Anda di halaman 1dari 10

ESAI

Kepemimpinan Muda

Disusun untuk mengikuti Lomba Menulis Sejarah Kepemudaan & Sejarah Usia Muda
Pahalawan Indonesia

Oleh : Halimatus Sa’diyah

KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

REPUBLIK INDONESIA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah sebuah nilai yang dimiliki oleh setiap orang. Nilai
tersebut akan tumbuh dan berkembang jika diasah dengan segala kemampuan yang
dimiliki. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak dapat hidup sendiri, perlunya
interaksi sosial dengan sesama baik di dalam keluarga maupun masyarakat.
Dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya, manusia pulalah yang
menempati derajat paling tinggi dikarenakan dianugerahi kemampuan untuk berfikir,
memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Karena dengan
kelebihan tersebut manusia bisa mengelola pikirannya dengan baik, juga paling tidak
bisa memimpin dirinya sendiri.
Sehingga dengan demikian, lambat laun jiwa-jiwa kepemimpinan akan mulai
menjalar ke aspek-aspek lainnya seperti pada lingkungan keluarga juga masyarakat.
Apalagi jika jiwa kepemimpinan tersebut mengalir pada jiwa kalangan anak muda
yang memiliki kesempatan begitu besar dalam membawa perubahan bangsa di masa
mendatang, melalui bekal pengetahuan yang luas juga kemudahan dalam mengakses
berbagai informasi. Yang mana pada akhirnya, disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dari kalangan muda dalam menanggulangi berbagai macam permasalah
yang rumit agar dapat terselesaikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari kepemimpinan?
2. Bagaimana karakteristik seorang pemimpin dari kalangan anak muda?
3. Apa saja peranan pemimpin generasi muda di masa yang akan datang?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi mengenai pengetahuan kepemimpinan di
kalangan anak muda
2. Untuk mengetahui karakteristik seorang pemimpin dari kalangan anak muda
3. Untuk mendidik generasi muda agar menjadi pemimpin yang baik untuk
bangsa dan negara di masa depan
BAB I
PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) yang berarti bimbingan
atau tuntun. Dengan begitu di dalamnya terdapat dua pihak yang dipimpin (rakyat)
dan yang memimpin (imam). Mendapat kat imbuh “pe” menjadi “pemimpin”
(leader) berarti orang yang mempengaruhi pihak lain melaluli proses kewibawaan
komunikasi sehingga orang lain bertindak sesutau untuk mencapai tujuan tertentu.
Selanjutnya ditambah akhiran “-an” mejadi “pimpinan” yang berarti ketua atau
kepala suku.. Dengan demikian kepemimpinn adalah kemampuan dan kepribadian
seseorang dalam memengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakukan
tindakan pencapaian tujuan bersama.
Sedangkan secara umum kepemimpinan didefinikasikan sebagai aktivitas
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai beberapa
tujuan yang diinginkan (Ordway Tead ,1935), “Kepemimpinan adalah seni
membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan
semangat keyakinan” (HaroldKoontz & Cyrill O’Donnelle, 1976), dan
“Kepemimpinan adalah proses mmpengaruhi kegiatan individu/kelompok dalam
usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu” (Paul Hersey & Kenneth
H.Blanchard , 1982)

B. Karakteristik kepemimpinan Anak Muda


Negara dan bangsa Indonesia ini nantinya membutuhkan pasokan generasi-
generasi muda yang berkualitas, untuk membangun dan melanjutkan cita-cita
perjuangan yang masih panjang. Menjadi seorang pemimpin di golongan muda
tersebut bukanlah hal yang mudah. Sehebat dan sebaik pemimpin bukan hanya
dilihat dari banyaknya prestasi yang diraihnya, melainkan dinilai dari karakter
untuk mengenali kelebihan dan kesempurnaannya. Berbagai karakter dan
kepribadian yang bermacam-macam tidak jarang membentuk suatu karakter
kepemimpinan dan gaya seseorang dalam memegang peranan yang dimilikinya.
Diantara akarakteristik tersebut adalah:
1. Berakhlaqul Karimah
Negeri ini kan tetap kokoh jika memperhatikan sebuah kejujuran dari
seorang pemimpin yang berharga mahal. Pasalnya jika kejujuran sudah
tidak diutamakan, bisa dipastikan negeri ini akan hancur dalam
pengelolaan kepemerintahan. Sebagai umat islam, hendaklah kita
mencotoh kepemimpinan Rasulullah, yang menjadi model pemimpin
ideal, dengan keempat sifat utamanya: Shidiq (jujur), Amanah
(terpercaya), Tabligh (mencontohkan perbuatan yang benar), Fathonah
(cerdas). Dengan menguasai keempat sifat tersebut akan berguna untuk
menghindari pemimpin yang munafik.

2. Berempati
Di dalam kepemimpinan terdapat pemimpin dan bawahan. Seorang
pemimpin baik secara individual maupun kelompok tidak mampu
mengerjakan tugas nya sendiri. Sehingga membutuhkan sekelompok
orang yang dikenal sebagai bawahan , guna memberikan pengabdian dan
sumbangsihnya didalam bekerja baik secara efektif, efesien, dan
produktif. Gaya kepemimpinan yang ditunjukkannya membuktikan ada
keterkaitan untuk meningkatkan kondisi memahami orang lain. Baik
kemampuan mengenali kemampuan untuk mengenali perasaan diri
sendiri juga orang lain.

3. Kesabaran
Sabar merupakan suatu sikap yang menunjukkan ketahanan terhadap
situasi yang dihadapi untuk mencapi sebuah tujuan. Menjadi pemimpin
hendaklah memiliki sifat sabar karena orang-orang dari berbagai kalangan
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bukan
menjadi latar belakang alasan untuk bercerai berai. Pemimpin yang sabar
memahami betul apa yang harus diperbuatnya dan ditinggalkannya, untuk
memahamkan prinsip-prinsip yang perlu dianut diri sendiri, pengikutnya,
mencapai visi misi, juga mengerti akan kondisi lingkungannya.
4. Rasa Percaya Diri
Menanamkan rasa percaya yang tiggi terhadap diri sendiri bahwa bisa
menjadi pemimpin untuk diri sendiri dan anggotanya, agar rasa percaya
itu dapat tertularkan ke dalam diri anggota bahwasanya dirinya juga
dipercayai oleh pemimpinnya dan bisa melakukan yang terbaik dalam hal
apapun. Pemimpin yang berkharismatik , berfikiran positif, ahli dalam
membuat strategi dengan diri mereka sendiri dan selalu optimis
mengambil keputusan melakukan tindakan yang melibatkan banyak
orang juga masa depan. Karena dengan memiliki rasa percaya diri dalam
kehidupan sehari-hari sangat baik untuk mengembangkan jiwa-jiwa
kepemimpinan.

5. Merakyat dan Sederhana


Sudah selayaknya menjadi seorang pemimpin harus mengetahui
bagaimana kondisi masyarakat di berbagai pelosok. Dari apa yang
dibutuhkan bagi masyarakat yang kurang mampu, dapat memunculkan
belas kasih guna mengayomi hidup mereka. Dengan merakyat sosok
pemimpin yang sederhana juga dibutuhkan karena langka yang akan
berpengaruh pada tingkat aksebilitas publik. Memperlihatkan sikap apa
adanya yang dimiliki di dalam pribadinya , juga tidak berpura-pura untuk
menghilangkan jarak dan gengsi untuk memperlihatkan citra tertentu.

6. Sehat Jasmani dan Rohani


Kapan dan dimanapun seorang pemimpin harus memiliki kesehatan
yang prima, baik secara jasmani maupun rohani yang harus sama-sama
seimbang seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah ketika berdakwah.
Sepanjang hidupnya beliau jarang sekali menderita sakit, karena
kesehatan Nabi terpelihra dengan baik. Begitupula diitengah-tengah
kesibukan pemimpin hendaklah meluangkan sedikit waktunya untuk
berolahraga sejenak untuk menghilangkan kepenatan akibat tenaga yang
terforsir terus menerus.
C. Peranan Pemimpin Generasi Muda di Masa Depan
Dalam setiap episode sejarah kehidupan bangsa, kontribusi peranan pemuda
tidak pernah terlepas dalam proses perubahan dan pembangunan untuk kemajuan
negara ini. Dr. Yusuf Al-Qhardawi yang merupakan seorang ulama besar di
Indonesia mengatakan “Apabila ingin melihat suartu negara maka lihatlah
pemudanya hari ini”, hal ini menunjukkan bahwasanya dampak dari generasi
muda sekarang amatlah penting karena mereka nantinya akan meneruskan estafet
kepemimpinan yang semakin menua. Semua anak tidak disebutkan muda
berdasarkan usia, dalam UU No.40 tahun 2009 tentang kepemudaan bahwasanya
pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun (masa transisi
seseorang dari anak-anak menuju kedewasaan).
Dimana jiwa-jiwa muda menggebu-gebu mencari jati diri untuk menunjukkan
kwalitas demi kehidupan masa depan. Dalam pencarian tersebut pemuda tetap
memiliki yang namanya sisi negatif entah dari segi emosional yang kapan saja
bisa meledak ketika mencoba suatu hal yang baru tapa memikirkan resiko apa
yang akan diperolehnya. Sehingga figur orang tua dan lingkungan sekitarnya
begitu penting untuk mendampingi anak dalam fase-fase yersebut.
Dewasa tidak memandang usia, ia berpihak kepada siapa yang bisa memainkan
mindset pikirannya untuk terus dikerahkan. Muda mendunia. Para pesohor di
berbagai negara didominasi mayoritas anak muda yang dikenal sebagai golongan
milenial yang tak bisa dianggap remeh. Puluhan bahkan ratusan karya telah
ditorehkan baik dibidang industri, kebudayaan, agama, ekonomi juga politik.
Pemuda pemudi memiliki semangat luar biasa untuk bergerak di bidang masing-
masing. Melihat susunan kabinet Indonesia Maju Jokowi- Ma’ruf Amin, jajaran
menteri hingga kebawah banyak kaum muda yang tampil ke permukaan publik
sebagai figur seorang pemimpin. Salah satu contohnya adalah Nadiem Makarim
(mantan bos Go-Jek), seorang pengusaha Indonesia berusia 35 tahun yang
ditunjuk oleh presiden sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Membicarakan kepemimpinan pemuda tidak lepas dari sejarah pendirian
bangsa. Tanggal 28 Oktober 1928 dimaknai sebagai bersatunya seluruh pemuda
dari penjuru tanah air atau biasa disebut Hari Sumpah Pemuda. Menjadi pemuda
pelopor merupaka titik awal bangkit nya semangat nasioanlisme untuk memimpin
jalannya proklamasi pergerakan merebut kedaulatan negeri ini.
Semangat muda adalah semangat kekar, visioner, pekerja keras, serta mempunya
nilai-nilai positif untuk kemajuan bangsa, misalnya Soekarno menyuarakan
revolusi di penjuru negeri hanya dengan merdeka dan berdikari.
Bung Karno pernah mengatakan 1000 orang tua tidak akan merunah apa-apa tapi
1 orang pemuda bisa mengubah dunia. Dari situ dapat dilihat betapa hebatnya
pengaruh seorang pemuda dalam membawa perubahan.
Masalah yang dihadapi dinegara ini semakin kompleks, sehingga
membutuhkan energi yang besar untuk menyelesaikannya melalui generasi yang
pandai dalam hal spiritual juga intelektual. Pemahaman dalam kedua hal tersebut
juga berkaitan dengan memberikan solusi agar senantiasa menjaga nilai dan
tanggung jawab tersebut terhadap rakyar yang ada di negara ini. Boleh memimpin
asal tidak melupakan peranan nya untuk mempertahankan kemakmuran dan
keadilan. Jangan karena kedudukan yang dikuasai mencederai peraturan
pemerintah untuk menjunjung tinggi negeri. Sampai yang dulunya rakyat
mempunyai empati menjadi luluh lantak karena adanya perbuatan yang melanggar
hukum, seperti korupsi, kekerasan, menyebarnya berita hoax yang menyebabkan
bercerai berai.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kepribadian seseorang dalam
mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar melakukan tindakan pencapaian
tujuan bersama. Kepemimpinan serta kekuasaan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan, karena untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya berdasarkan suka
ataupun tidak suka, melainkan dilihat dari sudut pandang yang digunakan misalnya
dari kepribadiannya, keterampilan, kewenangan yang akan berpengaruh terhadap
orang-orang disekitarnya.
Untuk membangun dan melanjutkan cita-cita luhur bangsa Indonesia, menjadi
figur pemimpin generasi muda bukanlah hal yang mudah, karena bukan hanya dilihat
daribanyaknya prestasi yang diraih melainkan dinilai dari karakter untuk mengenali
kekurangan dan kelebihannya. Berbagai karakterteristik yang melekat dslam diri
seoang pemimpin anatra lain berakhlakul karimah, berempati, kesabaran, rasa percaya
diri, merakyat dan sederhana, juga sehat jasmani maupun rohani.
Sehingga dengan itu semua pemimpin bukan hanya sekedar gelar atau jabatan
yang diberikan dari luar, melainkan suatu hal yang tumbuh dalam diri seseorang
untuk tetap berlaku baik dan bertanggung jawab atas amanah yang diberikannya.
Yang mana akan menjadikannya sebagai pemimpin yang arif juga bikjaksana.
DAFTAR PUSTAKA

K. H. Timotius. 2016. Kepemimpinan dan kepengikutan teori dan perkembangannya.


Yogyakartya: CV Andi Offset Juliana Murniati, Hana Panggabean, Hora Tjitra.
2012. Pemimpin dan perubahan. Jakarta:PT Elek Media Komputindo

Riadi,Muchlisin. 2012. Pemimpin dan Kepemimpinan.


https://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html.
Diakses pada hari Selasa, 04 November 2019 pukul 20.30

Mekari. 2018. 12 Karakter yang Menjadikan Anda Pemimpin Sukses.


https://www.jurnal.id/id/blog/miliki-7-karakter-ini-untuk-jadi-pemimpin-
sukses/. Diakses pada hari Selasa, 04 November 2019 pukul 20.43
CURICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Halimatus Sa’Diyah
Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 26 September 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Banjarejo- Gunungsari- Umbulsari- Jember, Jatim
Status : Mahasiswa
Telepon : 085812650288
Email : diyahmatus2000@gmail.com

Latar Belakang Pendidikan


2003 – 2005 : TK Dewi Masyitoh Banjarejo
2005 – 2011 : SDN Gunung Sari 01 Umbulsari
2011 – 2017 : SMP & SMA Pondok Pesantren Baitul Arqom, Balung

Pengalaman Organisasi
2014 : Anggota Pasukan Elit Baitul Arqom (PASELBA)
2016 : Ketua Pegantian Pengurus Organisasi
Bagian Sekretaris di Bagian Koprasi Pelajar
2017-2018 : Ketua di Bagian Koprasi pelajar

Pengalaman
2017 : Peserta Kegiatan Tahsinul Qur’an
2018 : Peserta Lomba Essay HSN Malang Raya

Anda mungkin juga menyukai