Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Makna dan subtansi dzikir menuut pandagan aswaja

Dosen pengampu: Muhammad Yakub S.H,,M.EI

Disusun oleh:
1. Lia astrina
2. Asma rozia
3. Abu balapip

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM SEMESTER 2


FAKULTAS EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
NTB TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTER

Alhamdulillahirobbil’alamiin puci syukur penulis atas panjatkan ke hadirat Allah SWT


karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-nya penulis berhasil menyelesaikan tugas
makalah dengan judul ”Mana dan Subtansi Dzikir Menurut Pandangan Aswaja”.
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
dan keritik yang membangun yang membangun sangat di harapkan untuk makalah kami. Semoga
makalah ini bias memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan.

Mataram, 28 maret 2022

penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata penganter…………………………………………………………………………i
Daftar isi ……………………………………………………..…………………………ii
Bab I pendahuluan ……………………………………………..………………………1
Latar belakang ………………………………………………..………………….1
Rumusan masalah ……………………………………………………………..1
Tujuan ………. …………………………………………………..…………….1
Bab II pembahasan ……………………………………………………………………2
Pengertian dzikir ………………………………………..……………………..2
Bentuk dzikir …………………………………………………..……………….5
Manfaat dzikir ……………………………………………………..…………...5
Bab III penutup………………………………………………………………………....8
Kesimpulan ………………………………………………………………..……8
Saran …………………………………………………………………………….8
Daftar pustaka…………………………………………………………………………..9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Zikir merupakan ajaran pokok dalam agama islam, sebagai bentuk menginat Allah dan
untuk ketundukan seseorang kepada Allah. Dzikir juga merupakan cara untuk mencapai
keseimbangan hidup, karena itu orang tidak cukup karena hanya memperhatikan sifat
lahirnya (raga atau jasad) tapi juga kebutuhan rohani (spiritual). Dzikir salah satu tahap
untuk memenuhi kebutuhan rohani.
Dengan metode berdzikir atau bermeditasi, segala persoalan-persoalan duniawi
didasarkan kepada Allah zat yang mengatasi segalanya. Begitu sempurnanya ajaran islam,
tak satupu persoalan yang terlewatkan dalam al-quran, sehingga urusan jiwa atau roh,qalb,
serta berbagai aspek-aspek kehidupan semua tersusun dalam kesatuan yang komplek. Dzikir
juga berfumgsi sebagai terapi jiwa, karena dengan dzikir seseorang merasakan ketenangan
batin, ketika batin seorang merasakan tenang maka seseorang merasakan kenyamanan dalam
diri dan terhindar dari penyakit hati.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, focus persoalan di atas
yang akan di temukan jawabannya dalam makalah adalah
1. Bagaimana rumusan masalah dan subtansi dzikir menurut pandangan aswaja?
C. Tujuan
1. Untuk menyadari bahwa pentingnya dzikir dalam kehidupan sehari-hari kita
2. Makalah ini diharapkan sebagai sarana penerapan ilmu yang bersifat teoritisyang
selama ini sudah di pelajari
3. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah kontribusi dalam
pengembangan wacana berpikir bagi penulis dan dapat enjadi masukan wacana ke
il,uam dari mahasiswa Unu NTB

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dzikir
Dzikir berasal dari kata dzakara, yazdkuru, dzukr/dzikir yang memiliki arti perbuatan
dengan lisan (menyebut, menuturkan, mengatakan) dan dengan hati (mengingat dan
menyebut). Kemudinan ada yang berpendapat bahwa dzikir (bidlammi) saja, yang dapat
diartikan pekerjaan hati dan lisan, sdang dzikir (billkasari) dapat diartikan khusus pekerjaan
lisan.
Secara istilah sendiri, pengertian dzikir tak terlalu jauh dari makna-mana lughawi. Di
dalam kamus modern seperti al-munawir, al-munjid dan sebagaiya, sudah pula menggunakan
pengertian-pengertian istilah seperti dzikir dengan arti bertasbih, mengagungkan Allah SWT.
Dzikir merupakan hal yang telah umum dalam islam. Banyak ayat al-quran yang berisi
perintah Allah SWT, agar manusia berdzikir mengingatnya. Beberapa diantaranya surah an-
nisa’ ayat 103, al-maidah ayat 4, al-hajj ayat 36.
Oleh karena itu berdzikir menjadi suatu bentuk kegiatan atau ibadah yang dilakukan
oleh ummat muslim yang juga telah memperoleh pahala. Maka dari itu akan baik jika
dilakukan. Dengan ensiklopedia nasional indonesi dzikir secara terminologi adalah inget
kepada Allah SWT, dengan menghayati kehadiran-nya, ke maha sucian-nya, ke maha
terpujian-nya dan kemaha besaran-nya1.
Dzikir adalah suatu unsure penting menuju taqwa yang mempinyai wujud keiinginan
kembali kepada Allah SWT. Dalam ebsiklopedia tematis dunia islam, dzikir diartikan dengan
ingat, maksudnya mengingat Allah SWT, dengan maksud mendekatkan diri kepada-nya.
Dzikir merupakan suatu upaya yang dilakukan guna mengungat kebesaran dan
keagungan Allah SWT, agar manusia tidak melupakan penciptanya, terhindar dari penyakit
sombong dan takabbur.2
Menurut pendapat imam al-ghazali dzikir untuk mendapatkan ilmu ma’rifat didasarkan
atas argumentasi peranan dzikir itu sendiri bagi hati. Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa
hati manusia tak ubahnya seperti kolam yang di dalamnya mengalir bermacam-macam air.

1
In’ammuzahiddin Masyhudi, Nurul Wahyu A, Berzikir dan Sehat ala Ustad Haryono, (Semarang:Syifa Press, 2006)
h. 7-8
2
Taufik Abdullah, Ensikipedi Tematis Dunia Islam Jilid 5, (Jakarta: Icthiar Baru Van Hoeve, 2002, h. 16

2
Dzikir kepada Allah adalah sebuah hiasan bagi kaum sufi yang merupakan syarat utama bagi
orang yang menempuh jalan Allah SWT. Dzikir dapat menembus alam malakut, yakni dengan
kedatangannya malaikat.dzikir merupakan pembuka alam ghoib, penarik kebaikan dan
bermanfaat untuk membershkan hati.
Dzikir merupakan bentuk komunikasi sepihak antara mahluk dan khalik saja, tetapi
lebih dari itu dzikir Allah bersifat aktif dan kreatif, Karena komunikasi tersebut bukan hanya
sepihak melaikan bersifat timbal balik. Seperti yang dikatakan oleh miam al-ghazali:
dzikrullah berarti ingatnya seseorang bahwa Allah mengamati seluruh tindakan dan
pikirannya.
Beberapa ahli memberikan penjelasan tentang bentuk-bentuk dzikir yang diterapkan
dalam kehidupan tasawuf, sukamto membagi dzikir ke dalam empat jenis ysitu:
1) Dzikir membangkitkan daya ingat
2) Dzikir kepada hokum-hukum ilahi
3) Dzikir-dzikir mengambil pelajaran atau peringatan
4) Dzikir meneliti proses alam.
Sementara menurut quraish shihab, dzikir dalam pengertian yang luas adalah kehadiran
Allah SWT dimana dan kapan saja, serta kesadaran akan kebesaran-nya dengan mahluk
hidup., kebersamaan dalam arti pengetahuan-nya terhadap segala yang berada di alam semesta
ini serta bantuan dan pembelaan-nya terhadap hamba-hambanya yang taat.3
Istilah dzikir sangat dikenal dalam dunia tasawuf, bahkan menjadi salah satu tahapan uantuk
mencapai derajat sufi. Seseorang belum bias disebut sebagai seorang sufi, kalau hatinya masih
diselimuti kegelisahan yang dirasakan dalam jiwanya. Hati jiwa yang gelisah bukan saja di
monopoli oleh orang-orang yang miskin tetapi orang-orang yang kaya materi juga akan
merasakan kekosongan jiwanya.
Dzikir bukan saja diamalkan oleh orang-orang sufi tetapi seluruh manusia khususnya
umat muslim harus mengamalkan dzikir untuk menentramkan jiwanya. Menuerut kaum sufi,
dzikir merupakan perhatian total dab sepenuhnya kepada Allah dengan mengabaikan segala
sesuatu selain-nya. Kata syaikh ni’matullah ali “ engkau ingat kami didalam hati dan jiwamu,
hanya ketika engkau melupakan dua alam”, maksudnya dua alam adalah melupakan pikiran
yang bersifat duniawi dan ketika mengingat akhirat tidak mengarapkan syurga-nya, akan

3
M. Quraish Shihab, Wawasan Al quran Tentang Dzikir dan Doa, (Ciputat: Lentera Hai, 2006

3
tetapi ikhlas semata-mata mengingat Allah SWT. Pandangan ini diperkuat dengan dalil al-
quran dalam QS al-kahfi: 24 , yang artianya:
“dan ingatlah kepada tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “mudah-mudahan
tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat keberadaan-nya dari pada
ini”. (QS. Al-kahfi 24).
Dalam pandangan kaum sufi, maksud sebenarnya dzikir adalah melupakan segala
sesuatu yang diingat, maksudnya adalah melupakan segala urusan duniawi dan hanya
mengingat zat yang di sembah seakan tenggelam dalam dzikirnya. Dzikir merupakan aktifitas
duduk dan menanti saat-saat diterima oleh tuhan setelah memisahkan diri dari manusia.
Dengan kata lain, tanda seorang pencipta adalah selalu mengingat sang kekasih.
Inilah beberapa makna dan maksud dzikir menurut pandangan kaum sufi. Dalam kitab-
kitab pegangan ahli tarekat, banyak dijelaskan tentang keistimewaan dzikir kepada Allah, baik
berdasarkan firman Allah, hadist Nabi, perkataan para sahabat, ulama salaf, maupun
pengalaman pribadi para ulama sufi/tarekat. Ahli dzikir(orang-orang yang melanggengkan
dzikir) mayoritas adalah orang yang menggeluti dunia tarekat, sebab didalam tarekat ini
memang selalu didasarkan untuk senantiasa mulazamah fi al-dzikir, yaitu terus menerus
berada dalam dzikir atau melanggengkan dzikirnya dan ingat kepada Allah SWT.
Di antara firman Allah SWT, yang mengisyaratkan tentang beberapa pentingnya dzikir
kepada Allah itu, syurat al-ahzab ayat 417 yang artinya:
“hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah SWT,
dzikir yang sebanyak-banyaknya (Q.S al-ahzab:41)”.
Hadist pentingnya berdzikir:

‫ وَأ ْزكاها ِعن َد َملِي ِك ُكم‬، ‫ َأاَل ُأنَبُِّئكم بِ َخي ِْر أعمالِ ُكم‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه‬:‫عن أبي ال َّدرداء رضي هللا عنه قال‬
، ‫ فتَضْ ِربوا أعناقَهُم‬، ‫َع ُدوَّكم‬ ‫ وخي ٌر لكم من أن ت َْلقَوا‬، ‫ق‬ َّ ‫فاق‬
ِ ‫الذهَب وال َو ِر‬ ِ ‫ وَأ‬،
ِ ‫ وخي ٌر لكم من ِإ ْن‬، ‫رفعها{ في د ََرجاتِ ُكم‬
ِ‫ ِذ ْك ُر هللا‬: ‫ قال‬، ‫ بَلَى‬: ‫قالوا‬ ، ! ‫ويَضْ ِربوا أ ْعناق ُكم{ ؟‬

Abu Ad-Darda meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidakkah aku akan
memberitahumu tentang tindakan terbaikmu, yang paling murni di hadapan Tuhanmu,
yang menaikkan peringkatmu ke posisi tertinggi, yang lebih baik bagimu daripada
menghabiskan emas dan perak, lebih baik daripada bertemu musuhmu sehingga kau
menyerang di leher mereka dan mereka menyerang Anda? 'Mereka menjawab, 'Ya,
memang', lalu Nabi bersabda, Itu adalah mengingat Allah." (HR At-Tirmidzi)

4
2. Bentuk-bentuk Dzikir

Pengertian dzikir juga akan lebih lengkap jika kita juga mengetahui bentuk-bentuk dari
dzikir itu sendiri. Ibnu Ata‟, seorang sufi yang menulis al-Hikam (Kata-Kata Hikmah)
membagi dzikir atas tiga bagian: dzikir jali (dzikir jelas, nyata), dzikir khafi (dzikir samar-
samar) dan dzikir haqiqi (dzikir sebenar-benarnya)

1. Dzikir Jali

Dzikir Jali merupakan suatu perbuatan mengingat Allah SWT dalam bentuk ucapan lisan
yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan doa kepada Allah SWT yang lebih
menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati. Mula-mula dzikir ini diucapkan
secara lisan, mungkin tanpa dibarengi ingatan hati. Hal ini biasanya dilakukan orang awam
(orang kebanyakan). Hal ini dimaksudkan untuk mendorong agar hatinya hadir menyertai
ucapan lisan itu.

Artinya, benda itu bukanlah Allah SWT, tetapi pandangan hatinya jauh menembus
melampaui pandangan matanya tersebut. Ia tak hanya melihat benda tersebut akan tetapi akan
menyadari adanya khalik yang menciptakan benda tersebut.

2. Dzikir Haqiqi

Merupakan dzikir yang dilakukan dengan seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan dan
dimana saja, dengan memperketat upaya memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah
SWT dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Selain itu tiada yang diingat selain Allah
SWT. Untuk mencapai tingkatan dzikir haqiqi ini perlu dijalani latihan mulai dari tingkat dzikir
jali dan dzikir khafi.

3. Dzikir khafi

Merupakan dzikir yang dilakukan secara khusyuk oleh ingatan hati, baik disertai dzikir
lisan ataupun tidak. Orang yang sudah mampu melakukan dzikir seperti ini merasa dalam
hatinya senantiasa memiliki hubungan dengan Allah SWT. Ia selalu merasakan kehadiran
Allah SWT kapan dan di mana saja.

Adapun bacaan-bacaan yang di anjurkan dalam berdzikir lisan menurut hawari

1. Membaca tasbih (subhanallah) yang mempunyai arti Maha Suci Allah.


2. Membaca tahmid (alhamdulillah) yang bermakna segala puji bagi Allah.
3. Membaca tahlil (la illaha illallah) yang bermakna tiada Tuhan selain Allah.
4. Membaca takbir (Allahu akbar) yang berarti Allah Maha Besar.
5. Membaca Hauqalah (la haula wala quwwata illa billah) yang bermakna tiada
daya upaya dan kekuatan kecuali Allah.
6. Hasballah: (Hasbiallahu wani’mal wakil) yang berarti cukuplah Allah dan sebaik
baiknya pelindung.

5
7. Istighfar : (Astaghfirullahal adzim) yang bermakna saya memohon ampun kepada
Allah yang maha agung.

3. Tujuan berdzikir

1. Tujuan dari berzikir adalah untuk menenangkan hati. Penjelasan : sesuai dengan firman
Allah dalam surah ar rad ayat 28,

ْ ‫َط َمِئ ُّن قُلُوبُهُ ْم بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ َأال بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ ت‬


ُ‫َط َمِئ ُّن ْالقُلُوب‬ ْ ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوت‬

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir
(mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”

Yaitu dengan mengingat Allah disetiap keadaan maka hati kita akan menjadi tenang, dimana
kita meyakini ada Allah dibali ksetiap peristiwa, dan pertolongan Allah lebih besar daripada
ujiannya.

2. kalimat zikir yang menunjukkan rasa syukur kepada allah adalah Alhamdulillah.
Penjelasan : Alhamdulillah artinya adalah segala puji bagi Allah, kalimat ini digunakan untuk
menunjukan rasa syukur kepada Allah merupakan penisbatan bahwa segala nikmat yang kita
terima ini berasal dari Allah. salah satu fadhilah mengucapkan Alhamdulillah adalah Allah
akan tambahkan nikmat yang diberikan kepada kita sebagai bentuk dari rasa syukur kita.
3. orang tidak pernah berzikir disebut rasulullah sebagai orang yang mati.
Penjelasan : sebagaimana tertulis dalam sebuah hadist, bahwa dari Abu musa, Rasulullah
bersabda, “ perumpamaan orang berdzikir kepada tuhannya dan orang yang tidak berdzikir
kepada Tuhannya seperti orang yang hidup dan orang yang mati” ( HR. Bukhori )
4. lafal zikir yang menunjukan kebesaran allah adlah Allahu akbar
Penjelasan Allahu akbar artinya Allah maha besar, maksudnya adalah penisbatan kepada Allah,
bahwa tidak ada yang lebih besar selain Dzat Allah besar disini tidak dimaknakan sebagaimana
sifat besar yang ada pada benda, namun maksudnya adalah Zat Allah dan sagala sifatnya lebih
dan lebih daripada segala sesuatu yang ada di dunia ini.
5. Rasulullah bersabda"salatlah kalian sebagaimana kalian melihatku salat".
Penjelasan ; pernyataan itu merupakan sebuha hadist dari Rasulullah mengenai perintah sholat.
Maksudnya adalah kita harus sholat sebagaimana Rasulullah sholat. Caranya adalah dengan
mengikuti Imam madzab, yaitu melalui sanad yang tersambung, sebagaimana disampaikan terus
menerus dari bagiamana sahabat melihat, kemudian tabi’in melihat, tabiut tabi’in melihat, dan
sterusnya hinggg guru-guru kita.

6
4. Manfaat berdzikir
1. Diberi Kebahagiaan Setelah Mati Segala hal dan harta duniawi yang dimiliki manusia akan
ditinggalkan seluruhnya ketika ia mati. Tidak ada sesuatu apapun yang dibawa dari dunia
kecuali amalan baiknya selama masih hidup. Manfaat zikir kepada Allah SWT adalah diberi
kebahagiaan setelah mati.
Sebuah ilustrasi yang dikemukakan oleh Imam Ghazali adalah seperti ini, Ada seseorang
bertanya, Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah masih tetap kekal
bersamanya? Lalu Imam Ghazali pun menjelaskan keutamaan zikir, Sebenarnya ia tidak
benar-benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan zikir. Ia hanya lenyap dari dunia dan
alam syahadah, bukan dari alam malakut.
2. Amalan yang Disukai Rasulullah SAW manfaat zikir kepada Allah SWT karena amalan
disukai Rasulullah SAW. Rasulullah tidak pernah melewatkan dzikirnya setiap hari. Inilah
mengapa dzikir menjadi salah satu sunah rasul yang dianjurkan oleh umat muslim.
Tentu mengamalkan manfaat zikir kepada Allah SWT ini termasuk meneladani sifat-sifat
Rasulullah yang dapat mendekatkan diri sesuai sunnahnya.
3. Selalu Diliputi Kebaikan Rasulullah SAW bersabda, Tiada suatu kaum yang duduk sambil
berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh
rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya. (HR.
Bukhari). Manfaat zikir kepada Allah SWT adalah selalu diliputi dengan kebaikan.
Seseorang yang rajin berdoa sembari berzikir dipercaya akan menerima limpahan kebaikan
yang datang bertubi-tubi.
Dalam sebuah hadist lain disebutkan bahwa, Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil
mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain
diri-Nya, melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, Bangkitlah, kalian telah
diampuni.
Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan. (HR. Ahmad).
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan zikir
yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzab [33]: 41).
4. Menyehatkan Otak Selain beribadah, manfaat zikir kepada Allah SWT juga baik untuk
kesehatan. Sebuah penelitian Universitas Washington, yang dimuat dalam majalah
menyebutkan bahwa berzikir bisa mengaktifkan syaraf-syaraf otak. Apabila seorang itu

7
berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan
otak yang terlibat menjadi aktif.

BAB III
PENUTUP
1. kesimpulan
Dari uraian diatas terdapat makna dan subtansi dzikir, ada beberapa kesimpualn yang
dapat di tarik oleh penulis yaitu orang yang mengenal Allah SWT, adalah orang yang
senantiasa tekun berdzikir dan memalingkan hatinya dari kesenangan-kesenangan dunia
yang fana, sehingga Allah menjaga dan melindunginya dalam semua urusannya.
Hal ini tidak mengherankan, sebab barang siapa yang bersabar dia pasti akan berhasil
dan barang siapa terus mengentuk pintu, maka pintu itu akan di bukakan baginya.
2. Saran
Kehidupan modern menuntut manusia untuk dapat secara maksimal mengembangkan
kemampuan dan potensi yang dimilikinya, umtuk berpatisipasi aktif dalam kemajuan yang
berpotensi penuh pada teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan.

8
DAFTAR ISI

In’ammuzahiddin Masyhudi, Nurul Wahyu A, Berzikir dan Sehat ala Ustad Haryono, (Semarang:Syifa Press,
2006) h. 7-8

M. Quraish Shihab, Wawasan Al quran Tentang Dzikir dan Doa, (Ciputat: Lentera Hai, 2006

Taufik Abdullah, Ensikipedi Tematis Dunia Islam Jilid 5, (Jakarta: Icthiar Baru Van Hoeve, 2002, h.
16

Anda mungkin juga menyukai