Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

RUTE PERJALANAN HAJI & FAKTOR RESIKO KESEHATAN


MASING-MASING ETAPE KEGIATAN PERJALANAN HAJI

DISUSUN OLEH:

NAMA: ISRAYANI AMIR

NIM: 50800120003

KELAS: MHU_A

PRODI MANAJEMEN HAJI & UMRAH

FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
karena kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Rute Perjalanan Haji & Faktor Resiko Kesehatan Masing-Masing
Kegiatan Perjalanan Haji”..Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami
kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Maka, dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dr. H. Muhammadong, S.KM.,M.Kes. selaku
dosen mata kuliah Kebijakan Pelayanan Kesehatan Jamaah, yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan. Penulis sangat berharap semoga proposal
penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih.

Jeneponto, 26 Januari 2022


Penyusun

Israyani Amir

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I- PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II –PEMBAHASAN.......................................................................... 3

A. Pengertian Ibadah Haji..................................................................... 3


B. Pengertia Rute Perjalanan Haji ........................................................ 4
C. Rute Perjalanan Haji & Faktor Resiko Kesehatan Dalam Etape Perjalanan
Haji................................................................................................... 5

BAB III – PENUTUP................................................................................. 16

A. Kesimpulan ..................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah haji merupakan ibadah yang dilakukan umat Islam setiap tahun.
Minat masyarakat Indonesia melaksanakan ibadah haji sangat tinggi, sehingga
melampaui batas kuota. Kematian pada jemaah haji disebabkan oleh penyakit
jantung, paru-paru, DM dan Stroke. Hal inilah yang melatarbelakangi upaya
pemerintah melakukan deteksi dini faktor risiko PTM pada jemaah haji. Kondisi
kesehatan jemaah haji merupakan modal dan sangat memengaruhi perjalanan dan
kelancaran ibadah haji mulai dari tanah air, embarkasi, saat penerbangan, saat di
Arab Saudi maupun saat kepulangan kembali ke tanah air. Terdapat beberapa
kondisi atau penyakit yang akan bertambah berat selama perjalanan udara atau
penyakit kardiovaskular yang belum terkontrol, penyakit saluran pernafasan
sedang dan berat, kekurangan darah (HB < 8), hamil, demensia, dan gangguan
jiwa berat yang belum terkontrol. Waktu daftar tunggu yang panjang perlu
dimanfaatkan agar jemaah dapat mempersiapkan diri baik fisik dan mental,
sehingga memenuhi kriteria istitho'ah menurut perspektif kesehatan. Data
menunjukkan hampir 70% jemaah haji mendapatkan bimbingan manasik ibadah
haji sebelum berangkat yang dilakukan oleh kelompok pengajian, kelompok
bimbingan ibadah haji, travel haji dan umroh, serta kelompok bimbingan lainnya.

Pemerintah sebagai penyelenggara kesehatan haji melakukan pembinaan,


pelayanan dan perlindungan dalam rangka meningkatkan kesehatan jemaah haji
sebelum berangkat, selama menunaikan ibadah haji dan sampai kembali ke tanah
air. Pembinaan kesehatan jemaah haji melalui posbindu PTM JH dilakukan sejak
awal mendaftar dengan tujuan menjaga agar jemaah haji tetap dalam keadaan
sehat, terdeteksi dan terkendali faktor risiko PTM sedini mungkin. Pemeriksaan,
perawatan dan pemeliharaan kesehatan lebih terarah denga harapan diturunkan
angka kesakitan dan kematian jemaah haji akibat PTM dapat tercapai.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ibadah haji?


2. Apa yang dimaksud dengan rute perjalanan haji?
1. Apa saja rute perjalanan haji & faktor resiko kesehatan dalam etape
perjalanan haji ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ibadah haji


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rute perjalanan haji
3. Untuk mengetahui apa saja rute perjalanan haji beserta factor-faktor resiko
kesehatan dalam etape perjalanan haji

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ibadah Haji

Haji adalah salah satu rukun Islam yang merupakan bagian dari akidah ke-
Tauhidan setiap Muslim. Haji atau hajj, yang dalam bahasa Inggris disebut juga
sebagai pilgrimage, adalah suatu kegiatan rutin umat Islam ke Mekkah, Saudi
Arabia yang merupakan salah satu kota suci.

Para ulama dan ahli dalam bidang ke-agamaan Islam pun menjelaskan mengenai
apa itu haji. Pendapat-pendapat tersebut tentunya datang dari syariat agama Islam
sendiri namun disampaikan dengan bahasa lain, bukan karangan sendiri, yaitu
sebagai berikut.

1. Muhammad Baqir al-Hasby

Menurut beliau dalam buku fikih praktisnya menyatakan bahwa haji berasal dari
bahasa Arab hajj yang berarti “menuju” atau “mengunjungi sesuatu”. Dalam
konteks penggunaan kata hajj ini ialah yang dimaksud dengan mengunjungi yaitu
mengunjungi tempat atau daerah yang dihormati.

2. Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia

Dalam buku yang ditulis, kedua tokoh ahli ini menjelaskan bahwa haji
atau hajji berarti niat untuk pergi, berencana, bermaksud, atau agenda untuk
menuju tempat tertentu.

3. Abdurrahman Al-Zaziri

Abdurrahman Al-Zaziri menyebutkan bahwa pengertian haji adalah menuju


kemuliaan. Ini merupakan arti secara bahasa.

4. Muhammad Bagir Al-Hasby

3
Secara istilah, M. Bagir Al-Hasby menyebutkan bahwa haji merupakan suatu
kegiatan mengunjungi Ka’bah dan sekitarnya di kota Mekkah untuk mengerjakan
ibadah thawaf, sa’i, wukuf di Padang Arafah, dan lain sebagainya.

Ditambah lagi adalah kegiatan ini semata-mata dilakukan untuk mendapatkan


ridha Allah ta’ala.

5. Sayyid Sabiq

Yang kelima adalah pengertian tentang haji menurut Sayyid Sabiq. Sabiq
berpendapat dalam kitabnya bahwa haji merupakan kunjungan ke Mekkah dengan
tujuan mengerjakan ibadah thawaf, sa’i, wukuf, dan melakukan ibadah-ibadah
lainnya untuk memenuhi perintah Allah Swt..

6. Wabah Az-Zubaily

Yang terakhir ada pengertian menurut Wabah Az-Zubaily. Haji, menurut Az-
Zubaily adalah kesengajaan dalam mengunjungi Ka-bah untuk mengerjakan amal
ibadah tertentu.

Dengan kata lain, dalam kitabnya beliau menyatakan bahwa haji merupakan
agenda mengunjungi tempat tertentu, pada masa tertentu, dan dengan rencana
tertentu.

B. Pengertian Rute Perjalanan Haji

Rute adalah jarak atau pun arah yang mesti ditempuh, dilalui atau diturut
oleh jamaah haji. yang dimaksud dengan rute perjalanan adalah jarak tempuh atau
arah tempuh dari tempat yang satu ke tempat lainnya yang dilalui atau dijalani
oleh jamaah haji dalam kurun waktu tertentu.

Setiap calon haji Indonesia, yang hendak menjalankan ibadah ke Tanah Suci,
setidaknya dapat menempuhnya melalui dua cara.

4
Dilansir melalui buku Menjadi Muthawatif Anda di Tanah Suci karya Rafiq
Jauhary, cara pertama yaitu melalui pemerintah, dalam hal ini Kementerian
Agama atau biasa dikenal dengan haji reguler.

Cara kedua melalui swasta atau dalam hal ini PT Travel, yang biasa dikenal
dengan istilah haji khusus atau ONH plus.

Namun, secara umum dalam penyelenggaraan ibadah, kedua cara tersebut tidak
terdapat perbedaan berarti. Hanyalah besaran biaya, jumlah antrean nomor porsi,
fasilitas, dan pelayanan bimbingan ibadah yang membedakan keduanya.

Sementara itu, rute perjalanan dan ritual ibadah tetaplah sama dan keduanya
memiliki dua rute perjalanan. Pada haji reguler dikenal dengan istilah gelombang
pertama dan gelombang kedua.

Jemaah gelombang pertama mempunyai rute perjalanan Jeddah, Madinah,


Makkah, lalu kembali lagi ke Jeddah. Begitu pula dengan gelombang kedua.

Pada haji reguler, pembagian dua gelombang tersebut berdasarkan atas kelompok
terbang atau kloter yang banyak, sehingga ditakutkan terdapat penumpukan calon
haji pada sebuah kota.

Pembagian dua gelombang tersebut dilakukan secara qur'ah atau acak, sehingga
seorang calon haji tidak dapat memilih rute perjalanannya sendiri.

Pada haji ONH plus, rute perjalanan ditentukan oleh pihal PT Travel yang
memberangkatkan. Calon haji pun dapat memilih rute perjalanan yang
dikehendaki sesuai paket perjalanan yang ditawarkan oleh travel.

C. Rute Perjalanan Haji & Faktor Resiko Kesehatan Dalam Etape


Perjalanan Haji

FAKTOR RESIKO

5
~Faktor Resiko Internal

Kondisi yang melakat pada jamaah haji yang berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan dan mengganggu perjalanan haji

 Umur
 Keterbatasan Fisik
 Penyakit

~Faktor Resiko Eksternal

 Lama penerbangan
 Ibadah fisik
 Iklim ekstrim
 Penularan Penyakit
 Lingkungan asrama pondokan, dan catering.

Contoh Faktor Risiko Eksternal Sebagai Berikut :

1.Lingkungan Sanitasi dan Hygine di Asrama Haji ,Pondokan Arab Saudi dan
Katering Jemaah Sesuai Standar Kesehatan

2.Penerbangan Cukup Lama sehingga bagi Jemaah hajimemeliki faktor Risiko


dapat memperberat kondisikesehatan.

3.Arab Saudi merupakan daerah endemis Penyakit Menular antara lain : Penyakit
Meningitis,,\MeningokokusPengendalian dengan memberikan Vaksinasi
Meningitis Meningokokus ACW 135 Y.

4.Ibadah Haji sarat dengan kegiatanFisik seperti Tawaf,

Sa’i ,Wukuf, Mabit dan Lempar Jumrah.

5.Iklim yang sangat ekstrim mulai dari Panas dan Dingin

Lamanya Penerbangan atau Perjalanan:

6
 Walaupun disebutkan penerbangan 12 jam, tapi prosesperjalanan
sesungguhnya jauh lebih lama
 Kelelahan fisik nyata

Masalah Kesehatan Penerbangan:

 Barotitis / barotrauma
 Mabuk perjalanan / motion sickness
 Hipertropi prostat
 Dvt gangguan sirkulasi)
 Jetlag

>EMBARKASI

Pesawat Makassar-Padang-Jeddah

 Teratur naik ke pesawat


 Dulukan yang sakit atau usila
 Duduk sesuai nomor kursi
 Bagi yang sering mabuk perjalanan, minum antimo

Persiapan Untuk Menuju Mekkah :

 Ketua regu mengawasi/ hitung anggota


 Jangan ada yang ketinggalan

>MEKKAH 29 HARI

>WUKUF:

Potensi Penularan Penyakit:

 Respiratory diseases/ Penyakit Saluran Napas

7
 Gastroenterologi disease/ Saluran Cerna
 Keracunan Makanan
 Penyakit kulit

Potensi Penyakit Lain:

 Sengatan matahari
 Sengatan Dingin
 Penyakit menular
 Gangguan jiwa

Ketahanan Fisik

Ibadah Haji Identik Dengan Ibadah Fisik, Karena Banyak Proses Yang Wajib
Dalam Ibadah Haji Yang Mengandalkan Kemampuan Dan Kesehatan Fisik Yang
Prima .

>ARAFAH

 Menempati kemah yang telah disediakan oleh maktab berupa tenda besar,
setiap tenda dapat menampung jamaah haji lebih dari satu kloter,
dilengkapi dengan alas tidur berupa karpet tanpa bantal.
 Selama di Arafah jamaah haji diurus oleh maktab, pelayanan yang
diberikan antara lain penempatan jamaah di tenda pada saat tiba,
pengurusan angkutan ke Mina dan pengurusan jamaah haji tersesat jalan,
sakit dan wafat serta bimbingan ibadah.
 Selama di Arafah mendapat konsumsi. Fasilitas kamar mandi/WC sangat
terbatas, maka penggunaannya perlu antri dan sabar. Keluar masuk kamar
mandi harus berpakaian yang menutup aurat.
 Sambil menunggu saat wukuf, ikutilah ceramah yang disampaikan oleh
petugas Kloter.
 Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaklah
menghubungi petugas Kloter.

8
 Menjelang pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah mendengarkan
khutbah wukuf.
 Waktu wukuf dimulai setelah masuk waktu Dzuhur tanggal 9 Dzulhijjah
sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Shalat Dzuhur dan Ashar
dijama’ taqdim dengan qasar dilaksanakan setelah khutbah wukuf.
Demikian pula shalat Maghrib dan Isya dijama’ taqdim dengan qasar di
Arafah, jika memungkinkan, boleh dijama’ ta’khir di Muzdalifah.
 Untuk menghindari terjadinya kebakaran, dilarang menyalakan api atau
membuang puntung rokok di sembarang tempat.
 Agar kondisi fisik tetap prima selama di Arafah, jagalah kesehatan, makan
dan minum yang cukup. Apabila merasa sakit, segera menghubungi dokter
kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Perkemahan
Perwakilan RI.
 Setelah matahari terbenam sempurnalah pelaksanaan wukuf. Selanjutnya
bersiap-siap naik bus yang telah disiapkan oleh maktab untuk
diberangkatkan ke Muzdalifah dan Mina dengan sistim Taraddudi (bolak-
balik).
 Selama di Arafah, jamaah haji sebaiknya tetap berada di kemah.
 Sistim angkutan jamaah haji dari Arafah – Muzdalifah – Mina.
Pengangkutan jamaah haji dari Arafah ke Muzdalifah dan dari Muzdalifah
ke Mina, mulai tahun 2003, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistim
angkutan Taraddudi bagi jamaah haji Asia Tenggara, yaitu sistim angkutan
shuttle, dimana armada angkutan secara berkelompok menjemput jamaah
dari perkemahan sampai ke tempat tujuan dan berputar kembali lagi
menjemput jamaah yang lain dengan pengaturan jemputan untuk jamaah
yang akan dijemput diatur oleh sebuah lembaga pengendali pada pos pusat
di terminal Muhassir (antara Arafah dan Muzdalifah). Armada tersebut
berputar terus menerus sampai jamaah haji terangkut.
 Dalam perjalanan ke Muzdalifah perbanyak talbiyah dan hindari
perbuatan/ perkataan yang kotor, fasik dan berbantah

9
>MUZDALIFAH:

 Kedinginan
 Kelelahan
 Asma bronchiale
 Pjk
 Ppom
 Gastritis

Risiko Penularan Penyakit Sangat Tinggi

 Kelelahan
 Ppom, pjk, asma, gastritis

Beberapa Masalah Kesehatan Di Makkah

 Kelelahan
 Penyakit saluran napas
 Penyakit saluran cerna
 Gangguan jiwa
 Kepadatan massa
 Gangguan kulit

>WUKUF DI ARAFAH

a) Menginap sehari semalam

b) Pakaian Ihram

c) Pola Makan : Prasmanan 3x sehari + buah + air

d) Kopi, Susu dan Teh tersedia 24 jam

e) Pengambilan makanan di antri

f) Siapkan vitamin + obat-obatan

10
g) Konsultasi petugas kesehatan

h) Safari Wukuf

>MABIT DI MUZDALIFAH

 Memungut batu / kerikil

 Sore/malam hari tiba di muzdalifah

 Tetap berpakaian ihram

 Meninggalkan muzdalifah setelah lewat tengah malam

 Ingat : Tidak ada tenda dan Tidak ada lantai

 Bawa matras atau tikar

 Bawa air dan makanan ringan serta buah secukupnya

 Tersedia toilet untuk BAK dan BAB, tapi terbatas

 Selalu konsultasi dengan Petugas

>MELONTAR JUMRAH DI MINA

a) Tinggal di pondokan selama 3 / 4 hari

b) Istirahat dulu, tunggu jadwal melontar

c) Pakaian ihram dilepas setelah melontar Aqabah dan Tahallul

d) Kondisi pondokan padat dan ruang gerak kurang

e) Makanan di catering : Prasmanan 3x + buah + air

f) Kopi, Susu dan Teh tersedia 24 jam

g) Tersedia wc dan toilet umum danTersedia toko buah

h) Angin kencang terkadang banjir dan hujan es

11
i) Patuhi instruksi petugas saat melontar dan ada kejadian tiba-tiba

j) Potensi hilang krn tenda mirip semua

Gastroenterologi Disease

Penyakit yang mempengaruhi sisitem pencernaan yang ditemui selama Haji yaitu
: diare, Sembelit, mual, dan Muntah

Diare

 Jauhi makanan yang mengandung lemak

 Pastikan kebersihan makanan dan memasak dengan baik

 Minum banyak air

 Konsultasikan ke petugas kesehatan

Keracunan Makanan

 Pastikan air munim telah dimasak

 Lihat expired makanan

 Pastikan makanan telah dimasak secara menyeluruh

 Jauhi membeli makanan yang tidak higienis

Sengatan Panas Matahari

 Minum yang cukup

 Hindari paparan sinar matahari dalam waktu lama, dianjurkan


menggunakan payung

 Beristirahat yang cukup untuk merevitalisasi tubuh

 Dapat menyemprotkan air

 Ke pusat kesehatan pada kasus yang berat

12
 Identifikasi area dimana terdapat suhu yang tinggi (Tawwaf pada siang
hari, Arafah, Mina)

Penyakit Pada Kulit

 Kulit lecet

 Bibir pecah-pecah

 Tumit pecah-pecah

Respiratory Disease

Penyakit paling umum selama musim Haji seperti: Commond cold, seasonal flu,
Bronhitis

Metode pencegahan

• Pakailah masker

• Gunakan serbet/tissue untuk menutup hidung dan mulut pada saat bersin
dan batuk

• Jangan minum air es atau air yang sangat dingin

Ketika terinfeksi

• Beristirahat dan minum banyak cairan yang mengandung vitamin C

• Analgesic dan antipiretik

• Konsultasi ke dokter jika bertambah parah

Kepadatan Massa

Informasi yang harus disampaikan oleh Karu/ Karom :

Agar tidak terpisah dari regu/rombongan.

Pada saat berdesakan dilarang melawan arus dan tidak berhenti.

13
Jemaah haji pria yang sehat dan kuat agar mendampingi / mewakili jemaah
haji lain ( wanita, usia lanjut, dll) terutama pada saat melempar jumroh

Jemaah haji yang kondisinya lemah dan tetap ingin melaksanakan ritual
ibadah haji (Tawaf/sa’i) dianjurkan agar menggunakan kursi roda

Bila situasi & kondisi tidak memungkinkan untuk menolong jemaah haji
yang jatuh, jangan menolong.

Melaporkan dan minta bantuan pertolongan pada petugas bila terjadi


musibah

>MADINAH 8 HARI

>PHBS MEDINAH

a) Jaga pola BAB dan BAK dan kebersihan diri

b) Jaga pola makan : makan di catering 3x sehari + buah

c) Konsumsi air minimal 2 / 3 liter sehari

d) Konsultasi Petugas Kesehatan

e) Arba’in : kondisi harus prima

f) Cuaca dingin : 5 – 15 derajat celsius

>PULANG KE TANAH AIR

Jemaah haji diimbau untuk mengecek kesehatan secara rutin ke Puskesmas


untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari Timur Tengah. Selama tiga
minggu kartu itu dipegang. Dan jika ada yang sakit, bawa ke Puskemas dan rumah
sakit. Kartunya diperlihatkan.

Dia menjelaskan, K3JH merupakan kartu yang diisi oleh jemaah haji untuk
merekam atau mencatat gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul selama 21
hari setelah pulang menunaikan ibadah haji.

14
"Gejala itu di antaranya sakit demam, batuk, sesak napas, diare, perdarahan, dan
kaku kuduk. Bila setelah 21 hari di Tanah Air, maka K3JH ini diserahkan atau
dikirimkan ke Puskesmas setempat.

Setelah turun dari pesawat, lanjut dia, jemaah haji melewati pemeriksaan
kekarantinaan kesehatan.

"Satu per satu jemaah haji diamati suhu tubuhnya dengan alat pemindai suhu
tubuh untuk melakukan skrining terhadap kemungkinan penyebaran penyakit
yang dapat menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) seperti
meningitis, MERS-COV, dan ebola virus.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Haji adalah salah satu rukun Islam yang merupakan bagian dari akidah ke-
Tauhidan setiap Muslim. Haji atau hajj, yang dalam bahasa Inggris disebut juga
sebagai pilgrimage, adalah suatu kegiatan rutin umat Islam ke Mekkah, Saudi
Arabia yang merupakan salah satu kota suci.

Rute adalah jarak atau pun arah yang mesti ditempuh, dilalui atau diturut
oleh jamaah haji. yang dimaksud dengan rute perjalanan adalah jarak tempuh atau
arah tempuh dari tempat yang satu ke tempat lainnya yang dilalui atau dijalani
oleh jamaah haji dalam kurun waktu tertentu.

Faktor Resiko Kesehatan Jamaah Haji

~Faktor Resiko Internal:Umur, Keterbatasan Fisik, Penyakit

~Faktor Resiko Eksternal: Lama penerbangan, Ibadah, fisik, Iklim ekstrim,


Penularan Penyakit, Lingkungan asrama pondokan, dan catering.

B. Saran

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat diprtanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun mengenai pembahasan makalah di atas.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aulia. (2017, Februari 5). Deteksi Dini Faktor Risiko PTM pada Jemaah Haji.
Retrieved January 26, 2022, from deteksi-dini-faktor-risiko-ptm-pada-jemaah-
haji: http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/deteksi-dini-faktor-risiko-ptm-pada-
jemaah-haji

Liputan6.com. (2019, Juli 12). Rute dan Ragam Ritual Ibadah Haji yang Harus
Dipahami Jemaah. Retrieved January 26, 2022, from rute-dan-ragam-ritual-
ibadah-haji-yang-harus-dipahami-jemaah:
https://www.liputan6.com/haji/read/4010756/rute-dan-ragam-ritual-ibadah-haji-
yang-harus-dipahami-jemaah

Paddo, J. (n.d.). Faktor Risiko Dalam Perjalanan Haji. Retrieved January 26,
2022, from Faktor-Risiko-Dalam-Perjalanan-Haji:
https://www.scribd.com/presentation/371754538/Faktor-Risiko-Dalam-
Perjalanan-Haji

RAHMANTO, I. (2019, April 19). √ Pengertian Haji | Syarat Rukun & Sejarah
Haji (Terlengkap). Retrieved January 26, 2022, from pengertian-haji/:
https://ilhamteguh.com/pengertian-haji/

17

Anda mungkin juga menyukai