Anda di halaman 1dari 6

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberikan suatu


contoh yang dilakukan oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Artinya kepemimpinan merupakan salah satu factor
yang penting dalam organisasi,grup maupun kelompok .

Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya


dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman, ahli
pengrajin, atau praktisi. Dengan melakukan praktik secara langsung jiwa
kepemimpinan akan muncul dengan sendirinya . Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/instruksi.

 Ciri-ciri Seorang Pemimpin

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin


yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya,
kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang,
apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Sukarno,
Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti
itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan
yang mereka inginkan.

 Ciri-ciri pemimpin berkarakter Sebagai berikut:

1. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan
kelemahan dan usaha untuk memperbaikinya.

2. Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus

3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa
aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara
jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari
mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada
umumnya.

5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara


professional keilmuan dalam jabatannya.

6. Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan
mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.

7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif,


percaya diri, inovatif dan mobilitas.

 Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan :

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian Adalah gaya


pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh.

2. Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan


wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan
selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh..

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire.


Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian
masalah yang dihadapi

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu membutuhkan adanya


pemimpin. Di dalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya
pemimpin atau kepala Keluarga. Di sebuah Negara ada Presidennya.

Dari pengantar di atas, terasa dan terbayang sekali betapa dalam


pandangan terhadap "pemimpin" yang mempunyai kedudukan yang sangat
penting, karenanya siapa saja yang menjadi pemimpin tidak boleh
dan jangan sampai menyalahgunakan kepemimpinannya

Karena itu, para pemimpin dan orang-orang yang dipimpin harus


memahami hakikat kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam sbb :

1. Tangung Jawab, Bukan Keistimewaan.

Ketika seseorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin suatu


lembaga atau institusi, maka ia sebenarnya mengemban tanggung jawab
yang besar sebagai seorang pemimpin yang harus mampu mempertanggung
jawabkannya,.

Bukan hanya dihadapan manusia tapi juga dihadapan Allah. Oleh karena
itu, jabatan dalam semua level atau tingkatan bukanlah suatu
keistimewaan sehingga seorang pemimpin atau pejabat tidak boleh
merasa menjadi manusia yang istimewa sehingga ia merasa harus
diistimewakan

2. Pengorbanan

Bukan Fasilitas Menjadi pemimpin atau pejabat bukanlah


kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang menyenangkan,
tapi justru ia harus mau berkorban dan menunjukkan pengorbanan, apalagi
ketika masyarakat yang dipimpinnya berada dalam kondisi sulit

Karena itu menjadi terasa aneh bila dalam anggaran belanja negara
atau propinsi dan tingkatan yang dibawahnya terdapat anggaran dalam
puluhan bahkan ratusan juta untuk membeli pakaian bagi para pejabat,
padahal ia sudah mampu membeli pakaian dengan harga yang mahal
sekalipun dengan uangnya sendiri sebelum ia menjadi pemimpin atau
pejabat.

3. Kerja keras bukan santai

Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi


dan mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang
dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk
bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan
dankesejahteraan.
Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh
kesungguhan

4. Melayani, Bukan Sewenang-Wenang.

Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya, karena itu


menjadi pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang
besar untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik
Oleh karena itu, setiap pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan
terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan kesejahteraan

hidup, ini berarti tidak ada keinginan sedikitpun untuk membohongin


rakyatnya apalagi menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat atau
kepentingan rakyat padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga
atau golongannya.
5. Keteladanan dan Kepeloporan, Bukan Pengekor.
Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya
menjadi teladan dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak
memiliki sikap terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika
seorang pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang
dipimpinnya, maka ia telah menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia
menyerukan hidup sederhana dalam soal materi, maka ia tunjukkan
kesederhanaan bukan malah kemewahan. Masyarakat sangat menuntut
adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan teladan dalam kebaikan
dan kebenaran.. Dari penjelasan di atas, kita bisa menyadari betapa penting
kedudukanpemimpin bagi suatu masyarakat, karenanya jangan sampai kita
salah memilih pemimpin, baik dalam tingkatan yang paling rendah
sepertikepala rumah tanggai, ketua RT, pengurus masjid, lurah dan camat
apalagisampai tingkat tinggi seperti anggota parlemen, bupati atau
walikota, gubernur, menteri dan presiden.Karena itu, orang-orang yang
sudah terbukti tidak mampu memimpin,menyalahgunakan
kepemimpinanuntuk misi yang tidak benar dan orang-orang yang kita
ragukan untuk bisa memimpin dengan baik dan kearah kebaikan, tidak
layak untuk kita percayakan menjadi pemimpin.

 Persyaratan Pemimpin

Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:

1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari


kesalahan

2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan


professional

3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel

4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak


pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan
komunikatif.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah


kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang
untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan
masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin
dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara
mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat
dipahami bahwa tugas utamanya seorang pemimpin dalam menjalankan
kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan
program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu
melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk
ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif
dalam usaha mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai