Anda di halaman 1dari 11

PARAGRAF

MAKALAH
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibina oleh
Dosen : Hety Diana Septika, M.Pd.

Di susun oleh:
Kelompok 6
1. Atha Mareta Qutratu’ain (2205106078)
2. Elisabeth Ica (2205106008)
3. Mohammad Indra Ashari (2205106024)
4. Ibnu Aulia Abdillah (2205106026)
5. Ikhsan Ramadani (2205106052)

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“PARAGRAF”. Tugas ini kami adakan adalah untuk mengembangkan dan
menambah ilmu pengetahuan, ide-ide yang baik serta keterampilan yang kami
miliki agar dapat kami tuangkan pada kehidupan sehari-hari.
Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan. Namun sebagai manusia kami juga tidak
luput dari kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Dengan
demikian kami berusaha sebisa mungkin dapat menyelesaikan makalah ini
meskipun tersusun dengan sangat sederhana.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Samarinda, 18 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Paragraf...................................................................................3
B. Unsur Paragraf..........................................................................................4
C. Ciri-Ciri Paragraf Yang Komunikatif.......................................................5
D. Jenis Paragraf............................................................................................5
E. Analisis Kesalahan Paragraf Dalam Ragam Tulis (KIL).........................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Kesimpulan...............................................................................................7
B. Saran.........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu
kalimat dalamtulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yang membentukparagraph, paragraf merupaka sanian kecil
sebuah karangan yang membangun satuan pikiransebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasilpenggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadiparagrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruhkalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruhkalimat dalam paragraf
itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satukalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alineasemacam itu dianggap sebagai pengecualian
karena disamping bentuknya yang kurang ideal jikaditinjau dari segi
komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragrafdiperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi,pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebabformal yang sederhana boleh saja hanya
terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuanmenyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Apasaja unsur paragraf?
3. Bagaimana ciri-ciri paragraf yang komunikatif?
4. Apasaja jenis paragraf
5. Bagaimana analisis kesalahan paragraf dalam ragam tulis (KIL)

C. Tujuan Penelitian
1
1. Mengetahui pengertian paragraf.
2. Mengetahui unsur paragraf.
3. Mengetahui ciri-ciri paragraf yang komunikatif.
4. Mengetahui jenis paragraf.
5. Mengetahui analisis kesalahan paragraf dalam ragam tulis (KIL).

D. Manfaat Penulisan
Manfaat praktis bagi siswa dalam penelitian ini yaitu sebagai sarana untuk
belajar menuangkan gagasan ilmiah. Selain itu, hasil penelitian ini, diharapkan
dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang pemakaian
pola pengembangan paragraf. Manfaatnya bagi pendidik, tentang pola
pengembangan paragraf berguna sekali untuk menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai untuk pengajaran penulisan karangan baik itu
karangan bentuk narasi maupun karangan bentuk yang lainnya.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah bagian bab dari suatu karangan. Dalam menyusun sebuah
paragraf perlu mengenali unsur-unsur yang diperlukan. Selain itu, paragraf
juga terdiri dari beberapa jenis, yang setiap jenis memiliki tujuan dan letak ide
pokok yang berbeda. Pengertian paragraf adalah gabungan dari tiga hingga
tujuh kalimat yang berisi pikiran, gagasan, atau ide pokok. Paragraf biasa juga
disebut sebagai karangan singkat karena berisi satu gagasan dalam sebuah
topik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian paragraf adalah
bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru). Pengertian paragraf adalah suatu
gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan satu sama
lain.
Pengertian paragraf menurut para ahli:
 Gorys Keraf. Pengertian paragraf atau alinea adalah suatu kesatuan
gagasan atau ide. Paragraf adalah suatu kesatuan yang memiliki tingkat
kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat. Pengertian paragraf merupakan
suatu kumpulan dari kalimat yang saling berkaitan dalam suatu rangkaian
untuk membentuk ide atau gagasan.
 Arifin dan S. Amran Tasai. Pengertian paragraf yaitu seperangkat kalimat
yang membahas suatu gagasan atau topik utama. Kalimat dalam suatu
karangan menunjukkan kesatuan ide atau mempunyai hubungan yang
saling berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik.
 Widyamartaya. Pengertian paragraf adalah karangan yang terbentuk dari
satu atau lebih pada suatu kalimat yang saling berkaitan dan mempunyai
satu kalimat utama yang menjiwai seluruh karangan.
 Akhaidah, dkk. Pengertian paragraf adalah inti penuangan ide atau gagasan
dalam sebuah karangan. Di dalam paragraf terkandung satu unit ide pokok
atau gagasan yang didukung oleh seluruh kalimat dalam karangan di suatu
paragraf. Kalimat tersebut baik berupa dari kalimat pengenal, kalimat
penjelas, maupun kalimat penutup.
 Parera. Pengertian paragraf adalah satu model karangan yang paling kecil
susunannya dalam sebuah karangan bebas atau karya ilmiah.
 Ramlan. Pengertian paragraf yaitu bagian dari suatu kalimat yang tersusun
atas sejumlah pilihan kata yang membentuk kalimat. Kalimat tersebut

3
tersusun rapi dan mengungkapkan kesatuan informasi berdasarkan acuan
ide pokok atau gagasan yang terkandung di dalamnya.

B. Unsur Paragraf
Unsur paragraf merupakan unsur-unsur pembangun di dalam paragraf.
Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi
paragraf yang baik. Misalnya nih, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak
akan membentuk paragraf yang sempurna. Hmmm, apa saja unsur-unsur
tersebut?
1. Topik atau Gagasan Utama
Kamu tahu nggak, unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah
paragraf. Topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin
disampaikan penulis kepada pembaca. Intinya, gagasan utama “layaknya
jiwa” yang menghidupkan sebuah paragraf agar menarik di mata pembaca!
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama berisi
gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir
paragraf. Namun, kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan
akhir paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh
kalimat-kalimat pendukung lainnya.
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di
atas, kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan
memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama. Kalimat
penjelas bisa berupa data pelengkap seperti opini, fakta, atau data yang
valid. Gini nih, contohnya: “Gunung Merapi yang terletak di wilayah
Magelang, Jawa Timur merupakan gunung aktif di Indonesia. Sewaktu-
waktu, gunung merapi ini bisa meletus. Letusan Merapi yang paling hebat
tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.”
4. Konjungsi
Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Apa sih konjungsi itu?
Singkatnya, konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung.
Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi
intrakalimat dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah
kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frasa
dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya,
“dan”, “sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain. Contohnya: Kami

4
menyiapkan jaket dan kaus kaki sebelum pergi ke Malang. Berbeda
dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata
sambung yang menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf.
Misalnya, “Jadi”, “Oleh karena itu”, “Namun”. Contohnya: “Hari ini Kota
Malang diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus membawa payung
di tas saat sedang ke luar rumah.”

C. Ciri-Ciri Paragraf Yang Komunikatif


Komunikatif adalah kalimat yang makna atau maksud di dalamnya bisa
dipahami dan dimengerti dengan baik oleh pendengar atau pembacanya.
Untuk itu, sebuah kalimat harus memiliki gagasan yang jelas dan disusun
sesuai dengan kaidah kebahasaan yang benar. Ciri-ciri paragraf yang
komunikatif sebagai berikut:
 Isi kalimat dapat dipahami dengan mudah
 Susunan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa yang benar
 Kalimat bersifat logis atau sesuai dengan nalar
 Kalimat tersusun secara efektif dan tidak berbelit-belit.

D. Jenis Paragraf
1. Paragraf Dedukatif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak di awal
paragraf. Gagasan umum atau gagasan utamanya dinyatakan dalam
kalimat pertama. Dikutip dari buku ‘Pengembangan Menulis Paragraf’
karya Dr. Murinah, M.Pd, bila kalimat topik ditempatkan pada awal
paragraf akan terbentuk paragraf deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan
pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian atau rincian
permasalahan paragraf.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir
paragraf atau pada kalimat awal paragraf. Bila kalimat pokok ditempatkan
pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang
menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok
permasalahan paragraf.
3. Paragraf Campuran

5
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak pada
kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua
kalimat utama utama. Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan
dari pernyataan yang dikemukakan dalam kalimat pertama. Bila kalimat
pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, maka paragraf
tersebut disebut paragraf campuran (deduktif-induktif). Kalimat pada akhir
paragraf pada umumnya menegaskan kembali gagasan utama pada awal
paragraf.
4. Paragraf Penuh Kalimat Topik
Paragraf penuh kalimat topik adalah paragraf yang mempunyai kalimat-
kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimatnya yang
bukan kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya paragraf
yang penuh kalimat topik. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam
uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif, terutama dalam karangan
fiksi.

E. Analisis Kesalahan Paragraf Dalam Ragam Tulis (KIL)


Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada penulisan paragraf dalam ragam
tulis adalah sebagai berikut.
1. Tidak adanya detail pendukung dari topik utama yang dibahas.
Kesalahan ini terjadi karena tidak adanya detail detail yang menjadi
pendukung dari topik utama yang ada didalam paragaf.
2. Kesalahan ejaan.
Kesalahan ini terjadi karna menggunakan kata yang kurang tepat atau
tidak sesuai dengan KBBI dalam sebuah penulisan sebuah paragraf.
3. Pengulangan kata yang tidak perlu.
Kesalahan ini terjadi karena sering menggunakan kata yang sama atau
berulang di satu kalimat dalam penulisan paragraf.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf adalah bagian dari wacana yang berisi satu gagasan pokok dan
dapat diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas, atau bagian dari suatu karangan
atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan
informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya. Yang di maksud Kalimat
Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari
paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang
berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.
Dalam ragam tulis biasanya ditandai dengan kalimat yang menjorok ke
dalam atau spasi yang berbeda. Paragraf dibuat dengan tujuan memudahkan
pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain dan untuk
memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal
Paragraf yang baik harus memenuhi syarat kepaduan, koherensi dan
kohesi, serta pengembangan yang baik. Yang dimaksud dengan kesatuan atau
kepaduan adalah semua kalimat secara bersama-sama menyatakan suatu hal
dan berhubungan erat. Kepaduan informasi atau kepaduan di bidang makna
sering disebut koherensi. Di samping itu, terdapat kepaduan lain yang disebut
kohesi, yaitu kepaduan di bidang bentuk. Adapun yang dimaksud dengan
pengembangan paragraf adalah perincian dari gagasan-gagasan yang membina
paragraf, meliputi kemampuan memperinci gagasan utama secara maksimal ke
dalam gagasan-gagasan bawahan dan kemampuan mengurutkan gagasan
bawahan secara teratur.
B. Saran
Dalam makalah ini kami sebagai penulis dapat mengetahui tentang paragraf,
serta penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini juga dapat berguna
bagi pelajar, mahasiswa dan semua kalangan serta seluruh pihak. Melalui
makalah ini agar kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf yang baik
sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas serta berbudi pekerti yang
baik. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam
penulisan makalah dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
7
Husnul Abdi (2021). Paragraf. Jakarta: Liputan.com
https://m.liputan6.com/hot/read/4771529/pengertian-paragraf-menurut-para-ahli-
unsur-pembentuk-dan-jenis-jenisnya, di akses tanggal 15 September 2022
Kridalaksana, Harimurti (2001). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/, di akses tanggal 15 September 2022
Nadia Irvana Natasya, S.Pd (2022). Kalimat Komunikatif. Jakarta: Redaksi
Haloedukasi
https://haloedukasi.com/kalimat-komunikatif, di akses tanggal 15 September 2022
Merti Hajiru (2014). Paragraf Yang Baik. Gorontalo: Mahasiswa UNG
https://mahasiswa.ung.ac.id/291413013/home/2014/1/30/makalah-bahasa-
indonesia-paragraf-yang-baik.html, di akses tanggal 15 September 2022

Anda mungkin juga menyukai