Anda di halaman 1dari 11

“WALIMAH (GHAYATUL BAYAN)”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Studi Naskah Kitab Fiqih AS

Dosen Pengampu

H. M. Syarif Dibaj, Lc. M.Sy.

Oleh Kelompok 2 :

NAMA NPM
Maulida Rahmah 20.11.1054
Muhammad Ridho 20.11.1063
Muhammad Taufiq Anwar 20.11.1068

PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

MARTAPURA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “WALIMAH (GHAYATUL
BAYAN)”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Naskah Kitab Fiqih AS.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Martapura, 9 Maret 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... ii
BAB WALIMAH............................................................................................................................ 1
BAB PENUTUP ............................................................................................................................. 7
A. SIMPULAN ........................................................................................................................... 7
B. SARAN .................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 8

ii
‫باب الوليمة‬

BAB WALIMAH
‫هي من الولم وهو اﻻجتماع وتقع على كل طعام يتخذ لسرور حادث من عرس وإمﻼك وغيرهما لكن‬
1
‫استعمالها في العرس أشهر‬

Diambil dari kata "walim" yang berarti berkumpul, biasanya disajikan dalam acara-acara
seperti pernikahan, kepemilikan, dan sejenisnya. Namun, penggunaannya paling sering terkait
dengan pernikahan.

Walimah (‫ )وليمة‬secara bahasa artinya "perjamuan", yaitu jamuan makan. Biasanya jamuan
dalam pesta pernikahan yang dikenal dengan istilah walimah al-'urs atau walimatul 'urs (jamuan
pernikahan). Jadi, walimah adalah sebutan untuk undangan makan khususnya saat pernikahan.
Sebagian ulama’ fikih berpendapat walimah itu untuk acara makan-makan untuk segala kejadian
yang menggembirakan dan lebih banyak pada acara makan-makan untuk pernikahan (Al-Mughni).
Menurut Ibnul A’robiy, secara bahasa walimah adalah berkumpulnya orang-orang untuk makanan
yang dihidangkan dalam suasana kegembiraan, misalnya pesta pernikahan dan syukuran kelahiran
anak.2

‫وليمة العرس بشاة قد ندب لثبوته عنه صلى الله عليه وسلم قوﻻ وفعﻼ واعتبار الشاة إنما هو باعتبار أقلها‬
‫للمتمكن أما غيره فأقلها ما يقدر عليه‬

Dan dalam walimatul usrsy (pernikahan) yang paling dianjurkan adalah menyembelih
seekor domba yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Namun, bagi orang yang tidak mampu, dapat
juga menggunakan hewan lain yang sesuai dengan kemampuan.

3
‫ولذا قال في التنبيه وبأى شيء أولم من الطعام جاز‬

1
Syamsuddin Muhammad bin Abul ‘Abbas Ahmad bin Hamzah Syihabuddin al-Ramli (1004 H). Ghayatul Bayan
Syarah Zubadnya Ibnu Ruslan. h.377
2
Risalah Islam, Pengertian Walimah dan Macam-Macamnya dalam Islam.
https://www.risalahislam.com/2019/01/pengertian-walimah-dan-macam-macamnya.html. Diakses pada tanggal 9
Maret 2023 pukul 16.05

3
Ibid h.377

1
Dan karena itu, ada yang berkata sebagai penjagaan. Dan dengan sesuatu apa juga pun
mengumpulkan daripada makanan-makanan harus atau boleh saja

‫لكن إجابة بﻼ عذر تجب‬

Tetapi wajib memperkenankan walimah itu jika tidak ada udzur/halangan

‫عينا على من دعى إليها دون غيرها من الوﻻئم‬

Fardu ain atas orang yang diundang kepadanya (walimah) selain undangan walimah tidak fardu
ain

‫ويعتبر للوجوب أمور كون الداعى مسلما فﻼ تجب على مسلم بدعوة كافر وأن يكون المدعو مسلما أيضا فلو‬
‫دعا مسلم كافرا لم تلزمه اﻹجابة‬

Dan diibaratkan wajib itu beberapa perkara. Keadaan orang yang mengundang itu beragama islam.
maka tidak boleh atas orang islam mengundang orang kafir. Dan bahwa yang diundang juga orang
islam maka jikalau mengundang orang islam akan orang kafir tidak mewajibkan akan dia datang
menghadiri

‫وإن يدعوه في اليوم اﻷول فلو أولم ثﻼثة وجبت في اﻷول وسنت في الثانى وكرهت في الثالث‬

Dan Jika diundang pada hari pertama, maka diundang tiga hari berturut turut, maka wajib hadir
pada hari pertama, disunnahkan pada hari kedua, dan makruh pada hari ketiga.

‫وأن تكون الدعوة عامة بأن يدعو جميع عشيرته او جيرانه أو أهل حرفته وإن كانوا كلهم أغنياء فلو خص‬
‫اﻷغنياء منهم لم تجب اﻹجابة‬

Dan bahwa adalah Undangan itu sifatnya umum, dengan bahwa mengundang ia akan seluruh
keluarganya, atau tetangganya, atau teman seprofesinya, walaupun semuanya orang kaya. maka
jika hanya mengundang orang-orang kaya saja dari mereka, maka tidak wajib memperkenankan
untuk hadir.

‫وأن ﻻ يدعوه لخوف منه أو طمع في جاهه أو إعانته على باطل‬

2
Dan Si pemberi undangan tidak boleh merasa takut dari yang di undang, atau mengharapkan
sesuatu darinya, atau meminta tolong melakukan kejahatan.

‫وأن ﻻ يكون معذورا فإن كان له عذر لم تجب عليه اﻹجابة‬

Dan bahwa tidak boleh mengundang orang yang ada halangan udzur (sakit) maka jika ada baginya
udzur niscaya tidak wajib baginya atasnya memperkenankan undangan

‫كأن يكون هناك من يتأذى به أو ﻻ يليق به مجالسته كاﻷراذل أو يكون هناك منكر ﻻ يقدر على إزالته كشرب‬
‫خمر وضرب مﻼه واستعمال اوانى الذهب أو الفضة وافتراش مسروق أو مغصوب وجلود نمور بقى وبرها‬
‫وصورة حيوان على سقف أو جدار أو وسادة منصوبة أو ستر معلق‬

Seperti disana (tempat walimah) ada orang yang menyakiti atau tidak pantas dengan dia tempat
kedudukannya seperti hina menghina atau disana (tempat walimah) ada kemungkaran yang tidak
kuasa menghilangkannya seperti meminum minuman arak dan memukul gendang. Dan memakai
tempat (alat makanan) dari emas atau perak dan hamparan (tempat duduk) curian atau rampasan.
Dan hamparan (tempat duduk) terbuat dari kulit harimau dan bulunya, serta ada gambar binatang
di langit-langit atau dinding atau bantal yang dipajang atau ada di tirai yang digantung.

‫أو يكون له عذر يرخص في ترك الجماعة وأن يكون طعامه حﻼﻻ‬

Atau ada baginya udzur (halangan) yang meringankan ia pada meninggalkan perkumpulan. Dan
bahwa makanan undangannya itu halal.

‫وأن ﻻ يكون المدعو غير قاض وأن ﻻ يعارض الداعى غيره‬

Dan bahwa adalah orang yang diundang bukan hakim. Dan tidak boleh menentang oleh yang
mengundang akan hakim

‫فلو دعاه اثنان قدم أسبقهما ثم اﻷقرب رحما ثم اﻷقرب دارا ثم يقرع‬

Maka jikalau memanggil (mengundang) oleh dua orang. Datangilah yang mendahului akan
keduanya. Kemudian yang terdekat hubungan keluarga kemudian yang terdekat rumah kemudian
ketuklah.

3
‫وأن يخصه بالدعوة فلو فتح الباب وقال ليحضر من شاء أو قال لغيره أدع من شئت لم تجب اﻹجابة‬

Dan bahwa menentukan dengan yang diundang. Maka jikalau membukakan ia akan pintu dan ia
berkata silahkan masuk siapa yang ingin. Atau ia berkata bagi yang lainnya panggilkan orang yang
engkau kehendaki. Niscaya tidak boleh memperkenankannya

‫ولم تسن وأن يكون الداعى مطلق التصرف فﻼ تجب إجابة غيره‬

Dan tidak diharuskan bahwa yang mengundang semata mata kebebasan. Maka tidak wajib
memperkenankan selain yang mengundangnya

‫وأن ﻻ يعتذر المدعو للداعى ويرضى بتخلفه‬

Dan tidak perlu orang yang diundang terhadap yang mengundang minta maaf dengan sebab tidak
hadirnya

‫وإن أراد من دعاه يأكل‬

Dan Jika menghendaki orang yang diundang memakan ia

Setengah daripadanya: ‫منه‬

‫ليتبرك به أو نحوه‬

untuk mengambil berkah dengan ia (makanan) atau selainnya

‫وهو صائم نفﻼ وشق عليه صومه‬

dan ia orang yang melakukan puasa sunnah dan dibatalkan puasa nya

‫ففطره من صوم نفل أفضل من صومه‬

Maka berbuka dari puasa sunnah nya lebih diutamakan Dari puasanya

4
‫لما فيه من جبر خاطره وإدخال السرور عليه‬

Karena membantu meringankan perasaannya dan memberikan kegembiraan atasnya (yang


mengundang)

‫وإن لم يشق عليه فإتمامه أفضل‬

Dan jika puasa sunnah tersebut tidak terlalu sulit, maka menyempurnakan puasa lebih afdhal

‫أما صوم الفرض فﻼ يجوز الخروج منه موسعا كان او مضيقا‬

Adapun, untuk puasa wajib, tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan yang kuat, baik dalam keadaan
leluasa atau sempit.

‫ويندب للمفطر اﻷكل وأقله لقمة‬

Dan disunnahkan Bagi orang yang membatalkan puasa wajib, untuk makan setidaknya satu suap
makanan.

‫وياكل الضيف مما قدم بﻼ لفظ من المصنيف أكتفاء بقرينة التقديم‬

Dan Jika ada tamu, tamu dapat diberi makanan tanpa harus bertanya lebih dulu karena merasa
cukup dengan penjelasan yang terdahulu

‫نعم إن كان ينتظر حضور غيره فﻼ يأكل حتى يحضر أو بإذن المضيف لفظا وﻻ يتصرف إﻻ باﻷكل‬

Iya, jika menunggu kedatangan tamu yang lain, maka tidak boleh makan sampai tamu tersebut
hadir, kecuali dengan izin dari tuan rumah mengucapkan silahkan dan tidak boleh pulang ia kecuali
dengan memakan.

‫فﻼ يطعم هرة وﻻ سائﻼ ما لم يعلم رضاه‬

Maka tidak boleh memberi makan ia akan kucing atau orang yang meminta-minta makanan kecuali
jika mengetahui kepuasan mereka.

‫وللضيف تلقيم صاحبه ما لم يفاضل طعامهما ويكره تفاضله‬

Dan Bagi Tamu harus diberi makanan yang sama seperti yang dimakan oleh tuan rumah. Tidak
boleh membedakan antara makanan tuan rumah dan tamu.

5
‫ويحرم التطفل وله أخذ ما يعلم رضاه به ويجوز نثر سكر ودراهم ودنانير ونحوها في إمﻼك أو ختان‬
.‫والتقاط‬

Dan diharamkan Meminta makanan dari orang lain atau mengambilnya tanpa izin. Dan boleh
memberikan gula atau uang atau barang dan seumpamanya dan masalah kepemilikan atau khitanan
anak-anak dan penyembelihan hewan. 4

4
Ibid. h.378

6
BAB
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari kata "walimah" yang berarti berkumpul, biasanya disajikan dalam acara-acara seperti
pernikahan, kepemilikan, dan sejenisnya. Namun, penggunaannya paling sering terkait dengan
pernikahan. Walimah (‫ )وليمة‬secara bahasa artinya "perjamuan", yaitu jamuan makan. Biasanya
jamuan dalam pesta pernikahan yang dikenal dengan istilah walimah al-'urs atau walimatul
'urs (jamuan pernikahan). Jadi, walimah adalah sebutan untuk undangan makan khususnya saat
pernikahan. Sebagian ulama’ fikih berpendapat walimah itu untuk acara makan-makan untuk
segala kejadian yang menggembirakan dan lebih banyak pada acara makan-makan untuk
pernikahan (Al-Mughni). Menurut Ibnul A’robiy, secara bahasa walimah adalah berkumpulnya
orang-orang untuk makanan yang dihidangkan dalam suasana kegembiraan, misalnya pesta
pernikahan dan syukuran kelahiran anak.

Dan dalam pernikahan, "walimah" yang paling dianjurkan adalah menyembelih seekor
domba yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Namun, bagi orang yang tidak mampu, dapat juga
menggunakan hewan lain yang sesuai dengan kemampuan.

B. SARAN
Dengan diselesaikannya makalah ini saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya saya juga mengharapkan kritik dan saran untuk
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah saya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Risalah Islam, (26 January 2019) Pengertian Walimah dan Macam-Macamnya dalam Islam.
Diakses pada tanggal 9 Maret 2023 pukul 16.05. melalui
https://www.risalahislam.com/2019/01/pengertian-walimah-dan-macam-macamnya.html.
Syamsuddin Muhammad bin Abul ‘Abbas Ahmad bin Hamzah Syihabuddin al-Ramli (1004 H).
Ghayatul Bayan Syarah Zubadnya Ibnu Ruslan.

Anda mungkin juga menyukai