Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Manajemen Lembaga
Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:
H. Yudi Irfan Daniel, S.Sos., M.Ag.
Disusun Oleh:
Kelompok 5 - PAI 4B
Dede Hidayatullah 1212020057
Farah Adila 1212020075
Faridz Yassin Alfikri 1212020076
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Perspektif Birokrasi.........................................................................................................3
B. Perspektif Sistem.............................................................................................................4
C. Kultur Formal..................................................................................................................5
D. Perpektif Mekanisme dan Organik..................................................................................7
E. Struktur Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia........................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kultur organisasi lembaga pendidikan berkaitan dengan cara pandang dan
nilai- nilai yang dianut oleh lembaga pendidikan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Kultur organisasi ini dapat terbentuk dari sejumlah faktor, seperti sejarah
lembaga pendidikan, kepemimpinan, dan pengaruh lingkungan. Kultur organisasi
yang kuat dapat memberikan identitas yang jelas bagi lembaga pendidikan, serta
membantu mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.
Di sisi lain, kultur organisasi yang buruk atau tidak sejalan dengan tujuan
lembaga pendidikan dapat menyebabkan konflik internal, kehilangan kepercayaan
dari masyarakat, dan kinerja yang kurang baik. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kultur organisasi lembaga pendidikan meliputi budaya organisasi,
sikap dan perilaku individu, komunikasi internal, sistem penghargaan dan sanksi,
serta lingkungan dan konteks sosial di sekitar lembaga pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif Birokrasi?
2. Bagaimana Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif Sistem?
3. Bagaimana Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif Kultur Formal?
4. Bagaimana Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif Mekanisme
dan Organik?
5. Apa saja Struktur Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif Birokrasi
1
2. Mengetahui konsep Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif Sistem
3. Mengetahui konsep Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif Kultur
Formal
4. Mengetahui konsep Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan Perspektif
Mekanisme dan Organik
5. Mengetahui macam-macam Struktur Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perspektif Birokrasi
Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy),
diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk
piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat
atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer.
Birokrasi yang berarti kekuasaan, ditegaskan lagi oleh Albrow bahwa birokrasi
adalah suatu badan administratif tentang pejabat yang diangkat sesuai prosedur
administrasi yang mampu membedakan hal-hal sepele tetapi penting karena akan
menjadi dasar analisis pemikiran sosiologis untuk melakukan tindakan dan
analisis kebijakan. (Syaiful Sagala, 2008, hal. 61)
1. Lemahnya kontrol.
2. Ambisi berlebihan untuk menambah pemasukan daerah.
3. Adanya unjuk kekuasaan pejabat bahwa dirinya harus dianggap penting,
sehingga segala sesuatunya harus melalui persetujuannya.
4. Memang dikondisikan untuk membuka peluang pungutan liar, kolusi, dan
korupsi. (Husaini Usman, 2006, hal. 85)
3
Adapun diantaranya ialah, Menteri Agama dibantu oleh Staf Khusus
Menteri Agama dan Staf Ahli Menteri Agama. Kemudian di bawahnya ada
Sekertaris Jenderal dan Inspektur Jenderal, kemudian di bawahnya ada Dirjen
Bimbingan Masyarakat 5/lima agama, kemudian di bawahnya lagi ada kantor
wilayah kemenag/tingkat provinsi dan disusul kantor kementerian agama
kota/kabupaten.
B. Perspektif Sistem
Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat objek dengan hubungan-
hubungan antara objek dan hubungan antar atributnya. Dengan kata lain, sistem
adalah suatu kesatuan utuh yang terjalin dari:
1. Sejumlah bagian
2. Hubungan bagian-bagian, dan
3. Atribut dari bagian-bagian itu maupun dari hubungan itu.
Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani dari kata “Sistem” yang
artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur
4
untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur merupakan susunan yang
diatur sedemikian rupa berdasarkan tujuan organisasi (kelembagaan) yang
berfokus pada misi dan visi sekolah dalam ranga mencapai tujuan pendidikan
nasional. Struktur organisasi adalah struktur yang mendasari keputusan para
Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah
yang strategis. Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu
berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur
adalahsifat fundamental bagi setiap sistem.
C. Kultur Formal
Setiap unit kerja dipimpin oleh seorang kepala/pimpinan yang menduduki
posisi menurut tingkat unit kerjanya di dalam keseluruhan organisasi. Posisi,
tanggung jawab dan wewenang di dalam suatu kelompok formal terikat pada
struktur dan dibatasi oleh peraturan- peraturan yang mendasari pembentukan
organisasi kerja tersebut. Hubungan kerja yang didasari wewenang dan tanggung
jawab, baik secara vertikal maupun horizontal dan diagonal akan menunjukan
5
pola
6
tertentu sebagai mekanisme kerja. Dengan kata lain pembagian tugas, pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab serta arus perwujudan tugas, akan
menggambarkan tipe atau bentuk organisasi kerja. Tipe-tipe organisasi itu antara
lain:
8
mengenai bidang teknis yang memerlukan keahlian tertentu secara khusus.
(Dr. H. Amka, M.Si, 2021, hal. 37-39)
1. Pekerjaan yang ada dalam organisasi dibagi habis ke dalam bagian kecil
yang terspesialisasi.
2. Definisi yang jelas dan pasti terkait hak, kewajiban, tanggung jawab, dan
metode teknis tiap jabatan. Adanya struktur hierarki, kewenangan dan
komunikasi.
3. Pengetahuan keseluruhan organisasi tersimpan secara eksklusif pada
pucuk pimpinan organisasi
4. Terdapat arus komunikasi secara vertikal, contohnya: atasan dengan
bawahan.
2. Organik
Organisasi organik adalah organisasi yang memiliki daya adaptasi
tinggi terhadap perubahan yang berasal dari eksternal organisasi. Organisasi
ini sifatnya lebih bebas dan fleksibel dibandingkan organisasi mekanistik yang
sifatnya lebih rigid dan stabil. Organisasi ini tidak mengutamakan pekerjaan
dan
9
regulasi yang terstandardisasi, bahkan mengizinkan perubahan struktur
organisasi secepat mungkin sesuai dengan kebutuhan. Desain organik
memiliki pembagian tenaga kerja, tapi pekerjaan dari orang-orang didalamnya
tidak distandardisasi. (setiawan & puspitasari, 2018) Sedangkan organisasi
organik sifatnya lebih cair dan sesuai dalam lingkungan yang berubahubah.
Karakteristik dari organisasi organik adalah:
1
Proses Struktur Mekanistik Struktur Organik
1
Relatif desentralisasi.
Relatif sentralisasi. Terjadi
Terjadi pada semua
5. Keputusan hanya pada posisi puncak
tingkat melalui proses
organisasi.
kelompok
Mendorong partisipasi
Relatif desentralisasi.
6. Penetapan dalam menetapkan
Terjadi pada semua tingkat
tujuan sasaran yang tinggi dan
melalui proses kelompok
realistis
Tersebar di organisasi.
sentralisasi. Penekanan pada
7. Pengendalia Penekanan pengendalian
bentuk menyalahkan atas
n sendiri dan pemecahan
terjadinya kesalahan.
masalah
1
Madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan Islam yang berhasil
menyatukan ilmu pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan umum, sehingga
tidak ada dikotomi antar ilmu pengetahuan. Dalam kaitannya dengan integrasi
ilmu agama dengan ilmu umum menjadikan madrasah harus berusaha semaksimal
mungkin agar benar-benar terwujud dalam diri peserta didik pengetahuan agama
dan umum. Ini yang memotivasi para pemikir dan pembaharu Islam di Indonesia
untuk mendirikan sebuah madrasah (Nashir, 2005).
RA MI MTs MA PTI
Raudhatul AthfalMadrasah Ibtidaiyah
Madrasah Tsanawiyah
Madrasah Aliyah
Perguruan Tinggi Islam
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Birokrasi yang berarti kekuasaan, ditegaskan lagi oleh Albrow bahwa birokrasi
adalah suatu badan administratif tentang pejabat yang diangkat sesuai prosedur
administrasi yang mampu membedakan hal-hal sepele tetapi penting karena akan
menjadi dasar analisis pemikiran sosiologis untuk melakukan tindakan dan
analisis kebijakan
2. Sistem dan struktur organisasi pendidikan mengandung pengertian, “Seperangkat
unsur-unsur yang saling terikat dan berhubungan serta saling bergantungan antar
satu sama lain yang merupakan satu kesatuan dengan tujuan bersama yakni
memberikan kemajuan dan peningkatan di bidang pendidikan.”
3. Kultur formal turut memengaruhi kultur lembaga pendidikan. Tipe-tipe organisasi
formal di antaranya: organisasi lini, organisasi staf, bentuk gabungan, dan
organisasi fungsional
4. Organisasi mekanistik adalah hasil yang alamiah dalam mengombinasikan enam
elemen kunci organisasi. Sedangkan organisasi organik adalah organisasi yang
memiliki daya adaptasi tinggi terhadap perubahan yang berasal dari eksternal
organisasi
5. Struktur lembaga pendidikan Islam di Indonesia dimulai dari jenjang pendidikan
pra sekolah (PAUD, RA), kemudian Madrasah Ibtidaiyah, berlanjut kepada
Madrasah Tsanawiyah (MTs), kemudian ke Madrasah Aliyah (MA), lalu ke
jenjang Perguruan Tinggi.
B. Saran
Demikian makalah yang berjudul “Kultur Organisasi Lembaga Pendidikan”
ini, kami sebagai penyusun berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang bisa memperbaiki dan membangun. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
berkah ilmunya.
1
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta: Pusat Data Dan Informasi Pendidikan.
Dr. H. Amka, M.Si. (2021). Buku Ajar MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI SEKOLAH.
Sidoarjo-Jawa Timur: Nizamia Learning Center.
Husaini Usman. (2006). Manajemen, Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nashir, R. (2005). Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhaswati. (2015). Pendidikan Madrasah Dan Prospeknya Dalam Pendidikan Nasional.
Jurnal Potensial, 14.
Setiawan, S. A., & Puspitasari, N. (2018). Preferensi Stuktur Organisasi Bagi Generasi
Millenial. Jurnal Borneo Administrator, 107-108.
Syaiful Sagala. (2008). Administrasi Pendidikan Kontemporer . Bandung: CV Alfabeta.
Wahyo Sumidjo. (2003). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik Dan
Permasalahanya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.