DOSEN PEMBIMBING :
H.Agususanto,Lc,S.S,M.H.
DISUSUN OLEH ;
1. Rizka Ertama 1711170004
2. Dion Darlinus 1711170016
3. Bela Armelia Putri 171117000
4. Uci Pupianti 171117000
5. Yuhadi 1711170031
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas kasih sayang-
Nya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun kelompok
kami sehingga mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini ditulis sebagai
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Petugas Haji dan Umrah.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
ini. Untuk teman-teman dan semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terima kasih,
semoga makalah ini dapat berguna bagi semua kalangan, sebagai karya dan tugas dari kami
dan untuk semua. Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................10
B. Kritik dan saran ................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Penyelenggara Ibadah Haji dan Tugas dari petugas Haji ?
2. Apa saja struktur Petugas Haji Daker Madinah ?
C. TUJUAN PENULISAN
Diharapkan Mahasiswa dan petugas Mengetahui dan memahami untuk
menyelesaikan tugasnya dengan menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama
pelatihan ke dalam tugas masing-masing.Diharapkan mahasiswa dapat setelah
memahami, mengidentifikasikan, merumuskan dan menjelaskan:
a. Tugas Perutusan Misi Haji Indonesia;
b. Tugas PPIH Kantor Urusan Haji;
d. Tugas PPIH Daerah Kerja Madinah
D. MANFAAT PENULISAN
1. Mengetahui dan memahami Apa itu Panitia penyelegggara Ibadah Haji?
2. Mengetahui dan memahami Struktur dan Pembagian Tugasnya
BAB 11
PEMBAHASAN
Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi adalah petugas resmi
yang melayani jemaah haji Indonesia. Unsur yang terlibat di dalamnya sangat banyak,
mulai dari petugas dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Luar Negeri, sampai TNI/Polri, dan institusi lainnya.Total petugas non kuota yang
berada di Saudi adalah 826 orang. Selain itu, ada juga tenaga musiman di Arab Saudi
dan mahasiswa Indonesia yang direkrut di 9 negara Islam. Ditambah para petugas
kloter, maka total petugas haji tahun ini ada 3.725 orang. Perbandingan 155 ribu
jemaah dengan petugas 3.725 orang jelas tidak seimbang. Padahal tugasnya cukup
berat, mulai dari pendampingan bimbingan ibadah, memberikan bantuan kesehatan,
sampai menyiapkan makanan dan transportasi. Para petugas itu terbagi di tiga Daerah
Kerja, yakni:
1. Makkah,
2. Madinah
3. Airport Jeddah-Madinah.
Semua perwakilan Daker memiliki kantor sendiri dan struktur organisasi yang
hampir sama. Ada kepala Daker, sekretaris, kepala bidang, kepala seksi, sampai
kepala sektor. Di sektor, ada struktur organisasi lagi yang sesuai dengan fungsi dan
tugas masing-masing. Khusus Daker Airport Jeddah-Madinah, strukturnya lebih kecil
karena tidak sampai mengurusi pemondokan persektor.Di Daker Makkah, lama
tugasnya adalah 60 hari, sementara di Daker Madinah dan Daker Airport Jeddah-
Madinah masing-masing 72 hari.
Di awal kedatangan, para petugas biasanya memastikan semua persiapan untuk
menyambut jemaah beres. Ada yang sibuk di bandara mendirikan posko, lalu di
pemondokan menyiapkan kamar dan fasilitas jemaah, di seksi katering memantau
persiapan perusahaan katering sampai tes makanan, di transportasi memastikan
kesiapan bus, tim perlindungan jemaah orientasi lokasi dan simulasi gangguan
keamanan, sampai persiapan kesehatan seperti menyiapkan obat-obatan dan ruang
perawatan.
Saat jemaah datang, para petugas itu lebih sibuk lagi. Tim transportasi bekerja siang
malam di halte untuk memastikan kelancaran bus shalawat, tim katering bergerak
setiap hari untuk menjaga kualitas dan kuantitanmakanan, tim pemondokan
mengawasi pelayanan hotel pada jemaah, tim pengawas ibadah haji khusus juga sibuk
menerima aduan pelayanan, sampai tim perlindungan jemaah yang bolak balik
mengurusi masalah dan kasus jemaah. Ada tim pelayanan kedatangan dan kepulangan
serta tim dari Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang wajib
melaporkan data pergerakan jemaah secara update dan angka kematianjemaah.
Pekerjaan jadi lebih menantang ketika puncak haji tiba. Saat periode Arafah-
Muzdalifah-Mina (Armina), para petugas terkonsentrasi di Makkah. Tim dari Daker
Madinah bekerja untuk melayani jemaah di Mina, tim Daker Makkah bekerja untuk
melayani jemaah di Muzdalifah, sementara tim Daker Airport Jeddah-Madinah
terpusat di Arafah. Tugas mereka serupa tapi tak sama, tim katering di daker masing-
masing memantau pelayanan katering di Armina, tim pemondokan memastikan
pelayanan tenda dan karpet serta fasilitas lainnya, tim perlindungan jemaah membantu
keamanan, tim transportasi sibuk mengurusi angkutan dari pemondokan ke Armina
dan sebaliknya, tim kesehatan bahkan super sibuk mengurusi jemaah sakit hingga
yang meninggal dunia.
Sebagian besar petugas tidak berhaji dan fokus menjalankan fungsinya
masing-masing. Tim daker bandara bergeser ke Madinah untuk mengurusi
kepulangan jemaah via bandara Madinah. Artinya, tim terus bergerak sejak awal
sampai akhir masa kepulangan. Kerja keras juga dilakukan oleh tim mukimin dan
tenaga mahasiswa, serta tenaga pendukung lainnya di setiap daker. Peran mereka
sangat besar dalam urusan komunikasi dengan pihak Saudi, dari urusan lobi sampai
evakuasi jemaah. Para pengemudi yang tahu jalanan kota Makkah, Madinah serta
Jeddah sangat efektif membantu urusan pekerjaan agar bisa diselesaikan dengan
cepat. Mereka juga mengikuti ritme petugas lain yang bekerja siang-malam tanpa
lelah. para petugas dituntut untuk berkomitmen melayani, membimbing dan
melindungi jemaah.
2. Sekretaris
a. Merencanakan kegiatan pelayanan umum, bimbingan ibadah dan pelayanan
kesehatan berdasarkan program yang telah ditetapkan;
b. Membagi tugas Sektor, mengadakan rapat koordinasi, dan melakukan bimbingan
langsung dalam rangka memantapkan pelaksanaan tugas;
c. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan pada masa operasional
penyelenggaraan haji pada sekretariat KUH dan Sektor;
d. Memimpin kesekretariatan yang meliputi:
1) Ketatausahaan;
2) Pencatatan dan Pelaporan;
3) Perlengkapan;
4) Kedatangan dan Pemulangan;
5) MCH dan P erlindungan Jemaah;
6) Pengawasan Katering;
7) Personil.
e. Mengendalikan pelaksanaan tugas di wilayah kerjanya;
f. Membantu tugas-tugas Kadaker;
g. Mengendalikan penyelesaikan pengaduan yang berhubungan dengan pelayanan
jemaah haji;
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas diwilayahnya dan melaksanakan konsultasi
dengan Kadaker untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan perumahan, khusus untuk Makkah dan
Madinah;
j. Mengkoordinasikan pengawasan katering khusus di Daerah Kerja Kerja Airport
Jeddah/Madinah, Makkah, Madinah dan Arafah Mina;
k. Mengurus honorarium seluruh petugas dan biaya operasional Daker.
l. Menyiapkan laporan harian, laporan khusus, dan laporan akhir pelaksanaan tugas.
A. KESIMPULAN
Dari Pemaparan Materi yang telah dijelaskan dimakalah ini bahwa Tim Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi adalah petugas resmi yang melayani
jemaah haji Indonesia. Unsur yang terlibat di dalamnya sangat banyak, mulai dari
petugas dari Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar
Negeri, sampai TNI/Polri, dan institusi lainnya. Semua perwakilan Daker memiliki
kantor sendiri dan struktur organisasi yang hampir sama. Ada kepala Daker,
sekretaris, kepala bidang, kepala seksi, sampai kepala sektor. Di sektor, ada struktur
organisasi lagi yang sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.