Anda di halaman 1dari 13

PARAGRAF

Makalah diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Bahasa Indonesia”

Dosen Pembimbing

Salfayana Putri Arita, M.pd.

oleh:
Aura Maulida (190208058)
Ade Susannah (190208076)
Naila (190208028)

PRODI PENDIDKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yeng telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan nya mungkin pemakalah tidak akan sanggup

menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada

baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Adapun tujuannya disusun makalah ini ialah sebagai salah satu tugas yang harus

ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam melaksanakan studi “Bahasa Indonesia”.

Adapun judul yang kami buat dalam makalah ini mengenai tentang “Paragraf”.

Sangatlah kami sadari bahwa makalah ini jauh darikata sempurna dan masih banyak

kekurangan dalam penyusunannya. Untuk itu kami mengharapkan masukan baik saran

maupun krtitik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, 11 juli 2020

penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...1

A. Latar Belakang…………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….2
C. Tujuan ……………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….3
A. Pengertian paragraf………………………………………………………...3
B. Ciri-Ciri Paragraf………………………………………….4
C. Fungsi Paragraf………………………
D. Syarat-Syarat Paragraf yang Baik…………………………………….5
E. Jenis-Jenis Paragraf……………………………………………………….7
BAB III PENUTUP………………………………………………………………....9
A. Kesimpulan……………………………………………………………...9
B. Saran…………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di perkenalkan pada
siswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan menengah pertama,
pendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang
mahasiswa akan terus meningkat mengenai paragraf seiring seringnya berlatih menulis
paragraf dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitan yang cukup rumit. Pembelajaran
mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius di kalangan pelajar baik tingkat menengah
hingga perguruan tinggi. Kegiatan komunikasi kelilmuan secara tertulis menuntut mahasiswa
dalam membuat sebuah paragraf dan dituangkan kedalam karya ilmiah. Penyebab dari
permasalah tersebut, disebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalam mengasah
kemampuanya dalam menulis sebuah paragraf. Selain itu, kemampuan mahasiswa dalam
berpikir kritis mengenai suatu permasalahan dan kurangnya berlatih. Kedua hal tersebut erat
kaitannya dengan kemampuan mahasiswa dalam menuliskan sebuah paragraf. Sebagai
seorang terpelajar, menentukan solusi atas permasalah tersebut merupakan jalan terbaik yang
harus di tempuh demi terciptanya kompetisi dalam diri mahasiswa untuk menghasilkan karya
terbaiknya dalam bidang tulisan berupa karya ilmiah. Salah satu cara untuk mengatasinya
dengan menemukan beberapa metode atau model pembelajaran yang sesuai kerakteristik
mahasiswa. Selain itu, menemukan beberapa faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam
membuat sebuah paragraph juga perlu dilakukan oleh pengajar demi tercapainya hasil yang
maksimal dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang akan dicapai.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menyampaikan gagasan penulis dengan
caranya sendiri. Dalam hal ini kemampuan mahasiswa dalam menulis paragraf sangat di
perlukan demi tercapainya penulisan keraya ilmiah yang baik dan benar sesuai aturan dalam
bahasa Indonesia. Apakah penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat
kemampuan seorang peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang akan penulis
teliti.untuk mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf. Penulis berusaha untuk meneliti dan
mencari jawabannya dan menuangkannya dalam makalah yang berjudul Paragraf.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis mengidentifikasi
masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:

4
1. Apakah pengertian paragraf ?

2. Apa saja cirri-ciri paragraf?

3. Apa Fungsi paragraf ?

C. Tujuan
Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf.

2. Untuk mengetahui jenis–jenis pengembangan paragraf

3. mengetahui dan cara penulisan paragraf.

4. Untuk mengetahui kalimat utama dan kalimat penjelas dalam menulis sebuah paragraf.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Ketika membaca sebuah tulisan (artikel, makalah atau buku), kita melihat bahwa
kenyataan bahwa tulisan-tulisan itu terbagi dalam kelompok-kelompok kalimat. Tiap
kelompok kalimat itu ditandai dengan baris baru yang ditulis agak menjorok ke dalam sekitar
empat atau lima karakter. Bila kita amati lebih teliti, ternyata kalimat-kalimat yang tergabung
dalam sebuah kelompok itu saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit
buah pikiran yang sejalan dengan buah pikiran seluruh tulisan. Kelompok kalimat seperti itu
dinamakan paragraf.1

Sebuah pikiran tidak hanya cukup dituangkan dalam sebuah kalimat, tetapi perlu
dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik [Arifin dan Tasai, 2008: 115]. Selanjutnya, Keraf
[1994: 62] menjelaskan bahwa paragraf adalah himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian
dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Disamping itu, Rahayu [2007: 97]
menyatakan bahwa paragraf adalah unit keterampilan berbahasa taraf komposisi, yaitu
kumpulan beberapa kalimat yang secara bersama-sama mendukung satu kesatuan pikiran.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa paragraf


ialah himpunan dari beberapa kalimat yang berkaitan dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah topik atau gagasan. 2

B. Ciri-ciri Paragraf
Menurut Tarigan (2009: 4), ada beberapa ciri atau karateristik paragraf, antara lain:
1. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran atau ide pokok yang relevan dengan
ide pokok keseluruhan karangan.
2. Paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.
3. Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
4. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padat.
5. Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis-sistematis.

1
Asul Wiyanto. Terampil Menulis Paragraf, ( Jakarta: Grasindo,2004), h. 13
2
Awalludin, Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Grasindo,
20017), h. 86

6
Berdasarkan ciri-ciri paragraf di atas, dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan
kumpulan beberapa kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis yang memiliki satu
kesatuan gagasan. Oleh sebab itu ciri-ciri paragaf adalah:
a. Mengandung ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
b. Memiliki satu buah kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.
c. Memiliki satu kesatuan makna yang utuh.
d. Memiliki kepaduan bentuk dan kepaduan makna.
e. Tersusun secara logis dan sistematis. 3
C. Fungsi Paragraf
Paragraf memiliki banyak fungsi. Fungsi-fungsi tersebut dapat dikelompokkan dalam dua
bagian, yaitu fungsi paragraf bagi penulis dan fungsi paragraf bagi pembaca.
1.Fungsi Paragraf bagi Penulis
Fungsi paragraf bagi penulis adalah sebagai berikut .
a. Paragraf merupakan alat untuk menuangkan pemikiran atau ide melalui media tulis
b. Paragraf harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehingga tidak terjadi
pencampuran di antara unit pikiran penulis.
c. Dengan membuat paragraf, penulis akan dapat lebih termotivasi dalam membuat
paragraf-paragraf lanjutan hingga idenya tersampaikan.
d. Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangan dalam satu kesatuan
yang koherensi: bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.

2. Fungsi Paragraf bagi Pembaca


Fungsi paragraf bagi pembaca adalah sebagai berikut.
a. Pembaca dapat dengan mudah memahami informasi yang ingin disampaikan penulis
karena terdapat pemberhentian atau batasan ide disetiap paragraf.
b. Pembaca dapat dengan mudah "menikmati" karangan secara utuh, sehingga memperoleh
informasi penting dan kesan yang sesuai.
c. Pembaca dapat termotivasi membaca paragraf per paragraf karena tidak membosankan
atau tidak melelahkan.
d. Pembaca, secara tidak langsung, juga dapat belajar bagaimna cara menyampaikan sebuah
gagasan dalam paragraf tulis.
e. Pembaca dapat termotivasi tentang cara menjelaskan paragraf, baik melalui kata-kata
yang disertai gambar, bagan, diagram, grafik dan kurva.4

D. Syarat-Syarat Paragraf yang Baik


Syarat- syarat paragraf yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan (Unity)
Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pikiran.
Paragraf dapat berupa beberapa kalimat. Tetapi, seluruhnya harus suatu kesatuan, tidak satu
3
Aninditya Sri Nugraheni, Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran
Aktif, (Jakarta:Prenamedia Group, 2017),h. 101
4
Sujinah, dkk, Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi, (Surabaya: UM Surabaya Publishing,
2018,) h. 50-51.

7
kalimat pun yang sumbang, yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Jika terdapat kalimat
yang sumbang, paragraf akan rusak kesatuannya.
Contoh paragraf dengan kesatuan pikiran:
1) Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas baru. 2) Dengan
kebebasan ini, para guru dapat dengan leluasa mengajar siswanya sesuai dengan basis
kompetensi siswa dan lingkungannya. 3) Kondisi kebebasan tersebut menjadikan
pembelajaran berlangsung secara alami, penuh gairah, dan siswa termotivasi untuk
berkembang. 4) Siswa belajar dalam suasana gembira, aktif, kreatif, dan produktif. 5)
Dampak kebebasan ini, setiap saat siswa dapat melakukan berbagai eksperimen dengan
menyinergikan bahan ajar disekolah dan lingkungannya. 6) Kreativitasnya menjadi tidak
terbendung.
Dari paragraf diatas dikembangkan dengan kesatuan pikiran. Seluruh kalimat membahas
pikiran yang sama yaitu kebebasan berekspresi (kalimat). 5

2. Kepaduan (Coherence)
Cara yang dapat anda lakukan agar kalimat-kalimat dalam paragraf yang anda susun padu
adalah dengan (1) Mengulang kata atau kelompok kata yang sebelumnya sudah disebutkan
dengan kata atau kelompok kata yang sama atau dengan sinonimnya, dan (2) Menggunakan
kata petunjuk itu, ini, tersebut, atau dengan kata di atas, dan (3) Membangun urut-urutan ide.
Perhatikan contoh berikut!
Saya merasa stres ketika mendapat tugas mengarang. Saya bingung untuk memulainya.
Selain itu, saya sering berhenti ketika mengarang karena kehabisan ide. Kehabisan ide
tersebut terjadi karena saya kurang memiliki wawasan yang cukup tentang apa yang saya
tulis.
3. Kelengkapan (Completeness)
Paragraf dikatakan lengkap apabila dibangun atas beberapa kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Paragraf yang mengandung unsur kelengkapan
selalu dibangun atas beberapa kalimat, bukan satu atau dua kalimat. Paragraf yang hanya
memiliki satu atau dua kalimat dapat membuat pembaca merasa kesulitan memahami makna
detail dalam paragraf.
4. Urutan (Orderly)
Urutan ini berhubungan dengan kalimat-kalimat yang membangun paragraf hendaknya
memiliki urut-urutan ide secara logis. Syarat ini mirip dengan kepaduan. Hanya saja, untuk
urutan, kalimat yang membangun paragraf hendaknya memiliki keruntunan.6

E. Jenis-Jenis Paragraf

5
Widjono, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Grasindo, 2007), h. 180-181

6
Imron Rosidi, Menulis Siapa Takut?, (Yogyakarta: Kanisius, 2009), h. 39-40

8
Jenis-jenis paragraf dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria atau sudut
pandang, antara lain:
1. Menurut Posisi Kalimat Topiknya
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu:
a. Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal paragraf maka akan terbentuk paragraf
deduktif.Paragraf deduktif yaitu paragraf yang akan menyajikan pokok permasalahan terlebih
dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf
(urutan umum-khusus).
b. Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian akhir paragraf maka akan terbentuk paragraf
induktif. Paragraf induktif yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,
barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum).
c. Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf maka akan
terbentuk paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya
menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
d. Paragraf Penuh Kalimat Topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian itu bisa terjadi akibat sulitnya
menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting.
Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama
dalam karangan fiksi.
2. Menurut Sifat Isinya
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat dibedakan atas lima macam, yaitu:
a. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif yaitu adalah paragraf yang isinya membahas satu masalah dengan
bukti-bukti atau alasan yang mendukung. Paragraf ini umumnya dipakai dalam karangan
ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan.
b. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang isinya melukiskan atau menggambarkan sesuatu
dengan bahasa. Paragraf ini umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi,
disertasi, makalah, dan laporan.
c. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah paragraf yang isinya menuturkan peristiwa atau keadaan dalam
bentuk cerita. Paragraf ini umumnya dipakai dalam karangan fiksi atau non ilmiah seperti
novel, dan cerpen.

9
d. Paragraf Ekspositoris
Paragraf ekspositoris adalah paragraf yang isinya memaparkan suatu fakta atau kajian
tertentu. Paragraf ini umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi,
makalah, dan laporan.
e. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang isinya mempromosikan sesuatu dengan cara
memengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf ini banyak dipakai dalam penulisan iklan,
terutama advertorial yang belakangan ini marak mengisi lembaran surat kabar dan majalah.
3. Menurut Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan fungsinya dalam karagan, paragraf dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraf yang isinya bertujuan untuk mengutarakan suatu aspek
pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan,
paragraf pembuka harus dapat difungsikan untuk (1) Menghantarkan pokok pembicaraan, (2)
Menarik minat dan perhatian pembaca, serta (3) Menyiapkan atau menata pikiran pembaca
untuk mengetahui isi seluruh karangan.
b. Paragraf pengembang
Paragraf pengembang adalah paragraf yang isinya bertujuan mengembangkan pokok
pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan didalam paragraf pembuka.
Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk (1) Mengemukakan inti persoalan, (2)
Memberi ilustrasi atau contoh, (3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf
berikutnya, (4) Meringkas paragraf sebelumnya, dan (5) Mempersiapkan dasar atau landasan
bagi simpulan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab)
atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud
penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup ini dimaksudkan untuk mengakhiri
karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus memerhatikan hal-hal, antara lain (1)
Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang, (2) Isi paragraf harus berisi
simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian, dan (3)
Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan
yang mendalam bagi pembacanya.7

F. Unsur-Unsur Paragraf
Unsur-unsur paragraf adalah beberapa unsur yang membangun paragraf, sehingga
paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf adalah:
1. Kata Penghubung antar Alinea atau Paragraf (Transition)
7
Awalludin, Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, h. 90-97

10
Transisi adalah penanda hubungan yang menghubungkan antara paragraf satu dengan
paragraf lainnya yang berdekatan. Kehadiran transisi dalam satu karangan tidak mutlak,
bergantung pada penulis.
2. Kalimat Topik (Topik Sentence)
Kalimat topik adalah kalimat yang di dalamnya mengandung gagasan pokok
pembicaraan. Ciri kalimat topik biasanya bersifat umum. Letak kalimat topik di dalam
paragraf memiliki berbagai kemungkinan yakni diawal paragraf, diakhir pargraf, dan yang
jarang ditemukan yakni ditengah paragraf.
3. Kalimat Pengembang (Development Sentences)
Kalimat pengembang adalah kalimat penjelas pemaparan gagasan pokok yang terdapat
dalam paragraf. Susunan kalimat pengembang yang tidak boleh sembarang, harus mengikuti
hakekat gagasan pokok. Misalnya, pengembang kalimat topik yang memerlukan
pengembangan secara kronologis, maka urutan kalimat pengembangnya harus dimulai dari
urutan masa lalu, kini, dan masa akan datang.
4. Kalimat Penegas (Punch Line)
Kehadiran kalimat penegas dalam suatu paragraf tidak bersifat mutlak. Kalimat tersebut
dihadirkan apabila pengarang merasa perlu mempertegas gagasannya yang telah disampaikan
terlebih dahulu. Namun, informasi atau gagasan yang disampaikan itu jelas, kehadiran
kalimat penegas tidak perlu.
Keempat unsur tersebut kadang-kadang tampil secara bersama-sama, kadang hanya
sebagian. Oleh karena itu, paragraf biasanya mengandung dua unsur, tiga unsur, dan
kemungkinan empat unsur.8

BAB III

8
Munirah, Pengembangan Menulis Paragraf, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), h. 36

11
PENUTUP

a. Kesimpulan
Paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun sehingga
membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang menjadi jelas oleh
urain-uraian tambahan. Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka,
pengembang, dan penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif, deduktif-
induktif dan paragraf penuh kalimat topik. Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang
perlu di perhatikan supaya para pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang
sendah penulis sampaikan kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan
ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber
rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar. Ada beberapa teknik dalam mengembangkan
paragraf yaitu secara spasial, urutan waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan
pertentangan, analogi, sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi. Dalam penulisan karya
ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan seorang peliti dalam menulis sebuah
paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf.
Serta pemakaian paragraf dalam berbagai jenis karangan ilmiah yang sering digunakan di
tingkat pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi.
Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena karangan atau karya
ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat dari
susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar. Karena paragraf mengekspresikan
gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian
kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

A. Saran
Dengan adanya makalah atau penelitian ini penulis dapat mengetahui secara mendalam
tentang paragraf, serta penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini juga dapat berguna
bagi pelajar, mahasiswa dan semua kalangan serta semua pihak. Melalui makalah ini supaya
kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf dengan baik sehingga dapat membentuk
gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik. Maka nantinya akan lahirlah ilmuan-
ilmuan muda dari Indonesia. Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam
penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, untuk dapat menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah yang lebih
baik lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

12
Awalludin. (2017). Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Deepublish
Munirah. (2015). Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta: Deepublish
Nugraheni, Aninditya Sri. 2017. Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis
Pembelajaran Aktif. Jakarta: Prenamedia Group
Rosidi, Imron. (2009). Menulis Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius
Sujinah, dkk. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Surabaya: UM Surabaya
Publishing
Widjono. (2007).Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Grasindo
Wiyanto, Asul. (2004). Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo

13

Anda mungkin juga menyukai