Disusun Oleh:
Kelompok 6
Kelas: E
2. INAYATUSSA’ADAH (2251030059)
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................................4
BAB II ...........................................................................................................................................................5
A. Pengertian Paragraf......................................................................................................................... 5
B. Cara Pengembangan Paragraf......................................................................................................... 6
C. Syarat Pengembangan Paragraf....................................................................................................... 7
D. Bentuk Pengembangan Paragraf.................................................................................................... 9
KESIMPULAN ........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
paragraph atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat, sedangkan pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown
dan Yule, 1996). paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. paragraph yang hanya
terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. setiap paragraf berisi kesatuan topic,
kesatuan pikiran atau ide. dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat
topik atau kalimat utama dan kalimat-kaliamat penjelas.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan (gagasan tunggal). kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak,
saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun
paragraf, tidak mungkin bagi seeorang mewujudkan sebuah karangan.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia dan memberi penjelasan kepada pembaca tentang paragraf dan cara pengembangannya
sehingga dapat memudahkan dalam penulisan suatu karya ilmiah atau karangan lainnya.
Sementara bagi penulis, tujuan penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah bahasa Indonesia dan pendalaman materi tentang pengembangan paragraf
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat
pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang dimaksud kalimat pokok adalah suatu kalimat yang
berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan kalimat penjelas merupakan
suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi
paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang
isinya mengungkapkan satuan informasi atau kalimat dengan pikiran utama sebagai
pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Pengertia paragraf menurut
ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian dari sebuah karangan yang di dalamnya
terdapat lebih dari satu kalimat, yang membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai
pengendalinya. Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari kalimat. Paragraf disebut juga alinea. kata tersebut merupakan serapan dari
bahassa inggris paragraf.
Menurut Henry Guntur Tarigan dalam bukunya Keterampilan Menulis menyebutkan paragraph
adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi
pikiran yang relevan dan mengandung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan.
Teknik ilustrasi adalah teknik mendeskripsikan topik utama dengan kalimat-kalimat penjelas
sehingga pembaca dapat menangkap gambaran penulis secara nyata.
Teknik analisis adalah cara mengembangkan paragraf dengan menganalisis kalimat utama secara
logis sehingga pernyataanpernyataan yang diuraikan dapat meyakinkan pembaca (Zulaeha,
Doyin, dan Wagiran, 2016:59).
Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka
paragraf dahulu sebelum menulis paragraf. Ada beberapa teknik mengembangkan paragraf yang
1
dapat dilakukan. Teknik-teknik tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:Secara Alamiah:
Dalam teknik ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang
dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu:
a) Urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam,
dari bawah keatas, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.
b) Urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau
tindakan.Klimaks dan Antiklimaks: Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan
bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan
gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.Umum-Khusus &
Khusus-Umum (Deduktif & Induktif): Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak
digunakan adalah cara deduktif dan induktif.Perbandingan dan Pertentangan: Syarat
perbandingan /pertentangan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu
mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.Analogi: Analogi biasanya digunakan untuk
membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.Contoh-contoh: Sebuah
generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca,
kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret.Klasifikasi: Dalam pengembangan
paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan.
Pengelompokan ini biasanyadirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
pola pengembangan
antara lain:
1. sebab-akibat,
2. narasi,
3. definisi,
4. pertanyaan-jawaban,
5. Ilustrasi,
6. contoh,
7. sudut pandang,
8. analogi,
9. perbandingan-pertentangan.
1. Pola Sebab-akibat
Pola pengembangan paragraf yang ditemukan pada tersebut yaitu pola pengembangan sebab-
akibat. Penulis perlu memiliki kemampuan membuat kalimat yang berisi alasan-alasan yang
berupa paparan. Oleh karena itu, penulis harus menganalisis situasi dengan memaparkan alasan-
alasannya yang mencerminkan adanya sebab akibat. Pada data ditemukan ungkapan yang
paragraf tersebut yang menujukkan bahwa paragraf tersebut merupakan paragraf sebab-akibat
yaitupada kata akibat.
Contoh kasus:
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan dampak negatif bagi pengunanya. Adapun akibat
yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba adalah gangguan mental. Orang yang
menggunakan narkoba akan mengalami kondisi mental yang membuatnya seperti orang aneh
atau orang gila. Kata tersebut menunjukkan bahwa penulis ingin mengungkapkan bahwa narkoba
itu tidaklah baik untuk dikonsumsi karena dapat menyembabakan penyakit salah satunya yaitu
gangguan mental. Adanya sebab pada paragraf ini yaitu kalimat penyalahgunaan narkoba dapat
menyebabkan dampak negatif yang juga merupakan ide pokok atau gagasan utama dari paragraf
tersebut serta akibat terdapatpada kalimat adapun akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkobaadalah gangguan mental.
2. Pola Definisi
Pohon sangat berguna bagi manusia. Mengapa pohon sangat bermanfaat bagi manusia ? Pada
dasarnya pohon sangat bermanfaat bagi manusia karena pohon bias menghasilkan oksigen. Di
mana oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia. Apabila pohon ditebang, oksigen akan berkurang
dan juga menimbulkan polusi.Pada paragraf ditemukan pola pengembangan paragraf yaitu pola
pengembangan paragraf pertanyaanjawaban. Pada data ditemukan kata pertanyaan yaitu
mengapa. Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu hal yang dipertanyaakan pada paragraf tersebut
yaitu manfaat dari pohon. Pengembangannya pada kalimat mengapapohon sangat bermanfaat
bagi manusia .
4. Pola Ilustrasi
Olah raga merupakan rangkaian kegiatan yang menyehatkan badan. Pasalnya dengan
berolahraga kita dapat terhindar dari penyakit. Misalnya saja dengan berenang, olah raga yang
dilakukan di dalam air sangat berguna menyehatkan kesehatan paru-paru dalam bernafas. Selain
itu, semua jenis olah raga dapat menyehatkan badan. Pada paragraf di atas ditemukan pola
memahami syarat dan struktur menulis sebuah paragraf yang baik dan benar agar kalimat-
kalimat yang dibentuk menjadi padu, syarat suatu paragraf yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide yang
muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih
mantap jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas sehingga membentuk
suatu kesatuan.
Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Kalimat satu ke kalimat berikutnya harus logis
dan mendukung kalimat sebelumnya.
3. Kelengkapan
Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan kamu bisa dibilang
belum lengkap.
Teknik mengembangkan paragraf Sebagaimana dijelaskan di awal artikel ini bahwa struktur
sebuah paragraf setidaknya terdiri dari satu topik. Dari topik inilah penulis diharapkan dapat
menyusun paragraf yang tersusun secara logis. Untuk dapat menyusun paragraf secara logis
dibutuhkan keterampilan yang disebut dengan paragraphs development atau teknik
mengembangkan sebuah paragraf dari satu topik. Secara komprehensif (Langan, 2010) membagi
empat cara agar suatu paragraf dapat dikembangkan yakni (1) Exposition, yang terdiri dari
Exemplification, Process, Cause and effect, Comparison or contrast, Definition, dan Division-
Classification; (2) Description; (3) Narration; dan (4) Argumentation. Keempat cara ini
membentuk sembilan pola pengembangan paragraf yang masing-masing memiliki pemikiran
logis dan strategi untuk pengembangan.
A. Pola Exposition
Pada pola ini, penulis mengembangkan paragraf dengan menulis informasi tentang topik dan
menjelaskan beberapa subyek dari topik. Pola exposition terdiri dari lima pola, antara lain:
1. Pola exemplification
Pada pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan memberikan contoh-contoh (examples)
dari topik yang dijelaskan.BKKBN dalam Ariyani & Yusuf (2014) menyatakan terdapat lima
peran kader kesehatan di bidang Keluarga Berencana yaitu sebagai pembina, motivator,
fasilitator, katalisator, dan perencanaan. Setiap jenis kader memiliki peran dominan masing-
masing. Misalnya pada kader kesehatan untuk mencegah penularan HIV/Aids dari dan antara
Wanita Pekerja Seks (WPS), peran fasilitator dan motivator sangat dominan.
2. Pola process
Dengan pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan menjelaskan secara terperinci proses
untuk melakukan atau membuat sesuatu. Proses kerja network maintenance meliputi proses kerja
preventif dan proses kerja korektif. Proses kerja preventif dimulai dari pembuatan lubang,
pengecatan tiang bawah, tiang didirikan tegak lurus, pembuatan voestuk/ penahan tiang,
pengecatan tiang atas, pemasangan temberang, pemasangan kabel udara. Sedangkan proses kerja
korektif terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembuatan lubang, penarikan kabel, memasukan
pasir urug, penggelaran/penarikan kabel, memasukan pasir kedalam lubang galian tanah,
pemakaian deksteen/pengaman/tanda alur kabel, memasukan pasir urug, memasukan split/ batu
kerikil, pengecoran tanah/ merapikan galian dengan semen. Terlihat bahwa tahapan pada proses
kerja korektif lebih panjang dibandingkan proses kerja preventif.
Pengembangan paragraf dengan pola cause and effect merupakan teknik analisis sebab akibat
dari topik yang akan dijelaskan. Salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi adalah usia hidup.
Semakin tinggi usia seseorang maka permeabilitas pembuluh darah sempit dan kaku. Kondisi ini
menyebabkan tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah menaik. Jika didiamkan hal
tersebut dapat menyebabkan kondisi hipertensi. Berbagai penelitian menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara kenaikan tekanan darah dengan usia pasien.
Pada pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan membandingkan dan membuat
kontradiksi antara dua topik.Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan peran fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP) pada asuransi kesehatan tradisional dan Managed Care. Pada Managed
Care, FKTP berfungsi sebagai gatekeeper atau menyaring pasien-pasien yang sebaiknya dilayani
di tempat atau dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat dua. Peran demikian tidak terjadi pada
asuransi kesehatan tradisional.
5. Pola definition
6. Pola division-classification
Pada pola ini, penulis mengembangkan paragraf dengan memmisahmisahkan ke dalam bagian-
bagian atau mengklasifikasikan topik ke dalam beberapa kategori. Experience rating adalah
metode pemeringkatan yang menetapkan besar premi asuransi berdasarkan jumlah klaim saat ini
atau sebelumnya dari suatu kelompok. Metode ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Prospective experience rating, yaitu metode rating yang menetapkan perusahaan asuransi
menghitung premi berdasarkan jumlah klaim yang sudah terjadi
2. Retrospective experience rating yaitu metode rating yang menetapkan kelompok calon
nasabah menanggung sebagian atau seluruh risiko, biasanya diterapkan pada kelompok nasabah
perusahaan besar.
B. Pola Description
C. Pola Narration
Pola narration mengembangkan aragraph dengan memnceritakan kisah atau sejarah dari suatu
kejadian.Setelah berbicara tentang Dayak Ngaju dan Kaharingan secara umum, mari bergeser
aragra Kabupaten Katingan yang bisa ditempuh selama 1,5 jam perjalanan darat dari Kota
Palangka Raya. Jarak tempuh tersebut adalah jarak dari Kota Palangka Raya menuju ibukota
Kabupaten Katingan yaitu Kasongan. Di Katingan, kami tidak hanya menemukan cerita menarik
tentang Dayak dan Kaharingan, tetapi juga cerita tentang baram. Semula kami sama sekali tidak
tahu jika salah satu daya arag yang ada di Kabupaten Katingan adalah baram, yaitu minuman
aragra tradisional yang dibuat melalui fermentasi beras, ragi, dan rempah-rempah. Kami belum
pernah melihat seperti apa bentuk baram dan bagaimana rasanya. Topik tentang baram terdengar
eksotis bagi beberapa orang yang pernah bertukar pikiran dengan kami. Tetapi sesungguhnya
kami tidak pernah sekalipun berpikir untuk menjadikan ‘eksotisme’ baram sebagai aragra
mengapa kami memilih topik baram, karena bagi kami mencari tahu aragra mengapa orang
meminum baram dan apa yang mereka rasakan, jauh lebih menarik.
D. Pola Argumentation
Pada aragrap, penulis mengembangkan aragraph dengan menjelaskan topik yang kontroversi
atau mempertahankan sudut pandang yang berbeda secara umum.Masyarakat hanya menanam
padi sebanyak satu kali setahun dan dipanen satu tahun sekali juga. Hal tersebut bukan karena
masyarakat tidak ingin lebih produktif dalam bercocok tanam padi, tetapi ada rentang waktu di
mana pada saat mereka tidak mengurus padi, mereka menggunakan waktu tersebut untuk hal
lain. Misalnya membantu panen ladang milik kerabat, atau berkonsentrasi pada acara adat yang
biasanya terjadi pada bulan tertentu setelah panen.
BAB III
KESIMPULAN
Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan
membentuk sebuah gagasan. Gagasan itu lebih jelas kalua dilengkapi dengan uraian – uraian
tambahan. Setiap kalimat dalam paragraph akan selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk
membentuk suatu bagian paragraph.
Pembentukan paragraph yang baik harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Untuk itu, diperlukan pengembangan paragraph yang bain. Kerangka struktur paragraph
dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan kalimat -kalimat penjelas.
Dalam mengembangkan paragraph dapat dilakukan dengan beberapa metode atau cara
pengembangan, antara lain:
1. cara deskripsi
2. cara analogi
3. cara contoh – contoh
4. cara sebab – akibat
5. cara perbandingan
6. cara pertentangan
7. cara klarifikasi
Daftar pustaka