M
A
K
A
L
A
H
Alhamdulillahirbbil’alamin, puji dan syukur kepada Allah SWT. Atas berkat, rahmat,
dan karunia nya, kelompok penyaji dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini merupakan syarat penyelesaian kerja kelompok mata kuliah Agama Islam (Akidah dan
Akhlak) pada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Makalah ini ditulis dengan judul “Hal Hal Yang Dapat Merusak Keimanan (II)”.
Selama Proses penyusunan makalah ini Tim Penyaji mendapat banyak bimbingan,
arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Tim
Penyaji ingin mengucapkan rasa hormat terima kasih kepada:
1. Bapak Mahmud Yunus Daulay S,Ag , MA., selaku dosen pembimbing yang sabar,
tegas, selalu memberikan arahan, dan sanggup meluangkan waktu untuk membantu
tim penyaji agar proses penyelesaian makalah ini selesai tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
2. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa demi terselesaikannya
makalah ini .
3. Seluruh sahabat-sahabat di kelas yang telah memberikan dukungan mental, doa, dan
tiada hentinya menyemangati tim penyaji untuk menyelesaikan makalah ini.
4. Seluruh teman-teman dari Alpaca Corp. yang selalu menyemangati dan mendukung
proses pengerjaan daripada makalah ini.
5. Rekan sejawat dari DayBreak Radio yang memberikan masukan-masukan untuk
makalah serta tiada hentinya memberikan semangat.
Akhir kata, Tim Penyaji mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyelesaian makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya kami sendiri dan semoga Allah SWT. Senantiasa meridhoi segala usaha yang Tim
Penyaji lakukan. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk senantiasa bersyukur atas segala
pemberian Allah. Nikmat yang diberikan Allah kepada hambanya sangatlah banyak, hingga
seorang hamba sendiri pun tidak mampu menghitungnya. Dengan bersyukur maka Allah akan
menambahkan nikmat, dan apabila kufur atau ingkar atas nikmat Allah, maka azab lah yang
menjadi balasannya.
Lawan dari syukur adalah kufur. Yaitu tidak mau bersyukur dan mengingkari nikmat
Allah. Selain kufur akhlak tercela lainnya adalah nifaq, riddah, dan aliran sesat. Keempat
perbuatan itu sangat dibenci Allah, karena perbuatan tersebut tidak sesuai ajaran Islam. Umat
Islam wajib menjauhi perbuatan-peerbuatan tercela tersebut.
Kufur erat kaitannya dengan sang pencipta, Allah. Sementara nifaq erat hubungannya
dengan sesama manusia, walaupun tidak menutup kemungkinan nifaq bisa berhubungan
dengan Allah, sedangkan riddah berhubungan dengan sengaja keluar dari agama islam dan
menukarnya dengan agama lain, dan aliran sesat berhubungan dengan orang tidak beramal
tidak sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Kendati demikian, akhlak-akhlak tercela
tersebut wajib di tingglkan umat Islam agar tidak terjerumus pada jurang neraka.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kufur
1. Pengertian Kufur
Kufur secara bahasa adalah menyembunyikan dan menutupi. Menurut syara’ , kufur
adalah tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, baik dengan
mendustakannya atau tidak mendustakannya,1maka orang itu sama saja telah kufur atau
mengkufuri keberadaan Allah dan Rasul-Nya. Kufur tidaklah diartikan dengan kafir, akan
tetapi adalah sikap menafikan atau pengingkaran terhadap perintah dan larangan Allah dan
Rasulnya. Sikap ini pada dasarnya, tidaklah membawa pelakunya menjadi kafir. Akan tetapi,
jika sering dilakukan, dapat mengakibatkan pelaku menjafi kafir.
Kufur merupakan pengengkaran terhadap ajaran-ajaran agama, akan tetapi masih
mempertontonkan diri sebagai orang yang Beragama (Islam).
Dampak perbuatan kufur ini, sesuai dengan jenis kufurnya. Dampak perbuatan kufur
besar adalah sebagai berikut :
1 ) Menyebabkan pelakunya kekal di neraka. Firman Allah berikut :
َ َار ََج ََهَّنَّ ََم َخَا ِلِدِينَ ِفي ََها أُولَ ِِئ ََك ُه َْم
َش ُّر ْال َب ِريَّ ِة ِ ب َو ْال ُم ْش ِركِينَ ِفي ن
ِ ِإ َّن الَّذِينَ َكفَ ُروا ِم ْن أ َ ْه ِل ْال ِكت َا
1
Majmu,Fatawa,(XII / 335), dan lihat Aqidatut-Tauhid, Syafi’ah,hal. 13
2
Nurzannah,dkk. Studi Islam-1 Akidah dan Akhlak (Medan:UMSU PRESS, 2018),hal.136
2
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik
(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-
buruk makhluk”.3
2) Jika mati belum bertaubat, dosanya tidak akan diampuni. Akan tetapi, jika ia bertaubat
sebelum mati, tentu akan diampuni Allah.
3) Menjadikan amalnya sia-sia. Allah berfirman :
ْيْ َو ل َ ق َ د ِ ُ كْ أ
َ وح َ كْ ِم نْ ال َّ ِذ ي نَْ َو إ ِ ل َ ى إ ِ ل َ ي َ كْ ل َ ي َ ح ب َ طَ َّنْ أ َش َرْك
َ ِتْ ل َ ئ ِ نْ ق َ ب ل َ ُ ِم نَْ َو ل َ ت َك ُ و ن َ َّنْ عَ َم ل
َْال َخ ا ِس ِر ي ن
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
"Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.5
4) Menjadikan darah, harta, jiwa pelakunya halal, dan hak waris dari keluarganya yang
muslim hilang, demikian sebaliknya.
Sedangkan dampak perbuatan kufur kecil, tidak sebesar dampak pelaku kufur besar.
Pelakunya masih mukmin dengan keimanan yang kurang. Akan tetapi, menyebabkan
pelakunya tetap mendapat ancaman siksa dari Allah SWT karena kufur besar adalah kufur
I’tiqodiْ(ْkufurْakidah),ْsedangkanْkufur kecil tergolong kufur perbuatan (amali).
3
Q.S. Al-Bayyinah, 98 : 6
4
Q.S. Ibrahim, 14 : 18
5
Q.S. Al-Zumar, 39 : 65
3
3. Perbuatan-perbuatan yang tergolong dalam kufur
Berikut ini akan di paparkan beberapa contoh yang tergolong kufur besar :6
a.Mendustakan Allah dan Rasul Muhammad SAW. Perbuatan ini digolongkan kepada kufur
besar, yang disebut juga dengan kufur takdzib (mendustaka ).
َْس فِي ََج ََهَّنَّ ََم َمثْ ًوى ِل ْل َكافِ ِرين ِ ب بِ ْال َح
َ ق لَ َّما ََجا َءهُ أَلَي َ ََّّللاِ َك ِذبًا أ َ ْو َكذ ْ َ َو َم ْن أ
َ ظلَ َُم ِم َّم ِن ا ْفت ََرى
َّ علَى
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan
terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya?
Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?”.7
b.Enggan dan sombong terhadap ajaran islam dan perintah Allah. Perbuatan ini disebut juga
dengan kufur iba’ah wa al-istikbar. Firman Allah :
َيس أَبَى َوا ْست َ ْكبَ َر َو َكانَ ِمنَ ْال َكافِ ِرين
َ َو ِإ ْذ قُ ْلَّنَا ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ا ْس ُجِدُوا ِِلدَ َم فَ َس َجِدُوا ِإ ََّل ِإ ْب ِل
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada
Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir.”.8
c.Ragu akan kebenaran janji Allah disebut dengan Kufur Syakk. Firman Allah berikut :
“Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: "Aku
kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya (35), dan aku tidak mengira hari kiamat itu
akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat
tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu" (36), Kawannya (yang mukmin)
berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada
(Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?(37), Tetapi aku (percaya bahwa):
Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku (38)”.9
6
Syaik Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, dan Syaik Muhammad bin Ibrahim Al-Hamad,
Ringkasan Keyakinan Islam (Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah). Penerj. Izzuddin Karimi dan Najib
Junaidi, (Surabaya: Pustaka La Raiba Bima Amanta, 2006),hal.148-149
7
Q.S. Al-Ankabut, 29 : 68
8
Q.S. Al- Baqarah , 2 : 34
9
Q.S. Al-Kahfi , 18 : 35-38
4
d.Berpaling dari kebenaran disebut dengan kufur I’radh dan tergolong kufur besar. Firman
Allah berikut ini :
e.Kufur Nifaq, yakni perbuatan yang menampakkan seolh-olah dia mengikuti ajaran
Rasulullah SAW, tetapi hatinya menolak dan mengingkari. Ia menampakkan iman dan
menyembunyikan kekufuran.
Selanjutnya, adalah berbagai perbuatan yang digolongkan ke dalam kufur kecil adalah
sebagai berikut :
a.Meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja
Sholat adalah tiang agama, maka terlarang meninggalkan shalat berdasarkan hadits
Rasulullah :
َّ سو َل
َِّللا ُ ع ْن أ ُ ِم أ َ ْي َمنَ أَ َّن َر
َ ع ْن َم ْك ُحو ٍل َ يز ِ ع ْب ِِد ْالعَ ِز َ َحِدَّثََّنَا ْال َو ِليِدُ ب ُْن ُم ْس ِل ٍَم قَا َل أَ َْخبَ َرنَا
َ س ِعيِدُ ب ُْن
َُت ِم َّْنه َّ سلَّ ََم قَا َل ََل تَتْ ُر ْك ال
َّ ص ََلة َ ُمتَعَ ِمِدًا فَإِنَّهُ َم ْن ت ََر َك ال
ْ ص ََلة َ ُمتَعَ ِمِدًا فَ َق ِْد بَ ِرئ َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ
سو ِل ِه َّ ُِذ َّمة
ُ َّللاِ َو َر
“Telah menceritakan kepada kami [Walid bin Muslim] dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami [Sa'id bin 'Abdul Aziz] dari [Makhul] dari [Ummi Aiman] bahwa Rasulullah
SAW bersabda: "Janganlah kamu meninggalkan shalat dengan sengaja, karena siapa yang
meninggalkan shalat dengan sengaja maka perlindungan Allah dan Rasul-Nya akan terlepas
dari tanggungannya."11
Orang yang meninggalkan shalat, termasuk orang kafir. Kafir disini adalah kufur yang berarti
engkar, tetapi ia tidak termasuk kufur besar. Bila shalat sering ditinggalkan dengan sengaja,
pelakunya bias menjadi kafir.
10
Q.S. Al-Ahqaf, 46 : 3
11
Kutubu Al-Tis’ahْDigital, Musnad Ahmad, Hukuman Meninggalkan Shalat; Ibadah. Hadits No.
26098, hal. 211
5
c. Kufur nikmat
Kufur nikmat adalah perbuatan yang melingkari nikmat yang diberikan Allah, menyatakan
diberikan selain Allah , ataupun tidak mensyukuri yang diperoleh, bahkan mengumpatnya.
Firman Allah berikut :
ََّللاِ ث ُ ََّم يُ َّْن ِك ُرونَ ََها َوأ َ ْكث َ ُر ُه َُم ْال َكافِ ُرون
َّ ت َ يَ ْع ِرفُونَ نِ ْع َم
“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka menq gingkarinya dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang kafir.”12
B. Nifaq
1. Pengertian Nifaq
Nifaq berasal dari kata na-fa-qa (bahasaْ arab)ْ yangْ artiْ dasarnyaْ adalahْ “ْ habis”.ْ
Sedangkan kata na-fa-qa berarti bertindak munafik. Adapun pengertian al-nifaqu berarti
kemunafikan .14Menurut istilah nifaq diartikan dengan perilaku yang berpura-pura atau
ingkar atau apa yang di ucapkan tidak sesuai dengan yang ada didalam hati dan tindakan.
Adapun orang yang melakukan Nifaq disebut Munafik.
15
Menurut Quraish Shihab, munafik adalah orang yang bermuka dua, berbeda kata
dengan perbuatan dan tidak ubahnya musuh dalam selimut, dan meenggunting dalam
lipatan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa nifaq adalah perbuatan yang
dilakukan sesorang yang tidak sesuai ucapan dan tindakan . karena itu, perilaku nifaq
dibenci dalam islam , dan dihukumkan dengan kufur dan syirik.
12
Q.S Al-Nahl, 16 : 83
13
Syaik Muhammad Jamil Zainu, Aqidah Setiap Muslim, Ebook compiled by akhukum fillah La Adri
At Tilmidz, hal. 67
14
AW. Munawwir, hal. 1449
15
Qurais Shihab, Pilar-Pilar Masyarakat Madani dalam Agenda Generasi Intelektual ; Ikhtiar
Membangun Masyarakat Madani, Editor Nuryanis dan Euis Sri Mulyani (Jakarta : Penamadina, 2001),
hal. 119
6
2. Macam-macam nifaq
a. Nifaq keyakinan, biasa disebut dengan nifaq I’tiqady (nifaq akbar), yakni menafikan
sesuatu keyakinan telah diikrarkan sebelumnya. Seperti, mengaku islam, tetapi
berprilaku kufur, dan menyembunyikan kekufurannya dalam hati, tetapi menampakkan
iman pada lisan dan anggota tubuh.
b. Nifaq perbuatan, sering disebut dengan nifaq amali(nifaq ashghor), yakni perilaku
seperti orang kafir,tetapi masih mengaku beriman secara islam. Nifaq ashghar ini
sebenarnya amat berbahaya, karna ia berstatus muslim atau mukmin, tetapi berprilaku
sebaliknya.
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas.
7
Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”16
e. Riya
Riya ialah melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan allah, tetapi untuk mencari
pijian atau popularitas di hadapan manusia .
f. Sedikit berzikir
Orang munafik adalah orang yang sangat sedikit berzikir kepada allah. Perhatiakan
kembali firman Allah pada surat an-nisa ayat 142 di atas.
h. Bersumpah palsu
Orang munafik memiliki kebiasaan suka bersumpah, tetapi sumpah palsu. Ayat Al-
Qur’anْberikutْini:
ٌ اب ُم َِه
ين َ َّللاِ فَلَ َُه َْم
ٌ َعذ َ ع ْن
َّ س ِبي ِل َ َات َّ َخذُوا أ َ ْي َمانَ َُه َْم َُجَّنَّةً ف
َ صِدُّوا
“Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi
(manusia) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan.”18
16
Q.S. Al-Nisa’ْ,ْ4ْ:ْ142
17
Q.S. Al- Taubah, 9 : 65-66
18
Q.S Al- Mujadalah, 58 : 16
8
Orang munafik sering menjadikan orang-orang kafir menjadi teman kepercayaan,
bahkan pemimpin mereka. Mereka tidak segan-segan untuk mengorbankan dan
mengabdikan kemuliaan umat untuk mendapatkan kemuliaan dari orang-orang kafir.
4. Bahaya nifaq
a. Karna suka berdusta, ingkar janji dan berhianat, secara sosiologi, sudah pasti dijauhin
teman.
b. Karna sering ingkar janji dan berkhianat, secara psikologis akan menjadi pendusta dn
pembohong
c. Mendatangkan dosa besar
d. Memperoleh azab pedih dari Allah
e. Menjadi golongan orang-orang kafir
f. Kelak di akhir zaman akan dimasukkan kedalam neraka jahannam .
C. Riddah
1. Pengertian Riddah
Riddah atau irtidad adalah akar kata dari Murtad, yang menurut bahasa berarti
kembali. Artinya itu sengaja keluar dari Agama Islam dan mengganti keimanan kepada
pemahaman (Agama) lain. Secara Istilah, Riddah berartiْ “Kembalinyaْ seseorangْ dariْ
agamaْIslamْkepadaْagamaْkafir,ْbaikْdenganْniat,ْperbuatanْatauْperkataan”.ْSedangkanْ
menurutْsyara’,ْRiddah berarti kufur sesudah Islam. Orang yang melakukan Riddah disebut
denganْ“Murtad”.
2. Jenis-Jenis Riddah
19
Tim Penulis MUI Pusat, Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia , (Jakarta :
Forum Masjid Ahlus Sunnah, 2014), hal. 85
9
Riddah dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok. Yakni antara lain:
c. RiddahْkarenaْI’tqadْ(Keyakinan)
Maksud daripada Riddah yang kali ini ialah, percaya bahwa adanya sekutu bagi Allah
SWT. Serta percaya kalau Zina, Khamar, Riba dan perbuatan lainnya yang dilarang
Allah itu merupakan halal (Boleh dilakukan).
21
http://cari-definisi.blogspot.com/2017/05/pengertian-dinamisme-animisme.html diakses pada tanggal
26 Oktober 2019 pukul 12.07 WIB
21
Nurzannah,dkk. Studi Islam-1 Akidah dan Akhlak (Medan:UMSU PRESS, 2018),hal.150
22
Ibnu Tamiyah, Kemurnian Akidah, cet.1, (Jakarta : Bumi Aksara, 1990), hal.76
10
Allah SWT. Menegaskan dalam firmannya penggalan Q.S. al-Baqarah (2:217) yakni,
ت أ َ ْع َمالُ َُه َْم ِفي الِدُّ ْن َيا َو ْاِل َِخ َر ِة ۖ َوأُولَ ِِئ ََك َ ت َو ُه َو َكا ِف ٌر فَأُولَ ِِئ ََك َح ِب
ْ ط َ َو َم ْن َي ْرت َ ِِد ْد ِم َّْن ُك َْم
ْ ع ْن ِدي َِّن ِه فَ َي ُم
َار ۖ ُه َْم ِفي ََها َخَا ِلِدُون ِ َّاب الَّن ُ ص َح ْ َأ
“…Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan
mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”23
Adapun krireria aliran sesat agama Islam menurut MUI adalah sebagai berikut;
23
Q.S. Al-Baqarah, 2:217
24
Nurzannah,dkk.Ibid.,hal.150
11
a. Mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam.
b. MeyakiniْataupunْmengikutiْakidahْyangْtidakْsesuaiْdenganْdalilْSyar’iْ(Al-qur’anْ
dan as-Sunnah).
c. Meyakini turunnya wahyu sesudah Al-Qur’an.
d. Mengingkari autensitas dan kebenaran Al-Qur’an.
e. Manfsirkan Al-Qur’anْyangْtakْberdasarkanْkaidah-kaidah tafsir.
f. Mengingkari kedudukan hadist nabi sebagai sumber ajaran Islam.
g. Menghina, melecehkan, dan merendahkan nabi dan Rasul.
h. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
i. Mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah di tetapkan
syari’at.
j. MengkafirkanْsesameْmuslimْtanpaْdalilْSyar’i.25
1) Bidang Akidah
Dikatakan seseorang sesat dalam akidah jika ia menolak, menyimpang, menambah,
ataupun mengurangi keimanan yang terdapat dalam rukunn iman. Orang yang
digolongkan pada bidang ini apabila melakukan hal-hal berikut:
a) Dlalalanْba’idaْ(Kesesatanْyangْamatْjauh)
Contoh beerbuatan yang termauk dalam golongan ini yakni, Syirik, Kufur, dan
orangْyangْmenghalangiْtegaknyaْSyari’atْIslam.
2) Bidang Syari’ah
Orang yang masuk dalam golongan ini yakni adalah orang yang menolak ataupun
melakukanْpenyimpanganْdariْSyari’atْ Islam.ْHalْ yangْmerupakanْperwujudanْdariْ
penyimpanganْSyari’atْislamْantaralain;ْKaumْMunafiqin,ْorangْyangْberdoaْdenganْ
cara bernyanyi, orang yang melakukan pembakaran Dupa, Rawatan, Sesajen, dan
sebagainya.ْ Sertaْ bisaْ jugaْ ْ orang/kelompokْ yangْ menguragiْ Syari’atْ danْ jugaْ
kelompok muslim sekuler.
3) Bidang Ijtihad
25
Ibid.,hal.151-153
12
Yakni orang yang bersungguh-sungguh menetapkan sebuah hukum yang belum ada
ketetapannya dalam Al-Qur’anْ danْ as-Sunnah (tetapi tak bertentangan dari
keduanya).
Seandainya seseorang/kelompok melakukan Ijtihad terhadap suatu hal. Padahal aturan
dalam menyelesaikannya itu sudah di tentukan oleh Al-Qur’anْ danْ as-Sunnah,dan
mereka tetap bersih keras untuk mengikuti Ijtihad mereka,maka mereka dikatakan
sesat. (Biasanya menyangkut masalah keduniaan/Sosial).26
26
Ibid., hal.153-154
27
https://www.academia.edu/9423413/Aliran_sesat_diindonesia diakses pada tanggal 26 Oktober 2019
pukul 12.10 WIB
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kufur secara bahasa adalah menyembunyikan dan menutupi. Menurut syara’ , kufur
adalah tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, baik dengan mendustakannya
atau tidak mendustakannya.
Nifaq berasal dari kata na-fa-qa (bahasaْarab)ْyangْartiْdasarnyaْadalahْ“ْhabis”.ْMenurutْ
istilah nifaq diartikan dengan perilaku yang berpura-pura atau ingkar atau apa yang di
ucapkan tidak sesuai dengan yang ada didalam hati dan tindakan.
Riddah atau irtidad adalah akar kata dari Murtad, yang menurut bahasa berarti kembali.
Artinya itu sengaja keluar dari Agama Islam dan mengganti keimanan kepada pemahaman
(Agama) lain. Secara Istilah, Riddah berartiْ“Kembalinya seseorang dari agama Islam kepada
agamaْkafir,ْbaikْdenganْniat,ْperbuatanْatauْperkataan”.
AliranْSesatْterdiriْatasْduaْkataْyakni,ْْ“Aliran”ْyangْberarti pemahaman, sekte, ataupun
ajaran.ْ Danْ “Sesat”berarti menyimpan atau salah. Sehingga dapat diartikan bahwa Aliran
Sesat itu merupakan sebuah pemahaman yang menyimpang dan Dianggap salah karena
bertentangan dengan Al-Qur’anْdanْAs Sunnah.
B. SARAN
Karena perbuatan yang merusak iman dilarang dan haruslah dijauhi maka hendaknya kita
tidak melakukannya sebab konsekuensi yang akan diterima di dunia dan di akhirat sangatlah
berat. Adapun cara untuk menghindarinya yakni;
14
DAFTAR PUSTAKA
Al-Atsari ,Syaik Abdullah bin Abdul Hamid ,dan Syaik Muhammad bin Ibrahim Al-Hamad.
2006. Ringkasan Keyakinan Islam (Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah). Penerj.
Izzuddin Karimi dan Najib Junaidi. Surabaya: Pustaka La Raiba Bima Amanta.
Zainu,Syaik Muhammad Jamil. Aqidah Setiap Muslim. Ebook compiled by akhukum fillah La Adri
At Tilmidz.
Tim Penulis MUI Pusat.2014. Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia.
Jakarta: Forum Masjid Ahlus Sunnah.
Shihab, Qurais.2001. Pilar-Pilar Masyarakat Madani dalam Agenda Generasi Intelektual ; Ikhtiar
Membangun Masyarakat Madani. Editor Nuryanis dan Euis Sri Mulyani. Jakarta :
Penamadina.
15