DISUSUN OLEH:
NIM: 50800120003
KELAS: MHU_A
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
karena kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Rute Perjalanan Haji & Faktor Resiko Kesehatan Masing-Masing
Kegiatan Perjalanan Haji”..Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami
kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Maka, dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dr. H. Muhammadong, S.KM.,M.Kes. selaku
dosen mata kuliah Kebijakan Pelayanan Kesehatan Jamaah, yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan. Penulis sangat berharap semoga proposal
penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih.
Israyani Amir
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
BAB II –PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. Kesimpulan ..................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ibadah haji merupakan ibadah yang dilakukan umat Islam setiap tahun.
Minat masyarakat Indonesia melaksanakan ibadah haji sangat tinggi, sehingga
melampaui batas kuota. Kematian pada jemaah haji disebabkan oleh penyakit
jantung, paru-paru, DM dan Stroke. Hal inilah yang melatarbelakangi upaya
pemerintah melakukan deteksi dini faktor risiko PTM pada jemaah haji. Kondisi
kesehatan jemaah haji merupakan modal dan sangat memengaruhi perjalanan dan
kelancaran ibadah haji mulai dari tanah air, embarkasi, saat penerbangan, saat di
Arab Saudi maupun saat kepulangan kembali ke tanah air. Terdapat beberapa
kondisi atau penyakit yang akan bertambah berat selama perjalanan udara atau
penyakit kardiovaskular yang belum terkontrol, penyakit saluran pernafasan
sedang dan berat, kekurangan darah (HB < 8), hamil, demensia, dan gangguan
jiwa berat yang belum terkontrol. Waktu daftar tunggu yang panjang perlu
dimanfaatkan agar jemaah dapat mempersiapkan diri baik fisik dan mental,
sehingga memenuhi kriteria istitho'ah menurut perspektif kesehatan. Data
menunjukkan hampir 70% jemaah haji mendapatkan bimbingan manasik ibadah
haji sebelum berangkat yang dilakukan oleh kelompok pengajian, kelompok
bimbingan ibadah haji, travel haji dan umroh, serta kelompok bimbingan lainnya.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Haji adalah salah satu rukun Islam yang merupakan bagian dari akidah ke-
Tauhidan setiap Muslim. Haji atau hajj, yang dalam bahasa Inggris disebut juga
sebagai pilgrimage, adalah suatu kegiatan rutin umat Islam ke Mekkah, Saudi
Arabia yang merupakan salah satu kota suci.
Para ulama dan ahli dalam bidang ke-agamaan Islam pun menjelaskan mengenai
apa itu haji. Pendapat-pendapat tersebut tentunya datang dari syariat agama Islam
sendiri namun disampaikan dengan bahasa lain, bukan karangan sendiri, yaitu
sebagai berikut.
Menurut beliau dalam buku fikih praktisnya menyatakan bahwa haji berasal dari
bahasa Arab hajj yang berarti “menuju” atau “mengunjungi sesuatu”. Dalam
konteks penggunaan kata hajj ini ialah yang dimaksud dengan mengunjungi yaitu
mengunjungi tempat atau daerah yang dihormati.
Dalam buku yang ditulis, kedua tokoh ahli ini menjelaskan bahwa haji
atau hajji berarti niat untuk pergi, berencana, bermaksud, atau agenda untuk
menuju tempat tertentu.
3. Abdurrahman Al-Zaziri
3
Secara istilah, M. Bagir Al-Hasby menyebutkan bahwa haji merupakan suatu
kegiatan mengunjungi Ka’bah dan sekitarnya di kota Mekkah untuk mengerjakan
ibadah thawaf, sa’i, wukuf di Padang Arafah, dan lain sebagainya.
5. Sayyid Sabiq
Yang kelima adalah pengertian tentang haji menurut Sayyid Sabiq. Sabiq
berpendapat dalam kitabnya bahwa haji merupakan kunjungan ke Mekkah dengan
tujuan mengerjakan ibadah thawaf, sa’i, wukuf, dan melakukan ibadah-ibadah
lainnya untuk memenuhi perintah Allah Swt..
6. Wabah Az-Zubaily
Yang terakhir ada pengertian menurut Wabah Az-Zubaily. Haji, menurut Az-
Zubaily adalah kesengajaan dalam mengunjungi Ka-bah untuk mengerjakan amal
ibadah tertentu.
Dengan kata lain, dalam kitabnya beliau menyatakan bahwa haji merupakan
agenda mengunjungi tempat tertentu, pada masa tertentu, dan dengan rencana
tertentu.
Rute adalah jarak atau pun arah yang mesti ditempuh, dilalui atau diturut
oleh jamaah haji. yang dimaksud dengan rute perjalanan adalah jarak tempuh atau
arah tempuh dari tempat yang satu ke tempat lainnya yang dilalui atau dijalani
oleh jamaah haji dalam kurun waktu tertentu.
Setiap calon haji Indonesia, yang hendak menjalankan ibadah ke Tanah Suci,
setidaknya dapat menempuhnya melalui dua cara.
4
Dilansir melalui buku Menjadi Muthawatif Anda di Tanah Suci karya Rafiq
Jauhary, cara pertama yaitu melalui pemerintah, dalam hal ini Kementerian
Agama atau biasa dikenal dengan haji reguler.
Cara kedua melalui swasta atau dalam hal ini PT Travel, yang biasa dikenal
dengan istilah haji khusus atau ONH plus.
Namun, secara umum dalam penyelenggaraan ibadah, kedua cara tersebut tidak
terdapat perbedaan berarti. Hanyalah besaran biaya, jumlah antrean nomor porsi,
fasilitas, dan pelayanan bimbingan ibadah yang membedakan keduanya.
Sementara itu, rute perjalanan dan ritual ibadah tetaplah sama dan keduanya
memiliki dua rute perjalanan. Pada haji reguler dikenal dengan istilah gelombang
pertama dan gelombang kedua.
Pada haji reguler, pembagian dua gelombang tersebut berdasarkan atas kelompok
terbang atau kloter yang banyak, sehingga ditakutkan terdapat penumpukan calon
haji pada sebuah kota.
Pembagian dua gelombang tersebut dilakukan secara qur'ah atau acak, sehingga
seorang calon haji tidak dapat memilih rute perjalanannya sendiri.
Pada haji ONH plus, rute perjalanan ditentukan oleh pihal PT Travel yang
memberangkatkan. Calon haji pun dapat memilih rute perjalanan yang
dikehendaki sesuai paket perjalanan yang ditawarkan oleh travel.
FAKTOR RESIKO
5
~Faktor Resiko Internal
Kondisi yang melakat pada jamaah haji yang berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan dan mengganggu perjalanan haji
Umur
Keterbatasan Fisik
Penyakit
Lama penerbangan
Ibadah fisik
Iklim ekstrim
Penularan Penyakit
Lingkungan asrama pondokan, dan catering.
1.Lingkungan Sanitasi dan Hygine di Asrama Haji ,Pondokan Arab Saudi dan
Katering Jemaah Sesuai Standar Kesehatan
3.Arab Saudi merupakan daerah endemis Penyakit Menular antara lain : Penyakit
Meningitis,,\MeningokokusPengendalian dengan memberikan Vaksinasi
Meningitis Meningokokus ACW 135 Y.
6
Walaupun disebutkan penerbangan 12 jam, tapi prosesperjalanan
sesungguhnya jauh lebih lama
Kelelahan fisik nyata
Barotitis / barotrauma
Mabuk perjalanan / motion sickness
Hipertropi prostat
Dvt gangguan sirkulasi)
Jetlag
>EMBARKASI
Pesawat Makassar-Padang-Jeddah
>MEKKAH 29 HARI
>WUKUF:
7
Gastroenterologi disease/ Saluran Cerna
Keracunan Makanan
Penyakit kulit
Sengatan matahari
Sengatan Dingin
Penyakit menular
Gangguan jiwa
Ketahanan Fisik
Ibadah Haji Identik Dengan Ibadah Fisik, Karena Banyak Proses Yang Wajib
Dalam Ibadah Haji Yang Mengandalkan Kemampuan Dan Kesehatan Fisik Yang
Prima .
>ARAFAH
Menempati kemah yang telah disediakan oleh maktab berupa tenda besar,
setiap tenda dapat menampung jamaah haji lebih dari satu kloter,
dilengkapi dengan alas tidur berupa karpet tanpa bantal.
Selama di Arafah jamaah haji diurus oleh maktab, pelayanan yang
diberikan antara lain penempatan jamaah di tenda pada saat tiba,
pengurusan angkutan ke Mina dan pengurusan jamaah haji tersesat jalan,
sakit dan wafat serta bimbingan ibadah.
Selama di Arafah mendapat konsumsi. Fasilitas kamar mandi/WC sangat
terbatas, maka penggunaannya perlu antri dan sabar. Keluar masuk kamar
mandi harus berpakaian yang menutup aurat.
Sambil menunggu saat wukuf, ikutilah ceramah yang disampaikan oleh
petugas Kloter.
Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaklah
menghubungi petugas Kloter.
8
Menjelang pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah mendengarkan
khutbah wukuf.
Waktu wukuf dimulai setelah masuk waktu Dzuhur tanggal 9 Dzulhijjah
sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Shalat Dzuhur dan Ashar
dijama’ taqdim dengan qasar dilaksanakan setelah khutbah wukuf.
Demikian pula shalat Maghrib dan Isya dijama’ taqdim dengan qasar di
Arafah, jika memungkinkan, boleh dijama’ ta’khir di Muzdalifah.
Untuk menghindari terjadinya kebakaran, dilarang menyalakan api atau
membuang puntung rokok di sembarang tempat.
Agar kondisi fisik tetap prima selama di Arafah, jagalah kesehatan, makan
dan minum yang cukup. Apabila merasa sakit, segera menghubungi dokter
kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Perkemahan
Perwakilan RI.
Setelah matahari terbenam sempurnalah pelaksanaan wukuf. Selanjutnya
bersiap-siap naik bus yang telah disiapkan oleh maktab untuk
diberangkatkan ke Muzdalifah dan Mina dengan sistim Taraddudi (bolak-
balik).
Selama di Arafah, jamaah haji sebaiknya tetap berada di kemah.
Sistim angkutan jamaah haji dari Arafah – Muzdalifah – Mina.
Pengangkutan jamaah haji dari Arafah ke Muzdalifah dan dari Muzdalifah
ke Mina, mulai tahun 2003, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistim
angkutan Taraddudi bagi jamaah haji Asia Tenggara, yaitu sistim angkutan
shuttle, dimana armada angkutan secara berkelompok menjemput jamaah
dari perkemahan sampai ke tempat tujuan dan berputar kembali lagi
menjemput jamaah yang lain dengan pengaturan jemputan untuk jamaah
yang akan dijemput diatur oleh sebuah lembaga pengendali pada pos pusat
di terminal Muhassir (antara Arafah dan Muzdalifah). Armada tersebut
berputar terus menerus sampai jamaah haji terangkut.
Dalam perjalanan ke Muzdalifah perbanyak talbiyah dan hindari
perbuatan/ perkataan yang kotor, fasik dan berbantah
9
>MUZDALIFAH:
Kedinginan
Kelelahan
Asma bronchiale
Pjk
Ppom
Gastritis
Kelelahan
Ppom, pjk, asma, gastritis
Kelelahan
Penyakit saluran napas
Penyakit saluran cerna
Gangguan jiwa
Kepadatan massa
Gangguan kulit
>WUKUF DI ARAFAH
b) Pakaian Ihram
10
g) Konsultasi petugas kesehatan
h) Safari Wukuf
>MABIT DI MUZDALIFAH
11
i) Patuhi instruksi petugas saat melontar dan ada kejadian tiba-tiba
Gastroenterologi Disease
Penyakit yang mempengaruhi sisitem pencernaan yang ditemui selama Haji yaitu
: diare, Sembelit, mual, dan Muntah
Diare
Keracunan Makanan
12
Identifikasi area dimana terdapat suhu yang tinggi (Tawwaf pada siang
hari, Arafah, Mina)
Kulit lecet
Bibir pecah-pecah
Tumit pecah-pecah
Respiratory Disease
Penyakit paling umum selama musim Haji seperti: Commond cold, seasonal flu,
Bronhitis
Metode pencegahan
• Pakailah masker
• Gunakan serbet/tissue untuk menutup hidung dan mulut pada saat bersin
dan batuk
Ketika terinfeksi
Kepadatan Massa
13
Jemaah haji pria yang sehat dan kuat agar mendampingi / mewakili jemaah
haji lain ( wanita, usia lanjut, dll) terutama pada saat melempar jumroh
Jemaah haji yang kondisinya lemah dan tetap ingin melaksanakan ritual
ibadah haji (Tawaf/sa’i) dianjurkan agar menggunakan kursi roda
Bila situasi & kondisi tidak memungkinkan untuk menolong jemaah haji
yang jatuh, jangan menolong.
>MADINAH 8 HARI
>PHBS MEDINAH
Dia menjelaskan, K3JH merupakan kartu yang diisi oleh jemaah haji untuk
merekam atau mencatat gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul selama 21
hari setelah pulang menunaikan ibadah haji.
14
"Gejala itu di antaranya sakit demam, batuk, sesak napas, diare, perdarahan, dan
kaku kuduk. Bila setelah 21 hari di Tanah Air, maka K3JH ini diserahkan atau
dikirimkan ke Puskesmas setempat.
Setelah turun dari pesawat, lanjut dia, jemaah haji melewati pemeriksaan
kekarantinaan kesehatan.
"Satu per satu jemaah haji diamati suhu tubuhnya dengan alat pemindai suhu
tubuh untuk melakukan skrining terhadap kemungkinan penyebaran penyakit
yang dapat menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) seperti
meningitis, MERS-COV, dan ebola virus.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Haji adalah salah satu rukun Islam yang merupakan bagian dari akidah ke-
Tauhidan setiap Muslim. Haji atau hajj, yang dalam bahasa Inggris disebut juga
sebagai pilgrimage, adalah suatu kegiatan rutin umat Islam ke Mekkah, Saudi
Arabia yang merupakan salah satu kota suci.
Rute adalah jarak atau pun arah yang mesti ditempuh, dilalui atau diturut
oleh jamaah haji. yang dimaksud dengan rute perjalanan adalah jarak tempuh atau
arah tempuh dari tempat yang satu ke tempat lainnya yang dilalui atau dijalani
oleh jamaah haji dalam kurun waktu tertentu.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat diprtanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun mengenai pembahasan makalah di atas.
16
DAFTAR PUSTAKA
Aulia. (2017, Februari 5). Deteksi Dini Faktor Risiko PTM pada Jemaah Haji.
Retrieved January 26, 2022, from deteksi-dini-faktor-risiko-ptm-pada-jemaah-
haji: http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/deteksi-dini-faktor-risiko-ptm-pada-
jemaah-haji
Liputan6.com. (2019, Juli 12). Rute dan Ragam Ritual Ibadah Haji yang Harus
Dipahami Jemaah. Retrieved January 26, 2022, from rute-dan-ragam-ritual-
ibadah-haji-yang-harus-dipahami-jemaah:
https://www.liputan6.com/haji/read/4010756/rute-dan-ragam-ritual-ibadah-haji-
yang-harus-dipahami-jemaah
Paddo, J. (n.d.). Faktor Risiko Dalam Perjalanan Haji. Retrieved January 26,
2022, from Faktor-Risiko-Dalam-Perjalanan-Haji:
https://www.scribd.com/presentation/371754538/Faktor-Risiko-Dalam-
Perjalanan-Haji
RAHMANTO, I. (2019, April 19). √ Pengertian Haji | Syarat Rukun & Sejarah
Haji (Terlengkap). Retrieved January 26, 2022, from pengertian-haji/:
https://ilhamteguh.com/pengertian-haji/
17