah)
Madrasah Aliyah merupakan satuan pendidikan jenjang tertinggi
dalam lingkup Madrasah yang memiliki 3 tingkat, MA setara dengan
sekolah menengah atas, tetapi pengelolaannya dilakukan oleh
kementerian Agama. Madrasah Aliyah juga terbagi kedalam 4 jurusan
yaitu keagamaan, ilmu alam, ilmu sosial dan bahasa.
5. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama, MTs, atau
bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Menengah
Pertama atau MTs.6

6
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Madrasah,.

11
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Kondisi Objektif Lokasi PLP I
Kementerian Agama perjuangan, kelahirannya tidak dapat dipisahkan
dengan dinamika perjuangan bangsa. Pada saat bangsa Indonesia berjuang
mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan 17
agustus 1945, maka berkat usulan dari para Anggota Komite Nasional
Indonesia Pusat, agar urusan Agama tidak ditangani secara sambilan maka
dipandang perlu dibentuk Kementerian Agama, sekitar 5 bulan kemudian
tepatnya tanggal 3 Januari 1946 lahirlah Kementerian Agama dengan
Penetapan Pemerintah Nomor 1/SD Tahun 1946. Berdasarkan penetapan
Menteri Agama Nomor: 6 Tahun 1956, tanggal 1 Maret 1956 maka tanggal 3
Januari 1946 ditetapkan sebagai hari “berdirinya Kementerian Agama RI”.
Pada peringatan ulang tahun Kementerian Agama ke 34, tanggal 3 Januari 1980
peringatan tersebut diubah sebutannya menjadi “Hari Amal Bhakti
Kementerian Agama” disingkat “HAB Depag” dengan motto “IKHLAS
BERAMAL”.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk berada di Jl.
Dermojoyo No. 22 Tlp. (0358) 32175 dan fax (0358) 324071 kode Pos 64418,
dengan luas gedung 487 M2 diatas tanah dengan luas 2.580 M2 . Kementrian
Agama Nganjuk memiliki rincian sebagai berikut:
1. Visi
“Terwujudnya Pelayanan Publik Yang Humanis, Amanah, Ramah, Mudah,
Cepat, Transparan, Tanggung Jawab dan Profesional.”
2. Misi
1) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
2) Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.
3) Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan
berkualitas.
4) Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan.

12
5) Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas
dan akuntabel.
6) Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama,
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan
keagamaan.
7) Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan
terpercaya.
3. Budaya Kerja
Lima nilai budaya kerja Kementerian Agama RI adalah sebagai berikut:
a. Intregitas
b. Profesionalitas
c. Inovasi
d. Tanggungjawab
e. Keteladanan
4. Kode Etik Pegawai
1) Menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa.
2) Mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
3) Bekerja dengan jujur, adil, dan amanah.
4) Melaksanakan tugas dengan disiplin, professional, dan inovatif.
5) Setiakawan dan bertanggungjawab atas kesejahteraan KORPS.
5. Struktur Organisasi Kantor Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan KMA No: 373/2002 tentang Organsasi dan Tata kerja
Kanwil Depag Provinsi dan Kab/kota Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Nganjuk termasuk Tipologi XII A dengan susunan unit kerja
sebagai berikut :
STAF KEPEMIMPINAN KEMENAG KABUPATEN NGANJUK
TAHUN 2022
No. Nama Jabatan
H. Mohammad Afif Fauzi, S.Ag, Kepala Kankemenag
1
M.Pd.I Kabupaten Nganjuk
2 Drs. H. Gunardianto,M.Pd.I Ka. Sub Bag. Tata Usaha
3 Sumartono, A. Md. Administrasi Umum

13
4 Binti Sa’adah, S.Ag., M.Pd.I Administrasi Keuangan
5 H. Sutopo, S.Ag., M.Pd.I Kasi Pendma
6 H. Imam Mujaib, M. HI. Kasi PD. Pontren
7 H. Muksin, M.Pd.I Kasi Pais
H. Z. A. Hanif Kamalodin,S. Sos.,
8 Kasi PHU
MM.
9 H. Farid Wajdi, S.Ag., MM Kasi Bimas Islam
10 H. Moh. Zamroni Kasi Penyelenggara Syariah

6. Pembagian Tugas (Job Description)


a. Kepala Kantor
1) Bertanggung jawab kepada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Nganjuk.
2) Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan para staf di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk.
3) Menandatangani surat-surat yang masuk setelah mendapatkan
bubuhan tandatangan dari bagian tata usaha.
4) Menghimpun kegiatan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk.
b. Sub. Bagian Tata Usaha
1) Melakukan pelayanan, pembinaan. Dan bimbingan tugas pokok
seksi tata usaha.
2) Bertanggung jawab atas seksi tata usaha.
3) Melakukan penyusunan laporan kegiatan seksi tata usaha (TU).
4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala kantor
atau atasan.
c. Seksi Pendidikan Madrasah
1) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di
bidang pendidikan madrasah.
2) Melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta
pengelolaan data dan informasi di bidang RA, MI, MTs, MA, dan
MAK.

14
3) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan penyiapan pembinaan di
bidang kurikulum dan evaluasi, pendidikan dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, pengembangan potensi siswa,
kelembagaan, kerjasama, dan pengelolaan sistem, informasi
pendidikan madrasah.
4) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan
madrasah.
d. Seksi Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
1) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di
bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
2) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang
pendidikan madrasah diniyah takmiliyah, diniyah, dan
kesetaraan, pendidikan pesantren dan pendidikan al-Quran, serta
pengelolaan sistem informasi pendidikan diniyah dan pondok
pesantren.
3) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan diniyah
dan pondok pesantren.
e. Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS)
1) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang
pendidikan agama Islam.
2) Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang
pendidikan agama Islam pada pendidikan anak usia dini (PAUD),
taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar/sekolah dasar luar biasa
(SD/SDLB), sekolah menengah pertama/sekolah menengah
pertama luar biasa (SMP/SMPLB), sekolah menengah atas/sekolah
menengah atas luar biasa/sekolah menengah kejuruan
(SMA/SMALB/SMK), dan pengelolaan sistem informasi
pendidikan agama Islam.
3) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan agama
Islam.
f.Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah
1) Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang

15
penyelenggaraan haji dan umrah.
2) Penyiapan pelayanan, bimbingan dan pembinaan, di bidang
pendaftaran, dokumen, akomodasi, transportasi, perlengkapan haji,
dan pembinaan, Jemaah haji dan umrah, serta pengeloaan sistem
informasi haji dan umrah.
3) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan haji
dan umrah.
g. Seksi Bimas Islam
1) Melakukan pelayanan, pembinaan, dan bimbingan tugas pokok
seksi bimas Islam.
2) Melakukan penyusunan kegiatan pemberdayaan dan
pengembangan aturan dan perkawinan.
3) Melakukan penyusunan kegiatan pelayanan kepenghuluan.
4) Melakukan penyusunan kegiatan pelayanan hisab dan rakyat.
5) Melakukan penyusunan kegiatan bendahara menerima biaya
pencatatan NR.
6) Melakukan pelayanan penasehat perkawinan.
h. Penyelenggaraan syariah
1) Melaksanakan pelayanan dan bimbingan pengembangan MTQ
dan pembinaan sarana.
2) Melakukan pelayanan dan bimbingan kerukunan ummat
beragama.
3) Pelaksanaan pelayanan urusan publikasi dakwah dan HBI.
4) Melakukan pelayanan urusan penyuluh dan bimbingan dakwah.
5) Melakukan pelayanan urusan pemberdayaan masjid.
6) Melakukan pelayanan urusan siaran dan tamaddun.
Adapun beberapa bagian dari Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk di luar struktur organisasi yang tercantum di atas yakni
pelaksanaan umum, kepegawaian, dan keuangan. Memiliki tugas-tugas
sebagai berikut:
a. Sub Bagian Seksi Umum
1) Mengkoordinir dan mengawasi surat masuk dan surat keluar lalu

16
mendisposisikan surat msuk kemudian diarsipkan dalam catatan
berdasarkan surat.
2) Membuka dan menyortir surat-surat masuk yang bersifat rutin.
3) Meneruskan surat-surat yang sudah disortir kepada sub unit urusan
agenda/arsip.
4) Menyampaikan surat-surat yang sudah diagendakan kepada kepala
kantor/kabag seketariat dan unit-unit kerja lainnya sesuai dengan
kode yang telah ditentukan.
5) Memelihara dan mengatur pemakaian cap dinas kantor.
6) Menerima, meneliti dan mencatat semua konsep surat/ bahan-bahan
yang akan diketik.
7) Mengajukan atau menyampaikan surat-surat yang akan
ditandatagani kepada pejabat-pejabat yang bersangkutan.
8) Menyusun laporan tentang hasil pelaksanaan tugas sub bagian
umum.
9) Melakukan penyediaan penditribusian, pemeliharaan, dan usul
penghapusan perlengkapan kantor.
10)Menerima dan menyimpan ATK
11)Menghimpun peraturan perundang-uandangan, surat keputusan,
intruksi dan surat edaran.
12)Mempersiapkan buku tamu, absen pegawai serta absen rapat.
13)Menyusun data keagamaan.
14)Mencatat dan mengatur kegiatan kepala kantor.
15)Pengelolaan PTSP (Pelayana Terpadu Satu Pintu)
b. Kepegawaian.
1) Menghimpun, memlihara, peraturan pedoman atau petunjuk
pelaksanaan kepegawaian.
2) Menyusun konsep usul mutasi.
3) Menyiapkan bahan pelantikan pejabat dan penyumpahan PNS.
4) Menyusun data statistik kepegawaian dan daftar unit kepangkatan.
5) Menangani berkas guru honorer.
6) Mengelola surat tugas laporan bulanan pengawas dan guru non

17
Islam
7) Menyusun konsep KGB.
c. Sub Bagian Keuangan
1) Mengatministrasikan gaji seksi mapenda dan urais.
2) Membuat daftar pembayaran uang makan pegawai setiap bulan.
3) Menghitung dan membagikan gaji tiap pegawai ditiap-tiap seksi.
4) Melaksnakan pembukuan administrasi pajak
5) Membuat daftar gaji, lembur, dan honor pegawai.
6) Melakukan pendataan buku khas umum dan melaporkannya.
7) Bendahara pengeluaran yang dilakukan pelayanan buku khas atau
buku bank pegawai berupa tabungan atau giro bank.
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang penting dalam
pengembangan ilmu dan pemecahan akan suatu masalah. Disamping itu,
penelitian pada hakikatnya merupakan upaya dalam pencarian jawaban yang
benar dan logis atas sebuah problem atau masalah yang di dasarkan pada
empiris sehingga menjadi data terpercaya.7
Dalam melakukan penelitian di Kantor Kementerian Agama Kota
Kediri, pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan penelitian
kualitatif. Di mana penelitian kualitatif dilakukan dengan tujuan untuk
memahami suatu kejadian yang dialami oleh subjek penelitian. Seperti perilaku,
gagasan, sikap, pandangan serta permasalahan mengenai manusia yang diteliti.
Pendekatan penelitian kualitatif ini dilakukan untuk memahami persoalan yang
berkaitan pengelolaan bidang madrasah di Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Nganjuk.
Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengumpulkan data berupa kata-
kata dan gambar di lapangan dengan pengumpulan data melalui pengamatan,
wawancara, maupun dokumentasi. Peneliti menggunakan metode kualitatif
agar dapat memperoleh pengertian dan pemahaman tentang suatu hal. Menurut
Muhadjir, penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh teori-teori umum

7
Limas Dodi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2015), hal. 3.

18
sehingga peneliti dapat membangun pemahaman dan penjelasan atas perilaku
manusia sebagai makhluk sosial.8
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data sangat diperlukan
guna mendapatkan data dalam sebuah penelitian. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data sesuai dengan
apa yang diharapkan. Penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan di
dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Dari segi setting
maka data dikumpulkan dalam kondisi yang alamiah. Sementara dari segi cara
maka data diperoleh melalui pengamatan (observasi), wawancara, dan
dokumentasi.
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan suatu unsur penting dalam penelitian kualitatif.
Diperjelas dalam konsep yang sederhana yaitu merupakan sebuah proses
atau kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti untuk bisa mengetahui
kondisi, realitas lapangan penelitian. Observasi sesungguhnya dilakukan
dengan memiliki tujuan atau manfaat.
Terkait dengan penelitian tentang pengelolaan pada bidang madrasah
di Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk, diperlukan data asli sesuai
dengan pengamatan lapangan secara langsung.
2. Wawancara
Wawancara merupkan salah teknik dimana di dalamnya terdapat
proses komunikasi secara langsung antara peneliti dengan sumber data
dalam rangka menggali data yang bersifat word view untuk
mengungkapkan makna yang terkandung tentang sesuatu objek yang
diteliti.9
Dalam pendapat lain, pada sebuah penelitian sebagaimana yang
ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (L. J. Maleong, 2011: 186) adalah
mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

8
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach), 1st ed.
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018).
9
Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach), hlm. 24.

19
tuntutan, kepedulian dan lain-lain; merekontruksi, memproyeksikan,
memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini wawancara sangat diperlukan dan
dilakukan guna mendapatkan data-data terkait dengan strategi manajemen
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Nganjuk. Peneliti melakukan proses wawancara dalam
penelitian ini kepada pamong dan para karyawan yang ada di lingkup
kantor Kemenag Kabupaten Nganjuk.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang berasal
dari catatan atau karya seseorang yang sudah berlalu dimana berisi sesuatu
yang berhubungan dengan tujuan dn objek penelitian. Dokumen tersebut
dapat berupa teks tertulis, artefak, gambar, maupun foto. Untuk dokumen
secara tertulis dapat berupa sejarah kehidupan, biografi, karya tulis, dan
cerita.10
Dokumentasi merupakan suatu metode atau teknik yang digunakan
dalam penelitian kualitatif untuk mengungkapkan, mencari berbagai
informasi dari sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Dokumentasi dalam penelitian ini, merupakan sesuatu yang sangat penting
sebagai pelengkap dari metode observasi dan wawancara berupa catatan
lapangan. Dokumentasi diambil secara langsung mulai dari pengamatan
fisik, proses magang, wawancara, dan setiap kegiatan yang dilakukan saat
pengamatan.
D. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data merupakan proses menelaah dan
menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi yang sudah dikumpulkan untuk meningkatkan penelitian tentang
kasus yang diteliti.11
Dalam penelitian kualitatif proses analisis data berlangsung sebelum hingga
setelah peneliti ke lapangan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiono

10
Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan, hlm. 391.
11
Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach), hlm. 52.

20
(2008: 90) bahwa analisis telah dimulai sejak dirumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun ke lapangan dan terus berlanjut sampai penulisan hasil
penelitian.
Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni
proses mengumpulkan dan menyusun secara baik data-data yang didapatkan
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi serta berbagai bahan lain yang
tentunya berkaitan dengan pengelolaan bidang madrasah di Kementrian Agama
Kabupaten Nganjuk.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur analisis data dengan
menggunakan model dari Miles dan Huberman, yaitu melakukan reduksi data,
display data, menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh,
kemudian melakukan verifikasi data12, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Reduksi data (Data Reduction)
Reduksi data bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam
memahami data yang telah dikumpulkan. Data yang telah dikumpulkan
dari lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses
mereduksi dalam penelitian ini merupakan bagian dari analisis untuk
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan membuang yang tidak perlu
dan mengorganisir data dengan baik sehingga proses kesimpulan akhir
nanti terlaksana dengan baik.
2) Penyajian data (Data Display)
Penyajian data bertujuan untuk memudahkan dalam memahami
masalah-masalah yang diteliti, baik secara keseluruhan maupun perbagian.
3) Penarikan Kesimpulan dan Verivikasi (Conclusing Drawing Verivication)
Penarikan kesimpulan dan verifikasi dari kesimpulan awal yang
bersifat sementara kemudian diperkuat dengan bukti berikutnya.

12
Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach), hlm. 53.

21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Pengelolaan Pendidikan Pada Bidang Madrasah di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan
kepala seksi bidang Pendidikan Madrasah dan para jajarannya diperoleh
beberapa informasi mengenai standar operasional (SOP), kelembagaan,
kurikulum, dan sarana prasarana.
Di antara tugas dan fungsi bidang pendidikan madrasah yaitu:
a. Tugas
Melakukan pelayanan bimbingan teknis, pembinaan, serta
pengelolaan data dan informasi pada pendidikan madrasah mulai
dari RA, MI, MTs, dan MA.
b. Fungsi
1) Penyiap perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang
pendidikan madrasah.
2) Pelaksana pelayanan bimbingan dan pembinaan di bidang
kurikulum dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengembangan potensi siswa,
kelembagaan, kerjasama dan pengelolaan sistem informasi
pendidikan madrasah.
3) Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang madrasah.

Dalam setiap jabatan dalam bidang pendidikan madrasah memiliki


tugas dan fungsinya masing-masing. Kepala seksi pendidikan madrasah
mempunyai tugas dan fungsi yang mencangkup:

a. Tugas
Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang kurikulum
ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta supervisi dan evaluasi pada RA, MI, MTs, dan

22
Pendidikan Agama Islam pada prasekolah, sekolah umum tingkat
dasar dan menengah pertama serta sekolah umum luar biasa.
b. Fungsi
Merencanakan, menganalisis, merancang dan
mengimplementasikan pelayanan dan bimbingan dibidang
kurikulum ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta supervisi dan evaluasi pada RA, MI, MTs
dan Pendidikan Agama Islam pada prasekolah, sekolah umum
tingkat dasar dan menengah pertama serta sekolah umum luar
biasa.
c. Uraian tugas dan kegiatan
1) Memimpin pelaksanaan tugas seksi Pendma
2) Menjabarkan kebijakan teknis dibidang kurikulum,
ketenagaan dan kesiswaan, sarana dan ketatalaksanaan
serta supervisi dan evaluasi pada RA, MI, MTs dan
Pendidikan Agama Islam pada pra sekolah, sekolah umum
tingkat dasar dan menengah pertama serta sekolah umum
luar biasa.
3) Memberi pelayanan dan bimbingan yang berkaitan dengan
pengadaan sarana dan prasarana madrasah.
4) Melakukan sosialisasi tentang pedoman teknis Madrasah
Model.
5) Meningkatkan koordinasi (proaktif) dengan fohak terkait
(Pemkab, DPRD, Diknas) guna meningkatkan mutu, sarana
dan prasarana serta profesional tenaga kependidikan.
6) Kerjasama pemerintah Indonesia dengan Australia untuk
peningkatan Management Madrasah.
7) Mengadakan evaluasi belajar siswa.
8) Melaporkan kegiatan seksi Pendma ke atasan.
Sedangkan setiap seksi Pendidikan Madrasah dalam memberikan
pelayanan mengacu pada standar operasional prosedur sebagai berikut:
a. Kurikulum dan Evaluasi

23
Mempunyai tugas yaitu melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan
dibidang kurikulum dan evaluasi pada RA, MI, MTs dan MA.
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan
dibidang pendidik dan tenaga kependidikan pada RA, MI, MTs
dan MA.
c. Sarana dan Prasarana
Mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis dan pembinaan
dibidang sarana dan prasarana pada RA, MI, MTs dan MA
d. Kesiswaan
Mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis dan pembinaan
dibidang pengembangan potensi kesiswaan pada RA, MI, MTs
dan MA.
e. Kelembagaan dan Sistem Informasi
Mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan
dibidang pengembangan kelembagaan, kerja sama, serta
pengelolaan system informasi pendidikan RA, MI, MTs dan MA.
f. Mengelola keuangan DIPA Pendis

24
B. Pembahasan
1. Pengelolaan Pendidikan Pada Bidang Pendidikan Madrasah di Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan seksi bidang pendidikan
madrasah melakukan lima jenis pelayanan yang meliputi kurikulum dan
evalusi, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
kesiswaan serta kelembagaan dan sistem informasi. Pelayanan tersebut
dijalankan berdasarkan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Selama melakukan pengamatan di bidang pendidikan madrasah tidak
sedikit masalah yang dijumpai. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada
bidang pendidikan madrasah yaitu:
a. Perencanaan dan Program pada seksi Bidang Pendidikan Madrasah
Dalam pelaksanaan manajemen tidak terlepas dari fungsi
manajemen yang pertama yaitu perencanaan, sehingga seksi pendidikan
madrasah juga menerapkan hal tersebut. Program yang terdapat dan
terencana pada seksi bidang pendidikan madrasah merupakan suatu
program dasar yang menjadi tugas dan fungsi pokok pada seksi bidang
pendidikan madrasah. Tugas dan fungsi pokok utama seksi bidang
pendidikan madrasah, meliputi :
1. Menyiapkan rumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang
pendidikan madrasah.
2. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang
kurikulum, dan evaluasi, pendidikan dan tenaga kependidikan,
sarana prasarana, pengembangan potensi siswa, kelembagaan, kerja
sama, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan madrasah.
3. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan di bidang pendidikan
madrasah.
Seksi bidang pendidikan madrasah pada Kementerian agama
Kabupaten Nganjuk memfokuskan perencanaan dan programnya sesuai
dengan tugas dan fungsi pokok utama bidang pendma.
b. Pengorganisasian, Komunikasi dan Koordinasi pada seksi Bidang
Pendidikan Madrasah

25
Seksi bidang pendidikan madrasah melakukan pengorganisasian
dengan staffing atau pendelegasian wewenang dari kepala seksi kepada
bawahannya (staff). Setiap staff diberi tanggung jawab masing-masing
dengan tujuan agar para staff mampu bertanggung jawab dan pemimpin
menyerahkan kepercayaan secara penuh. Harapannya, para staff mampu
berkembang dan berinovasi, sehingga menjadi pegawai yang
profesional. Dalam hal ini, maka akan terjalin komunikasi yang baik
sehingga mendorong para staff untuk melakukan koordinasi dengan
optimal, kemudian madrasah-madrasah mampu membuat program-
program tahunan yang disesuaikan dengan fungsi manajemen.
Staff seksi bidang pendidikan madrasah melakukan koordinasi
dengan berperan dalam pekerjaan-pekerjaan yang ada. Staff melakukan
pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Apabila dalam salah satu tugas staff mengalami kesulitan, maka staff
lainnya berperan dalam memberikan bantuan. Sehingga koordinasi yang
dimunculkan menekankan solidaritas kerja tim yang baik dalam usaha
mencapai tujuan.
c. Pengawasan dan Pengendalian dalam Seksi Bidang Pendma
Pengawasan dan pengendalian merupakan fungsi manajemen
yang tidak bisa dilupakan. Dalam seksi bidang pendidikan madrasah
pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, kepala seksi melakukan
controlling terhadap setiap pekerjaan para staff. Kegiatan yang
dilakukan dengan menanyakan adakah permasalahan yang terjadi.
Motivasi merupakan hal yang wajib dilakukan pada kegiatan
manajemen. Bentuk motivasi yang diberikan terhadap kerja tim yaitu
menanamkan pemikiran bahwa bekerja merupakan bagian dari ibadah.
Hal ini dilakukan agar setiap kegiatan berjalan dengan maksimal serta
mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
d. Audit dan Evaluasi dalam Seksi Bidang Pendidikan Madrasah
Evaluasi merupakan fungsi akhir dalam manajemen. Pada seksi
bidang pendidikan madrasah Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk
melakukan evaluasi seketika kegiatan yang dilaksanakan telah selesai.

26
Evaluasi dilakukan tanpa menunggu waktu lama. Evaluasi bertujuan
untuk memberi koreksi terhadap kegiatan tersebut. Sehingga akan
ditemukan solusi terhadap masalah-masalah yang muncul pada kegiatan
tersebut. Kemudian agar program-program selanjutnya dapat berjalan
lebih baik.
e. Laporan Pertanggung Jawaban Seksi Bidang Pendidikan Madrasah
Laporan pertanggung jawaban merupakan kegiatan transparansi
terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan. Hal ini bertujuan dalam
memberikan kepercayaan terhadap pemimpin bahwa tugas pokok dan
fungsi yang dikerjakan oleh staff tersampaikan. Seluruh kondisi
kegiatan dilaporkan apa adanya. Terlaksana ataupun tidaknya
merupakan hal yang wajib dilaporkan, sekaligus alasan mendukung.
Seksi bidang pendidikan madrasah Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk melakukan laporan pertanggung jawaban dalam dua bentuk,
yaitu :
1. Laporan pertanggung jawaban terhadap anggaran pada seksi bidang
pendidikan madrasah dilakukan setiap tahun.
2. Laporan pertanggung jawaban terhadap kegiatan yang dikerjakan
pada seksi bidan pendidikan madrasah dilakukan setiap selesai
kegiatan.

27
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik Latihan Profesi merupakan suatu kegiatan yang wajib harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa yang berada di jenjang strata 1 dalam
menjalankan masa studinya. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan juga
ilmu pengetahuan yang semakin berkembang dengan pesat, khususnya dalam
hal mengelola pendidikan, maka mahasiswa dituntut untuk selalu memiliki
semangat belajar, etos kerja, serta memiliki suatu keahlian atau ketrampilan
agar mampu bersaing dalam dunia kerja. Dilaksanakannya Praktik Latihan
Profesi 1 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, dari praktik ini
diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang
manajerial serta untuk melatih mahasiswa mampu menerapkan teori
manajemen pendidikan, perencanaan pendidikan, kebijakan pendidikan, dan
kepemimpinan serta pengawasan pendidikan dalam proses pengelolaan
pendidikan di lingkungan perkantoran yang menangani pendidikan. Praktik ini
juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan memahami
serta menghayati seluk-beluk lembaga dengan segenap permasalahannya baik
yang terkait kegiatan manajerial dan pengelolaan kelembagaan. Kegiatan PLP
1 pada dasarnya adalah untuk membandingkan antara teori yang diterima
selama perkuliahan dan kenyataan yang ada di lapangan. Selama pelaksanaan
PLP 1 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, kami mendapatkan
banyak pengalaman dan juga pengetahuan yang mungkin belum didapatkan di
bangku perkuliahan. Dengan kesimpulan sebagai berikut :
a. Mahasiswa memperoleh suatu pengalaman baru terjun secara langsung,
dengan kegiagiatan kegiatan yang diberikn oleh staff yang ditempati
dimana mahasiswa dapat ikut aktif memberikan gagasan serta ide
kreatifnya dalam suatu pekerjaan seperti mengindentifikasi, menelaah serta
melakukan evaluasi terkait suatu permasalahan atau tantangan yang ada
dalam suatu pekerjaan. Hal tersebut dapat menambah skill dan
meningkatkan kemampuan bekerja.

28
b. Mahasiswa memperoleh ilmu baru mengenai hal – hal yang berkaitan
dengan sumberdaya manusia, manajemen waktu, suatu target sasaran
dan juga mengenai keefektifan suatu pekerjaan khususnya terkait
dengan pengelolaan pendidikan madrasah.
c. Mahasiswa memperoleh pengalaman dimana dapat mempraktikan teori
yang telah didapatkan selama perkuliahan secara langsung ditempat
kerja.
d. Mahasiswa mengenal suatu kebersamaan, kerja sama, attitude kerja,
dan juga menciptakan suatu suasana kerja yang nyaman untuk seluruh
anggota yang memiliki satu tujuan.
B. Saran
Berdasarkan data dan kesimpulan di atas dalam rangka untuk
meningkatkan mutu dan kualitas sumberdaya serta wawasan mahasiswa,
instansi perguruan tinggi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk.
Berikut saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi referensi
dan juga bahan pertimbangan dalam hal mengoptimalkan kegiatan PLP dan
juga operasional Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk agar
memberikan pelayanan yang semakin baik, yaitu :
1. Bagi Mahasiswa :
a. Mempersiapkan dengan matang sebelum mengikuti kegiatan PLP 1
agar saat terjun langsung di lapangan kerja untuk praktik diperlukan
berbagai macam persiapan seperti kondisi badan yang sehat,
pengetahuan dasar mengenai tempat kerja, dan etos kerja yang baik.
b. Menaati seluruh ketentuan PLP 1 yang telah dibuat oleh pihak
perguruan tinggi dan juga ketentuan yang ada di tempat kerja termasuk
menjaga nama baik.
c. Memanfatkan waktu PLP 1 dengan sebaik – baiknya, menggali ilmu
sebanyak mungkin, menjadikan wadah sebagai upaya meningkatkan
kompetensi dan profesionalitas dalam dunia kerja.
2. Bagi Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk :
a. Selalu konsisten dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan dan SOP yang telah ditetapkan.

29
b. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta suasana
lingkungan kerja yang nyaman agar pegawai dan karyawan dapat
bekerja secara optimal.
c. Untuk pihak perguruan tinggi harus mampu memberikan edukasi
dan pembekal an secara jelas dan optimal terkait PLP 1 kepada
mahasiswa yang akan melakukan kegiatan PLP 1 agar tidak
menimbulkan kebingungan, dan permasalahan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Dodi, Limas. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2015.


Hambali, Muh, and Mu’alimin. Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer. Edited
by Rusdianto. 1st ed. Yogyakarta: IRCiSoD, 2020.
Rukajat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach).
1st ed. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018.
Sulistyorini, and Fathurrohman. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Kalimedia, 2016.
Yusuf, A Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian
Gabungan. 4th ed. Jakarta: KENCANA, 2017.
“Bidang Pendidikan Madrasah.” Accessed February 18, 2022.
https://madrasahjatim.

31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KEGIATAN
OBSERVASI KELEMBAGAAN

Nama Mahasiswa : Muhammad Khoirunni’am


Tempat Observasi : Kantor Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk

1. Observasi Fisik
a. Keadaan Lokasi
Lokasi adalah tempat perusahaan atau sebuah lembaga beroperasi
serta melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang ataupun jasa. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Kantor Kementerian Agama Kab.
Nganjuk berlokasi di Jl. Dermojoyo No. 22, Payaman, Kecamatan
Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Lokasi tersebut dapat
dikatakan sebagai sebuah lokasi yang sangat strategis sebab berada di pusat
kota serta berjajar dengan kantor pemerintahan lainnya seperi kantor
Kejaksaan Negeri Kabupaten Nganjuk, Kantor Pengadilan Negeri
Kabupaten Nganjuk, kantor pertanahan, serta Dinas Pendidikan Kabupaten
Nganjuk.
b. Keadaan Gedung
Gedung adalah bangunan yang dimiliki oleh suatu perusahaan
maupun instansi lembaga sebagai tempat untuk menjalankan tindakan-
tindakan guna untuk melangsungkan kegiatannya. Di kantor Kementrian
Agama Kabupaten Nganjuk sendiri memiliki gedung yangcukup bagus dan
kokoh. Kondisi kantor yang memiliki luas yang cukup besar, membuat
suasana di kantor menjadi kondusif dan nyaman ketika melakukan
pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya pelayanan terpadu
satu pintu (PTSP) yang diletakkan di sisi gedung yang paling depan dapat
lebih mempermudah masyarakat ketika ingin memperoleh layanan atau
informasi dari kantor.

32
c. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dapat dikatakan sebagai suatu kebutuhan yang
vital untuk menunjang kebutuhan suatu perusahaan ataupun instansi
lembaga dalam menjalankan kegiatannya. Sarana dan prasarana di kantor
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk dapat dikatakan sudah sangat
memadai. Hal ini dibuktikan dengan adanya ruang kantor per seksi bidang
yang nyaman dan cukup luas, lapangan yang cukup luas untuk menjalankan
kegiatan apel pagi setiap hari dan juga untuk menjalankan aktivitas olahraga
senam di hari Jum’at. Selain itu, adanya musholla, tempat parkir, serta aula
yang cukup luas dan bersih juga menambah kenyamanan selama berada di
kantor kementerian Agama Kabupaten Nganjuk.
Dalam menjalankan kegiatan kantor sehari-hari serta untuk
menunjang kearsipan per seksi bidang, dalam setiap ruangan sudah
dilengkapi alat-alat penunjang seperti computer, scanner, print, AC ataupun
kipas angin, kamera untuk memudahkan pendaftaran calon jamaah haji, dan
juga ruang Gudang per seksi bidang untuk mencegah kerancuan dalam
pengarsipan. Serta CCTV di tempat yang mudah dijangkau dalam
pengamatan kalau ada yang mencurigai, agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan.
d. Keadaan Personalia
Personalia adalah kumpulan kegiatan didalam semua organisasi
dengan tujuan mempengaruhi efektivitas sumber daya manusia dan
organisasi. Pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk keadaan
personalia cukup bagus mulai dari antara pegawai dengan pegawai, atasan
dengan pegawai, dan juga sebaliknya. Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk pengadaan pegawai melalui pendaftaran CPNS yang di tentukan
oleh pusat, dan untuk mengembangkan atau meningkatkan keahlian di
Kementerian Agama diberikan pengarahan maupun pembinaan dari pusat
ataupun KANWIL Provinsi. Selain itu, juga menerapkan pemeliharaan pada
setiap karyawan mulai dengan memberikan kenyamanan, keamanan,
hiburan berupa liburan bersama maupun dengan mengadakan acara-acara

33
seperti bersepeda bersama, dan lainnya. Di dalam kantor Kementerian
Agama Kabupaten Nganjuk terdapat +- 240 pegawai.
e. Penataan Ruang Kerja
Tata ruang kantor atau kerja adalah pengaturan perabotan mesin, dan
sebagainya didalam ruang yang tersedia. Pada penataan ruang kerja
terdapat beberapa asas pokok dalam penataan ruang yaitu: asas jarak
terpendek, asas rangkaian kerja, dan asas penggunaan segenap ruangan.
Pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk sudah menerapkan asas-asas
tersebut mulai dari asas jarak pendek yaitu menata letak kerja dengan jarak
antar meja tidak terlalu lebar yang dapat mempermudah pergerakan antar
pegawai dan mempersingkat waktu, asas rangkaian kerja yaitu penataan
para pegawai dan pekerjaan menurut pekerjaannya agar mempermudah
dalam pekerjaan setiap bidang yang dinaunginya, dan di Kementerian
Agama KabupatenNganjuk juga menerapkan penggunaan segenap ruangan
yaitu tidak ada ruangan yang tidak dimanfaatkan, adapun ruangan kosong
dimanfaatkan sebagai gudang ataupun digunakan sebagai ruang untuk
menyimpan peralatan kebersihan.
Pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk tata ruangnya
menggunakan tata ruang terbuka yaitu dalam susunan ruangan yang
digunakan untuk ruangan bekerja per seksi bidang tidak dipisahkan atau
tidak menggunakan penyekat hanya saja di beberapa ruangan seksi bidang
terdapat penyekat kaca untuk memberi batas ruangan pegawai dengan
ruangan kepala seksi bidang.
2. Observasi Tata Kerja
a. Struktur Organisasi Tata Kerja
Berdasarkan peraturan Menteri Agama RI Nomor 13 Tahun 2012
tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Kementrian Agama, pada
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk sudah menerapkan ilmu
manajemen yaitu adanya pengorganisasian dimana setiap seksi bidang
diberikan tugas masing-masing sehingga tata kerja kantor tersebut akan
lebih terarah.

34
Kantor Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk memiliki struktur
organisasi sebagai berikut:

STAF KEPEMIMPINAN KEMENAG KABUPATEN NGANJUK


TAHUN 2022
No. Nama Jabatan
H. Mohammad Afif Fauzi, S.Ag, Kepala Kankemenag
1
M.Pd.I Kabupaten Nganjuk
2 Drs. H. Gunardianto,M.Pd.I Ka. Sub Bag. Tata Usaha
3 Sumartono, A. Md. Administrasi Umum
4 Binti Sa’adah, S.Ag., M.Pd.I Administrasi Keuangan
5 H. Sutopo, S.Ag., M.Pd.I Kasi Pendma
6 H. Imam Mujaib, M. HI. Kasi PD. Pontren
7 H. Muksin, M.Pd.I Kasi Pais
H. Z. A. Hanif Kamalodin,S. Sos.,
8 Kasi PHU
MM.
9 H. Farid Wajdi, S.Ag., MM Kasi Bimas Islam
10 H. Moh. Zamroni Kasi Penyelenggara Syariah

b. Program Kerja Lembaga


Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk mempunyai tugas
melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah
kabupaten/kota berdasarkan kebijakan kepala kantor wilayah kementerian
agama provinsi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Program kerja lembaga berasal dari rencana strategi (RENSTRA) 4
tahunan yang berasal dari kementerian agama pusat yang kemudian dibagi
menjadi program dalam satu tahun kerja serta disesuaikan dengan visi dan
misi kantor yang kemudian disusun menjadi Daftar Isian Perencanaan
Anggaran (DIPA). Secara umum, program kerja lembaga di kantor
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi beberapa seksi
ruang lingkup yaitu sebagai berikut :

35
1) Sekjend : menaungi bidang kepegawaian, urusan umum,barang milik
negara, humas, dan KUB (Kerukunan Umat Beragama).
2) Pendis : Menaungi PENDMA (bidang sekolah mulai dari tingkat RA
sampai dengan MA), PD. PONTREN (urusan bidang pondok pesantren,
madin takmiliyah dan madrasah ula, wustho, ulya, kejar paket A,B, C
dan juga TPQ).
3) Bimas Islam : menaungi urusan KUA dan penyelenggara wakaf dan
zakat.
4) PHU : menaungi urusan haji dan umroh mulai dari pendaftaran haji,
pembatalan haju, pemberangkatan dan pemulangan haji, serta
rekomendasi paspor umroh.
5) Pelayanan agama non Islam.
c. Pelaksanaan Program
Dalam melaksanakan program kerja lembaga, pada kantor
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk menjalankan program layanan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing per bidang bagian,
yaitu :
1) Sub bagian tata usaha
a. Permohonan rohaniawan/ pembaca do’a
b. Permohonan rekomendasi/persetujuan penelitian mahasiswa
c. Permintaan rincian gaji pns
d. Permohonan pinjaman bank
e. Permohonan rekomendasi kegiatan keagamaan
f. Permohonan audiensi/keterangan
g. Permohonan magang/ppl/pkl mahasiswa
h. Kenaikan gaji berkala
i. Pensiun
j. Kartu pegawai
k. Izin cuti
l. Mutasi pegawai.
2) Seksi Pendidikan Madrasah
a. Permohonan surat izin pendirian dan operasional madrasah

36
b. Permohonan surat rekomendasi pindah sekolah
c. Legalisir ijazah
d. Permohonan rekomendasi izin penelitian.
3) Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam
a. Permohonan surat izin pendirian operasional TPQ, madin
takmiliyah, dan pondok pesantren
b. Permohonan surat rekomendasi bantuan
c. Legalisir ijazah
d. Permohonan surat keterangan pengganti ijazah karena
kerusakan ijazah.
4) Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh
a. Pendaftaran haji
b. Pengumpulan lembar pelunasan
c. Rekam paspor umroh
d. Pembatalan haji.
5) Seksi Bimas Islam
a. Permohonan program pendirian masjid / musholla
b. Konsultasi- konsultasi (produk halal, pernikahan, dll)
c. Laporan dari KUA.
d. Iklim Kerja Antar Personalia
Iklim kerja adalah gambaran suatu kualitas, suasana dan karakter
yang terlihat pada norma dan nilai, hubungan interpersonal, struktur
organisasi, ikatan positif dengan lembaga dan lingkungan fisik yang ada di
lembaga tempat pegawai bertugas. Pada Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk iklim kerja bisa dikatakan baik mulai dari suasana, ruangan kerja,
sampai dengan ruang tunggunya pun juga sudah baik. Pada struktur
organisasi kantor juga sudah tertata dengan baik mulai dari kepala sampai
kepada bawahan sudah tertata dan sesuai dengan tugas yang diberikan, serta
pada hubungan interpersonal sangat kuat pada kantor kementerian agama
setiap pegawai saling membantu bukan hanya satu bidang akan tetapi juga
dengan antar bidang.
e. Hasil yang Dicapai

37
Dari pelaksanaan diatas hasil yang dicapai juga sudah baik karena
setiap apa yang dilaksanakan oleh kementerian agama KabupatenNganjuk
mengutamakan kepuasan masyarakat atau lembaga yang dinaunginya.
Contoh dari hasil pelaksanaanya yaitu pada bidang pendidikan pesantren
telah berhasil menyelesaikan +- 400 perpanjangan IJOB madin serta telah
berhasil membuat +- 450 piagam operasional TPQ.
f. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi adalah pengukuran dan perbaikan dalam kegiatan yang
dilaksanakan, seperti membandingkan hasil kegiatan yang sudah dikerjakan
dengan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Tujuannya agar
rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
dapat terselenggarakan. Pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk
dalam pengevaluasian dilihat dari tujuan awal atau tugas yang diberikan
pada setiap program dengan yang dikerjakan sekarang atau dengan hasil
yang terlaksana. Ketika terdapat ketidaksesuaian dengan tujuan awal
dilakukanlah perbaikan dengan menyesuaikan dengan tujuan awal yang
sesuai dengan undang-undang yang menjadi dasaran.
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan di kantor
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk secara internal dilakukan oleh
Kepala sub bagian dan juga dilakukan oleh Kepala Seksi sebagai pengawas.
Sedangkan secara keseluruhan, pengawasan serta audit eksternal diawasi
langsung oleh pusat melalui inspektorat jenderal dan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK).
g. Program Pengembangan
Pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk program
pengembangannya dengan pengembangan pada sarana prasarana.
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk senantiasa berusaha
mengembangkan dan memperbaiki sarana dan prasarana yang dibutuhkan
pegawai, misalnya adalah renovasi tempat kerja yang nyaman.
Selain pengembangan sarana prasarana, Kementerian Agama
Kabupaten Nganjuk juga mengembangkan program pelayanan.
Pengembangan pelayanan pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk

38
sangat penting terutama pada saat ini menggunakan sistem satu pintu. Oleh
karena itu Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk berusaha dalam
mengembangkan sistem pelayanan untuk kepuasan stakeholder, yaitu
dengan memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pegawai pelayanan
satu pintu agar mempermudah dalam pelaksanaanya.

Kediri, 25 Februari 2022


Mahasiswa,

Muhammad Khoirunni’am
NIM. 932407218

39
Lampiran 2
HASIL OBSERVASI KELEMBAGAAN

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam


Kelompok : PLP 1 Kantor Kemenag Kab. Nganjuk
Nama Mahasiswa : Muhammad Khoirunni’am
Dosen Pembimbing : Nur Khamidah, S. S., M. Hum
Lembaga Tempat Praktik : Kantor Kementrian Agama Kab. Nganjuk
Pembimbing di Lembaga : Mochamad Sholehudin

HASIL OBSERVASI KELEMBAGAAN DI KANTOR KEMENTRIAN


AGAMA KABUPATEN NGANJUK

1. Permasalahan (isu strategis) yang perlu ditangani dan rasionalnya


2. Analisis permasalahan
a. Deskripsi permasalahan
b. Tinjauan manajemen (teoritis dan praktis)
c. Urgensi permasalahan
3. Identifikasi alternatif pemecahan masalah
4. Mekanisme atau prosedur implementasi alternatif pemecahan masalah yang
dipilih
a. Model implementasi
b. Mekanisme atau prosedur implementasi
5. Evaluasi dan tindak lanjut.

Hasil Observasi
1. Permasalahan (isu strategis) yang perlu ditangani dan rasionalnya
Pada saat ini semakin banyak sekolah yang mulai berkembang dan
mulai banyaknya pendirian madrasah terutama pada lingkup Kementerian
Agama, termasuk pada Kementerian agama Kabupaten Nganjuk yang pada saat
ini sudah mencapai 407 lembaga yang diurus mulai dari RA,MI, MTs, MA.

40
Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk dalam pelaksanaan admistrasi
dan pembagian tugas setiap bidang sudah cukup baik. Akan tetapi dengan data
407 lembaga yang di nauingi kurang dari 10 pegawai yang mengurus pada
bidang PENDMA (Pendidikan Madrasah) Kementerian Agama hanya
berjumlah 7 orang. Dibandingkan dengan KEMENDIKBUD (Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan) yang mana pegawainya lebih banyak
dibandingkan dengan Kementerian Agama. Dengan perbandingan begitu
banyak antara pegawai dan jumlah lembaga maka akan menjadikan pekerjaan
yang lebih ekstra dalam melaksanakan tugas dan dalam penyelesaian
permasalahan karena satu orang menaungi dalam lingkup lembagayang sangat
banyak. Jadi dengan jumlah sumber daya manusia tersebut mengakibatkan
terjadi masalah pelayanan yang kurang nyaman dan puas sehingga tugas itu
keteteran dan kekurangan sumber daya manusia untuk membantu satu sama
lain.
2. Analisis permasalahan
a. Deskripsi permasalahan
Analisis masalah adalah kajian sementara untuk mengetahui
penyebab timbulnya masalah, serta alternatif pemecahan masalah tersebut.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yaitu proses menemukan bukti-bukti
adanya masalah dengan memaparkan apa yang ideal dan faktual. Beranjak
dari latar belakang yang telah dibahas tadi peneliti mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan, yaitu tentang
kurangnya tenaga kerja untuk mengurus kelembagaan yang ada di bawah
naungan Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan
kelembagaan yang dinaungi oleh KEMENDIKBUD yang mana
pegawainya lebih banyak dibandingkan dengan yang ada Kementerian
Agama.
b. Tinjauan manajemen (teoritis dan praktis)
Pada Manajemen tenaga kerja diterangkan bahwa kegunaan dari
adanya manajemen yaitu untuk medayagunakan pembinaan, pengaturan,
pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja. Manajemen sendiri adalah
usaha pengelolaan sebuah lembaga didalamnya merupakan kerja sama

41
antara beberapa orang dengan cara menyiasati sumber daya yang ada.
Adapun kajian teori dari para ahli :
a. Stooner berpendapat manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengearahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan pengguna sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar dapat mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
b. Siagian berpendapat oganisasi adalah kemampuan keterampilan untuk
memperoleh suatu hasil dalam rangka untuk mencapai tujuan.13
Maka dapat disimpulkan bahwasannya manajemen tenaga kerja
adalah pengelolaan tenaga kerja mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengaraan dan pengawasan usaha-usaha yangdapat memperoleh suatu asil
dalam rangka mencapai sebuah tujuan.
c. Urgensi permasalahan
Pada lembaga pendidikan yang bernaungan di Kementrian Agama
mulai berkembang sangat pesat ini dengan total pada saat ini 730 lembaga
di seluruh Kabupaten Nganjuk maka bisa disebut sebagai permasalahan
yang perlu di perhatikan ketika yang mengurus hanya dilakukan oleh kurang
lebih 10 orang. Akan tetapi pada Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk
telah menerapkan manajemen tenaga kerja dengan baik karena setiap orang
diberikan tugas masing-masing yang berfungsi mempermudah dalam
penyelesaian permasalahan.
Dalam segi tanggung jawab disetiap personilnya harus lebih
ditingkat lagi. Melihat dari pengamatan selama disini ternyata masih ada
beberapa orang yang masih kurang dengan tanggung jawab pekerjaan yang
diberi amanah oleh pemerintah bahwa akan bertanggung jawab dengan
pekerjaan yang dimilikinya. Bertanggung jawab disini dimaksud jangan
meninggalkan pekerjaan dengan sesuka hati ketika belum masuk jam
istirahat. Selalu menerima pekerjaan tambahan.
3. Identifikasi alternatif pemecahan masalah
Alternatif pemecahan masalah adalah pilihan yang terdiri dari beberapa
rumusan yang dapat dijadikan sebagai sebuah solusi bagi permasalahan yang

13
Sulistyorini and Fathurrohman, Manajemen Pendidikan Islam (Yogyakarta: Kalimedia, 2016).

42
tengah dihadapi. Alternatif pemecahan masalah seringkali disebut dengan
alternatif solusi.
Masalah merupakan sebuah hal yang akan selalu muncul di dalam
kehidupan, terutama pada lembaga atau kantor akan tetapi setiap permasalahan
pasti mempunyai solusi masing-masing. Setiap orang atau lembaga/kantor
memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam melaksanakan sebua masalah
dan hal itu sangat tergantung pada pola pikir dan kemampuan seorang
pemimpin untuk menganalisa dan memilih sebuah jalam penyelesaian yang
terbaik bagi masalah tersebut.
Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam membuat sebuah
alternatif penyelesaian masalah yaitu dengan metode yang ada di manajemen
yaitu dengan planning, organizing, actuating, and controlling. Dengan
menerapkan 4 hal tersebut dapat menjadi alternatif dalam pemecahan masalah.
4. Mekanisme atau prosedur implementasi alternatif pemecahan masalah yang
dipilih
c. Model implementasi
Pada permasalahan ini menggunakan model yang sesuaidengan ilmu
manajemen yang sering disebut POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling) dengan menerapkan ilmu manajemen menjadi alternatif dalam
pemecahan masalah yang dihadapi pada lembaga atau kantor.
d. Mekanisme atau prosedur implementasi
Pada permasalahan ini menggunakan 4 hal yang ada di ilmu
manajemen yaitu:
a. Planning yaitu susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur
untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu.
Jadi dengan perencanaan maka dalam pemecahan masalah agar lebih
teratur. Pada perencanaan sendiri merupakan langkah awal dalam
proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi ke
depan. Dalam melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus
dilakukan ketika terdapat permasalahan yaitu melakukan rencana,
dalam melakukan rencana harus memperhatikan tujuan organisasi. Pada
Kementrian Agama sudah menerapkan hal tersebut dalam memecahkan

43
masalah yaitu merencanakan apa yang seharusnya dilakukan agar tidak
terjadinya permasalhan lagi dan meminimalisir permasalahan.
b. Organizing (Pengorganisasian) yaitu kegiatan pembagian tugas pada
orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan
kompetensi SDM yang dimiliki. Pada kementerian agama Kabupaten
Nganjuk sudah menerapkan ilmu ini untuk mempermudah dalam
melakukan kegiatan seperti dalam pengurusan kurikulum, kesiswaan,
sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, tata persuratan.
Dengan melakukan hal tersebut dapat meminimalisir permasalahan
meskipun banyak lembaga yang dilakukan karena banyaknya pegawai
tanpa adanya struktural yang baik akan menjadi permasalahan baru
sedangkan pegawai yang kurang banyak tidak juga menjadi
permasalahan jika di atur dengan baik.
c. Actuating (Penggerakan) yaitu pelaksanaan kerja pada organisasi yang
setiap orang yang diberikan tugas dan diberi tanggung jawab. Tanpa
adanya penggerakan atau pelaksanaan tidak akan berjalan pada
perencanaan dan pengorganisasiannya. Pada Kementerian Agama
Kabupaten Nganjuk sudah menerapakan terutama pada bidang
PENDMA yang mengurus lembaga di Kabupaten Nganjuk. Pelaksanaan
yang dilakukan sesuai dengan jobdis yang diberikan.
d. Controlling (Pengendalian atau pengawasan) yaitu mengawasi sehingga
bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang
dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud
pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pada Kementerian Agama
Kabupaten Nganjuk pada bidang PENDMA pengawasan dilakukan oleh
pengawas pendma sendiri. Kasi pendma bertugas mengontrol agar kerja
yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang dicapai dan permasalahan
yang dihadapi.
5. Evaluasi dan tindak lanjut
Evaluasi adalah pengukuran dan perbaikan dalam kegiatan yang
dilaksanakan, seperti membandingkan hasil-hasil kegiatan yang dibuat.

44
Tujuannya agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan dapat terselenggarakan.
Dengan melakukan ilmu manajemen yang telah dijelaskan diatas yaitu
Planning, Organizing, Actuating, Controlling maka akan mempermudah dalam
penyelesaian masalah dan menghindari permasalahan. Dengan menerapkan
ilmu manajemen juga menjadi salah satu alternatif dalam pemecahan masalah.
Dan dengan melakukan evaluasi dapat memperbaiki setiap tahun atau untuk
masa yang akan datang.

45
Lampiran 3
Dokumentasi Kegiatan

Gb. 1 (Pembukaan Magang) Gb. 2 (Pelaksanaan Kegiatan Magang)

Gb. 3 (Pelaksanaan Kegiatan Magang) Gb. 4 (Pelaksanaan Kegiatan Magang)

Gb. 5 (Pelaksanaan Kegiatan Magang) Gb. 6 (Pelaksanaan Kegiatan Magang)

Gb. 8 (Penutupan Magang: Penyerahan


Kenang-kenangan
Gb. 7 (Penutupan Magang)

46
Lampiran 4
Penilaian Orientasi
PENILAIAN ORIENTASI PLP I PRODI

Aspek yang dinilai


No NIM Nama Jur/ Kehadiran Penguasaan Skor
Mahasiswa Prodi (mak. 40) (mak. 60) Total

1 MPI
2 MPI

3 MPI

4 MPI

5 MPI

6 MPI

7 MPI

8 MPI

9 MPI

Kediri, 25 Februari 2022


Penilai/Dosen Pembimbing,

Nur Khamidah, S. S., M. Hum


NIP. 2007 118601

47
Lampiran 5
Penilaian Persiapan Praktik Pengelolaan Pendidikan

PENILAIAN PERSIAPAN PRAKTIK


PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Nama Mahasiswa : Muhammad Khoirunni’am
Nomor Induk Mahasiswa : 932407218
Fakultas/Program Studi : Tarbiyah/Manajemen Pendidikan Islam
Petunjuk: Berilah skor pada butir-butir persiapan praktik pengelolaan pendidikan
PLP I dengan cara melingkari angka (1, 2, 3, 4, 5) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan kriteria sebagai berikut:
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik
5 = sangat baik

No Skor
Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1 Permasalahan (isue strategis)
2 Analisis (deskripsi & tinjauan Manajemen Pendidikan)
3 Identifikasi alternatif pemecahan masalah
4 Mekanisme/prosedur/ Langkah-langkah Pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
5 Evaluasi dan tindak lanjut
JUMLAH SKOR MAKSIMAL 25

Skor Perolehan
Nilai Akhir = X 100 = Kediri, 25 Februari 2022
Skor Maksimal
Penilai/Dosen Pembimbing,

Nur Khamidah, S. S., M. Hum


NIP. 2007 118601

48
Lampiran 6
Penilaian Presentasi Laporan PLP 1

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI LAPORAN PLP I


(Dengan Model Presentasi Andragogi)

Nama : Muhammad Khoirunni’am


Lembaga : Kantor Kementrian Agama Kabupaten Nganjuk
Petunjuk
Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan Duskusi/Simulasi dengan cara melingkari
angka (1, 2, 3, 4, 5) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kriteriasebagai berikut:
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik, 5 = sangat baik
NO INDIKATOR/ ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PRESENTASI
1 Memeriksa kesiapan peserta (anggota praktik) 1 2 3 4 5
2 Menunjukkan urgensi pembahasan 1 2 3 4 5
II KEGIATAN INTI PEMAPARAN
MATERI: Penguasaan materi bidang
manajerial/pengelolaan kependidikan
Menunjukkan penguasaan terhadap permasalahan(isu
3 1 2 3 4 5
strategis)
Melakukan analisis permasalahan : deskripsi,
4 1 2 3 4 5
tinjauan manajemen pendidikan
Menyampaikan identifikasi alternatif pemecahan
5 1 2 3 4 5
masalah
Melakukan prosedur/mekanisme/ langkah-langkah
6 1 2 3 4 5
pemecahan masalah
7 Melaksanakan evaluasi dan rencana tindak lanjut 1 2 3 4 5
III PENDEKATAN/STRATEGI ANDRAGOGI
8 Melibatkan audiensi dalam pembahasan 1 2 3 4 5
9 Melaksanakan pembahasan secara sistematis, kritis
1 2 3 4 5
dan runtut
Melaksanakan pembahasan sesuai dengan alokasi
10 1 2 3 4 5
waktu yang direncanakan
Jumlah Skor Maksimal 50 (lima puluh)

49
Skor Perolehan
Nilai Akhir = Skor Maksimal X 100 =

Catatan:

Kediri, 25 Februari 2022


Penilai/Dosen Pembimbing,

Nur Khamidah, S. S., M. Hum


NIP. 2007 118601

50
Lampiran 7
Penilaian Kompetensi Personal dan Sosial (Untuk Intansi Tempat PLP I)

LEMBAR PENILAIAN
KOMPETENSI PERSONAL DAN SOSIAL

Nama Mahasiswa : Muhammad Khorunni’am


Nomor Induk Mahasiswa : 932407218
Fakultas/ Program Studi : Tarbiyah/Manajemen Pendidikan Islam
Kompetensi Sosial
No. Aspek yang Dinilai dan Personal

1 2 3 4 5
1 Kedisiplinan
Rasa tanggung jawab melakukan praktik latihan profesi
2
Kesungguhan melakukan praktik latihan profesi
3
Partisipasi dalam kegiatan praktik latihan profesi
4
Ketepatan waktu (kehadiran, penyelesaian tugas)
5
Kemampuan bekerja sama dengan sesama praktikan
6
7 Kerapian berpakaian
Minat dan perhatian dalam melakukan praktik latihan
8
profesi
9 Kesopanan
Kesungguhan memperbaiki kesalahan/kekurangan selama
10 melaksanakan Praktik Latihan Profesi
Skor Total
Skor Maksimal 50 (Lima Puluh)

Skor Perolehan Kediri, 25 Februari 2022


Nilai Akhir = X 100=
Skor Maksimal
Penilai/Dosen Pembimbing,

Nur Khamidah, S. S., M. Hum


NIP. 2007 118601

51
Lampiran 8
Penilaian Kompetensi Kepribadian dan Sosial (Teman Sejawat)

PENILAIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL


Petunjuk:
Lakukan penilaian terhadap teman-teman saudara dalam kelompok Non Teaching
Experience dengan cara sebagai berikut:
1. Tulislah nama-nama teman saudara dalam kolom tabel bagian
atas sesuainomor urut presensi dalam kelompok
2. Pada urutan nomor anda, nama saudara tidak perlu ditulis dan dinilai
3. Unsur yang dinilai mencakup 10 komponen sebagaimana tertera dalam tabel
4. Penilaian menggunakan skor 0-100 untuk masing-masing komponen
5. Hitunglah rata-rata skor pada kolom paling bawah dengan
rumus Total skordibagi 10
6. Penilaian dilakukan sendiri oleh masing-masing peserta (tidak
diperkenankan bekerjasama).

Nomor dan Nama Peserta dalam kelompok

N Aspek yang
o dinilai

1 Kedisplinan
(Taat tata
tertib)
2 Penampilan
(kerapian)
3 Kesantunan
berperilaku
4 Kerjasama
5 Kemampuan \
berkomunik
asi
6 Komitmen
7 Keteladanan
8 Semangat
9 Empati
(tenggang
rasa)
10 Tanggung
jawab

52
*Rerata = Skor
total
10
*Skor maksimal
100 (seratus)

Kediri, 25 Februari 2022


Penilai,

Muhammad Khoirunni’am
NIM. 932407218

53
9.
8.
7.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
No
NIM
Lampiran 9

Nama
Lembar Penilaian Akhir

Mahasiswa
Orientasi (berbobot 10%)

Laporan Kelompok: Kompetensi Teknik dan

54
Kompetensi Manajerial oleh DPL (bobot
Artikel Jurnal Individu
25%) oleh DPL (bobot
25%)
Kehadiran dan keefektifan di lokasi oleh
Pamong (bobot 10%)
Teman Sejawat: kepribadian dan sosial

NIP. 2007 118601


(bobot 10%)

Kediri, 25 Februari 2022


%)

Penilai/Dosen Pembimbing,
n dan
sosial
pamong:
Nilai dari

(bobot 15

Nur Khamidah, S. S., M. Hum


kepribadia
kompetensi
Nilai
akhir

Anda mungkin juga menyukai