Anda di halaman 1dari 18

PARAGRAF ATAU ALINEA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Rizki Erdayani, S.Pd., M.A.

Disusun oleh:

1. Anindya Sela Pratiwi

Nim: 12210321591

2. Cindy Alia Tasya

Nim: 12210322309

3. Zia Shakila

Nim: 12210321604

KELAS D SEMESTER 1

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratnya, Yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya serta kekuatan iman, islam, dan
juga ihsan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Paragraf atau Alinea”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami ini.

Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis supaya diterima oleh Allah SWT sebagai sebuah kebaikan. Semoga
makalah ini memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 25 September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
C. Tujuan ...................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 6
A. PENGERTIAN PARAGRAF ..................................................................................... 6
B. FUNGSI PARAGRAF ................................................................................................ 7
C. JENIS – JENIS PARAGRAF ..................................................................................... 8
D. SYARAT PARAGRAF ............................................................................................ 16
BAB III .............................................................................................................................. 17
PENUTUP ......................................................................................................................... 17
Kesimpulan .................................................................................................................... 17
Saran .............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu


kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat
lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan
yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis
dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan
(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak,
saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri


atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan
ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping
bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu
jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.

Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya
terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat paragraf atau alinea?
2. Bagaimana kegunaan paragraf?
3. Apasaja jenis-jenis paragraf?
4. Bagaimana persyaratan paragraf yang baik?

C. Tujuan
1. Untuk dapat memahami hakikat paragraf atau alinea
2. Untuk dapat mengetahui kegunaan paragraf
3. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis paragraf
4. Untuk dapat mengetahui persyaratan paragraf yang baik
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu
kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok
adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu
sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan
masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi paragraf adalah bagian
yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya
mengungkapkan satuan informasi / kalimat dengan pikiran utama sebagai
pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Pengertian
paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian dari
sebuah karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang
membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi
dan lebih luas dari kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang
saling berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan.

Paragraf Menurut Para Ahli

Agar kita dapat lebih mengerti dan memahamin tentang paragraph maka kita
harus melihat pendapat tentang beberapa ahlinya di antaranya:

1. Lamuddin Finoza

Pada tahun 2004 menurut Lamuddin Finoza paragraph merupakan gabungan dari
bentuk bahasa dengan beberapa kalimat.
2. Akhaidah dkk

Pada tahun 1999 menurut Akhaidah dkk paragraph merupakan sebuah ide atau
pikiran yang di gabungkan ke dalam kalimat sesuai paragraph. Serta kalimat
tersebut saling berhubungan dalam membentuk gagasan dari mulai kalimat topik,
pengenal, hinggah kalimat penutup.

3. Arifin

Pada tahun 2006 menurut Arifin paragraph merupakan gabungan antara kalimat
untuk membahas tentang topik dan gagasan. Agar kalimat tersebut dapat
menyatukan pikiran agar dapat terbentuknya topik serta gagasan.

4. Ramlan

Pada tahun 2010 menurut ramlan paragraph merupakan hasil bagian tentang
karangan yang berisi beberapa kalimat. Yang dapat menjelaskan tentang berita
melalui ide pokok di dalam pengendalinya.

5. Gorys Keraf

Pada tahun 1978 menurut Gorys Keraf paragraph merupakan kumpulan dari
semua kalimat yang saling berkaitan. Sehingga dapat membentuk suatu gagasan
yang luas di dalam kalimat tersebut.

B. FUNGSI PARAGRAF
Sebelum memahami jenis teks bahasa Indonesia, Anda perlu tahu terlebih
dahulu mengenai fungsi paragraf. Dapat disimpulkan bahwa fungsi paragraf,
antara lain:

• Untuk mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.


Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis.

• Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih
dari satu gagasan utama.
• Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama sebuah karangan.

• Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih dari satu
variabel.

• Untuk membantu penulis menyusun dan mengembangkan ide yang akan


dituangkan dalam karangannya, yang berhubungan dengan topik yang akan
dibahas.

C. JENIS – JENIS PARAGRAF


Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu
dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya, yaitu : jenis paragraf menurut
posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.

1) Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya

Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena
berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam
paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan
memberi warna sendiri bagi sebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik,
paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu :

A. Paragraf Deduktif

Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal
paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu,
lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf
(urutan umum-khusus).

Contoh paragraf deduktif :

1. " Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah
terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau
tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering
berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak
pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang
penyakit."

2. " Orang yang sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah
peluang dan memanfaatkan peluang itu untuk meraih suatu keberhasilan.
Kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang itulah yang
menghantar Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas Padjadjaran
Bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling
yang memberikan pelayanan “door to door”.

B. Paragraf Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah
diakhiri dengan pokok pembicaraan.

Contohnya:

1. " Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak
Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali
Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya,
yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen
kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep,
175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa
Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.
2. " Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah
manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang
buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga
tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka
seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya
banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam
bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan
supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada
tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."

C. Paragraf Campuran

Bahasa sangat penting dalam kehidupan kita. Untuk berkomunikasi kita


menggunakan bahasa. Untuk bekerja sama kita menggunakan bahasa. Untuk
mewarisi dan mewariskan kebudayaan, kita memerlukan bahasa. Sekali lagi,
betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan kita ( Paragraf Campuran )

Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Campuran :

1. Kalimat utama berada di awal dan ditegaskan kembali pada akhir paragraf.
2. Menyatakan dari hal yang umum (luas) ke hal yang khusus dan ditegaskan
kembali pada hal yang umum (luas).

Contoh paragraf campuran:

“Menghargai orang adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan
sosial. Menghargai orang mampu membuat orang lain merasa nyaman dan aman
di dekat anda. namun, hal ini sering di abaikan oleh banyak orang. mereka merasa
bahwa menghargai orang bukan memberikan manfaat namun merendahkan diri
kepada orang lain. Menghargai orang itu hal yang paling mulia di muka bumi ini,
karena dengan menghargai orang lain maka kita ikut andil dalam memberikan
kepercaayan diri orang lain. Orang yang kurang mendapatkan penghargaan diri
akan berdampak pada psikis dan lebih cenderung tidak percaya diri. Maka tentu
sudah jelas bahwa menghargai orang lain adalah hal yang penting dalam
kehidupan bersosialisasi.”
D. Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah


paragraf. Paragaf jenis ini diawali dengan kalimat penjelas sebagai pengantar,
diikuti gagasan utama lalu ditambah penjelas lagi untuk menguatkan atau
mempertegas informasi.

Contoh Paragraf Ineratif:

Udara di tempat ini sangatlah segar. Pemandangan hijau terhampar luas. Kebun
Teh Kemuning memang sangat menarik hati. Di sana sangat pas jika dijadikan
latar untuk berfoto. Banyak juga objek wisata di sekitar tempat itu.

Penjelasan:

Kalimat utama pada paragraf tersebut adalah 'Kebun Teh Kemuning memang
sangat menarik hati.' Kalimat 1 dan 2 merupakan kalimat penjelas, yang
menjelaskan tentang 'kebun teh kemuning yang sangat menarik hati'. Begitu pun
dengan kalimat ke 4&5 yang juga menjelaskan hal tersebut.

2) Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya

Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud


penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan
disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup
beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.

Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:

1. Paragraf Persuasif

adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau


mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan
iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi,
daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi
makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti
cerpen dan novel.
Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita
bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah
yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri
kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

2. Paragraf argumentasi

adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti alasan yang
mendukung.

Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan


rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK
yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK
periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih
ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 2010.”

3. Paragraf narasi

adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau
cerita.

Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat
mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini,
Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan
memperlihatkan keunggulan mereka.”

4. Paragraf deskritif

adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.


Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari
beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15
kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi
dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan.
Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci”.

5. Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau


kenyataan kejadian tertentu.

Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa


Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta.
Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra
tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra yang
diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk
melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980
– 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.

3) Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan

Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:

A) Paragraf Pembuka

Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .

Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan


untuk:

1. menghantar pokok pembicaraan

2. menarik minat pembaca


3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf


pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan.
Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca.
Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf
pembuka,yaitu:

1. kutipan, peribahasa, anekdot

2. pentingnya pokok pembicaraan

3. pendapat atau pernyataan seseorang

4. uraian tentang pengalaman pribadi

5. uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan

6. sebuah pertanyaan.

Contoh kalimat pembuka:

“Dalam tulisan ini, penulis akan menjelaskan secara berurutan mengenai paragraf,
mulai dari definisi umum, definisi para ahli, hingga jenis-jenis dan cirinya. Selain
itu, penulis juga akan menyajikan beberapa contoh agar pembaca dapat lebih
mengerti.”

B) Paragraf Pengembang

Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang


sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Jumlah kalimat
pengembang lebih banyak daripada kalimat topik. Adapun ciri-ciri kalimat
pengembang, yaitu:

1. Umumnya kalimat pengembang tidak dapat berdiri sendiri.


2. Inti kalimat baru bisa diketahui setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu paragraf.
3. Pembentukan kalimat pengembang umumnya memerlukan bantuan kata
sambung.
4. Kalimat pengembang biasanya berisi rincian, keterangan, contoh, atau data
lain yang fungsinya mendukung kalimat topik.

Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:

1. mengemukakan inti persoalan

2. memberikan ilustrasi

3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya

4. meringkas paragraf sebelumnya

5. mempersiapkan dasar bagi simpulan.

Contoh paragraf pengembang:

“Dalam hal pakaian adat, masyarakat Tengger memiliki tradisi berbusana yang
merefleksikan kebersahajaan hidup dan religiusitas yang mendalam. Pakaian adat
dikenakan ketika ada ritual ataupun hajatan. Para pria mengenakan celana panjang
warna hitam, baju koko lengan panjang- biasanya warna hitam untuk biasa dan
warna putih untuk dukun pandita-serta mengenakan ikat kepala (udeng). Para
perempuan mengenakan kain batik dan kebaya polos hitam dengan menyanggul
rambut mereka atau menyisir rambut mereka dengan rapi.”

C) Paragraf Penutup

Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan.
Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih
jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan.
Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlalu panjang

2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai
cerminan inti seluruh uraian

3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat
menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya

D. SYARAT PARAGRAF

Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan
kepaduan.

1) Kesatuan paragraf

Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam


paragraf hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah. Jika dalam
sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di
bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah

2) Kepaduan paragraf

Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah
kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat
berjalan mulus dan lancer serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan
kata sambung, serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan. Selengkapnya
mengenai syarat paragraf.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu
kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok
adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu
sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan
masalah yang terdapat di kalimat pokok.

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi


pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Paragraf Narasi,
2. Paragraf Persuasi,
3. Paragraf Eksposisi,

4. Paragraf Argumentasi.

Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang
sudah disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf
bahkan wacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik
dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: PT.


Gramedia Pustaka Utama.

Paragraf – Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh.


[daring], Tautan: https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/, diakses pada 8
Februari 2021.

Asyhari, Adrian. 2017. Makalah: Paragraf dan Wacana. [daring], Tautan:


https://www.academia.edu/35346457/PARAGRAF_DAN_WACANA, diakses pada
8 Februari 2021.

Kajian MKU Bahasa Indonesia. [daring], Tautan:


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/PARAGRAF+dalam+wac
ana+BI.pdf, diakses pada 8 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai