ULUMUL HADIS
TENTANG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
ANGGA SETIADI
EKA APRIANA
IIS KURNIATI
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadiran Allah SWT. Atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesiakan Laporan ini,
yang berjudul Perang Salib dapat selesai pada waktu yang telah di tentukan.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besr
Muhammad Saw.
Dengan terselesianya makalah ini, tak lupa penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyususnan
makalah ini
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga saja makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih
Wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A . Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A . Pengertian Sanad dan Matan Serta Unsur-Unsur..................................3
B. Sanad dan Hubungannya dengan Dokumentasi Hadis.........................7
C. Metode Penulisan Sanad dan Matan Hadis............................................11
D. Kandungan Matan Hadis Secara Umum................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
keberadaan dan kualitas hadis tersebut, yaitu melalui sanad dan matan hadis.
Kedua unsur hadis tersebut begitu sangat penting antara yang satu dan yang
lainnya saling berhubungan erat, sehingga apabila salah satunya tidak ada, maka
akan berpengaruh dan dapat merusak eksistensi kualitas suatu hadis. Sehingga
suatu matan yang tidak memiliki sanad, maka hal tersebut tidak bisa di sebut
ssebagai hadis, dan walaupun disebut dengan hadis, maka ia dinyatakan sebagai
Di dalam penilaian suatu hadis, unsur sanad dan matan adalah sangat urgen
dan sangat menentukan. Oleh karenanya yang menjadi objek kajian dalam
penelitian-penelitian hadis adalah kedua unsur tersebut, yaitu sanad dan matan.
Berangkat dari uraian tersbut, penulis akan menjelaskan tentang sanad dan
B. Rumusan Masalah
4
6. Bagaimana peranan sanad dalam dokumentasi hadis?
7. Bagaimana metode penulisan sanad dan matan hadis dilihat dari segi
kelengkapan sanad?
8. Bagaimana metode penulisan sanad dan matan hadis dilihat dari segi sumber
berita sanad?
9. Bagaimana metode penulisan sanad dan matan hadis dilihat dari segi penilaian
7. Untuk memahami metode penulisan sanad dan matan hadis dilihat dari segi
kelengkapan sanad
8. Untuk memahami metode penulisan sanad dan matan hadis dilihat dari segi
9. Untuk memahami metode penulisan sanad dan matan hadis dilihat dari segi
BAB II
PEMBAHASAN
5
Sanad dari bahasa: (sandaran, tempat bersandar, yang menjadi
matan hadis.
Jadi sanad itu merupakan orang-orang atau rantai penutur hadis, atau yang
()
al-Rahmn dari afsh bin shim dari Ab Hurayrah ra. Dari Nabi SAW, Nabi
bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari
dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang adil,
pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, dua orang ynag saling mencuntai karena Allah yang
yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu ia
6
menolak seraya berkata, Aku takut kepada Allah, seorang yang bersedekah dengan
oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan yahy dari
Rahmn dari afsh bin shim dari Ab Hurayrah ra. Dari Nabi SAW..
makna
Dengan demikaian tata letak matan dalam struktur utuh penyajian hadis
senantiasa jatuh setelah ujung terakhir sanad. Jadi matan hadis merupakan materi
()
al-Rahmn dari afsh bin shim dari Ab Hurayrah ra. Dari Nabi SAW, Nabi
bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari
dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang adil,
pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, dua orang ynag saling mencuntai karena Allah yang
yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu ia
menolak seraya berkata, Aku takut kepada Allah, seorang yang bersedekah dengan
oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya
Nabi bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan
Allah, pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang
imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-
laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang ynag saling mencuntai
karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya,
seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat
mesum lalu ia menolak seraya berkata, Aku takut kepada Allah, seorang yang
yang disedekahkan oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang
menetes air matanya saat berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam
kesunyian.
merupakan hal yang sangat urgen dalam menentukan kualitas hadis. Di dalam
9
c. Tahammul wa al-Ad (metode periwayatan dan lambang-lambang
periwayatan.
Sedangkan matan, merupakan salah satu unsur hadis. Matan hadis juga
berfungsi sebagai sarana perumus konsep keagamaan dalam bentuk hadis. Setiap
matan memiliki unsur lafadz (teks) dan unsur makna (konsep).[9] Dengan
demikian struktur lafadh matan hadis sejatinya adalah cerminan dari konsep ide
yang dirumuskan dalam bentuk teks, sehingga pada akhirnya matan disebut Nash
al-Hadts.
B. Sanad dan Hubungannya dengan Dokumentasi hadis
1. Dokumentasi Sanad Hadis
sudah menjadi pola amliyah masyarakat. Dengan demikian, tidak diragukan lagi
masuk ke dalam hadis, baik yang disengaja ataupun tidak. Maka, dengan
orang mukmin, seandainya ia tidak bersenjata lalu dengan apa dia akan
Sanad adalah bagian dari agama, kalau bukan karena sanad niscaya
10
Dokumentasi sanad hadis berjalan seirama dengan penulisan hadis, hal
tersebut sebagai salah satu data sejarah yang cukup unik dan lama, data tersebut
sanad.
Sanad hadis satu persatu terdokumentasikan secara urut dan valid. Hal itu
dapat dilihat pada kitab, al-Jmi al-Shahh (al-Bukhari dan Muslim). Juga seperti
ulama-ulama berikut: Abu Daud, al-Turmudzi, al-NasI, ibn Majah, Malik bin
semua menulis hadis lengkap dengan sanadnya. Hal ini bukti bahwa sanad hadis
menyangkut pengumpulan dan pemeliharaan hadis, baik dalam bentuk tulisan atau
Tahammul) hadis oleh seorang rawi dari gurunya dan setelah dipahami,
disampaikan kepada orang lain sebagai muridnya (ada) dengan menyebut sumber
pemberitaan riwayatnya.
11
Kegiatan pendokumentasian hadis, terutama pengumpulan dan
penyampaian hadis-hadis Nabi SAW, baik melalui hafalan maupun melalui tilisan
yang di lakukan oleh para Sahabat, Tbin, Tbi al- Tbin, dan mereka yang
datang sesudahnya, yang rangkaian mereka itu disebut Sanad, sampai generasi
yang dibukukan hadis-hadis tersebut, seperti Malik ibn Anas, Ahmad ibn Hambal,
semakin banyak dilakukan dengan tulisan. Hal ini terlihat dari delapan metode
kepada orang lain untuk meriwayatkan hadis darinya atau dari kitab-kitabnya),
Munwalah ( seorang guru memberikan sebuah naskah asli kepada muridnya atau
salinan yang sudah dikoreksi), Muktabah (seorang guru menulis atau menyuruh
orang lain untuk menulis beberapa hadis kepada orang di tempat lain atau yang
ada di hadapannya), Wijdah (memperoleh tulisan hadis orang lain yang tidak
diriwayatkan dengan sama, qirah maupun yang lainnya, dari pemilik hadis
atau pemilik tulisan tersebut), washyah (pesan seseorang ketika akan meninggal
atau bepergian dengan sebuah kitab tulisan supaya diriwayatkan), dan Ilm
12
riwayatnya sendiri yang diterima dari seorang guru dengan tidak mengatakan
berkesinambungan. Mulai dari Sahabat, Tbin, Tbi al- Tbin, dan seterusnya
yang kita jumpai sekarang, telah memelihara dan menjaga keberadaan dan
kemurnian hadis Nabi SAW, yang merupakan sember kedua dari ajaran Islam.
sanad tersebut di atas, baik melalui hafalan maupun tulisan, telah pula
didokumentasikan oleh para Ulama dan para peneliti serta kritikus hadis. Kitab-
kitab hadis yang muktabar dan standart, seperti Shahih Bukhori, Shahih Muslim,
dan lainnya, di dalam menuliskan hadis, juga menuliskan secara urut nama-nama
sanad hadis satu persatu, mulai dari sanad pertama sampai sanad terakhir.
tulisan dan metode pragaan praktis. Oleh karenanya hadis menjadi bagian
terpenting dari wahyu yang diterima Nabi Muhammad. Maka dalam rangka
Sanad dan matan hadis yang ditulis secara lengkap. 2). Penulisan hadis dengan
13
sanad yang ditulis lengkap, sedangkan matan ditulis dengan atau atau
sebagainya.
Status dan kualitas suatu hadis, apakah dapat di terima atau di tolak,
tergantung pada sanad dan matan hadis tersebut. Apabila sanad suatu hadis telah
hadis tersebut dapat diterima sebagi dasar untuk melakukan sesuatu atau
menetapkan hukum atas sesuatu. Atau disebut hadis maqbl (hadis yang dapat
diterima sebagai dalil atau dasar penetapan suatu hukum). Diantara syarat maqbl
Hadis tersebut tidak biasa diterima sebagai dalil atau Hujjah. Keterputusan sanad
dapat terjadi pada awal sanad, baik satu orang perawi atau lebih (disebut hadis
muallaq), atau pada akhir sanad (disebut hadis mursal). atau terputusnya sanad
satu orang (munqathi), atau dua orang atau lebih secara berurutan (mudhal), dan
lainnya.
karena sanad suatu hadis sangat berperan dalam menentukan kualitas hadis, yaitu
dari segi dapatnya diterima sebagai dalil (maqbl) atau tidak (mardd).
salah satu contoh yang dilakukan para Ulama ahli hadis. Ali Mustafa Yaqub
yang ketat untuk rawi-rawi yang dapat diterima hadisnya, di samping kriteria-
kriteria teks hadis yang dapat dijadikan sebagai sumber ajaran Islam.[14] Senada
14
dengan pentingnya ketelitian dan kehati-hatian dalam hal tersebut, Idri
menjelaskan, bahwa Para periwayat hadis pun tidak luput dari sasaran penelitian
Ini artinya, segala matan hadis yang beredar perlu diteliti siapa pembawanya,
inisiatif Umar bin Abdul Aziz dan para Ulama abad kedua dan ketiga hijriah maka
dari suatu sanad hadis, maka hadis tersebut juga dinyatakan dhaif dan ditolak
sebagai dalil.
Jadi penulisan sanad dan matan hadis dilihat dari sumber berita sanad
adalah:
1). Hadis marf:
"Hadis yang disandarkan pada Nabi baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan
15
Dalam hal penulisan sanad dan matan, penilain sanad dan matan
merupakan hal yang sangat urgen, dan merupakan bentuk yang komprehensif dari
penilaian sanad dan matan hadis adalah: 1). Hadis yang dinilai dengan tegas
Bakar secara hati-hati dan butuh kesaksian dari orang lain terhadap orang yang
meriwatkan hadis, atau juga yang terjadi masa Ali, beliau tidak menerima hadis
sebuah hadis sangatlah penting, karenanya, sebuah hadis bisa diterima atau
ditolak, banyak ditentukan oleh siapa yang meriwayatkan. Di samping itu, sanad
hadis dapat menentukan kualitas hadis, mana hadis shahih atau hasan, atau hadis
surat yang dibuat Nabi, Seperti fakta perjanjian, hadis Qudsi, pemberitaan yang
berkaitan dengan al-Quran, perbuatan atau tindakan yang dilakukan Nabi dan
diriwayatkan kembali oleh sahabat, sifat dan hal ihwal pribadi Nabi, prilaku Nabi
dan kebiasaan Nabi dalam tata kehidupan sehari-hari, sirah nabawi, hadis hammi
terdapat di dalam matan suatu hadis mengenai suatu peristiwa, atau pernyataan
adalah redaksi dari matan suatu hadis yang berisi tentang bagaimana awal wahyu
turun kepada rasulullah saw, tentang iman, ilmu, tentang amaliah sehari-hari
16
(mandi, wudu dan sebagainya), tentang shalat, itikaf, jual beli, penyewaan,
dan nadzar, kafarat sumpah, faridl (hukum waris), had (pidana) dan apa yang
harus dihindari dari had, penjelasan orang-orang yang diperangi terdiri dari orang-
orang kafir dan orang-orang yang harus diperangi dari orang-oang murtad
BAB III
PENUTUP
17
A. Kesimpulan
hadis.
3. Unsur-unsur sanad dan matan adalah: Rijl al-Sanad, Ittishal al-ruwt dan
Tahammul dan ad. Sedangkan unsur matan adalah lafadz (teks) dan man
(konsep)
4. Pendokumentasian hadis merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga
dokumentasi hadis ada berbagai metode untuk menjaga hadis sebagi sumber ke
dua dalam ajaran Islam. Suatu misal, peranan sanad dalam kaitannya dengan
dalam bentuk tulisan atau dengan mengandalkan daya ingat yang kuat.
5. Penulisan sanad dan matan memerlukan kelengkapan sanad, karenanya bisa
menjelaskan dan membedakan hadis itu maqbl atau mardd. Dan juga sumber
berita sanad menjadi dasar dalam menjaga bercampurnya hadis paslu atau tidak,
seorang penyampai hadis. Misalnya bukan seorang pembohong atau fasik dan
sebagainya. Serta juga dalam penilaian sanad dan matan hadis merupakan bentuk
hadis mengenai suatu peristiwa, atau pernyataan yang di sandarkan kepada Rasul
SAW. Atau tegasnya kandungan matan adalah redaksi dari matan suatu hadis,
18
seperti tentang berladang dan bercocok tanam, distribusi air (pengairan), masalah
maupun cara penyusunannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
DAFTAR PUSTAKA
Matbaah al-Salafiyah
Fikr
Ali, Atabik. dan Ahmad Zuhdi Muhdlor. 1996. Kamus Kontemporer Arab-
19
Ibn al-Adaw, Musthaf. t.t. Asilah wa Wujbah f Mushthala al-Hadts.
Mekkah: Dr al-Ilm
Jeddah: Dr al-Surq
Salm, Amr Abd al-Munim. t.t. Taysr Ulm al-Hadts Li al-Mubtadin. t.tp:
Dr al-Dliy
20