Sungguh memprihatinkan dunia pendidikan kita saat ini, banyak problem Yang
terjdi, dimana harapan kita untuk menciptakan generasi yang terdidik, beretika,
lebih bermoral dan berkarakter, yang kita persiapkan untuk menjadi penerus
bangsa yakni peimpin yang berkualitas baik dalam hal intelektual maupun
moralnya, tetapi sayang fakta yang terjadi dibalik dunia pendidikan yang
menjanjikan kadang tersembunyi noda-noda yang mengatasnamakan kebenaran.
Percaya atau tidak, ini semua adalah imbas dari proses pendidikan yang hanya
mengajar kecerdasan intelektual semata namun tidak peduli dengan penerapan
nilai-nilai kehidupan yang bermakna sehingga kita miskin akan keteladanan dan
itu bisa memicu masyarakat akan apatis dan skeptis terhadap pemimpinnya
sendiri.
Maka tidak heran jika sekarang kita dilanda dengan krisis keteladanan, mau tidak
mau kita harus menerima kenyataan bahwa kita hidup di era minimnya etika dan
moral, oleh karena itu kita harus bangkitkan kesadaran untuk meningkatkan
kualitas diri menjadi pribadi yang berintegritas, bermoral, serta berintelektual agar
kita bisa menjadi teladan bagi mereka yang saat ini berada dalam genggaman
orang-orang yang meyalahgunakan kepemimpinannya.
Kita sebagai generasi penerus bangsa, yang saat ini berstatus pemimpin bagi diri
sendiri dan calon pemimpin bagi mereka, harus mampu manunjukkan bahwa kita
memang layak disebut sebagai pemimpin yang berkualitas baik itu berkualitas
dalam kemampuan intelektual maupun moral.
Generasi ini tidak hanya membutuhkan pelayanan kita tetapi juga membutuhkan
teladan kita, menjadi teladan berarti kita menjadi contoh, menjadi contoh berarti
kita menjadi role model, menjadi role model berarti kita menjai patokan. Generasi
ini butuh keteladanan bukan sekedar kata-kata manis tanpa bukti dan tindakan.
Untuk menjadi teladan atau contoh (role model) maka kita harus melakukannya
terlebih dahulu sebelum mengajarkan kepada orang lain, jadi kita harus
melakukan dulu apa yang kita inginkan untuk orang lain lain lakukan, sehinnga
ketika ada kebenaran yang kita sampaikan kepada mereka dan ketika mereka
hendak mengambil komitmen melakukan itu, mereka pasti melihat didalam diri
kita ada sebuah keteladanan, ada sebuah contoh, tapi sayang ketika kita berusaha
menunjkkan contoh dan keteladanan yang baik pasti akan ada saja komentar
negatif yang muncul. Tidak bisa dipungkiri kita memang tidak akan terlepas dari
komentar-komentar orang lain baik itu dari perilaku baik kita terlebih lagi dari
perilaku buruk kita, jadi jangan mau jadi lemah hanya karena komentar-komentar
mereka.
Saya hanya ingin mengatakan bagaimana kabar anda para pemimpin yang
dipersetan kemewahan? Ohh jelas sangat nyaman bukan? Saya penasaran apakah
anda pernah berada di satu waktu yang saat itu muncul dibenak anda kesadaran
akan hal apa yang anda lakukan? Iya mungkin saja, nah disitulah hati anda di
ketuk tapi sayang anda lupa tempat dimana menaruh kunci untuk membuka
gembok pintu hati anda.
Di era krisisnya keteladanan ini, tentu sangatlah penting lahirnya sosok teladan
yang dapat menjadi role model untuk mereka yang diteladani karena kondisi
sekarang menunjukkan semakin minimnya orang-orang yang mampu dijadikan
sebagai teladan, sudah seharusnya kita berlomba-lomba menunjukkan kebaikan
bukan malah sebaliknya yang dimana-mana ditampakkan hanya perlakuan negatif
yang dijadikan sebagai contoh yang dapat merusak generasi penerus bangsa.
Tidak heran, jika seiring berjalannya waktu, kondisi negara kita semakin kacau
hal itu dikarenakan sudah krisisnya keteladanan dalam diri kita. Maka dari itu
pentingnya kita menanamkan kesadaran dalam diri jika kita sulit memperbaiki
orang lain minimal kita perbaiki diri sendiri terlebih dahulu karena sesungguhnya
perintah terbaik itu berasal dari pikiran kita sendiri, bukan dari orang lain, dan
tidak menggunakan orang lain sebagai alasan.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURICULUM VITAE)
Semester :V
No Handphone : 088245257099
-HMI
Israyani Amir