(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak)
Disusun Oleh :
KELAS 2C
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Akhlak dapat memandu perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat.
misi utama ke Rasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan ahlak. Sejarah pun
mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah Beliau itu antara lain karena
dukungan akhlaknya yang sempurna, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah didalam Al-
Qur‟an.
Akhlak merujuk kepada amalan, dan tingkah laku tulus yang tidak dibuatbuat yang
menjadi kebiasaan. Manakala menurut istilah Islam, akhlak ialah sikap keperibadian manusia
terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lain, sesuai dengan perintah dan larangan
serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
Hal ini berarti akhlak merujuk kepada seluruh perlakuan manusia baik secara lahiriah
ataupun batiniah yang merangkum segala aspek dalam kehidupan manusia,baik cara
beribadat, percakapan, perbuatan, pergaulan, komunikasi, kasih sayang dan sebagainya.
Dalam makalah ini yang di bahas adalah akhlak seorang muslim kepada Allah SWT. Kepada
Rasulullah SAW. Kepada orang tua, dan terhadap diri sendiri. Yaitu tentang bagaimana
seharusnya perilaku seorang muslim sehingga nantinya seorang muslim akan menjadi
seorang yang berakhlak mulia.
BAB 2
ISI
5. Bersiwak
Adab berikutnya adalah bersiwak sebelum wudhu. Bersiwak adalah membersihkan
gigi dan gusi dengan menggunakan kayu khusus, dan di zaman sekarang, kita menyebutnya
sebagai sikat gigi. Selain itu, kita juga disunnahkan bersiwak ketika hendak mendirikan shalat
dan mengaji.
2. Menyempurnakan wudhu
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu „Alaihi wasallam
bersabda, “Maukah kalian aku tunjukan sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan
dan meninggikan derajat?” Mereka menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Beliau bersabda,
“Menyempurnakan wudhu walaupun di waktu yang sulit [Al-Makarih artinya kondisi sulit
karena cuaca dingin atau semisalnya], memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu
shalat dalam masjid. Itulah ribath [Ar-ribath artinya mengerjakan ketaatan] ( ketaatan
sempurna ) bagi kalian.” [HR. Muslim]
9.Senantiasa berdzikir
Dianjurkan untuk senantiasa berdzikir, berdoa atau membaca Al-Qur‟an saat sedang
menunggu waktu shalat dengan tetap menjaga ketenangan dan tidak mengganggu orang lain
yang sedang shalat.
Adab mengeluarkan zakat merupakan panduan menjalankan ibadah zakat yang benar dan
ikhlas sehingga amal ibadah kita diterima oleh Allah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam berzakat antara lain:
1. Niatkanlah menjalankan ibadah zakat dengan tulus dan penuh keikhlasan
semata-mata. Karena mengikuti rukun Islam, tanpa mengharapkan imbalan atau
pujian apapun dari orang-orang di sekitar kita.
2. Keluarkanlah zakat sesuai nisab yang berlaku dan tidak mencurangi hukum
agama Islam. Nisab zakat fitrah dan zakat maal tidak sama. Zakat fitrah diwajibkan
kepada setiap muslim yang menjumpai bulan Ramadhan dan dibayarkan sebelum Hari
Raya Idul Fitri. Sedangkan zakat maal dapat dikeluarkan sewaktu-waktu bila telah
tercapai nisabnya.
3. Keluarkanlah zakat secara diam-diam agar tidak mengusik hati dan menjadi
riya’ (pamer amal). Kecuali penyaluran zakat berhubungan dengan organisasi
penerima zakat dan laporan keuangan, kegiatan sosial mengeluarkan zakat sebaiknya
tidak diekspos secara berlebihan.
4. Berikanlah zakat kepada tetangga kiri-kanan rumah yang membutuhkan
terlebih dahulu. Mengapa? Karena kita sendiri yang memahami kondisi ekonomi
warga yang tinggal di sekitar rumah. Saat ini masyarakat yang tinggal di wilayah
perkotaan mungkin akan kesulitan membuat daftar orang-orang yang berhak
menerima zakat. Tingkat ekonomi antar warga hampir sama. Oleh karena itu, lebih
baik penerimaan zakat disampaikan kepada lembaga penyalur zakat terpercaya di kota
Anda.
5. Jangan sekali-kali mengungkit zakat yang telah diberikan kepada orang lain
karena perbuatan tersebut haram hukumnya. Agar dapat diterima oleh Allah
SWT, setiap amal ibadah harus dilakukan dengan keikhlasan. Selain itu, mengungkit
amal perbuatan juga menunjukkan kerendahan akhlaq seseorang.
ADAB ADAB IBADAH PUASA
1. Makan Sahur
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu „alaihi
wa sallam bersabda: ً ان َّس ُح ْٕ ِس تَ َش َكحِٙذ َ َس َّح ُشٔا فَإ ِ ٌَّ ف. “Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya
pada sahur itu terdapat berkah.”[1] Dan telah terhitung makan sahur walaupun hanya dengan
seteguk air, berdasarkan hadits „Abdullah bin „Amr Radhiyallahu anhuma, dia berkata,
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: ع ِح َيا ٍء َ ذ َ َس َّح ُشٔا َٔنَ ْٕ تِ ُج ْش. “Makan sahurlah
kalian meski hanya dengan seteguk air.” [2] Disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur,
sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, dia berkata, “Kami pernah
makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam, setelah itu beliau langsung
berangkat shalat. Aku bertanya, „Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?‟ Dia menjawab,
„Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat.”
2. Menahan diri dari pembicaraan yang tidak bermanfaat dan kata-kata kotor,
atau yang semisal dengannya dari hal-hal yang bertentangan dengan tujuan
puasa
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu
„alaihi wa sallam bersabda: َُّ فَإِرَا شَاذ َ ًَُّ أ َ َحذ ٌ أ َ ْٔ قَاذَه,جْ َٓ ْمَٚ َصخَةْ َٔال َ َص ْٕ ِو أ َ َح ِذ ُك ْى ف
ْ ُ ْشفَٚ ال
ْ َٚ َث َٔال َ ْٕ َوَٚ ٌَِإرَا َكا
َ ْٙ َِّقُ ْم ِإَٛ فَه. “Jika pada hari salah seorang diantara kalian berpuasa, maka janganlah ia
صابِ ٌى
mengucapkan kata-kata kotor, membuat kegaduhan dan tidak juga melakukan perbuatan
orang-orang bodoh. Dan jika ada orang yang mencacinya atau menyerangnya, maka
hendaklah ia mengatakan, „Sesungguhnya aku sedang berpuasa.”
9. Hendaknya dia membawa bekal lebih jika dia termasuk orang yang mampu.
Sehingga bisa membantu temannya dan berbuat baik kepadanya, sebagaimana di
dalam hadits:
ِ ٌِ ْٕ َعٙ َع ْٕ ٌِ ان َع ْث ِذ َيا َكاٌَ ْان َع ْثذ ُ ِفْٙ ٔهللا ِف
ِّ ْٛ أخ
“Sesungguhnya Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hamba tersebut menolong
saudaranya.” (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah )
Hendaknya dia bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang
yang kehabisan bekal perjalanan.
Hendaknya dia menjadikan bekal haji dari hartanya yang terbaik , karena
sesungguhnya Allah adalah baik dan tidaklah menerima kecuali yang baik juga.
Alhamdulillah, atas seizing Allah kami dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih
kami ucapkan kepada Bapak Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Akhlak yang telah mebimbing kami dalam pembelajaran ini.
Kami juga meminta maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam tulisan kami, baik
powerpoint ataupun makalah.
KESIMPULAN
Pendidikan akhlak harus ditekankan kepada anak didik sedini mungkin untuk
dimanifestasikan dalam kehidupan. Tidak hanya secara teoretis, tetapi juga praktis. Bahkan,
berhasil atau tidaknya pendidikan akhlak di Iihat dari perbuatan yang dilakukan seseorang
atau anak didik dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Yons Achmad, 2012. Adab Mengeluarkan Zakat Secara Benar dan Ikhlas.
https://zakat.or.id/adab-mengeluarkan-zakat-secara-benar-dan-ikhlas/ (diakses pada
tanggal 25 Maret 2021.)