MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirusahaan
Di susun oleh :
Muhammad Zaenal Muttaqin / 2120006
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Berorientasi pada tindakan” dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirusahaan Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kewirusahaan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhadirin selaku dosen Mata
Kuliah Kewirusahaan.. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karakter berorientasi pada tindakan
2. Untuk mengetahui macam-macam perilaku yang berorientasi tindakan
3. Untuk mengetahui sikap berorientasi pada resiko
4. Untuk mengetahui langkah langkah pengelolaan resiko
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proaktif
Seseorang yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau
berwacana. Seseorang yang efektif adalah orang yang proaktif. Bertindak proaktif
merupakan pengambilan tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki
muncul. Dengan kata lain, orang-orang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal yang akan
terjadi dan cepat mengambil tindakan sebelum kejadian.
5
D. Berpikir dan bertindak win/win
Bisnis atau berwirausaha pada dasarnya adalah upaya untuk memenangkan kehidupan
dalam kehidupan sehari-hari, anda akan berhadapan dengan persaingan dan anda
memerlukan kerja sama dari para pendukung anda .siapakah mereka ? Mereka adalah
keluarga anda, karyawan, manajer, investor, bank, konsiltan, para pemasok dan penyalur
produk-roduk/jasa-jasa anda, para pembeli franchise anda, dan tentu saja konsumen,
nasabah, klien, atau pelanggan-pelanggan anda. Terdapat beberapa alternative solusi
dalam berhubungan dengan rekan rekan bisnis itu, yaitu win win, win-lose, lose-win dan
lose lose solution.
Manusia efektif akan selalu bersikap win win. Mereka berusaha agar semua pihak
mencapai kondisi akhirnya yang baik.
E. Cari tahu dulu untuk memahami, baru dipahami
Agar dapat mengembangkan hubungan yang win win seseorang harus dapat mengetahui
apa yang di inginkan oleh pihak lain (rekan usaha) dan apa makna “menang” bagi
mereka. Dalam Hal ini, kita harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan orang lain sebelum menguarakan tujuan pribadi kita.
F. Sinergi
Dalam berwirausaha, seseorang harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar
dari penjumlahan elemen-elemen tunggalnya. Misalnya, ada 2 pihak A dan B, dan
masing-masing bekerja sendiri-sendiri, masing-masing hanya akan menghasilkan 5 buah,
dan kalau dijumlahkan A+B=10. Dengan sinergi antara A dan B maka 5+5=10, inilah
yang disebut sinergi.
G. Menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatan
Kebiasaan ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk melatih
ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberi
makanan pada jiwa melalui kegiatan-kegiatan spiritual, hidup yang seimbang, melakukan
meditasi atau bisa juga dengan membaca buku-buku self hep yang membangkitkan
semangat dengan kata-kata yang memotivasi.
H. Menemukan keunikan pribadi dan membantu orang lain menemukannya.
Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar pada empat
elemen utama, yaitu pikiran (mind), tubuh, hati, dan jiwa. Jika pikiran terus
dikembangkan dan visi yang hebat dapat dirumuskan, maka hal tersebut dapat
memampukan seseorang untuk mengembangkan potensi terbesar seseorang, lembaga,
atau perusahaan. Hal ini berlaku juga dalam kaitannya membantu orang lain menemukan
keunikan pribadinya.
Seorang wirausaha seharusnya tidak hanya berorientasi pada tindakan, tetapi juga
harus berorintasi pada risiko. Bagi seorang wirausaha (dalam kewirausahaan),
menghadapi risiko adalah tantangan karena mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas
6
dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi kenyataan.
Demikian pula pengambilan risiko bagi wirausaha berkaitan dengan kepercayaan pada
dirinya. Semakin besar pula keyakinan pada kemampuan dirinya, semakin besar pada
kesanggupan untuk menelurkan hasil dari keputusan yang diambil. Bagi orang yang
bukan wirausaha (misalnya pegawai negeri) kegiatan tersebut merupakan risiko, tetapi
bagi wirausaha adalah tantangan dan peluang untuk memperoleh hasil. Wirausaha
berprinsip biar mundur satu langkah, tetapi nanti harus maju dua langkah
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu
kemungkinan yang terjadi berupa konsekuensi, akibat, atau bahaya yang tidak diinginkan
atau tidak sesuai dengan harapan yang terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. Risiko ini biasanya menjurus pada suatu hal
yang merugikan bagi pelaku suatu kegiatan. Berikut ini pengertian resiko menurut
beberapa ahli :
• Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode
tertentu (Arthur Williams dan Richard M.H.)
• Resiko adalah ketidakpastian yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss)
(A.Abbas Salim)
• Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)
• Resiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang
diharapkan (Herman Darmawi)
• Resiko adalah probabilitas seseuatu hasil/outcome yang berbeda dengan yang
diharapkan (Herman Darmawi)
Menentukan risiko potensial harus dilakukan cepat, tetapi juga harus berlanjut
untuk mengidentifikasi risiko berdasar perubahan lingkungan. Berikut ini merupakan
teknik-teknik yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi risiko antara lain
Brainstorming (menghasilkan ide mengenai topik tertentu), Survey atau observasi,
Wawancara, Informasi historis, Kelompok kerja, dan Eksperimen.
2.4 Langkah langkah pengelolaan resiko
7
Upaya-upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadinya risiko yang diidentifikasi
menjadi berkurang. Mengontrol resiko juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang
mungkin terjadi.
Upaya yang dilakukan untuk mengontrol resiko :
Upaya-upaya yang secara sadar dilakukan dengan memindahkan resiko yang kita
hadapi terhadap pihak lain.
Cara ditransfer kepada pihak lain, misalnya :
1. Memindahkan resiko terjadinya kebakaran toko kepada perusahaan asuransi.
2. Untuk memindahkan resiko meningkatnya beban biaya tetap pegawai dapat dilakukan
dengan kontrak outsourcing.
3. Untuk memindahkan resiko tingginya modal kerja kepada konsumen dapat dilakukan
dengan meminta pembayaran di awal, atau memindahkan risiko tingginya biaya persediaan
ke tangan supplier.
4. Dibiayai sendiri (risk retention)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Berorientasi pada tindakan berarti berpikir cepat dan bertidak terhadap suatu
keadaan untuk menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif. Sikap ini
terkadang dikaitkan dengan seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat
untuk mengambil tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh
komitmen orang tersebut atas perkataannya. Perencanaan dan Tindakan Setiap orang
memiliki perencanaan dalam hidupnya khususnya dalam berusaha. Rencana akan menjadi
mimpi yang tidak akan terwujud tanpa ada tindakan. Keberanian mengambil tindakan ada
pada seseorang yang mantap dalam menentukan nilai hidupnya. Dalam menentukan
perencanaan terhadap tindakan yang diambil berarti memerlukan cara pengambilan
keputusan yang baik dan cepat. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil akhir dari
keputusan dan tindakan yang kita ambil. Membuat keputusan (decion making) adalah suatu
proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada.
Resiko sangat tidak bisa dihindari tetapi resiko dapat dikurangi atau dihilangkan dengan
pengelolaan resiko. Karena resiko sangat mengandung ketidak pastian, maka dalam
menjalankan usaha perlu diterapkan manajemen resiko maupun pengelolaan resiko,
pengelolaan resiko terbagi dalam bermacam-macam metode, mulai dari
penghindaran,menahan atau menanggung, diversifikasi, transfer resiko, pengendalian
resiko, pendanaan resiko. Dalam metode transfer resiko ada berbagai macam cara,
diantaranya adalah asuransi, hedging dan incoporated.
B. Saran
Untuk menjadi seorang entrepreneur yang hebat, berikut ini hal-hal yang kami sarankan
untuk dilaksanakan :
1. Membuat strategi sebaik baiknya maupun perencanaan yang baik dan dilanjutkan dengan
tindakan sesuai dengan strategi ataupun perencanaan yang ada.
4. Jangan pernah berhenti belajar dari entrepreneur yang telah sukses sebelumnya.
5. Bentuklah pribadi yang berkomitmen dan memiliki loyalitas yang tinggi
9
DAFTAR PUSTAKA
http://widianofendri.blogspot.co.id/2015/05/berorientasi-pada-tindakan.html
http://fajrinkhusnulkhotimah.blogspot.co.id/2015/05/makalah-berorientasi-padatindakan.html
Anonim. (n.d.). Proses Manajemen Resiko.
http://s2informatics.files.wordpress.com/2007/11/proses_manajemen_risiko.pdf. Diakses tanggal
10 Februari 2013.
10