Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Study Al Qur’an dan Hadis Perspektif Pendidikan Islam

Dosen : Dr. Muhammad Hori, M.Ag.

Disusun Oleh:
Fathur Rahman

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH AS-SUNNIYAH
KENCONG JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah yang berjudul "Evaluasi Pendidikan” dengan tepat waktu. Shalawat dan
salam senantiasa kita ucapkan kepada baginda Rasulullah SAW, keluarga, sahabat
dan kaum muslimin muslimat. Semoga kita senantiasa tetap istiqomah dalam
menjalankan ajaran-ajarannya
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Al Qur’an dan
Hadis Perspektif Pendidikan Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Muhammad Hori, M.Ag. selaku dosen mata kuliah Studi Al Qur’an dan Hadis
Perspektif Pendidikan Islam.Program Studi Pascasarjana Institut Agama Islam Al-
Falah As-Sunniyah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi bahasa, pembahasan dan pemikiran. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 31 Desember 2022

Penulis

Fathur Rahman

i
ABSTRAK

Dalam proses pendidikan Islam, tujuan adalah merupakan sasaran ideal


yang hendak dicapai. Seperti yang kita ketahui, tujuan dari pendidikan
nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berimu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Agar terwujudnya tujuan pendidikan nasional tersebut, pendidikan di
Indonesia telah berupaya dengan memperhatikan kekhususan tugas pendidikan
Islam meletakkan faktor pengembangan fitrah peserta didik, di mana nilai-
nilai agama dijadikan landasan kepribadian peserta didik yang dibentuk
melalui proses itu, maka idealitas Islami yang telah terbentuk dan menjiwai
pribadi peserta tidak akan dapat diketahui oleh pendidik muslim, tanpa
melalui proses evaluasi.
Rangkaian akhir dari suatu proses kependidikan Islam adalah evaluasi
atau penilaian. Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai
tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang
dihasilkan. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam tujuan
pendidikan Islam maka usaha pendidikan itu dapat dinilai berhasil tetapi jika
sebaliknya, maka ia dinilai gagal. Dari sisi ini dapat dipahami betapa
pentingnya evaluasi dalam proses pendidikan.

Kata kunci: Evaluasi, Pendidikan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi Islamisasi Ilmu Pengetahuan...........................................................3
B. Biografi Ismail Raji Al-Faruqi......................................................................3
C. Prinsip Dasar Islamisasi Ilmu Pengetahuan Menurut Al-Faruqi..................6
D. Langkah - Langkah Islamisasi Ilmu Pengetahuan Menurut Al-Faruqi.........9
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi dalam proses pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
Evaluasi merupakan rangkaian akhir dari proses pendidikan. Evaluasi secara
luas dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu
proses pendidikan Islam dengan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya.
dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan . Evaluasi secara
sederhana sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu
pekerjaan dalam proses pendidikan (Nizar. S, 2002:78). Pendapat yang sama
juga dikemukakan oleh Nata, A (1997:134) evaluasi pendidikan aclalah
"suatu kegiatan yang berisi mengadakan pengukuran dan penilaian terhadap
keberhasilan pendidikan dari berbagai aspek yang berkaitan dengannya.
Dengan ungkapan lain evaluasi pendidikan aclalah kegiatan mengukur clan
menilai terhaclap sesuatu yang terjadi dalam kegiatan pendidikan.
Kedudukan evaluasi pendidikan amat strategis. Dikatakan demikian
karena hasil kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai input untuk
melakukan perbaikan kegiatan pendidikan. Al-Qur'an telah menaruh
perhatian yang sangat besar terhadap evaluasi sebagaimana firman Allah SWf
clalam al-Qur'an, surah al-Baqarah(2) 31-32. Fungsi evaluasi menurut A.
Tabrani Rusyan clan kawan-kawan yaitu; mengetahui tercapai tidaknya
tujuan instruksional secara konprehensif, sebagai umpan balik, mengukur
keberhasilan proses belajar mengajar dan mengetahui bahan pelajaran yang
diberikan dan dikuasainya, untuk umpan balik bagi guru, menentukan angka
kemajuan atau hasil belajar, menempatkan murid dalam situasi belajar yang
tepat, dan mengenal latar belakang muricl yang mengalami kesulitan belajar.
Selain itu "evaluasi berfungsi sebagai selektif, diagnostik, penempatan,
pengukur keberhasilan" (Nata, A, 1997: 136) Berdasarkan pengertian evaluasi
pendidikan, kedudukan dan fungsi evaluasi dapat dikatakan bahwa
menelusuri ayat-ayat al-Qur'an yang berhubungan dengan evaluasi
pendidikan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menemukan

1
informasi serta isyarat-isyarat yang diperoleh dari Qur'an tentang evaluasi
pendidikan. Namun, pemahaman atas informasi serta isyarat apa sebenarnya
evaluasi itu dan bagaimana sistem pelaksanaannya tidak dapat terlepas dari
subjektivitas manusia, sehingga ia tetap mengandung kemungkinan benar
atau salah, seperti halnya yang akan dikemukakan dalam makalah ini.
Dalam bahasa Arab istilah evaluasi dikenal dengan nama imtihan
yang berarti, ujian, dan dikenal pula dengan istilah khataman sebagai cara
menilai hasil akhir dari proses pendidikan (Abudin Nata, 1997:131). Istilah
evaluasi dalam bahasa Arab juga dikenal dengan nama yukhomminu,
yoqqyyimu,yuqaddiru, tastmin, taqyim dan taqdir.1

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
dikemukakan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
2. Bagaimana prinsip dasar dan langkah-langkah evaluasi pendidikan
menurut pandangan Islam

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui definisi
Evaluasi Pendidikan serta prinsip dasar dan langkah-langkah Evaluasi
Pendidikan menurut pandangan Islam merujuk pada Ayat Al-Qur’an dan
Hadis Nabi

1
Ba'albaki, M. 1995. Kamus Al-Mawrid, Injelizi - 'Arabi. (Beirut-Lebanon. Penerbit; Dami Ilmi
Lilmalayiin, 1988), h. 322

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Evaluasi Pendidikan


Secara Harfiah berasal dari bahasa Inggris, evaluation, Evaluation akar
katanya value yang berarti nilai atau harga.2dapat diartikan sebagai bentuk
penilaian dari sebuah tindakan atau proses segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan pendidikan.dalam bahasa arab evaluasi dikenal dengan
istilah  imtihan yang berarti ujian. Dan dikenal juga dalam bahasa Arab
dengan Al-Qimah atau Al-Taqdir.3
Menurut al-ghazali arti evaluasi secara etimologis ialah muhasabah berasal
dari kata hasiba yang berarti menghitung, atau kata hasaba yang berarti
memperkirakan. Dengan melihat surat al-hasyr ayat 18 sebagai landasan
berpijak dalam menguraikan tentang evaluasi diri (self assessment):

ْ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َما قَ َّد َم‬
)18( َ‫ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Berdasarkan ayat diatas, pengertian evaluasi dapat dijelaskan dengan


memperhatikan kata   ْ‫و ْلتَ ْنظُر‬ 
َ yang artinya sepadan dengan kata menimbang (
‫در‬ss‫)ق‬, memikirkan (‫دبر‬ss‫ت‬،‫ر‬ss‫)فك‬, memperkirakan (‫در‬ss‫)ق‬, dan membandingkan dan
mengukur (‫)قيس‬.4

Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai


penilaian dengan (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan sebagai cara menilai hasil akhir
dari proses pendidikan.

2
John Echol, M Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, 220
3
Ibn Manzur, lisan al-arab, (Beirut: t.k, 1414, Maktabah al-Shamilah, vol 2)
4
Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran al-Ghazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998,
105

3
            Secara istilah (ensiklopedi pendidikan) evaluasi bermakna :
a.         Perkiraan kenyataan atau dasar ukuran nilai tertentu dan dalam rangka
situasi yang khusus dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

b.         Suatu prosedur dalam suatu studi yang tujuan utamanya adalah


evaluasi semata-mata dan lazimnya meliputi penemuan fakta-fakta tertentu
melalui observasi yang menyangkut keterangan-keterangan seksama dari
aspek-aspek yang harus dinilai serta tingkat istilah yang harus dipergunakan
dalam menyusun kesimpulan-kesimpulan.5

Istilah nilai (valuel al-qimah) pada mulanya dipopulerkan Plato yang pertama
kali mengemukakannya. Pembahasan “nilai” secara khusus diperdalam dalam
diskursus filsafat, terutama pada aspek aksiologisnya. Kata nilai menurut
pengertian filosof pengertiannya adalah “idea of wold”.  Selanjutnya kata
nilai menjadi populer, bahkan menjadi istilah yang ditemukan  dalam dunia
ekonomi, kata nilai biasanya dikaitkan dengan harga.6

Jika kata evaluasi tersebut dihubungkan dengan pendidikan, maka dapat


diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan kriteria
tertentu terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan. Untuk
itu evaluasi pendidikan sebenarnya tidak hanya menilai tentang hasil belajar
para siswa dalam suatu jenjang pendidikan tertentu, melainkan juga
beekenaan dengan penilaian terhadap berbagai aspek yang mempengaruhi
proses belajar siswa seperti evaluasi terhadap guru, kurikulum, metode,
sarana, prasarana,

5
Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: GunungAgung, cet ke 3, 1982, 99

66

Anda mungkin juga menyukai