Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN DAKWAH PADA ORGANISASI REMAJA

MASJID
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Retorika Dakwah
Dosen pengampu: Agus Hermawan M.A

Disusun Oleh :
1. Aisya Zuhdiana (117 14 010)
2. Yogi Mukti Andayani (117 14 012)

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016

Daftar isi :

Daftar Isi………………………………………………………....……….1
BAB I. Pendahuluan
A. LatarBelakang...………………………………….……….. ..........2
B. Tujuan Penulisan….………………………………..………..........3
C. Sistematika penulisan.…………..………………………...............3
BAB II. Pembahasan
A. Pengertian organisasi remaja masjid………......……………….....4-5
B. Pengertian menejemen organisasi remaja masjid.………………...5-8
C. Jenis-jenis kegiatan remaja masjid ………………………..……...8-11
BAB III. Kesimpulan
A. Kesimpulan...……………………………………………………...12-13
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi merupakan sarana dimana individu yang terhimpun didalamnya saling
menyatupadukan potensi untuk mencapai tujuan. Adapun remaja masjid adalah perkumpulan
pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan masjid dan
masyarakat sekitarnya. Para remaja yang ikut dalam kegiatan-kegiatan yang ada didalam
masjid maupun sekitarnya secara tidak langsung ikut berpartisipasi dalam meramaikan masjid
dan juga membantu dalam berbagai hal yang berkaitan dengan masjid. Di antara perjuangan
di jalan Allah adalah aktivitas memakmurkan masjid.
Da'wah yang baik adalah yang diselenggarakan secara terencana, terarah, terus
menerus dan bijaksana. Karena itu perlu dilakukan secara kolektif dan terorganisir secara
profesional.
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (QS 3:104, Ali 'Imran).
Remaja Masjid merupakan salah satu bentuk organisasi da'wah islamiyah underbouw
Ta’mir Masjid. Keberadaannya untuk mengorganisir kegiatan memakmurkan Masjid yang
dilakukan para remaja muslim yang memiliki komitmen da’wah. Remaja Masjid sangat
diperlukan sebagai alat untuk mencapai tujuan da'wah dan wadah bagi remaja muslim dalam
beraktivitas di Masjid.
B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian tentang organisasi remaja masjid.


2. Untuk mengetahui pengertian tentang menejemen organisasi remaja masjid.
3. Untuk lebih memahami tentang jenis-jenis kegiatan remaja masjid.

C. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini dibagi menjadi tiga bab, yaitu:
1. Bab I terdiri dari pendahuluan, latar belakang, tujuan penulisan, sistematika penulisan.
2. Bab II terdiri dari pembahasan pengertian organisasi remaja masjid, pengertian menejemen
organisasi remaja masjid, jenis-jenis kegiatan remaja masjid .
3. Bab III terdiri dari penutup yang terdiri dari penutup, kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi Remaja Masjid
Organisasi (Yunani: organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki
tujuan yang sama.1[1] Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi
orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena

1[1] Winardi, j. Teori organisasi dan Pengorganisasian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2011, hlm
10
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi
yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di
sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.2[2]
Menurut Drs. EK Imam Munawir, organisasi adalah merupakan kerja sama di antara
beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan
kerja. Yang menjadi ikatan kerja sama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan secara
efektif dan efisien.3[3]
Departemen Agama RI (2003 :6) Remaja masjid merupakan perkumpulan atau
perhimpunan atau ikatan para Remaja masjid disetiap masjid atau mushalla yang mempunyai
suatu aktifitas yang bertujuan untuk menumbuhkan akhlak yang baik dan menjadi sumber
inspirasi bagi para pemuda dan pemudi.
Siswanto (2005 :71) menegaskan remaja masjid merupakan organisasi dakwah Islam
anak organisasi (underbouw) takmir masjid, yang mengambil spesialisasi pembinaan remaja
muslim melalui masjid.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
Remaja masjid adalah pekumpulan para remaja dalam suatu organisasi yang diadakan
dimasjid dan mempunyai tujuan untuk menumbuhkan akhlak yang baik, budi pekerti luhur
dan menjadi teladan bagi remaja lainnya.4[4]
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang
shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia. Anak
yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam:
Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu
yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim).
B. Manajemen Organisasi Remaja Masjid
Manajemen sendiri dapat diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manejemen adalah penggerak (ruh) dari
2[2] Ibid. hlm 11

3[3] http://hardymath.blogspot.co.id/2012/07/manajemen-organisasi-risma.html (diakses pada 26


September 2016 pkl. 12.24 WIB)

4[4] Hurima, dkk. dalam laporan penelitian Pelaksanaan Kegiatan Remaja masjid Al Mustaqim
Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya, Universitas Riau, hal. 2-3, pdf
organisasi. Tanpa manajeman, organisasi tidak akan berjalan secara efektif. Beberapa
perbedaan organisasi yang menerapkan manajemen dan yang tidak menerapkan manajemen
dapat dilihat pada tabel berikut:
Organisasi Tanpa Manajemen Organisasi Dengan Manajemen
Organisasi berjalan statis karena para Organisasi berjalan dinamis karena para
anggota kurang bergairah untuk anggota sangat bergairah untuk
mengantisipasi perubahan yang ada melakukan perubahan-perubahan sesuai
dengan visi organisasi dan kondisi
lingkungan

Tujuan dibuat tanpa memperhatikan Tujuan dibuat bersama oleh seluruh


kepentingan bersama dan kondisi anggota dan memperhatikan
lingkungan yang ada perkembangan lingkungan eksternal
organisasi
Perencanaan tidak ada. Kalaupun ada, Perencanaan dilakukan dengan
biasanya antara perencanaan jangka memperhatikan visi/misi organisasi,
pendek dengan jangka panjang saling dan menselaraskan antara tujuan jangka
bertentangan panjang, menengah, dan pendek

Dengan diterapkannya manajemen pada organisasi masjid, maka akan diperoleh


berbagai keuntungan. Diantaranya adalah:
1. Tujuan menjadi realistis dan dapat dicapai, karena masing-masing anggota menyumbang
untuk memberikan sarannya dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya.
2. Pemimpin dan anggota mengerti prioritas satu sama lain dan saling membantu ketika
kesulitan timbul.
3. Komunikasi menjadi terbuka. Kreativitas dan kesungguh-sungguhan kerja menjadi
meningkat.
Ada banyak teori dan metode manajemen yang dapat diterapkan pada organisasi
masjid. Namun yang perlu dicamkan adalah bahwa semua teori dan metode manajemen yang
diterapkan tersebut tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan kesucian masjid.
Secara prinsip, penerapan manajemen masjid minimal harus memenuhi syarat-syarat
berikut :
1. Visi dan misi yang jelas
Visi adalah cita-cita atau harapan yang agung dari organisasi. Misi berfungsi sebagai
pedoman umum bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya (visinya). Visi dan misi
harus dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi secara berkesinambungan,
sehingga lama kelamaan menjadi budaya organisasi (organization culture).
2. Program yang realistis
Banyak organisasi masjid yang membuat program tanpa didasari kemampuan yang ada,
sehingga akhirnya mereka membuat program yang cantik di atas kertas tapi sulit
direalisasikan. Hal ini karena mereka membuat program tanpa terlebih dahulu melakukan
analisa kemampuan organisasi.
3. Implementasi program yang berbobot
Imlementasi program yang berbobot tidak dapat lepas dari pengorganisasian (organizing) dan
pengarahan (actuating) yang baik. Beberapa unsur pengorganisasian yang perlu dilakukan
organisasi masjid antara lain membuat struktur organisasi berdasarkan program, membuat
uraian pekerjaan tugas berdasarkan pemerataan tugas, menempatkan personil pengurus
berdasarkan kemauan, kemampuan, dan kesempatan serta menginventarisir sarana/fasilitas
dan dana yang dibutuhkan.
Sedang unsur pengarahan (actuating) organisasi masjid yang perlu diwujudkan antara lain
kemampuan memotivasi, bekerja sama dan mengelola konflik.
4. Pemimpin yang efektif
Pemimpin yang efektif memahami secara sungguh-sungguh bahwa ia harus membawa
organisasinya mewujudkan visi yang telah disepakati. Pemimpin yang efektif pada organisasi
masjid adalah juga pemimpin yang berciri Islami.
5. Pengurus yang dinamis
Pengurus yang dinamis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki rasa memiliki terhadap organisasi.
b. Proaktif dan kreatif dalam mengembangkan organisasi.
c. Komunikasi berlangsung secara terbuka.
d. Kerjasama dilakukan dengan saling percaya dan interdependensi (kesaling tergantungan)
yang tinggi.
e. Konflik dikelola secara positif (tidak dihindari).5[5]

C. Jenis-Jenis Aktivitas Remaja Masjid


Dilihat dari segi bahasa pengertian Manajemen Dakwah memiliki dua pengertian.
Pertama pengertian Manajemen dan kedua pengertian Dakwah.
Pengertian yang pertama adalah manajemen, secara bahasa manajemen adalah berasal
dari kata management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan. Artinya,

5[5] www.jprmijaksel.org/2012/04/manajemen-remaja-masjid.html diakses pada 26 September 2016


pkl. 12:25 WIB
manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan terhadap para
anggota organisasi serta penggunaan seluruh sumber-sumber yang ada secara tepat untuk
meraih tujuan organisasi yang telah ditetapkan.6[6]
Pengertian yang kedua yaitu pengertian dakwah, secara etimologis, dakwah berasal
dari bahasa Arab, yaitu da'a, yad'u' da'wan, du'a, yang diartikan sebagai upaya mengajak,
menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang
sama dengan istilah tabligh, amr ma'ruf nahyi munkar, mau'idzah hasanah, tabsyir, indzhar,
washiyah, tarbiyah, ta'lim, dan khatbah. Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan makna
dakwah islam yaitu sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain
berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan Istiqomah dijaln-Nya serta berjuang
bersama meninggikan agama Allah.7[7]
Dari definisi manajemen dan dakwah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
manajemen dakwah yaitu sebagai pproses perencanaan tugas, mengelompokan tugas,
menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas
dan kemudian menggerakan ke arah tujuan dakwah.
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa Remaja Masjid adalah orgnisasi yang
menghimpun remaja muslim yang aktif datang dan beribadah shalat berjamaah di masjid.
Karena keterlibatan dengan masjid, maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan
masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada masjid selalu menjadi program utama Di
dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid meletakkan prioritas pada kegiatan-kegiatan
peningkatan keislaman, keilmuan dan keterampilan anggotanya.
Siswanto (2005:48) mengemukakan jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah:
1. Memakmurkan Masjid
Remaja Masjid adalah organisasi yang memiliki keterkaitan dengan masjid. Diharapkan
anggotanya aktif datang ke masjid, untuk melaksanakan shalat berjamaah bersama dengan
umat Islam yang lain. Karena, shalat berjamaah adalah merupakan indikator utama dalam
memakmurkan masjid. Selain itu kedatangan mereka ke masjid akan memudahkan pengurus
dalam memberilran informasi, melakukan koordinasi dan mengatur strategi organisasi untuk
melaksanakan aktivitas yang sudah diprogramkan. Dalam mengajak anggota untuk
memakmurkan masjid tentu diperlurkan kesabaran. Usaha-usaha secara sistematis harus
dilakukan, antara ain:
a. Pengurus memberi contoh dengan sering datang ke masjid

6[6] Buhler, Patricia. Manajemen Skills. Prenada Media. Jakarta. 2004. h lm 6.

7[7] Asmuni, Syukir. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Al ikhlas. Surabaya. 1983. hlm 49.
b. Menyelenggarakan kegiatan dengan menggunakan masjid sebagai tempat pelaksanaannya
c. Dalam menyelenggarakan kegiatan diselipkan cara shalat berjamaah.
d. Pengurus menyusun piket jaga kantor sekretariat di masjid.
2. Pembinaan Remaja Muslim
Remaja Muslim di sekitar masjid merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat
mendukung bagi kegiatan organisasi, sekaligus juga merupakan objek (mad'u) yang paling
utama. Pengurus Remaja Masjid membina mereka bertahap dan berkesinambungana agar
mampu beriman, berilmu dan beramal dengan baik. Hal ini dilakukan dengan menyusun
program kerja yang menghayati keinginan dan kebutuhan mereka. Dengan pengajian remaja
malam bina iman dan takwa (MABIT), bimbingan membaca dan tafsir Al-Qur'an, kajian
buku, pelatihan (training), ceramah umum, keterampilan berorganisasi dan lain sebagainya
tersebut diupayakan untuk tercapai.
3. Kaderisasi Umat
Pengkaderan adalah suatu proses pembentukan kader yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh kader yang siap mengemban amanah organisasi. Sistem pengkaderan
remaja masjid disusun dalam bentuk pedoman pengkaderan remaja masjid yang memuat
konsep secara langsung dan tidak langsung. Manfaat dari pengkaderan adalah diperolehnya
kader-kader organisasi remaja masjid yang "siap pakai", yaitu kader-kader yang beriman,
memiliki kemauan dan kemampuan di dalam meneruskan misi organisasi, profesional serta
memiliki pengetahuan dan tingkat intelektualitas yang baik. Kader-kader yang siap pakai
tersebut dapat bermanfaat dalam menghadirkan calon-calon pemimpin, anggota yang
bermotivasi tinggi dan aktivis Islam yang terampil.
4. Pendukung Kegiatan Ta’mir Masjid
Siswanto, (2005:70) mengemukakan bahwa secara umum, remaja masjid dapat memberi
dukungan dalam berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab ta'mir masjid di antaranya:
a. Mempersiapkan sarana shalat berjamaah dan shalat khusus, seperti shalat gerhana matahari,
gerhana bulan, minta hujan, Idul Fitri dan Idul Adha.
b. Menyusun jadwal dan menghubungi khatib jumat, Idul Fitri dan ldul Adha.
c. Menjadi panitia-panitia kegiatan kemasjidan
d. Melaksanakan pengumpulan dan pembagian zakat
e. Menjadi pelaksana penggalangan dana.
f. Memberikan masukan yang dipandang perlu kepada ta'mir masjid, dan lain sebagainya.
5. Dakwah dan Sosial
Remaja masjid adalah organisasi dakwah Islam yang mengambil spesialisasi dalam
pembinaan remaja muslim melalui masjid. Organisasi ini berpartispasi secara aktif dalam
mendakwakan Islam secara luas disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya.
Aktivitas dakwah bil lisan, bil hal, bil qalam, bil fikr dan lain sebagainya dapat
diselenggarakan baik oleh pengurus maupun anggota. Meskipun diselenggarakan oleh
remaja, remaja masjid tidak membatasi hanya beraktivitas dibidang keremajaan saja tetapi
juga melaksanakan aktivitas yang menyentuh masyarakat luas. Aktivitas seperti bakti sosial,
kebersihan lingkungan, membantu korban bencana alam, kumpul-kumpul keluarga jamaah
masjid, kunjungan ke pesantren dan lain sebagainya adalah contoh-contoh dari kegiatannya.
Remaja masjid dapat bekerja sama dengan ta’mir masjid atau majelis ta’lim ibu-ibu dalam
merealisasikan kemasyarakatan tersebut.8[8]

BAB III
KESIMPULAN
Organisasi adalah merupakan kerja sama di antara beberapa orang untuk mencapai
suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja. Yang menjadi ikatan kerja
sama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
Manajemen sendiri dapat diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manejemen adalah penggerak (ruh) dari
organisasi. Tanpa manajeman, organisasi tidak akan berjalan secara efektif.
Manajemen dakwah yaitu sebagai pproses perencanaan tugas, mengelompokan tugas,
menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas
dan kemudian menggerakan ke arah tujuan dakwah.
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa Remaja Masjid adalah orgnisasi yang
menghimpun remaja muslim yang aktif datang dan beribadah shalat berjamaah di masjid.
Karena keterlibatan dengan masjid, maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan
masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada masjid selalu menjadi program utama Di
dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid meletakkan prioritas pada kegiatan-kegiatan
peningkatan keislaman, keilmuan dan keterampilan anggotanya.

8[8] Aziz, Yunus Abdul Aziz dalam skripsi Studi Tentang Pengelolaan Remaja Masjid Di Desa Padengo
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, Universitas Negeri Gorontalo, 2014, hal. 27-31, pdf
Siswanto (2005:48) mengemukakan jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah:
1. Memakmurkan Masjid
2. Pembinaan Remaja Muslim
3. Kaderisasi Umat.
4. Pendukung Kegiatan Ta’mir Masjid
5. Dakwah dan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Yunus Abdul Aziz. 2014. Studi Tentang Pengelolaan Remaja Masjid Di Desa Padengo
Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Pdf
Asmuni, Syukir. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Al ikhlas. Surabaya. 1983. hlm 49
Buhler, Patricia. Manajemen Skills. Prenada Media. Jakarta. 2004. h lm 6
Hurima, dkk. dalam laporan penelitian Pelaksanaan Kegiatan Remaja masjid Al Mustaqim
Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya. Universitas Riau. pdf
Riftiyani. Rini. 2015. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas)
dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang Kab. Semarang
Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pdf
Winardi, j. Teori organisasi dan Pengorganisasian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2011,
hlm 10
www.jprmijaksel.org/2012/04/manajemen-remaja-masjid.html diakses pada 26 September
2016 pkl. 12:25 WIB
http://hardymath.blogspot.co.id/2012/07/manajemen-organisasi-risma.html diakses pada 26
September 2016 pkl. 12.24 WIB

Anda mungkin juga menyukai