Anda di halaman 1dari 12

Proses Manajemen Strategis Public Relation

Disusun oleh :
Miftah Hadiansyah Noor
(2005074)

Asep Sutrisna
(2005046)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini di buat untuk mengetahui lebih  tentang  Manajemen Humas.
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT sebagai amal ibadah dan
akan diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda. Dan penulis menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan
makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan khususnya untuk teman-teman di sekolah dan masyarakat pada umumnya.

Tasimalaya, 13 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Manajemen Public Relations.....................................................................................6
2.2 Public Relations Sangat Dibutuhkan dalam Sebuah Organisasi....................................................7
2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen..........................................................................................................8
Kesimpulan..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran komunikasi timbal balik dalam perusahaan masa kini adalah hal yang
mutlak. Biasanya peran tersebut diserahkan kepada pihak Public Relations. Itu
artinya hal terpenting bagi praktisi Public Relations adalah kemampuannya
mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan hubungan komunikasi ke
dalam dan ke luar. Maksudnya adalah upaya pembinaan hubungan yang harmonis
antara pimpinan manajemen dengan para karyawan. Begitu juga kemampuannya
untuk menjembatani atau membangun hubungan komunikasi dengan masyarakat luar
sebagai publiknya.

Dalam merancang program kerja Public Relations atau Humas (Hubungan


Masyarakat) memerlukan manajemen. Tidak heran kalau seorang pakar komunikasi
mengatakan bahwa kegiatan public relations merupakan perpaduan antara seni dan
gabungan ilmu sosial yang akan mampu menganalisis kecendrungan serta
meramalkan apa dan akibat yang akan terjadi dikemudian hari. Artinya Management
of Public Relations memerlukan pemikiran dan konsepsi suatu perencanaan,
pengoragnisasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan
bersama dari organisasi/lembaga yang diwakilinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah itu Manajemen Public Relations? Jelaskan jawabanmu!


2. Mengapa Public Relations dibutuhkan dalam sebuah organisasi? Jelaskan
jawabanmu!
3. Sebutkan tentang prinsip-prinsip manajemen! Jelaskan jawabanmu!
4. Manajemen bisa diartikan sebagai ilmu dan seni. Jelaskan pemahaman
saudara tentang manajemen sebagai ilmu ataupun sebagai seni!
1.3 Tujuan Makalah

Agar kita dapat memahami pengertian dari manajemen Public Relations.


Memahami betapa pentingnya peran Public Relations bagi kelangsungan sebuah
organisasi. Memahami prinsip-prinsip manajemen. Memahami makna dari
manajemen sebagai ilmu maupun sebagai seni.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Public Relations

Manajemen adalah suatu proses perencanaan yang matang dan cara melaksanakan
dengan sukses rencana tersebut melalui kerja sama dari berbagai pihak yang
berkepentingan. Pengertian tersebut sesuai dengan definisi yang dinyatakan oleh
Robert Kreitener (1978), (Pakar Manajemen dari Arizona State University), bahwa,
“Manajemen ialah proses kerja sama dengan dan melalui orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi dalam lingkungan yang mengalami perubahan. Proses manajemen
tersebut terpusat pada pemanfaatan atau penggunaan sumber daya yang terbatas
secara efektif dan efisien.”

Pada dasarnya dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan utama manajemen


perusahaan/organisasi berkerja sama dengan seorang praktisi Humas (Public
Relations). Adapun menurut The British Institute of Public Relations mendefinisikan
Humas/Public Relations:
a. Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan
publiknya.
b. Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan
daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan
publiknya.
Menurut Mc Elreath, (Managing Systematic and Ethical Public Relations Management),
1993, Madison, Wisconsin: Brown & Mark adalah: Manajemen Humas berarti penelitan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori
oleh organisasi; mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi
pers international via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui
multimedia, dari menyelenggarakan acara open house hingga kampanye politik, dari
pengumuman pelayanan publik hingga menangani kasus manajemen krisis.
Rhenald Kasali dalam bukunya Management Public Relations, mengatakan
manajemen dan Public Relations adalah dua bidang ilmu yang berkembang secara terpisah.
Akan tetapi seperti yang kita saksikan perkembangannya pada akhir abad ke-20, manajemen
akhirnya berhasil meningkatkan peranannya pada hampir setiap bidang kehidupan. Seperti
pada hubungan antara manajemen dan bidang-bidang lainnya, manajemen telah menyatu
dengan Public Relations. Artinya manajemen telah memberikan kontribusi yang sangat besar
bagi peneraan konsepsi Public Relations dalam kehidupan manusia.

2.2 Public Relations Sangat Dibutuhkan dalam Sebuah Organisasi

Humas merupakan bidang yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu
organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang non
komersial. Mulai dari yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai dengan
lembaga-lembaga pemerintah, bahkan pesantren dan usaha bersama seperti Gerakan
Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) pun memerlukan humas. Kebutuhan akan
humas tidak bisa dicegah. Karena humas merupakan salah satu elemen yang
menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Arti penting humas
sebagai sumber informasi terpecaya kian terasa pada era globalisasi dan “banjir
informasi” seperti saat ini.

Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi karena Public


Relations merupakan fungsi manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan
berbagai publik yang menjadi penentu kesuksesan dan kegagalannya. Public
Relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi satu
sama lain. Public Relations membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi
secara efektif dengan publik utama mereka.

Public Relationsi merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi


dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal
maupun eksternal. Sebagai publik mereka berhak mengetahui rencan kebijaksanaan,
aktivitas, program kerja dan rencana-rencana usaha suatu organisasi/perusahaan
berdasarkan keadaan, harapan-harapan, dan sesuai dengan keinginan publik
sasarannya.

Praktisi Public Relations sangat dibutuhkan di dalam sebuah organisasi karena


fondasi yang dibangun oleh Public Relations akan memunculkan sikap saling
pengertian yang baik antara publik dan perusahaan sehingga hal inilah yang akan
menjadi dasar pencitraan yang baik, terutama pada saat perusahaan mengalami krisis
manajemen. Fondasi yang baik akan mengurangi prasangka masyarakat maupun
konsumen.

2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen

1. Planning

Planning (perencanaan) ialah menetapkan pekerjaan yang harus


dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning
mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan
alternatif-alternatif keputusan. Diperlukan kemampuan untuk mengadakan
visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan
tindakan untuk masa mendatang.

Planning meliputi; penetapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan


prosedur, pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
Penyusunan suatu program acara (event) atau agenda setting dan program kerja
Humas. Penyusunan tersebut berdasarkan data dan fakta di lapangan,
kebijakan, prosedur, tema, dan kemampuan dana serta dukungan dari pihak
terkait.

Perencanaan (planning) merupakan suatu pendekatan yang terorganisir


untuk menghadapi problema-problema di masa yang akan datang. Planning
menjembatani jurang pemisah antara posisi kita sekarang dan tujuan yang ingin
dicapai. Perencanaan dapat menjawab di muka tentang siapa, apa, kapan, di
mana, mengapa, dan bagaimana tindakan-tindakan di masa depan dapat
dilaksanakan. Planning yang efektif didasarkan pada fakta dan informasi,
bukan atas dasar emosi atau keinginan. Fakta-fakta yang relevan dengan situasi
yan sedang dihadapi berhubungan erat dengan pengalaman dan pengetahuan
seseorang.

2. Organizing
a. Membagi komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan ke dalam kelompok-kelompok.
b. Membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokan
tersebut.
c. Menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit organisasi.

Di dalam setiap kejadian, pengorganisasian melahirkan peranan kerja dalam


struktur formal dan dirancang untuk memungkinkan manusia berkerja sama
secara efektif guna mencapai tujuan bersama.

Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan


untuk dan mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur
manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Pengorganisasian terjadi karena perkerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu
berat ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-
tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif.

3. Actuating

Mencakup kegiatan yang berupa mengawali dan melanjutkan kegiatan yang


ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan
dapat tercapai. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti
bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja
keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.
Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap individu harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya
masing-masing.

4. Motivating

Beberapa pihak ada yang menganggap arti dari kata actuating dan
motivating memiliki arti yang lebih condong kepada prasarana yang terdorong
dari hati sanubari manusia dibandingkan dengan actuating, yakni sebagai
konotasi emosional dan irrasional daripada kata motivating. Actuating bersifat
motivasional dan mencakup lebih banyak formulasi formal dan rasional.

5. Staffing

Mencakup mendapatkan, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada


posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.
Kebutuhan pegawai ditetapkan, calon-calon untuk menempati posisi-posisi
direktur dan dipilih, petugas- petugasnya diberi penghargaan dan
dikembangkan. Dititikberatkan kepada arti penting dan mutu manajermanajer
di dalam cakrawala manajemen.

6. Directing

Merupakan pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga mereka


menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan berkerja secara efektif menuju
sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Directing juga mencakup
kegiatan yang dirancang untuk memberi orientasi kepada pegawai, seperti
misalnya menyediakan informasi tentang hubungan antarbagian, antar pribadi,
dan tetang sejarah, kebijaksanaan dan tujuan dari perusahaan.

7. Controlling

Mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan


dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan
penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-
tujuan dapat tercapai dengan baik. Ada berbagai cara untuk mengadakan
perbaikan, termasuk merubah rencana dan bahkan tujuannya, mengatur
kembali tugas-tugas atau merubah wewenang; tetapi seluruh perubahan
tersebut dilakukan melalui manusianya.

Penilaian mencakup usaha-usaha mengendalikan, yakni mengevaluasi


pelaksanaan kegiatan dan (bila perlu) memperbaiki kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan untuk mendapatkan kepastian mencapai hasil yang direncanakan.
Mengendalikan ialah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dan
akan dilaksanakan. Pengendalian berorientasi pada obyek yang dituju dan merupakan
alat untuk menyuruh orang-orang berkerja menuju sasaran yang ingin dicapai.
Kesimpulan

Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi karena Public Relations
merupakan fungsi manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan
hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai publik yang
menjadi penentu kesuksesan dan kegagalannya. Public Relations membantu suatu
organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi satu sama lain. Public Relations
membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan publik utama
mereka.

Public Relationsi merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi


dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal maupun
eksternal. Sebagai publik mereka berhak mengetahui rencan kebijaksanaan, aktivitas,
program kerja dan rencana- rencana usaha suatu organisasi/perusahaan berdasarkan
keadaan, harapan-harapan, dan sesuai dengan keinginan publik sasarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Goerge R. Terry. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta. 2003.

Ernie Tisnawati Sule. Kurniawati Saefullah. Pengantar Manajemen. Jakarta. Kencana. 2010.

Keith Butterick. Pengantar Publik Relations Teori dan Praktik. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
2013.

M. Linggar Anggoro. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia. Bumi
Aksara. Jakarta. 2008.

Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi..
Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007.

Silih Agung Wicaksana & Jim Macnamara. Strategi Public Relations. Gramedia Pustaka
Utama.
Jakarta. 2010.

Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. Rosdakarya. Bandung.
2005.

Anda mungkin juga menyukai