Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN PARAGRAF

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Zathu Restie Utamie,M.P.D

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Kelas: E

1. ELZA RUSFITA (2251030178)

2. INAYATUSSA’ADAH (2251030059)

3. KORENSIA ANGELA DONAYAPITA (2251030200)

4. VINA LIA ANANTA (2251030256)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI AKUNTANSI SYARI’AH

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat- Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 14 september 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 2

BAB I ............................................................................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................................4

BAB II ...........................................................................................................................................................5

A. Pengertian Paragraf......................................................................................................................... 5
B. Cara Pengembangan Paragraf......................................................................................................... 6
C. Syarat Pengembangan Paragraf....................................................................................................... 7
D. Bentuk Pengembangan Paragraf.................................................................................................... 9

BAB III .......................................................................................................................................................10

KESIMPULAN ........................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

paragraph atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat, sedangkan pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown
dan Yule, 1996). paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. paragraph yang hanya
terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. setiap paragraf berisi kesatuan topic,
kesatuan pikiran atau ide. dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat
topik atau kalimat utama dan kalimat-kaliamat penjelas.

Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan (gagasan tunggal). kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak,
saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun
paragraf, tidak mungkin bagi seeorang mewujudkan sebuah karangan.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan paragraf?

2. Bagaimana cara pengembangan paragraf?

3. Apa saja syarat pengembangan paragraf

4. Jelaskan teknik dari pengembangan paragraf ?

C. Tujuan Penulisan Masalah

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia dan memberi penjelasan kepada pembaca tentang paragraf dan cara pengembangannya
sehingga dapat memudahkan dalam penulisan suatu karya ilmiah atau karangan lainnya.
Sementara bagi penulis, tujuan penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah bahasa Indonesia dan pendalaman materi tentang pengembangan paragraf
1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat
pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang dimaksud kalimat pokok adalah suatu kalimat yang
berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan kalimat penjelas merupakan
suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi
paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang
isinya mengungkapkan satuan informasi atau kalimat dengan pikiran utama sebagai
pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Pengertia paragraf menurut
ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian dari sebuah karangan yang di dalamnya
terdapat lebih dari satu kalimat, yang membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai
pengendalinya. Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari kalimat. Paragraf disebut juga alinea. kata tersebut merupakan serapan dari
bahassa inggris paragraf.

Menurut Henry Guntur Tarigan dalam bukunya Keterampilan Menulis menyebutkan paragraph
adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi
pikiran yang relevan dan mengandung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan.

B. Cara Pengembangan Paragraf

Pengembangannya: Pengembangan paragraf merupakan suatu cara penulis untuk


mengembangkan gagasan utamanya menjadi sebuah paragraf yang utuh. Pengembangan paragraf
menuntut kemampuan penulis untuk memperinci gagasan utama ke dalam gagasan-gagasan
bawahan atau penjelas sehingga menjadi sebuah paragraf yang urut dan teratur. Di dalam
pengembangan paragraf, terdapat dua teknik umum yang biasanya digunakan penulis, yaitu
teknik ilustrasi dan analisis.

Teknik ilustrasi adalah teknik mendeskripsikan topik utama dengan kalimat-kalimat penjelas
sehingga pembaca dapat menangkap gambaran penulis secara nyata.

Teknik analisis adalah cara mengembangkan paragraf dengan menganalisis kalimat utama secara
logis sehingga pernyataanpernyataan yang diuraikan dapat meyakinkan pembaca (Zulaeha,
Doyin, dan Wagiran, 2016:59).

Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka
paragraf dahulu sebelum menulis paragraf. Ada beberapa teknik mengembangkan paragraf yang
1
dapat dilakukan. Teknik-teknik tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:Secara Alamiah:
Dalam teknik ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada objek/kejadian yang
dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu:

a) Urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam,
dari bawah keatas, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.

b) Urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau
tindakan.Klimaks dan Antiklimaks: Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan
bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan
gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.Umum-Khusus &
Khusus-Umum (Deduktif & Induktif): Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak
digunakan adalah cara deduktif dan induktif.Perbandingan dan Pertentangan: Syarat
perbandingan /pertentangan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu
mempunyai persamaan sekaligus perbedaan.Analogi: Analogi biasanya digunakan untuk
membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.Contoh-contoh: Sebuah
generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca,
kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret.Klasifikasi: Dalam pengembangan
paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan.
Pengelompokan ini biasanyadirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.

pola pengembangan

paragraf yang terdiri dari beberapa pola,

antara lain:

1. sebab-akibat,
2. narasi,
3. definisi,
4. pertanyaan-jawaban,
5. Ilustrasi,
6. contoh,
7. sudut pandang,
8. analogi,
9. perbandingan-pertentangan.

1. Pola Sebab-akibat

Pola pengembangan paragraf yang ditemukan pada tersebut yaitu pola pengembangan sebab-
akibat. Penulis perlu memiliki kemampuan membuat kalimat yang berisi alasan-alasan yang
berupa paparan. Oleh karena itu, penulis harus menganalisis situasi dengan memaparkan alasan-
alasannya yang mencerminkan adanya sebab akibat. Pada data ditemukan ungkapan yang
paragraf tersebut yang menujukkan bahwa paragraf tersebut merupakan paragraf sebab-akibat
yaitupada kata akibat.

Contoh kasus:

Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan dampak negatif bagi pengunanya. Adapun akibat
yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba adalah gangguan mental. Orang yang
menggunakan narkoba akan mengalami kondisi mental yang membuatnya seperti orang aneh
atau orang gila. Kata tersebut menunjukkan bahwa penulis ingin mengungkapkan bahwa narkoba
itu tidaklah baik untuk dikonsumsi karena dapat menyembabakan penyakit salah satunya yaitu
gangguan mental. Adanya sebab pada paragraf ini yaitu kalimat penyalahgunaan narkoba dapat
menyebabkan dampak negatif yang juga merupakan ide pokok atau gagasan utama dari paragraf
tersebut serta akibat terdapatpada kalimat adapun akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkobaadalah gangguan mental.

2. Pola Definisi

Handphone sangatlah berguna untuk kehidupan manusia. Di sini dijelaskan,handphone atau


smartphone adalah suatu bentuk pengembangan terbaru dari teknologi telepon nirkabel.
Handphone punya banyak kegunaan diantaranya mencari informasi, berkomunikasi, dan juga
sebagai hiburan dikala sendang jenuh.Pola pengembangan paragraf yang ditemukan pada
paragraf di atas tersebut, yaitu pola pengembangan dengan cara definisi. Pada data di atas
ditemukan adanya ungkapan yang menunjukkan bahwa paragraf tersebut merupakan paragraf
definisi, yaitu pada kata adalah . Kata tersebut menjadi ciri-ciri bahwa paragraf tersebut jelas
merupakan paragraf definisi. Pengembangannya yaitu pada kalimat Di sini dijelaskan,
handphone atau smartphone adalah suatu bentuk pengembangan terbaru dari teknologi telepon
nirkabel. Pada paragraph tersebut, kata adalah berfungsi untuk memberikan definisi atau
pengertian terhadap masalah yang sedang dibahas kepada pembaca agar pembaca lebih mudah
memahami dan mengerti permasalahan yang sedang dibahas tersebut. Pada paragraf ini si
penulis bermaksud untukb menjelaskan sesuatu kepada pembaca.

3. Pola pertanyaan jawaban

Pohon sangat berguna bagi manusia. Mengapa pohon sangat bermanfaat bagi manusia ? Pada
dasarnya pohon sangat bermanfaat bagi manusia karena pohon bias menghasilkan oksigen. Di
mana oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia. Apabila pohon ditebang, oksigen akan berkurang
dan juga menimbulkan polusi.Pada paragraf ditemukan pola pengembangan paragraf yaitu pola
pengembangan paragraf pertanyaanjawaban. Pada data ditemukan kata pertanyaan yaitu
mengapa. Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu hal yang dipertanyaakan pada paragraf tersebut
yaitu manfaat dari pohon. Pengembangannya pada kalimat mengapapohon sangat bermanfaat
bagi manusia .

4. Pola Ilustrasi

Olah raga merupakan rangkaian kegiatan yang menyehatkan badan. Pasalnya dengan
berolahraga kita dapat terhindar dari penyakit. Misalnya saja dengan berenang, olah raga yang
dilakukan di dalam air sangat berguna menyehatkan kesehatan paru-paru dalam bernafas. Selain
itu, semua jenis olah raga dapat menyehatkan badan. Pada paragraf di atas ditemukan pola

C. Syarat pengembangan paragraph

memahami syarat dan struktur menulis sebuah paragraf yang baik dan benar agar kalimat-
kalimat yang dibentuk menjadi padu, syarat suatu paragraf yang baik adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide yang
muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih

mantap jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas sehingga membentuk
suatu kesatuan.

2. Kepaduan atau Koherensi

Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Kalimat satu ke kalimat berikutnya harus logis
dan mendukung kalimat sebelumnya.

3. Kelengkapan

Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan kamu bisa dibilang
belum lengkap.

D. Teknik pengembangan paragraf

Teknik mengembangkan paragraf Sebagaimana dijelaskan di awal artikel ini bahwa struktur
sebuah paragraf setidaknya terdiri dari satu topik. Dari topik inilah penulis diharapkan dapat
menyusun paragraf yang tersusun secara logis. Untuk dapat menyusun paragraf secara logis
dibutuhkan keterampilan yang disebut dengan paragraphs development atau teknik
mengembangkan sebuah paragraf dari satu topik. Secara komprehensif (Langan, 2010) membagi
empat cara agar suatu paragraf dapat dikembangkan yakni (1) Exposition, yang terdiri dari
Exemplification, Process, Cause and effect, Comparison or contrast, Definition, dan Division-
Classification; (2) Description; (3) Narration; dan (4) Argumentation. Keempat cara ini
membentuk sembilan pola pengembangan paragraf yang masing-masing memiliki pemikiran
logis dan strategi untuk pengembangan.
A. Pola Exposition

Pada pola ini, penulis mengembangkan paragraf dengan menulis informasi tentang topik dan
menjelaskan beberapa subyek dari topik. Pola exposition terdiri dari lima pola, antara lain:

1. Pola exemplification

Pada pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan memberikan contoh-contoh (examples)
dari topik yang dijelaskan.BKKBN dalam Ariyani & Yusuf (2014) menyatakan terdapat lima
peran kader kesehatan di bidang Keluarga Berencana yaitu sebagai pembina, motivator,
fasilitator, katalisator, dan perencanaan. Setiap jenis kader memiliki peran dominan masing-
masing. Misalnya pada kader kesehatan untuk mencegah penularan HIV/Aids dari dan antara
Wanita Pekerja Seks (WPS), peran fasilitator dan motivator sangat dominan.

2. Pola process

Dengan pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan menjelaskan secara terperinci proses
untuk melakukan atau membuat sesuatu. Proses kerja network maintenance meliputi proses kerja
preventif dan proses kerja korektif. Proses kerja preventif dimulai dari pembuatan lubang,
pengecatan tiang bawah, tiang didirikan tegak lurus, pembuatan voestuk/ penahan tiang,
pengecatan tiang atas, pemasangan temberang, pemasangan kabel udara. Sedangkan proses kerja
korektif terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembuatan lubang, penarikan kabel, memasukan
pasir urug, penggelaran/penarikan kabel, memasukan pasir kedalam lubang galian tanah,
pemakaian deksteen/pengaman/tanda alur kabel, memasukan pasir urug, memasukan split/ batu
kerikil, pengecoran tanah/ merapikan galian dengan semen. Terlihat bahwa tahapan pada proses
kerja korektif lebih panjang dibandingkan proses kerja preventif.

3. Pola cause and effect

Pengembangan paragraf dengan pola cause and effect merupakan teknik analisis sebab akibat
dari topik yang akan dijelaskan. Salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi adalah usia hidup.
Semakin tinggi usia seseorang maka permeabilitas pembuluh darah sempit dan kaku. Kondisi ini
menyebabkan tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah menaik. Jika didiamkan hal
tersebut dapat menyebabkan kondisi hipertensi. Berbagai penelitian menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara kenaikan tekanan darah dengan usia pasien.

4. Pola comparison or contrast

Pada pola ini penulis mengembangkan paragraf dengan membandingkan dan membuat
kontradiksi antara dua topik.Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan peran fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP) pada asuransi kesehatan tradisional dan Managed Care. Pada Managed
Care, FKTP berfungsi sebagai gatekeeper atau menyaring pasien-pasien yang sebaiknya dilayani
di tempat atau dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat dua. Peran demikian tidak terjadi pada
asuransi kesehatan tradisional.
5. Pola definition

Pola definition memungkinkan penulis untuk mengembangkan paragraf dengan mendefinisikan


istilah atau konsep dari topik. Terdapat perbedaan pengertian Managed Care menurut berbagai
ahli jaminan kesehatan. Green & Rowell (2011) menyatakan managed care dibentuk untuk
mengembangkan suatu metode/cara yang dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang
terjangkau dan komprehensif (menyeluruh) bagi pasien atau anggota managed care. Sering orang
menyebutnya sebagai asuransi kesehatan modern yang bersifat lebih kompleks dibanding
asuransi kesehatan konvensional. Sementara menurut Veeder (2013), managed care merupakan
sistem pemberian pelayanan kesehatan yang kompleks. Kompleksitas ini disebabkan dua tujuan
utama dari managed care yaitu efisiensi biaya dan efektifititas dalam pelayanan kesehatan.

6. Pola division-classification

Pada pola ini, penulis mengembangkan paragraf dengan memmisahmisahkan ke dalam bagian-
bagian atau mengklasifikasikan topik ke dalam beberapa kategori. Experience rating adalah
metode pemeringkatan yang menetapkan besar premi asuransi berdasarkan jumlah klaim saat ini
atau sebelumnya dari suatu kelompok. Metode ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Prospective experience rating, yaitu metode rating yang menetapkan perusahaan asuransi
menghitung premi berdasarkan jumlah klaim yang sudah terjadi

2. Retrospective experience rating yaitu metode rating yang menetapkan kelompok calon
nasabah menanggung sebagian atau seluruh risiko, biasanya diterapkan pada kelompok nasabah
perusahaan besar.

B. Pola Description

Dengan pola description, penulis mengembangkan aragraph dengan menggambarkan secara


tertulis dari orang, tempat, atau sesuatu.Universitas Esa Unggul (UEU) adalah Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) yang didirikan pada tahun 1993 dibawah naungan Yayasan Pendidikan Kemala
Mencerdaskan Bangsa. Dalam satu aragr, UEU mengalami perkembangan yang pesat dan
menjadi salah satu PTS terkemuka di Jakarta. Sejarah mencatat bahwa UEU adalah PTS yang
merintis dan mempelopori pendirian Akademi Rekam Medik (ARM) dan Program Sarjana
Terapan Fisioterapi yang pertama di Indonesia. Program peningkatan kualitas akademik
mahasiswa dan dosen, pelayanan, sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian masyarakat
serta kualitas lulusan menjadi prioritas utama untuk mencapai World Class University. Lokasi
UEU berada di daerah strategis di wilayah Jakarta Barat. Kampus yang berlokasi di sisi jalan Tol
Tomang – Kebon Jeruk ini mudah dicapai dari seluruh penjuru Jakarta, Tangerang, Bekasi,
Bogor dan sekitarnya. Dengan areal kampus hijau seluas 4,5 ha di jantung kota Jakarta, UEU
terus berkembang sebagai Urban Campus yang menjadi kebanggaan masyarakat.

C. Pola Narration
Pola narration mengembangkan aragraph dengan memnceritakan kisah atau sejarah dari suatu
kejadian.Setelah berbicara tentang Dayak Ngaju dan Kaharingan secara umum, mari bergeser
aragra Kabupaten Katingan yang bisa ditempuh selama 1,5 jam perjalanan darat dari Kota
Palangka Raya. Jarak tempuh tersebut adalah jarak dari Kota Palangka Raya menuju ibukota
Kabupaten Katingan yaitu Kasongan. Di Katingan, kami tidak hanya menemukan cerita menarik
tentang Dayak dan Kaharingan, tetapi juga cerita tentang baram. Semula kami sama sekali tidak
tahu jika salah satu daya arag yang ada di Kabupaten Katingan adalah baram, yaitu minuman
aragra tradisional yang dibuat melalui fermentasi beras, ragi, dan rempah-rempah. Kami belum
pernah melihat seperti apa bentuk baram dan bagaimana rasanya. Topik tentang baram terdengar
eksotis bagi beberapa orang yang pernah bertukar pikiran dengan kami. Tetapi sesungguhnya
kami tidak pernah sekalipun berpikir untuk menjadikan ‘eksotisme’ baram sebagai aragra
mengapa kami memilih topik baram, karena bagi kami mencari tahu aragra mengapa orang
meminum baram dan apa yang mereka rasakan, jauh lebih menarik.

D. Pola Argumentation

Pada aragrap, penulis mengembangkan aragraph dengan menjelaskan topik yang kontroversi
atau mempertahankan sudut pandang yang berbeda secara umum.Masyarakat hanya menanam
padi sebanyak satu kali setahun dan dipanen satu tahun sekali juga. Hal tersebut bukan karena
masyarakat tidak ingin lebih produktif dalam bercocok tanam padi, tetapi ada rentang waktu di
mana pada saat mereka tidak mengurus padi, mereka menggunakan waktu tersebut untuk hal
lain. Misalnya membantu panen ladang milik kerabat, atau berkonsentrasi pada acara adat yang
biasanya terjadi pada bulan tertentu setelah panen.
BAB III

KESIMPULAN

Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan
membentuk sebuah gagasan. Gagasan itu lebih jelas kalua dilengkapi dengan uraian – uraian
tambahan. Setiap kalimat dalam paragraph akan selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk
membentuk suatu bagian paragraph.

Pembentukan paragraph yang baik harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Untuk itu, diperlukan pengembangan paragraph yang bain. Kerangka struktur paragraph
dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan kalimat -kalimat penjelas.

Dalam mengembangkan paragraph dapat dilakukan dengan beberapa metode atau cara
pengembangan, antara lain:

1. cara deskripsi
2. cara analogi
3. cara contoh – contoh
4. cara sebab – akibat
5. cara perbandingan
6. cara pertentangan
7. cara klarifikasi
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai