Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRAKTEK PERBANKAN SYARIAH BACK OFFICE PEMBIAYAAN

Dosen Pengampu : Indah Sari, M. E.

OLEH

KELOMPOK 6

1. Rini Fikaria Harahap 1940100130

2. Novita Sari Harahap 1940100109

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI PERBANKAN SYARIAH
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Rasa syukur kita panjatkan kepada Allah SWT Pemilik Alam
Semesta. Berkat izin-Nya kami telah menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini adalah tugas mata kuliah Praktik Perbankan Syariah. Penulisan makalah ini
ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah tersebut dan dikarenakan sedikit
jadi sementara saat ini tugasnya menjadi perorangan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing selaku Dosen Praktik


Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi di tekuni.Kami juga berterimakasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah.

Padangsidimpuan, Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................................1

PEMBAHASAN

A. Pengertian Back Office ...........................................................................................................2

B. Peran Back Office ...................................................................................................................2

C. Tugas Back Office ...................................................................................................................3

D. Fungsi Back Office .................................................................................................................4

E. Pengertian Pembiayaan ............................................................................................................4

F. Jenis-jenis Pembiayaan ............................................................................................................5

G. Peran Back Office Dalam Pembiayaan ...................................................................................8

PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................10

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan Back Office adalah sekumpulan orang atau sekelompok orang yang
bertugas mengurusi laporan – laporan penjualan, keuangan maupun masalah administrasi
dan memberikan pelayanan informasi yang akurat terhadap konsumen yang disampaikan
melalui front office kepada konsumen. Selain itu back office memiliki tanggung jawab
lain yaitu mengcheck stock barang atau produk yang akan ditawarkan apakah barang
masih memenuhi standart & kualitas mutu yang baik, mengcheck barang – barang yang
sudah mendekati masa kadaluarsa, melakukan pemesanan order barang ke supplier,
mengcheck barang yang kurang laku untuk di retur/diganti, urusan hutang piutang/kredit,
serta laporan lain yang akan diserahkan pada atasan.

Back Office adalah bagian terpenting dari perusahaan atau organisasi di mana
tugas-tugas didedikasikan untuk menjalankan proses operasional, akuntansi, finansial,
administrasi, teknologi, audit,  pengolaan data, pajak, legal, pembelian, keamanan, dan
kegiatan personalia tanpa interaksi dengan pelanggan. Diperlukan kompetensi dan
kebiasaan kerja dalam rutinitas, yang diperkuat dengan integritas pribadi yang unggul.
Termasuk, budaya kerja yang cerdas bertindak dengan kerja sama dalam kolaborasi dan
sinergi dengan semua pihak terkait, agar fungsi dan peran Back Office untuk mendukung
fungsi Front Line dapat dioptimalkan.

Pembiayaan yang masih di dominasi pada aktivitas ekonomi domestik dan tingkat
sofistikasi transaksi yang rendah merupakan dua faktor yang dinilai menyelamatkan bank
syariah dari krisis. Perkembangan bank syariah merupakan dimensi baru industri
perbankan. Bank syariah hadir sebagai solusi dari sistim perbankan konvensional yang
berbasis bunga. Oleh karena itu, sudah seharusnya bank syariah menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan kepada prinsip-prinsip syariah.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Back Office

Back Office merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan, akan tetapi
pada banyak orang yang tidak memahami dengan secara detail seperti apa tugas sebagai
staff back office itu sendiri. terkadang ada yang tidak sesuai dengan syarat kualifikasi
seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pihak perusahaan. Padahal staff back office
memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk melakukan
kegiatan di sebuah perusahaan.

Back office menjadi bagian dari strategi suatu bank dalam rangka memberikan
pelayanan kepada nasabahnya, walaupun bagian back office tidak bersentuhan langsung
dengan customer. Namun demikian tugas back office juga akan berkontribusi baik
buruknya pelayanan front liner secara keseluruhan. Mengingat begitu pentingnya tugas
back office untuk mendukung kinerja front liner, maka manajemen terhadap back office
menjadi tuntutan yang harus direalisasikan.1

B. Peran Bank Office

Peranan Back Office adalah sekumpulan orang atau sekelompok orang yang
bertugas mengurusi laporan – laporan penjualan, keuangan maupun masalah administrasi
dan memberikan pelayanan informasi yang akurat terhadap konsumen yang disampaikan
melalui front office kepada konsumen. Selain itu back office memiliki tanggung jawab
lain yaitu mengcheck stock barang atau produk yang akan ditawarkan apakah barang
masih memenuhi standart & kualitas mutu yang baik, mengcheck barang – barang yang
1
Abdul Jamil,dkk “MANAJEMEN BACK OFFICE BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BANK CENTRAL ASIA,
TBK” Jurnal
2
sudah mendekati masa kadaluarsa, melakukan pemesanan order barang ke supplier,
mengcheck barang yang kurang laku untuk di retur/diganti, urusan hutang piutang/kredit,
serta laporan lain yang akan diserahkan pada atasan.2

Staff back office operation yang terkait dengan pengelolaan dana pihak ketiga
harus mampu memahami secara baik prinsip dan mekanisme aktifitas , proses transaksi
serta pengendalian risiko yang dihadapi, tidak hanya yang terjadi di back office tetapi
juga aktifitas dan proses transaksi yang terjadi di front office. Dengan demikian staff
back office operation akan mampu menjalankan aktifitas dan proses transaksi dengan
baik, lancer, aman dan berkesinambungan kerena dalam pelaksanaannya tetap mematuhi
sistem internal control yang ada.3

C. Tugas Back Office

Pada bagian Belakang/ administrasi back office adalah antarmuka dukungan


nasabah yang bertanggung jawab untuk pengaturan rekening, transfer dana masuk dan
keluar dari rekening nasabah, masalah rekonsiliasi perdagangan, pertanyaan nasabah dan
setiap kegiatan lainnya yang tidak secara langsung melibatkan pembelian atau penjualan
pasangan mata uang.

Adapun tugas back office, yaitu:

1. Memberikan laporan yang sudah tersaji lengkap dengan menggunakan komputer


lewat software khusus yang telah disediakan.
2. Melakukan urusan bagian utang piutang.
3. Memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan pengecekkan barang yang kurang laku
untuk diganti.
4. Mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatan proses pemesanan barang terhadap
supplier.

2
http://eprints.undip.ac.id/60486/1/BAB_I (diakses pada tanggal 20 Maret 2022, pada pukul 16.25)

3
http://infotrainingjogja.com/back-office-operation-banking/ (diakses pada tanggal 20 Maret, pada pukul 16.32)
3
5. Mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pengecekkan barang yang sudah
mendekati kadaluarsa.
6. Mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pengecekkan jumlah stock barang
yang akan habis.

D. Fungsi Back Office

Back Office mempunyai fungsi salah satu fungsi penting dari back office pada
sebuah perusahaan karena posisi back office ini sangat strategis dalam membantu
kegiatan-kegiatan pada sebuah perusahaan. pada posisi back office ini perlu tenaga kerja
yang profesional dengan keahlian yang sangat baik di beberapa bidang terkait.

Dengan kata lain, tidak semua orang dapat menempati posisi back office ini. Staf
Back Office merupakan posisi dalam perusahaan yang bertanggung jawab dalam
mengurus sebuah laporan marketing atau penjualan, dan bertanggung jawab sepenuhnya
atas laporan keuangan atau urusan dalam bidang administrasi.

E. Pengertian Pembiayaan

Dalam masyarakat Indonesia, selain dikenal istilah utang-piutang, juga dikenal


istilah kredit dalam perbankan konvensional dan istilah pembiayaan dalam perbankan
syari’ah. Utang-piutang biasanya digunakan oleh masyarakat dalam konteks pemberian
pinjaman kepada pihak lain. Seseorang yang meminjamkan hartanya kepada orang lain,
maka ia dapat disebut telah memberikan utang kepadanya. Adapun istilah kredit atau
pembiayaan lebih banyak digunakan oleh masyarakat pada transaksi perbankan dan
pembelian yang tidak dibayar secara tunai. Secara esensial, antara utang dan kredit atau
pembiyaan tidak jauh berbeda dalam pemaknaannya di masyarakat.4

4
Rahmat Ilyas, Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan  Syari’ah, Jurnal Penelitian, Jurnal Penelitian, Vol. 9, No. 1,
Februari 2015, hlm. 185
4
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah pemberian dana untuk
mendirikan, menjalankan, atau melakukan sesuatu berdasarkan prinsip syariah. Dalam
perbankan, terdapat istilah prinsip syariah. Hal ini merujuk kepada produk perbankan
yang cara kerjanya berdasarkan prinsip syariah.Istilah pembiayaan pada intinya berarti I
believe, I Trust, saya percaya, saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan yang
berarti (trust) berarti lembaga pembiayaan selaku sahib al mal menaruh kepercayaan
kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus
digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang
jelas dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.5

Dalam UU Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa pembiayaan berdasarkan


prinsip syari’ah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.6 Istilah pembiayaan pada intinya
berarti I believe, I Trust, saya percaya, saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan
yang berarti (trust) berarti lembaga pembiayaan selaku sahib al mal menaruh kepercayaan
kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus
digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang
jelas dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.7

F. Jenis-jenis Pembiayaan

Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap negara.
Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang-perseorangan, badan-

5
Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm. 3

6
UU RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

7
5Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm. 3
5
badan usaha swasta, badan-badan milik negara, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan
yang menyimpan dana-dana yang dimilikinya.

Dalam praktik menjalankan usahanya, PP syariah bekerja dengan berdasar pada


beberapa prinsip akad syariah yang tidak melanggar ajaran atau aturan dalam agama
khususnya islam. Adapun beberapa jenis prinsip akad yang dijadikan dasar pada
pelaksanaan pembiayaan sesuai syariat Islam diantaranya:

1. Murabahah

Prinsip akad murabahah ini merupakan prinsip transaksi jual beli antara
pihak nasabah dan pihak bank. Nasabah hanya akan mendapatkan pembiayaan
melalui persetujuan atau kesepakatan yang sudah dibuat antara kedua belah
pihak, yaitu nasabah dan bank. 

2. Wadiah

Prinsip akad wadiah ini lebih merujuk pada titipan yang sifatnya murni.
Titipan ini berupa dana yang dititipkan oleh satu pihak pada pihak lainnya.
Prinsip wadiah sendiri terdiri atas dua jenis, yaitu:

a. Wadiah yad dhamanah, yang merupakan akad penitipan uang dimana


pihak yang menerima titipan boleh mempergunakan uang tersebut. Akan
tetapi jika uang yang dititipkan tersebut rusak atau hilang, maka pihak
tersebut harus menggantinya. 
b. Wadiah yad amanah, berupa penitipan murni yang memberikan amanah
pada pihak yang dititipi uang untuk menjaga dan tidak diperbolehkan
memanfaatkan uang titipan tersebut. Jika uang yang dititipkan rusak atau
hilang maka pihak bank tidak berkewajiban untuk mengganti. 

3. Mudharabah

Prinsip akad mudharabah lebih merujuk pada prinsip kerja sama yang
terjalin antara pihak yang memiliki modal dan pihak pengelola. Besarnya
6
keuntungan yang didapatkan kedua belah pihak sebelumnya sudah disetujui di
awal perjanjian. Meski begitu, apabila terjadi kerugian maka pihak yang
bertanggung jawab adalah pihak pemodal saja. Pihak pengelola bisa juga
dikenakan kewajiban untuk bertanggung jawab apabila kerugian yang terjadi
akibat kelalaian atau kesalahan yang dibuat pihak pengelola. 

4. Musyarakah

Prinsip akad musyarakah merujuk pada suatu akad yang dilakukan oleh
pemilik dana atau shohibul maal yang jumlahnya bisa saja dua atau lebih
banyak orang. Tujuan dari akad ini adalah untuk bersama-sama membangun
sebuah usaha, yang mana besarnya pembagian keuntungan akan didasarkan
pada kesepakatan awal. Jika suatu waktu terjadi kerugian, maka hal ini akan
menjadi tanggung jawab bersama dengan memperhitungkan besaran modal
yang dikeluarkan oleh masing-masing pihak.

5. Salam

Akad salam merupakan akad pembiayaan untuk suatu barang dimana cara
mendapatkannya adalah dengan cara memesan dan membayar harga terlebih
dahulu sesuai persayaratan yangs udah disepakati.

6. Ijarah

Akad ijarah ini merupakan akad mengenai penyediaan dana yang


bertujuan untuk memindahkan manfaat atau hak guna dari sebuah barang
maupun jasa dengan dasar transaksi sewa. Ini berarti dalam pelaksanaan akad
ijarah tidak melakukan pemindahan kepemilikan atas barang atau jasa itu
sendiri. 

7. Istishna’

7
Akad istishna’ ini berkaitan dengan adanya pemesanan pembuatan suatu
barang yang sudah disepakati oleh kedua pihak, yaitu pihak pembeli atau
yang memesan (mustashni’) dan pihak pembuat atau penjual (shani’).

G. Peran Back Office Dalam Pembiayaan

Back Office Pembiayaan adalah staff atau kelompok orang yang bertugas untuk
mengurusi laporan-laporan dari pembiayaan yang ada di front office. Back office harus
terus menyokong atau memantau perusahaan untuk terus maju, dalam pembiayaan back
office berperan menangani masalah administrasi dan memeriksa pelayanan informasi
yang akurat terhadap konsumen yang disampaikan melalui front office kepada konsumen.
Apabila ada pembiayaan macet/ kredit macet maka back office berperan dalam
menangani masalah tersebut). Back office ini juga bertugas untuk memastikan kecepatan
dan kebenaran pelayanan transfer, inkaso, kliring dan aktivitas.8

Penanggulangan pembiayaan bermasalah dapat dilakukan melalui upaya-upaya


yang bersifat preventif dan upaya-upaya yang bersifat represif/kuratif. Upaya-upaya yang
bersifat preventif (pencegahan) dilakukan oleh bank sejak permohonan pembiayaan
diajuakan nasabah sampai dengan pemantauan atau pengawasan terhadap pembiayaan
yang diberikan. Sedangkan upaya-upaya yang bersifat represif/kuratif adalah upaya-
upaya penanggulangan yang bersifat penyelamatan atau penyelesaian terhadap
pembiayaan bermasalah (non performing financings/NPFs).

PENUTUP

8
http://repository.fe.unj.ac.id/4887/1/OKTA%20PKL.pdf (diakses pada pukul 12.33, 21 Maret 2022)
8
A. Kesimpulan

Back office menjadi bagian dari strategi suatu bank dalam rangka memberikan
pelayanan kepada nasabahnya, walaupun bagian back office tidak bersentuhan
langsung dengan customer. Staff back office operation yang terkait dengan
pengelolaan dana pihak ketiga harus mampu memahami secara baik prinsip dan
mekanisme aktifitas , proses transaksi serta pengendalian risiko yang dihadapi, tidak
hanya yang terjadi di back office tetapi juga aktifitas dan proses transaksi yang
terjadi di front office.

Penanggulangan pembiayaan bermasalah dapat dilakukan melalui upaya-upaya


yang bersifat preventif dan upaya-upaya yang bersifat represif/kuratif. Apabila ada
pembiayaan macet/ kredit macet maka back office berperan dalam menangani
masalah tersebut

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.undip.ac.id/60486/1/BAB_I (diakses pada tanggal 20 Maret 2022, pada pukul 16.25)


9
http://infotrainingjogja.com/back-office-operation-banking/ (diakses pada tanggal 20 Maret, pada pukul 16.32)

Ilyas Rahmat, Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan  Syari’ah, Jurnal Penelitian, Jurnal Penelitian,

Rivai Veithzal dan Permata Andria Veithzal, Islamic Financial Management (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008),

UU RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

10

Anda mungkin juga menyukai