Anda di halaman 1dari 11

Dasar Filsafat Manajemen

Memenuhi Salah Satu Syarat


Mengikuti Perkuliahan Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Moch. Khoirul Anam, S.Th.I., M.Sy

Disusun Oleh:

Muhammad Aryo Ramadhan


Nim ( 12210310630 )

Nadya Tri Puji Lestari


Nim(12210322369)

Rahmat Ilham
(12210312067)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUSKA RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Studi al Qur’an, dengan judul “Dasar Filsafat Manajemen”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak
bantuan oleh pihak sekitar terutama dosen pengampu kami yaitu Bapak Moch.
Khoirul Anam, S.Th.I., M.Sy. Beliau sudah memberi arahan kepada kami dalam
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman sekitar yang
sudah memberikan dukungan dan juga memberikan saran dalam proses pembuatan
makalah ini, sehingga kami mendapatkan pengetahuan yang lebih. Yang bisa kami
tuangkan dalam materi kami, sehingga bisa memuaskan para pembaca maupun
pendengarnya.

Dan tentunya makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mohon maaf dan kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca, semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca, Terima Kasih.

Pekanbaru, 25 Maret 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I.............................................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................2

A. Filsafat Manajemen............................................................................................2

B. Filsafat Pendidikan.............................................................................................3

C. Filsafat dalam Manajemen Pendidikan............................................................4

BAB III..........................................................................................................................6

A. Kesimpulan..........................................................................................................6

C. Saran....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat manajemen dimaknai bagian terpenting
atas keilmuan dan keyakinan yang dijadikan sebagai dasar pemecahan masalah
pengelolaan. Seorang pengelola membutuhkan filsafat manajemen sebagai landasan
berpikir untuk tiap pencarian solusi dalam tiap kendala yang dihadapi selama proses
pengelolaan berlangsung.

Ilmu manajemen tidak dapat berdiri sendiri, manajemen pada dasarnya


merupakan ilmu terapan yang lahir dari beragam ilmu-ilmu dasar seperti Antropologi,
Psikologi, Sosiologi, Agama, yang diintegrasikan ke dalam sebuah ilmu untuk
mengelola organisasi untuk mencapai efektifitas dan tujuan organisasi. Olehkarena
itu para ahli dan praktisi manajemen tidak bisa menghindari untuk mempelajari ilmu-
ilmu yang mengkonstruksi Ilmu Manajemen, agar apa yang dirumuskan atau
diaplikasikan benar-benar dengan prinsip ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu filsafat manajemen?
2. Apa itu filsafat pendidikan?
3. Bagaimana filsafat dalam manajemen pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu filsafat manajemen?
2. Untuk mengetahui apa itu filsafat pendidikan
3. Untuk mengetahui bagaimana filsafat dalam manajemen pendidikan?

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Filsafat Manajemen
Berbicara tentang manajemen tentu saja tidak terlepas dari yang namanya
ilmu manajemen. Filsafat dan Ilmu merupakan dua kata yang saling berkaitan baik
secara substansial maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari
peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat.
Filsafat ilmu pengetahuan berkaitan dengan pembahasan bagaimana disiplin ilmu
tertentu menghasilkan pengetahuan, memberikan penjelasan dan prediksi, serta
pemahaman yang melatarbelakangi suatu disiplin ilmu. Dengan kata lain, filsafat
ilmu pengetahuan merupakan telaah secara filsafati yang ingin menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat sains empirikal, seperti obyek apa yang ditelaah ilmu?
Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara
obyek tersebut dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan
mengindera) yang membuahkan pengetahuan? Pertanyaan-pertanyaan ini disebut
landasan ontologism.

Kemudian muncul pertanyaan lain mengenai bagaimana proses yang


memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana
prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan
pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu? Apa kriterianya?
Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang
berupa ilmu? Pertanyaan-pertanyaan ini disebut landasan epistemologis. Pertanyaan
terakhir adalah untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode
ilmiah dengan norma-norma moral/profesional? Pertanyaan-pertanyaan ini adalah
landasan aksiologis.

Jika didefinisikan, filsafat ilmu pengetahuan merupakan cabang filsafat yang


membahas tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, pengetahuan, metode-
metode ilmiah, serta sikap etis yang harus dikembangkan oleh para ilmuwan, yang
berfungsi sebagai sarana pengujian penalaran sains, merefleksi, menguji, mengkritik
asumsi dan metode keilmuan; serta memberikan landasan logis terhadap metode
keilmuan . Dalam ilmu manajemen, keberadaan ilmu filsafat sebagai akar munculnya

2
teori-teori manajemen sehingga dapat berdiri sebagai ilmu yang memiliki aspek
metodologis dan epistemologis yang menghasilkan pengetahuan empiris. Manajemen

3
3

belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker
Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.1

B. Filsafat Pendidikan
Ilmu filsafat merupakan ilmu yang mempelajari hakikat sebuah objek secara
objektif. Jika ditinjau dari uraian kata, filsafat berasal dari bahasa Yunani
philosophia, yang terdiri dari kata philo berarti cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin,
dan karenanya lalu berusaha untuk mencapai yang diinginkan itu; sophia artinya
kebijakan dalam arti pandai, pengertian yang mendalam, cinta pada kebijakan. Kajian
filsafat pada sebuah objek tertentu akan dikaji dengan beberapa pendekatan seperti
ontologi, epistimologi dan aksiologi. Pendekatan ontologi mengkaji dengan kata “apa
itu objek”. Sebuah contoh perilaku manusia, kita akan mengkaji apa itu prilaku
manusia, dari mulai ciri-ciri atau karakteristik dari perilaku tersebut sehingga kita
paham dan tergambar, apa itu perilaku manusia. Jika memasuki ranah pendekatan
epistimologi, kita akan memulai dengan pertanyaan, “bagaimana dapat mencapai
prilaku manusia”. Ranah epistimologi ini, kita akan mendapat langkah atau cara
mencapai bagaimana berprilaku manusia sesungguhnya. Dan yang terakhir
pendekatan aksiologi, memulai pertanyaan dengan “apa manfaat” atau nilai dari
perilaku manusia. Ranah ini menjadikan kita paham apa manfaat atau nilai yang
terkandung dari perilaku manusia. Dari ketika ranah tersebut kita akan memahami
hakikat perilaku manusia, baik secara pengertian, cara mencapai dan manfaat dari
perilaku manusia tersebut, sehingga akan melahirkan sebuah ilmu pengetahuan secara
mendalam tentang perilaku manusia. Disana akan kita pahami seluk beluk dari
perilaku manusia.2

Pendidikan dapat ditinjau dari dua segi. Pertama pendidikan dari sudut
pandangan masyarakat di mana pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dari

1
Elfan Kaukab, “Filsafat Ilmu Manajemen dan Implikasi dalam Praktik,” Fokus Bisnis : Media
Pengkajian Manajemen dan Akuntansi 13, no. 1 (2014), https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v13i1.42.
2
Nurmayuli Nurmayuli, “Filsafat Manajemen Pendididkan Islam Sebagai Ilmu,” Jurnal Al Mabhats 6,
no. 1 (5 Juli 2021): 35–49.
4

generasi tua kepada generasi muda yang bertujuan agar hidup masyarakat tetap
berlanjut, atau dengan kata lain agar suatu masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya
yang senantiasa tersalurkan dari generasi ke generasi dan senantiasa terpelihara dan
tetap eksis dari zaman ke zaman. Kedua pendidikan dari sudut pandang individu di
mana pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan
tersembunyi dalam diri setiap individu sebab individu bagaikan lautan yang penuh
dengan keindahan yang tidak tampak, itu dikarenakan terpendam di dasar laut yang
paling dalam. Dalam diri setiap manusia memiliki berbagai bakat dan kemampuan
yang apabila dapat dipergunakan dengan baik, maka akan berubah menjadi intan dan
permata yang keindahannya dapat dinikmati oleh banyak orang dengan kata lain
bahwa setiap individu yang terdidik akan bermanfaat bagi manusia lainnya.3 `

Dari uraian diatas dapat kita pahami bagaimana sebuah ilmu lahir dari
pendekatan filsafat. Begitu juga dalam pendidikan terlahirnya ilmu pendidikan-
pendidikan yang ada terlahir dari pendekatan filsafat yang memasuki rana
pendidikan, agar semangkin berkembangnya ilmu-ilmu baru dalam dunia pendidikan,
baik secara teori, perilaku serta sebagai solusi dari tantangan dunia pendidikan.4

C. Filsafat dalam Manajemen Pendidikan


Pembahasan mengenai manajemen pendidikan tidak bisa dipisahkan dari
bahasan yang terkait dengan pengertian manajemen dan pendidikan di satu sisi dan
pembahasan administrasi dan pendidikan pada sisi yang lain. Sedangkan Para pakar
yang mendefinisikan manajemen yang berakar dari manajemen bisnis menyatakan
bahwa manajemen pendidikan pada dasarnya adalah pengelolaan fungsi-fungsi atau
langkah-langkah manajemen yang diaplikasikan pada lembaga pendidikan. Dalam
pengertian, manajemen merupakan sebuah seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efesien.5

Manajemen dipandang sebagai suatu seni dalam mencapai tujuan, sementara


pendidikan dipandang oleh ahli filsafat sebagai aktifitas pikiran yang teratur dan
mengakibatkan filsafat mampu menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
Filsafat manajemen dalam dunia pendidikan, menurut Sondang Siagian (2003: 1)
akan menjadikan proses pendidikan lebih bermakna karena ada tujuan yang ingin
dicapai dalam melaksanakan suatu pendidikan. Dengan filsafat, maka dunia
3
Amka, Filsafat Pendidikan, 1 ed. (Siduarjo: Nizamia Learning Center, 2019), 3.
4
Nurmayuli, “Filsafat Manajemen Pendididkan Islam Sebagai Ilmu.”
5
Ahmad Salim, “Implikasi Aliran Filsafat Pendidikan Islam Pada Manajemen Pendidikan,” LITERASI
(Jurnal Ilmu Pendidikan) 5, no. 1 (11 Januari 2017): 13–28,
https://doi.org/10.21927/literasi.2014.5(1).13-28.
5

pendidikan akan memiliki berbagai kemampuan dasar secara baik menyangkut daya
pikir (intelektual) maupun daya rasa (emosional). Sebagai ilmu pengetahuan maka
manajemen dan ilmu manajemen tergolong kedalam salah satu cabang terbaru dari
ilmu sosial yakni disebut kelompok applied sciences karena kemanfaatan baru
nampak apabila sudah mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Manajemen pendidikan adalah disiplin yang mempelajari pendidikan melalui
pencermatan terhadap teori manajemen dan praktik pendidikannya secara umum dan
lembaga-lembaga pendidikan serta para pendidik pada umumnya. Bidang ini secara
ideal tidak membedakan dari administrasi dan manajemen yang terlepas dari
prinsipprinsip pengarahan dari philosophy pendidikan.6

6
Elly Resly Rachlan, “Filsafat Dalam Manajemen Pendidikan,” Media Nusantara 16, no. 1 (2019): 123–
38.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu manajemen, keberadaan ilmu filsafat sebagai akar munculnya
teori-teori manajemen sehingga dapat berdiri sebagai ilmu yang memiliki aspek
metodologis dan epistemologis yang menghasilkan pengetahuan empiris. Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Sebuah ilmu lahir dari pendekatan filsafat. Begitu juga dalam pendidikan
terlahirnya ilmu pendidikan-pendidikan yang ada terlahir dari pendekatan filsafat
yang memasuki rana pendidikan, agar semangkin berkembangnya ilmu-ilmu baru
dalam dunia pendidikan, baik secara teori, perilaku serta sebagai solusi dari tantangan
dunia pendidikan.

Pembahasan mengenai manajemen pendidikan tidak bisa dipisahkan dari


bahasan yang terkait dengan pengertian manajemen dan pendidikan di satu sisi dan
pembahasan administrasi dan pendidikan pada sisi yang lain. Sedangkan Para pakar
yang mendefinisikan manajemen yang berakar dari manajemen bisnis menyatakan
bahwa manajemen pendidikan pada dasarnya adalah pengelolaan fungsi-fungsi atau
langkah-langkah manajemen yang diaplikasikan pada lembaga pendidikan. Dalam
pengertian, manajemen merupakan sebuah seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efesien.

C. Saran
Setelah selesainya makalah ini, disana sini banyak kekurangan dari benarnya.
Maka kami selaku penyusun makalah ini berharap kritik dan saran-sarannya yang
sifatnya membangun. Karena kami selaku penyusun masih dalam tahap belajar. Atas
saran-sarannya kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini berguna
bagi penyusun dan pembacanya.

6
7

DAFTAR PUSTAKA

Amka. Filsafat Pendidikan. 1 ed. Siduarjo: Nizamia Learning Center, 2019.

Kaukab, Elfan. “Filsafat Ilmu Manajemen dan Implikasi dalam Praktik.” Fokus

Bisnis : Media Pengkajian Manajemen dan Akuntansi 13, no. 1 (2014).

https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v13i1.42.

Nurmayuli, Nurmayuli. “Filsafat Manajemen Pendididkan Islam Sebagai Ilmu.”

Jurnal Al Mabhats 6, no. 1 (5 Juli 2021): 35–49.

Rachlan, Elly Resly. “Filsafat Dalam Manajemen Pendidikan.” Media Nusantara 16,

no. 1 (2019): 123–38.

Salim, Ahmad. “Implikasi Aliran Filsafat Pendidikan Islam Pada Manajemen

Pendidikan.” LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) 5, no. 1 (11 Januari 2017):

13–28. https://doi.org/10.21927/literasi.2014.5(1).13-28.

Anda mungkin juga menyukai